Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN MAKAN DAN MINUM


(NUTRISI)

A. Konsep Dasar kebutuhan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Makanan yang kita makan tidak dapat di manfaatkan oleh tubuh dalam
bentuk energy sebelum melalui proses pencernaan, obsorpsi, dan
metabolism. Tubuh memerlukan energy untuk fungsi-fungsi fisiologi organ
tubuh, pergerakan, mempertahankan termperatur, fungsi kelenjar, kerja
hormone, pertumbuhan, dan penggantian sel-sel yang rusak. ( Tarwoto dan
Wartonah, 2015:55)

Nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam
tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai
ilmu tentang makanan, zat-zat gizi, dan zat-zat lain yang terkandung, aksi,
reaksi, serta keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Tarwoto dan Wartonah, 2015:55)

B. Fisiologi system / anatomi sistem pencernaan


Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.
1. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses
pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka
parut pada permukaan saluran pencernaan.Setelah dikunyah lidah
mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan
bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam
lambung.
2. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang.Sepertiga bagian atas terdiri
dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin.
Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret
mukoid yang berguna untuk perlindungan.
3. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar
dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan
usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi
dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong substansi
makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat makanan
bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung,
gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek makanan
telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini dipompa
melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang
diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan
adalah 2 sampai 6 jam.
4. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar
terdiri dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada
anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6
cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah
padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium,
bikarbonat dan enzim. Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus
dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai
mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon
dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah
gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua
kontraksi haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi
padat sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke
anus yang berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus
halus : Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime
yang direabsorbsi kurang lebih 350 ml.
5. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60
inch, terdiri dari : Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus
halus. Kolon terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden dan
sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
a. Absorbsi air dan nutrient
b. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan
melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
c. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara
berkontraksi.
d. Anus/ anal/ orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2
spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang
rectum bervariasi, sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra sekolah : 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm

C. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus
c. Apakah ada penurunan dan peningkatakan berat badan dan berapa
lama periode waktunya ?
d. Apakah ada status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet
seperti luka bakar dan demam
e. Apakah ada toleransi makan dan minum tertentu?
2. Pemeriksaan fisik : data focus
a. Keadaan fisik : apatis, lesu
b. Berat badan : obesitas, kurus (underweight)
c. Otot: flaksia atau lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu
bekerja.
d. System saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflex menurun.
e. Fungsi gastrointerstinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver atau limpa
f. Kardiovaskular : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama
abnormal,tekanan darah rendah atau tinggi.
g. Rambut kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah atau patah-
patah
h. Kulit: kering, pucat, iritasi, ptekie, lemak disubkutan tidak ada
i. Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi,stomatitis, membrane
mukosa pucat
j. Gusi: pendarahan, peradangan
k. Lidah: edema, hiperemis
l. Gigi: karies,nyeri, kotor
m. Mata: konjungtiva pucat, kering, esoftalamus, tanda-tanda infeksi
n. Kuku: mudah patah.
o. Pengukuran antropomentri:
1. Berat badan ideal : (TB-100) ± 10%
2. Lingkar pergelangan tangan
3. Lingkar lengan atas (MAC)
(nilai normal)
Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
4. Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
(nilai normal)
Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5
D. Pemeriksaan penunjang (Laboratorium)
1 Albumin (N:4-5,5 Menyaring dan membantu diagnosis
mg/100 ml) kelainan hati atau penyakit ginjal
2 Transferin (N:170-25 Mendeteksi anemia defisiensi besi,
mg/100 ml) inflamasi kronik, atraansferrinemia
herediter beberapa penyakit hati dan
ginjal.
3 Hb (N: 12 mg%) Mendeteksi hemoglobinopati, untuk
menyaring pembawa sifat
thalassemia.
4 BUN (N: 10-20 Untuk melihat apakah kondisi ginjal
mg/100 ml) semakin membaik/memburuk.

E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


Diagnosa 1 : (00002)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan (actual/risiko)
a. Definisi
Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik
b. Batasan karakteristik
Subjek :
Kram abdomen
Nyeri abdomen (dengan atau tanpa penyakit)
Menolak makanan
Persepsi ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Melaporkan perubahan sensasi rasa
(melaporkan) kurangnya makanan
Merasa cepat kenyang setelah mengonsumsi makanan
Objektif :
Pembuluh kapiler rapuh
Diare atau steatore
(adanya bukti) kekurangan makanan
Kehilangan rambut yang berlebihan
Bising usus hiperaktif
Kurang informasi, informasi yang salah
Kurangnya minat terhadap makanan
Salah paham
Membrane mukosa pucat
Tonus otot buruk
Rongga mulut terluka
Kelemahan otot yang berfungsi untuk menelan atau mengunyah
c. Faktor yang berhubungan
Ketidakmampuan menelan atau mencerna makanan atau menyerap
nutrient akibat faktor biologis, psikologis, atau ekonomi, termasuk
beberapa contoh non-NANDA berikut ini :
1. Ketergantungan zat kimia (sebutkan)
2. Penyakit kronis (sebutkan)
3. Kesulitan mengunyah atau menelan
4. Factor ekonomi
5. Intoleransi makanan
6. Kebutuhan metabolic tinggi
7. Reflex mengisap pada bayi tidak adekuat
8. Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi
9. Akses terhadap makanan terbatas
10. Hilang nafsu makan
11. Mual dan muntah
12. Pengabaian oleh orang tua
13. Gangguan psikologis (sebutkan)
Diagnosa 2 : (00001)
Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
a. Definisi
Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik
b. Batasan karakteristik
Objektif :
Konsentrasi asupan makanan di malam hari
Pola makan disfungsional (mis., makan sambil melakukan aktifitas
lainnya)
Makan sebagai respons terhadap pengaruh eksternal, seperti waktu
siang atau situasi social
Makan sebagai respons terhadap pengaruh internal selain rasa lapar
(misalnya, ansietas {marah, depresi, bosan, stress, dan kesepian}).
Tingkat aktivitas kurang gerak
Kurang minat terhadap makan
c. Faktor yang berhubungan
Asupan yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolic
F. Perencanaan
1. Diagnosa I :
a. Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ……. di
harapkan kebutuhan nutrisi teratasi dengan kriteria hasil :
1) Intake makanan dan cairan
2) Energy
3) Berat badan
b. Intervensi keperawatan dan rasional
1) Kaji adanya alergi makanan : mencegah kesalahan
2) Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan : mengetahui makanan yang dapat diberikan
3) Pantau intake dan output : pengeluaran dalam 24 jam
4) Ajarkan klien untuk membuat catatan makanan harian : klien
dapat mengingat makanan yang baik untuknya
5) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet yang diberikan : diet
sesuai keadaan klien
2. Diagnosa 2 :
a. Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ……. di
harapkan kebutuhan nutrisi teratasi dengan kriteria hasil :
1) Intake makanan dan cairan
2) Energy
3) Berat badan
b. Intervensi keperawatan dan rasional
1) Kaji adanya alergi makanan : mencegah kesalahan
2) Kaji makanan yang dikonsumsi selama ini : mengetahui
makanan yang dapat diberikan
3) Pantau intake dan output : pengeluaran dalam 24 jam
4) Ajarkan klien untuk membuat catatan makanan harian : klien
dapat mengingat makanan yang baik untuknya
5) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet yang diberikan : diet
sesuai keadaan klien

G. Daftar Pustaka
Mubarak, dkk. (2008). Buku Ajar KDM. Jakarta: EKG
Potter and Perry. (2003). Fundamental of Nursing. Australia: Mosby
Tarwoto, Wartonah. (2015). kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
Wilkonson, Judith, M. (2012). Buku Saku Diagnosa Keperawatan : Diagnosa
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta:ECG

Banjarmasin, 08 Oktober 2018

Preseptor Klinik, Ners Muda,

( ) (Een Nurhayati, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai