Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 6

` Kadek Saswata Abhimana Negara (1607532008)


Gede Eka Yasa (1607532016)
Dwiki Vernanda Krisnayana Putra (1607532022)
Gede Wahya Dhiyatmika (1607532025)

Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior (TPB) dalam bahasa Indonesia adalah teori perilaku terencana
menjelaskan bahwa niat seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu attitude
toward the behavior dan subjective norms (Fishbein dan Ajzen, 1975). Teori ini awal mulanya
dikembangkan pada tahun 1967 yang awalnya dinamai Theory of Reasoned Action. Kemudian pada
tahun 1980 teori ini digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan pada tahun 1988 Ajzen
menemukan keterbatasan pada teorinya bahwa semua perilaku tidak sepenuhnya berada di bawah
kendali individu sehingga Ajzen menambahkan faktor yang ketiga, yaitu perceived behavioral control
pada model reasoned action yang kemudian dinamai Theory of Planned Behavior. Teori perilaku
terencana banyak digunakan dalam penelitian di berbagai bidang studi dan teori ini berhasil
menjelaskan niat seseoang untuk meyakinkan dirinya melakukan perilaku tertentu.
Teori Perilaku Terencana menjelaskan niat seseorang ditentukan oleh tiga variabel independen,
yaitu Attitude (sikap), subjective norm (norma subjektif), perceived behavioral control (kontrol
perilaku). Attitude (sikap) adalah suatu hal yang diyakini seseorang mengenai baik dan buruknya
sesuatu yang telah diberikan. subjective norm (norma subjektif) merupakan suatu tekanan sosial yang
dirasakan oleh seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan, hal ini dipengaruhi
oleh keyakinan orang lain seperti contoh seseorang cenderung akan melakukan sesuatu apabila
diberikan motivasi oleh orang lain. perceived behavioral control (kontrol perilaku) mengacu pada
tingkat kesulitan seseorang untuk melakukan perilaku, hal ini disebabkan oleh pengalaman seseorang
di masa lalu yang dianggap sebagai hambatan. Ketiga variabel tersebut yang nantinya akan
mempengaruhi intention (niat) seseoang untuk meyakinkannya melakukan perilaku tertentu.
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa teori perilaku terencana merupakan kecenderungan
seseorang untuk memilih atau tidak memilih perilaku yang didasarkan oleh niat. Niat ini ditentukan
oleh seberapa besar seseorang mempunyai pengetahuan akan sikap positif , seberapa besar motivasi
yang diberikan oleh orang lain kepadanya, dan sejauh mana seseoang memiliki pengalaman untuk
memilih perilaku tertentu yang akan ia pilih di masa mendatang.

Pertanyaan: Apakah mungkin kita dapat menilai perilaku seseorang bersamaan dengan niat seseorang
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai