Anda di halaman 1dari 2

Komplikasi Penanganan

 Koma Airway, memastikan jalan nafas tidak


Penderita tidak sadar dan tidak terganggu atau tersumbat & pada pasien CKB
memberikan respon. Pada situasi ini dengan sumbatan jalan nafas dilakukan
secara khas berlangsung hanya beberapa pemasangan Endotracheal Tube.
hari atau minggu, setelah masa ini
penderita akan terbangun, sedangkan Breathing, memastikan pasien dapat bernafas
beberapa kasus lainnya memasuki normal dan spontan. Jika terdapat gangguan
nafas dapat diberikan oksigen dan dipasang Terapi Medikamentosa
vegetatif state (tidak sadar hingga
ventilator jika tidak dapat bernafas spontan.  Analgetik, digunakan untuk mengurangi
berbulan-bulan)
rasa nyeri yang dialami penderita.
 Kejang Circulation, memastikan aliran darah lancar
termasuk monitoring tekanan darah pasien.  Antikonvulsan, digunakan untuk
Penderita yang mengalami cedera kepala
menghentikan kejang yang mungkin
dapat mengalami kejang pada masa
Disability, melakukan pemeriksaan fungsi terjadi pada pasien cedera kepala.
minggu pertama setelah cedera
neurologis dan GCS secara berkala untuk Antikonvulsan juga dapat diberikan
sebelum kejang muncul sebagai profilaksis
 Infeksi mendeteksi perburukan secara dini.
(pencegahan).
Fraktur (retak/patah) tulang tengkorak
atau luka terbuka dapat merobek Exposure, melakukan pemeriksaan fisik
secara menyeluruh dan mencermati apakah  Mannitol, adalah obat yang digunakan
membran otak (meninges) sehingga
ada cedera lain di tubuh pasien. untuk menurunkan tekanan di dalam
kuman dapat masuk dan menyebabkan
kepala. Obat yang diberikan kepada pasien
infeksi
cedera kepala dengan hipotensi.

Terapi Bedah
Terapi bedah umumnya dilakukan jika terjadi
perdarahan yang mengakibatkan peningkatan
tekanan di dalam kepala dan berpotensi
menyebabkan perburukan klinis secara
progresif.
Pengertian  Tidak ada muntah
Cedera kepala adalah trauma mekanik pada  Pasien dapat mengeluh nyeri kepala
kepala yang terjadi baik secara angsung atau atau pusing
tidak langsung, dapat mengakibatkan
gangguan fungsi saraf, fisik, kognitif, dan 2. Cedera Kepala Sedang
psikososial yang bersifat sementara atau  Pasien tidak dapat atau dapat
permanen. menuruti perintah pemeriksa, namun
respon yang diberikan tidak sesuai.
Penyebab  Kehilangan kesadaran > 20 menit dan
1. Kecelakaan lalu lintas < 36 jam
2. Kecelakaan kerja  Amnesia post traumatik > 24 jam dan
3. Benturan > 7 hari
4. Jatuh  Muntah menyemprot
 Kejang

3. Cedera Kepala Berat


 Pasien mengalami penurunan
kesadaran yang progresif atau
kehilangan kesadaran > 36 jam
 Amnesia post traumatik > 7 hari
 Tanda kerusakan saraf fokal (sesuai
Tanda & Gejala lokasi otak yang mengalami
BEDAH SARAF 1. Cedera Kepala Ringan kerusakan), misalnya gangguan
 Pasien sadar dan menuruti perintah penglihatan, gangguan nafas, dan
RSUD DR SOEDONO MADIUN pemeriksa kelumpuhan
 Tidak ada penurunan kesadaran atau
2018
kehilangan kesadaran < 20 menit
 Amnesia post traumatik < 24 jam
 Tidak ada gangguan saraf

Anda mungkin juga menyukai