Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA

NYAMAN DAN AMAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal


Tulang Belakang merupakan bagian yang penting dalam Ergonomic karena
rangka ini merupakan rangka yang menyokong tubuh manusia bersama
dengan panggul untuk mentransmisikan beban kepada kedua kaki melalui
sendi yang terdapat pada pangkal paha. Tulang belakang terdiri dari beberapa
bagian yaitu:

1. Struktur Tulang Belakang

a. Tulang belakang cervical: terdiri atas 7 tulang yang memiliki


bentuk tulang yang kecil dengan spina atau procesus spinosus
(bagian seperti sayap pada belakang tulang) yang pendek kecuali
tulang ke-2 dan ke-7. Tulang ini merupakan tulang yang
mendukung bagian leher.
b. Tulang belakang thorax: terdiri atas 12 tulang yang juga dikenal
sebagai tulang dorsal. Procesus spinosus pada tulang ini terhubung
dengan tulang rusuk. Kemungkinan beberapa gerakan memutar
dapat terjadi pada tulang ini.
c. Tulang belakang lumbal: terdiri atas 5 tulang yang merupakan
bagian paling tegap konstruksinya dan menanggung beban terberat
dari tulang yang lainnya. Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi
dan ekstensi tubuh dan beberapa gerakan rotasi dengan derajat yang
kecil.
d. Tulang sacrum: terdiri atas 5 tulang dimana tulang-tulangnya tidak
memiliki celah dan bergabung (intervertebral disc) satu sama
lainnya. Tulang ini menghubungkan antara bagian punggung
dengan bagian panggul.
e. Tulang belakang coccyx: terdiri atas 4 tulang yang juga tergabung
tanpa celah antara 1 dengan yang lainnya. Tulang coccyx dan
sacrum tergabung menjadi satu kesatuan dan membentuk tulang
yang kuat.

Pada tulang belakang terdapat bantalan yaitu intervertebral


disc yang terdapat di sepanjang tulang belakang sebagai
sambungan antar tulang dan berfungsi melindungi jalinan tulang
belakang. Bagian luar dari bantalan ini terdiri dari annulus fibrosus
yang terbuat dari tulang rawan dan nucleus pulposus yang
berbentuk seperti jeli dan mengandung banyak air. Dengan adanya
bantalan ini memungkinkan terjadinya gerakan pada tulang
belakang dan sebagai penahan jika terjadi tekanan pada tulang
belakang seperti dalam keadaan melompat (Guyton & Hall, 2008).
Jika terjadi kerusakan pada bagian ini maka tulang dapat menekan
syaraf pada tulang belakang sehingga menimbulkan kesakitan pada
punggung bagian bawah dan kaki. Struktur tulang belakang ini
harus dipertahankan dalam kondisi yang baik agar tidak terjadi
kerusakan yang dapat menyebabkan cidera (Cailliet, 2005).
B. Definisi
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) Perubahan
kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, Linda Jual, 2000).
Keamanan adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan
terhadap oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang
optimum akan mempengauhi kemampuan seseorang.
1. Oksigen
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang
tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai
sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
2. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika
kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi
dengan lambat.
3. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda
yang dapat menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan
meningkatkan resiko infeksi dan keracunan makanan.

Kenyamanan
1. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu
tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut.
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan
adanya ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya
mendadak, durasinya singkat kurang dari 6 bulan.
b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
nyeri yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non
keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih
c. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu
ketidaknyamanan, sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan
epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak
menimbulkan muntah.

C. Fisiologi Perubahan Fungsi


Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon
stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan
respon fisiologis.

D. Faktor-faktor yang Berhubungan/Etiologi


1. Emosi
2. Status Mobilisasi
3. Gangguan Persepsi Sensori
4. Keadaan Imunitas
5. Tingkat Kesadaran
6. Informasi atau Komunikasi
7. Gangguan Tingkat Pengetahuan
8. Penggunaan Antibiotik yang Tidak Rasional
9. Status Nutrisi
10. Usia
11. Jenis Kelamin

E. Manifestasi Perubahan Fungsi


1. Vakolasi
a. Mengaduh
b. Menangis
c. Sesak Nafas
d. Mendengkur
2. Ekspresi Wajah
a. Meringis
b. Mengeletuk gigi
c. Mengernyit dahi
d. Menutup Mata, Mulut dengan rapat
e. Menggigit Bibir
3. Gerakan Tubuh
a. Gelisah
b. Imobilisasi
c. Ketegangan Otot
d. Peningkatan Gerakan Jari dan Tangan
e. Gerakan Ritmiki atau Gerakan Menggosok
f. Gerakan melindungi Bagian Tubuh
4. Interaksi Sosial
a. Menghindari Percakapan
b. Focus Hanya pada Aktivitas Untuk Menghilangkan Nyeri
c. Menghindar Kontak Social
d. Penurunan Rentang Perhatian

F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik/biologis
2. Nausea berhubungan dengan terapi biologis, dan situasional
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infasif
G. NIC dan NOC
No Diagnosa Rencana Perawatan
Keperawatan Nursing Out Come (NOC) Nursing Intervention
Classification (NIC)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan a. Kaji nyeri pasien
berhubungan keperawatan selama 3x24 dengan pengkajian
dengan agen jam diharapkan nyeri nyeri OPQRSTUV
cedera fisik. hilang/ berkurang dengan b. Kendalikan faktor
kriteria hasil: lingkungan yang
a. Melaporkan nyeri dapat
pada skala 0-1 mempengaruhi
b. TTV dalam batas respon pasien
normal terhadap
c. Ekspresi wajah ketidaknyamanan
tidak menahan (misal suhu
nyeri ruangan,
pencahayaan, dan
kegaduhan)
c. Berikan teknik
relaksasi
d. Ajarkan
manajemen nyeri
(misal nafas
dalam)
e. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian
analgetik.
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji mobilitas
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 yang ada dan
berhubungan jam diharapkan pasien observasi terhadap
dengan mampu melakukan peningkatan
gangguan aktifitas fisik sesuai kerusakan
muskuloskelet dengan kemampuannya b. Pantau kulit bagian
al, kerusakan dengan kriteria hasil: distal setiap hari
integritas a. Mampu melakukan terhadap adanya
struktur perpindahan iritasi, kemerahan.
tulang, b. Meminta bantuan c. Ubah posisi pasien
penurunan untuk aktifitas yang imobilisasi
kekuatan otot. mobilisasi. minimal setiap 2
c. Tidak terjadi jam.
kontraktur d. Ajarkan klien
untuk melakukan
gerak aktif pada
ekstremitas yang
tidak sakit.
e. Kolaborasi dengan
ahli fisioterapi
untuk latihan fisik
klien.
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan a. Kaji kemampuan
perawatan diri keperawatan selama 3x24 penggunaa alat
(mandi, jam diharapkan pasien bantu
eliminasi) mengalami peningkatan b. Kaji kondisi kulit
berhubungan perilaku dalam merawat saat mandi
dengan diri dengan kriteria hasil: c. Berikan bantuan
gangguan a. Klien mampu sampai pasien
muskuloskelet melakukan aktifitas mampu secara
al, hambatan perawatan mandiri untuk
mobilitas. dirisesuai denmgan melakuakn
tingkat kemampuan perawatan diri
b. Mengungkapkan d. Letakkan sabun,
secara verbal handuk, peralatan
kepuasan tentang mandi, peralata
kebersihantubuh, BAB/BAK,
hygiene mulut. didekat klien.
e. Ajarkan pasien
atau keluarga
untuk
menggunakan
metode alternaltif
dalam mandi,
hygiene mulut,
BAB/BAK.
f. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian
supositoria kalau
terjadi konstipasi
4 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji adanya faktor
integritas kulit keperawatan selama 3x24 resiko yang
berhubungan jam diharapkan tidak menyebabkan
dengan terjadi kerusakan integritas kerusakan
tonjolan kulit secara luas dengan integritas kulit
tulang. kriteria hasil: b. Observasi kulit
a. Nyeri lokal setiap hari dan
ekstremitas tidak catat sirkulasi dan
terjadi sensori serta
b. Menunjukkan perubahan yang
rutinitas perawatan terjadi
kulit yang efektif. c. Berikan bantalan
pada ujung dan
sambungan traksi
d. Jika
memungkinkan
ubah posisi 1-2 jam
secara rutin
e. Konsultasikan ka
ahli gizi untuk
maknan tinggi
protein untuk
membantu
penmyembuhan
luka

5 Ansietas Setelah dilakukan tindakan a. Kaji dan


berhubungan keperawatan selama 3x24 dokumentasika
dengan stres, jam diharapkan tingkat n tingkat
krisis kecemasan berkuranmg kecemasan
situasional. dengan kriteria hasil: klien
a. Tidak b. Kaji cara
menunjukkan pasien untuk
perilaku agresif mengatasi
b. Melaporkan tidak kecemasan
ada manifestasi c. Sediakan
kecemasan secara informasi yang
fisik. aktual tentang
diagnosa medis
dan prognsis
d. Ajarkan ke
pasien tentang
peggunaan
teknik relaksasi
Daftar Pustaka

Cailliet,R. 2005. Cervical And Neck Pain. 3nded.FA Davis Co. Philadelphia.
Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai