Kenyamanan
1. Nyeri
Nyeri adalah kondisi suatu mekanisme prolektif tubuh ayng timbul
bilamana jaringan mengalami kerusakan dan menyebabkan individu
tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan tersebut.
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan
adanya ketidaknyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya
mendadak, durasinya singkat kurang dari 6 bulan.
b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
nyeri yang berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non
keganasan atau intermiten selama 6 bulan atau lebih
c. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu
ketidaknyamanan, sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorokan
epigastrium, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak
menimbulkan muntah.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik/biologis
2. Nausea berhubungan dengan terapi biologis, dan situasional
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan faktor resiko prosedur infasif
G. NIC dan NOC
No Diagnosa Rencana Perawatan
Keperawatan Nursing Out Come (NOC) Nursing Intervention
Classification (NIC)
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan a. Kaji nyeri pasien
berhubungan keperawatan selama 3x24 dengan pengkajian
dengan agen jam diharapkan nyeri nyeri OPQRSTUV
cedera fisik. hilang/ berkurang dengan b. Kendalikan faktor
kriteria hasil: lingkungan yang
a. Melaporkan nyeri dapat
pada skala 0-1 mempengaruhi
b. TTV dalam batas respon pasien
normal terhadap
c. Ekspresi wajah ketidaknyamanan
tidak menahan (misal suhu
nyeri ruangan,
pencahayaan, dan
kegaduhan)
c. Berikan teknik
relaksasi
d. Ajarkan
manajemen nyeri
(misal nafas
dalam)
e. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian
analgetik.
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji mobilitas
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 yang ada dan
berhubungan jam diharapkan pasien observasi terhadap
dengan mampu melakukan peningkatan
gangguan aktifitas fisik sesuai kerusakan
muskuloskelet dengan kemampuannya b. Pantau kulit bagian
al, kerusakan dengan kriteria hasil: distal setiap hari
integritas a. Mampu melakukan terhadap adanya
struktur perpindahan iritasi, kemerahan.
tulang, b. Meminta bantuan c. Ubah posisi pasien
penurunan untuk aktifitas yang imobilisasi
kekuatan otot. mobilisasi. minimal setiap 2
c. Tidak terjadi jam.
kontraktur d. Ajarkan klien
untuk melakukan
gerak aktif pada
ekstremitas yang
tidak sakit.
e. Kolaborasi dengan
ahli fisioterapi
untuk latihan fisik
klien.
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan a. Kaji kemampuan
perawatan diri keperawatan selama 3x24 penggunaa alat
(mandi, jam diharapkan pasien bantu
eliminasi) mengalami peningkatan b. Kaji kondisi kulit
berhubungan perilaku dalam merawat saat mandi
dengan diri dengan kriteria hasil: c. Berikan bantuan
gangguan a. Klien mampu sampai pasien
muskuloskelet melakukan aktifitas mampu secara
al, hambatan perawatan mandiri untuk
mobilitas. dirisesuai denmgan melakuakn
tingkat kemampuan perawatan diri
b. Mengungkapkan d. Letakkan sabun,
secara verbal handuk, peralatan
kepuasan tentang mandi, peralata
kebersihantubuh, BAB/BAK,
hygiene mulut. didekat klien.
e. Ajarkan pasien
atau keluarga
untuk
menggunakan
metode alternaltif
dalam mandi,
hygiene mulut,
BAB/BAK.
f. Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian
supositoria kalau
terjadi konstipasi
4 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji adanya faktor
integritas kulit keperawatan selama 3x24 resiko yang
berhubungan jam diharapkan tidak menyebabkan
dengan terjadi kerusakan integritas kerusakan
tonjolan kulit secara luas dengan integritas kulit
tulang. kriteria hasil: b. Observasi kulit
a. Nyeri lokal setiap hari dan
ekstremitas tidak catat sirkulasi dan
terjadi sensori serta
b. Menunjukkan perubahan yang
rutinitas perawatan terjadi
kulit yang efektif. c. Berikan bantalan
pada ujung dan
sambungan traksi
d. Jika
memungkinkan
ubah posisi 1-2 jam
secara rutin
e. Konsultasikan ka
ahli gizi untuk
maknan tinggi
protein untuk
membantu
penmyembuhan
luka
Cailliet,R. 2005. Cervical And Neck Pain. 3nded.FA Davis Co. Philadelphia.
Carpenito. (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
Potter & Ferry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC