Anda di halaman 1dari 1

Media pemadam jenis gas ini akan memadamkan api secara fisis, yaitu mengencerkan oksigen pada

proses pembakaran (dillution) dan pendinginan (cooling). Berbagai gas yang dapat dipergunakan dalam
pemadaman api, namun hanya gas asam arang (CO2) dan gas zat lemas (N2) yang banyak dipakai. Gas
zat lemas (N2) lebih banyak dipergunakan untuk mendorong tepung kimia pada instalasi pemadam
tetap atau dilarutkan dalam BCF. Gas asam arang (CO2) langsung dipergunakan untuk pemadaman
kebakaran. Gas asam arang (CO2) dalam pemakaiannya disimpan dalam botol dalam bentuk cair dan
diberi sedikit gas dengan tekanan sekitar 1.000 – 1.200 psi ( + 80 atm) juga hanya efektif untuk
memadamkan kebakaran kelas B dan C.

Kebaikan dari pada gas asam arang (CO2) adalah : (a) Murah harganya dan mudah didapat dipasaran, (b)
Bersih dan tidak meninggalkan bekas kotoran bila digunakan untuk memadamkan kebakaran (clean
agent), (c) Dapat digunakan untuk memadamkan instalasi listrik bertegangan, (d) Dapat memancar /
menyemprot dengan tekanan pengupannya sendiri (self expelling), (e) Tidak korosi, tidak konduktif dan
tanpa kadaluarsa, (f) Dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Kerugian bila media pemadam gas
asam arang (CO2) adalah : (a) Karena gas asam arang (CO2) disimpan dalam tabung berbentuk cairan,
sehingga kurang baik bila temperatur disekitarnya di bawah 00F (-180C). (b) Baik digunakan untuk
peralatan pada permukaan yang luas, ruang penghuni yang luas, namun penghuni harus keluar ruangan
bila gas asam arang (CO2) discharge, (c) Tabung APAR relatif berat dan mahal harganya karena disimpan
dalam tabung pemadam dengan tekanan yang tinggi 1.000 – 1.200 psi (+ 80 atm) maka diperlukan
tabung pemadam yang tebal, sehingga mengakibatkan dalam pemakaiannya berat dan kaku, (d) Pada
fixed instalasi, instalasi pipanya harus tahan tekanan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai