Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
REAKSI REDUKSI OKSIDASI

NAMA : MUHAMMAD BAGASKARA WIRATIRTA


NIM : 1851006001110011
KELAS : H
KELOMPOK : H1
ASISTEN :

Pas foto 3 x 4

Boleh print di

kertas ini

JURUSAN TEP KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

BAB V
REAKSI REDUKSI OKSIDASI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum

 Mempelajari reaksi reduksi


 Mempelajari reaksi oksidasi

1.2. Pre-lab

1. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi!


Reaksi oksidasi merupakan suatu reaksi hasil interaksi dari beberapa zat dimana
terjadi penerimaan molekul oksigen atau pelepasan elektron dari suatu zat ke zat
yang lain(Chang, 2010).

2. Jelaskan pengertian reaksi reduksi!


Reaksi reduksi merupakan suatu reaksi hasil interaksi dari beberapa zat dimana
terjadi pelepasan molekul oksigen atau paling sedikit setidaknya terjadi penerimaan
satu electron(Chang, 2010).

3. Pada pereaksian CuSO4 dengan logam Zn, apa fungsi larutan CuSO4 dan logam
Zn dalam reaksi redoks? Tuliskan reaksinya !
Larutan CuSO4 ketika direaksikan dengan logam Zn akan terbentuk reaksi sebagai
berikut,
Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) ——> Zn2+(aq) + Cu(s)
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

Dimana didalam larutan CuSO4 , ion Cu2+ akan berperan sebagai oksidator
sedangkan logam Zn akan berperan sebagai reduktor ,kedua hal itu dapat ditulis
dalam reaksi sebagai berikut.
Zn(s) ——> Zn2+(aq) + 2e–
Cu2+(aq) + 2e– ——> Cu(s) (Yu, 2016).

4. Apa yang dimaksud dengan reduktor dan apa yang dimaksud dengan oksidator?
Reduktor merupakan senyawa yang berperan sebagai pendonor electron atau
penerima senyawa O2 sehingga senyawa reduktor itu sendiri dalam reaksinya
mengalami oksidasi. Sedangkan oksidator merupakan senyawa yang akan
mengoksidasi senyawa lain dengan cara mendonorkan O2 atau sebagai penerima
electron sehingga senyawa oksidator itu sendiri akan mengalami reduksi. (Yang,
2018).

1.3. Tinjauan Pustaka

1.3.1 Pengertian reaksi dan contoh reaksinya

a. Redoks
Redoks dilihat dari kepanjangannya yaitu reaksi reduksi oksidasi yang mana
merupakan suatu reaksi yang melibatkan serah terima eletron, O2 atau bahkan H+(Chang,
2010).. Reaksi redoks bisa terjadi jika kedua atau lebih senyawa memiiki potensial
electrode yang berbeda sehingga selanjutnya aka nada senyawa yang teroksidasi dan
tereduksi.
Reaksi oksidasi merupakan suatu reaksi hasil interaksi dari beberapa zat dimana
terjadi penerimaan molekul oksigen atau pelepasan elektron dari suatu zat ke zat yang
lain(Chang, 2010).. Sedangkan
Reaksi reduksi merupakan suatu reaksi hasil interaksi dari beberapa zat dimana
terjadi pelepasan molekul oksigen atau paling sedikit setidaknya terjadi penerimaan satu
electron contoh reaksi redoks sebagai berikut,
Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) ——> Zn2+(aq) + Cu(s) (Yu, 2016).
Dimana Zn berperan sebagai reduktor sedangkan ion Cu2+ berperan sebagai oksidator
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

b. Spontan dan Non – Spontan


Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang bisa berlangsung tanpa
tambahan energy dari luar(listrik).Reaksi ini justru akan melepas energy dengan ditandai
beberapa ha seperti perubahan suhu dan lain sebagainya. Reaksi ini bisa terjadi jika
antara 2 senyawa yang direaksikan memiliki selisih potensial electrode yang positif
contoh reaksi spontan yaitu Zn(s) + CuSO4(aq) ——> ZnSO4(aq) + Cu(s)
Zn(s) + Cu2+(aq) ——> Zn2+(aq) + Cu(s) (Yu, 2016).
Dimana Zn berperan sebagai reduktor sedangkan ion Cu2+ berperan sebagai
oksidator
Sedangkan reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negatif. Reaksi
redoks non-spontan bisa bereaksi jika diberi energy dari luar(listrik). Reaksi ini biasanya
terjadi untuk membalikkan reaksi spontan contoh reaksi non spontan yaitu,
2PbSO4 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2SO2
Ini merupakan reaksi kebalikan daripada aki(charging) dimana reaksinya memiliki
potensilal electrode yang negative jadi agar bisa bereaksi diperlukan listrik agar reaksi
dapat berlangsung.

1.3.2 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks


Faktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi redoks yaitu adanya perbedaan
potensial electrode antara kedua senyawa yang mana akan memicu terjadinya proses
pengikatan dan pelepasan elektron, terjadinya penambahan dan pengurangan bilangan
oksidadsi(Buyang, 2015).. Reaksi redoks bisa terjadi apabila senyawa dapat terionisasi
dalam air sehingga terbentuk kesetibangan antara ion-ionnya.

1.3.3 Pengertian deret volta dan hubungannya dalam reaksi redoks


Deret volta atau deret elektrokimia merupakan suatu deret atau diagram yang
menunjukkan urutan logam-logam yang didasarkan pada kenaikan potensial electrode
yang dimiliki tiap logam(Chang, 2010).. Deret volta memiliki hubungan yang sangat
mempengaruhi dalam suatu reaksi redoks apakah suatu logam tertentu lebih bersifat
oksidatif atau reduktif, potensial electrode logam akan semakin negative jika mengarah
kekiri begitu juga sebaliknya.Semakin ke kiri kedudukan suatu logam dalam deret
tersebut, maka logam tersebut makin bersifat reduktif(semakin mudah mengalami
oksidatif) Sebaliknya, semakin ke kanan kedudukan suatu logam dalam deret tersebut,
maka akan semakin bersifat oksidatif(semakin mudah mengalami reduksi).
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

1.4. Tinjauan Bahan

1.4.1 Logam seng


Logam seng memiliki lambang Zn dalam system periodic unsur, bernomor
atom 30 dan bermassa atom relatif 65,39. Logam seng memiliki potensial electrode
yang negative sehingga dalam reaksi redoks logam Zn cenderung mengalami
oksidasi(Buyang, 2015).. Dalam kehidupan nyata logam seng(Zn) mudah sekali
berkarat jika terkena lingkungan luar.

1.4.2 Logam tembaga


Logam tembaga memiiki lambing Cu didalam system periodic unsur ,Logam
Cu memiliki nomor atom 29. Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana
fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri
dan fungisida. Didalam deret volta logam Cu memiliki potensial electrode yang
positif sehingga dalam reaksi redoks biasanya logam Cu akan mengalami reduksi
atau berperan sebagai oksidator(Haris, 2012).

1.4.3 Larutan CuSO4 0,1 M


Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah
sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Tembaga(II) sulfat dapat
dibuat dengan mereaksikan antara Cu(OH)2 dengan asam sulfat (H2SO4) sehingga
terbentuklah garam CuSO4 yang mudah larut dalam air. Didalam air CuSO4 akan
terurai menjadi Cu2+ dan SO42-(Yu, 2016).

1.4.4 Larutan AgNO3 0,1 M


Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus
kimia AgNO3(Sayekti, 2015).. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di
antara senyawa perak lainnya, dan digunakan pada fotografi. Senyawa ini lebih
tidak sensitif terhadap sinar matahari daripada perak halida.Didalam air AgNO3
akan terurai menjadi Ag+ dan NO3- .
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

1.5. Tinjauan Alat

1.5.1 Beaker glass


Gelas beker memiliki bentuk seperti gelas dengan dilengkapi skala dan bibir
gelas.Walaupun gelas beker memiliki skala namun fungsi utamanya bukan sebagai
alat akur dikarenakan memiliki ukuran mulut yang besar sehingga memiliki ralat yang
besar pula. Gelas beker dapat digunakan sebagai wadah ketika proses
penyaringan,pemanasan dan lain sebagainya.(Nazali, 2016)

1.5.2 Pipet ukur


Pipet ukur berbentuk silinder memanjang yang berujung runcing seta memiliki
skala tertentu bagian samping. Pipet ukur digunakan untuk mengambil atau untuk
menambahkan bahan kimia dengan volume tertentu sesuai kebutuhan yang teramati
dari meniscus zat cair pada skala.Alat ini memerlukan bulb dalam
pengoprasiannya.(Nazali, 2016)
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

BAB II METODOLOGI

2.1. Diagram Alir

2.1.1 Reaksi logam Zn dengan larutan CuSO4 0,1 M

10 ml CuSo4 1 M

Dimasukkan dalam gelas kaca


Logam Zn

Diamplas hingga bersih

Diamati dalam larutan CuSO4 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil

2.1.2 Reaksi logam Cu dengan larutan AgNO3 0,1 M

10 ml AgNO3 1 M

Dimasukkan dalam gelas kaca


Logam Cu

Diamplas hingga bersih

Diamati dalam larutan AgNO31 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10

Hasil
Nama Muh.Bagaskara Wiratirta
NIM 185100600111011
Kelas/Kelompok H/H1

DAFTAR PUSTAKA

Buyang, Y. Asmaningrum, H. 2015. PENGARUH VOLTASE DAN WAKTU TERHADAP


PENGENDAPAN LOGAM MANGAN DAN SENG PADA LEMPENG TEMBAGA
MENGGUNAKAN METODE ELEKTROPLATING. MAGISTRA: Jurnal Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Vol 2, No 2.

Chang, R. 2010. Chemistry 10th edition. New York City:The McGraw-Hill Companies, Inc.

Haris, A. 2012. PENGENDAPAN LOGAM TEMBAGA DENGAN METODA ELEKTROLISIS


INTERNAL. KIMIA SAINS DAN APLIKASI. Vol 8, No. 2.

Nazali, Bani .2016.Pengembangan ensiklopedia alat laboratorium kimia berbasi android


untuk peserta didik sma/ma.fakultas sains dan teknologi.universitas islam negeri
sunan kalijaga.Yogyakarta.

Sayekti, E. Rudiansyah. Prihartini, V. 2015. KOMPOSISI SITRONELOL DAN GERANIOL


DARI RHODINOL MINYAK SEREH JAWA MELALUI PEMISAHAN SILIKA GEL
TERIMPREGNASI AgNO3. Jurnal Kimia Khatulistiwa. Vol 4, No. 3.

Yang, J. Guo, J. 2018.Reduction-oxidation pretreatment enhanced catalytic performance


of Co3O4/Al2O3 over CO oxidation. Applied Surface Science. Vol. 453. No. 1.

Yu, Y. Chen, J, Wang, J. Chen, Y. 2016.Performances of CuSO4/TiO2 catalysts in


selective catalytic reduction of NOx by NH3. Chinese Journal of Catalysis. Vol. 37.
No. 2.

Anda mungkin juga menyukai