Makalah Bluetooth
Makalah Bluetooth
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
KELOMPOK :
WACHID FERY RAHARJO (41417320062)
CAHYO HADINUGROHO ()
ABDUL QUDDUS ()
SABIT PARID ()
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bluetooth dalam beberapa tahun terakhir adalah alat yang sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari. Alat ini banyak ditanam dalam berbagai perangkat elektronik
seperti ponsel dan komputer. Fungsi utamanya adalah menggantikan kabel yang supaya
lebih rapi dan praktis. Piranti ini diyakini merupakan alat yang dapat diandalkan dalam
pertukaran data antar perangkat, misalnya dari ponsel ke ponsel atau dari ponsel ke
komputer. Selain andal, piranti ini dibuat universal, artinya dapat berkomunikasi dengan
alat apa saja yang mengandalkan Bluetooth sebagai gerbang komunikasinya.
Kebanyakan dari masyarakat yang menggunakan perangkat bluetooth ini tidak
mengerti, prinsip apa yang digunakan alat ini sehingga dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya. Dimana sebenarnya bluetooth merupakan salah satu aplikasi penggunaan
gelombang elektromagnetik, khususnya gelombang radio.Berdasarkan paparan diatas,
penulis menyusun makalah yang berjudul “Aplikasi Gelombang Radio pada Bluetooth”.
Sebagai referensi bagi masyarakat, khususnya mahasiswa agar memahami penerapan
gelombang radio pada Bleutooth.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui prinsip kerja bluetooth
2. Mengetahui aplikasi gelombang radio pada bluetooth
BAB 2
ISI
B. Sejarah Bluetooth
Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh
perusahaan- perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi
dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba. Proyek ini di awal
tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking
(Denmark) di akhir abad sepuluh yang bernama Harald Blatand. Di Inggris juga dijuluki
Harald Bluetooth. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku
yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama
Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini
ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sebagai pemersatu
juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai
peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.
Logo bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B
(singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungkan.
Berikut gambar Logo Bluetooth yang sudah memiliki Hak Cipta.
Gambar 1. Logo Bluetooth
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Spectrum Radio
yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah
Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct
Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE 802.11xxx. Transceiver yang
digunakan oleh Bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4GHz unlicensed ISM (Industrial,
Scientific, and Medical).
Pada beberapa negara terdapat perbedaan penggunaan frekuensi dan kanal untuk
Bluetooth. Negara Amerika dan Eropa, frekuensi yang digunakan adalah dari
2400 – 2483,5 Hz yang berarti menggunakan 79 channel. Cara perhitungannya
sebagai berikut : untuk RF Channel yang bekerja frekuensi f = 2402+k MHz, di mana k
adalah jumlah channel yang digunakan yaitu : 0 sampai dengan 78 = 2402+79 = 2481
MHz. Kemudian ditambah dengan pengawal frekuensi yang di-set pada 2MHz sampai
dengan 3,5 MHz untuk lebar pita gelombang 1 MHz, sehingga totalnya menjadi
2481+2,5 = 2483,5 MHz.
Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management
dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan
voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke
baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-
aktivitas protokol tingkat tinggi yaitu melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi.
Secara umum blok fungsional pada sistem bluetooth secara umum dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Tiga buah lapisan fisik yang sangat penting dalam protokol arsitektur Bluetooth ini
adalah :
1. Bluetooth radio, adalah lapisan terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapisan ini
mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.
2. Baseband, lapisan yang memungkinkan hubungan Radio Frequency (RF) terjadi
antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini
menggunakan frequency-hopping-spread spectrum yang mengirimkan data dalam
bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapisan ini
melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi
hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
3. LMP (Link Manager Protocol), bertanggung jawab terhadap link setup antar
perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek security seperti autentifikasi dan enkripsi
dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan
dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat memberikan solusi cost-efektif
yang lebih baik.
F. Frequency Hopping Bluetooth
Spread spectrum dengan frequency hopping adalah proses spread atau penyebaran
spectrum yang dilakukan pemancar dengan frekuensi pembawa informasi yang
merupakan deretan pulsa termodulasi acak semu (pseudorandom) yang dilompat-
lompatkan dari satu nilai frekuensi ke nilaifrekuensi yang lain dalam lebar spectrum
frekuensi yang telah ditetapkan sebelumnya dan berulang kali dengan pola kode
yangdapat dimodifikasi secara saling bebas,sehingga dapat menempatkan sejumlah
pemakai dalam lebar spectrum frekuensi tersebut dengan berbeda pola acak kode
generatornya. Teknik penyebaran spektrum(spread spectrum) digunakan, karena :
1. Kemampuannyamembatasi interferensi internalakibat padatnya lalu lintas komunikasi
yang menggunakan frekuensi radio.
2. Kemampuan menolak terhadap penyadapan informasi oleh penerima yang
tidakdikenal.
3. Dapat dioperasikan dengan kerapatan spektral berenergi rendah.
4. Penggunaanyanglebihaman. Frekuensiinidapat melakukanlompatangelombang hingga
1600lompatan per detik. Hal ini mempersulit dilakukan penyadapan data, karena
lompatansinyaldata yang cepat dan tidak beraturansulit ditangkap oleh transceiver
lain, kecuali transceiver penerimanya.
5. Penggunaan yang lebih aman. Frekuensi ini dapat melakukan lompatan gelombang
hingga 1600 lompatan per detik. Hal ini mempersulit dilakukan penyadapan data,
karena lompatan sinyal data yang cepat dan tidak beraturan sulit ditangkap oleh
transceiver lain, kecuali transceiver penerimanya.
6. Noise yang lebih kecil dan jarak pita gelombang yang sempit dapat
menolak interferensi.
Protokol inti Bluetooth berisi protocol yang secara spesifik dikembangkan oleh
bluetooth SIG. RFCOMM dan TCS Binary juga dikembangkan oleh Bluetooth SIG
namun berdasarkan spesifikasi dari ETSI 07.10 dan rekomendasi ITU-T nomor Q.931.
Protokol inti bluetooth adalah persyaratan yang mutlak ada di semua perangkat
teknologi Bluetooth sedangkan protocol lainnya digunakan sesuai keperluan.
Layer-layer pada sistem bluetooth dapat dilihat seperti gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Layer-Layer pada Sistem Bluetooth
Protokol Koneksi Buetooth dilakukan melalui beberapa tehnik berikut :
1. Mode Standby yaitu device yang tidak terhubung kedalam sebuah piconet adalah
termasuk dalam mode standby. Pada mode ini, piranti ‘mendengar’ pesan tiap 1.28
detik melalui lebih dari 32 frekuensi hop (baru terdapat di jepang, spanyol, dan
prancis).
2. Mode page/ inquiry yaitu jika sebuah device ingin melakukan sebuah proses koneksi
dengan device lainnya, ia akan mengirmkan sebuah page messages, jika alamatnya
dikenali, atau sebuah inquiry diikuti oleh sebuah page messages jika device
tersebut tidak dikenali. Unit master akan mengirimkan 16 identical page messages
pada 16 frekuensi hop ke unit slave. Jika tidak ada respons, unit master
mengirimkan ulang ke 16 frekuensi hop lainnya. Metode inquiry tersebut
memerlukan respons ekstra dari unit slave, sejak alamat MACnya tidak diketahui
oleh unit mster.
3. Mode active yaitu transmisi antar data terjadi.
4. Mode Hold
5. Moder Sniff yang hanya tersedia untuk unit slave.
J. Fitur Keamanan
Enkripsi data.
Autentikasi user
Fast frekuensi-hopping (1600 hops/sec)
Output power control
1. Kelebihan Bluetooth
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:
Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun
jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter
Frekuensi band-nya terbagi kedalam hop-hop. Penyebaran spectrum ini digunakan
untuk meloncat dari satu channel ke channel lainnya, yang dapat menambah
tingkat keamanan pada lapisannya.Hingga 8 device/ alat dapat saling dihubungkan
dalam satu piconet. Sinyalnya dapat di-transmisikan melalui tembok dan briefcases
hingga membatasi kebutuhan akan line-of-sight. Device tidak perlu dihubungkan
satu sama lain, sebagai sinyal omni- directional. Sangat mendukung aplikasi
synchronous dan asynchronous, sehingga memudahkan untuk
mengimplementasikan device-device yang saling berbeda untuk berbagai macam
layanan, misalnya seperti suara dan internet
Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat
Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer
Dapat digunakan sebagai perantara modem
2. Kekurangan Bluetooth
Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:
Sistem ini menggunakan frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar
Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksiBluetooth yang digunakan,
akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan
Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang harus diperhatikan untuk mencegah
kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan dalam makalah ini, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan
penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu
menawarkan fitur-fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang
relatif rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan
mampu untuk menyediakan berbagai macam layanan.
2. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Jaringan Bluetooth bekerja pada
frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan
daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter.
3. Algoritma SAFER+ merupakan salah satu jenis algoritma yang dapat digunakan
untuk sistem keamanan bluetooth.
4. Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum)
dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum).
5. Sistem operasi bluetoothberupa radio transceiver, baseband link controller dan link
manager.
6. Sistem Bluetooth tetap memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://infokomputermudah.blogspot.com/2013/06/pengertian-bluetooth-dan-
fungsinya.html
http://arianggawijaya.blogspot.com/2012/09/pengertian-bluetooth-serta-kelebihan.html
http://ourn0tes.wordpress.com/2010/03/17/pengertian-bluetooth/
http://www.facebook.com/notes/global-teleshop/sejarah-perkembangan-teknologi-
bluetooth-hingga-versi-40/497027370320729
http://www.althos.com/tutorial/bluetooth-tutorial-frequency-hopping-fhss.html
http://www.slideshare.net/materikuliah/teknologi-bluetooth-dan-implikasinya
http://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth
http://lexystar.blogspot.com/2010/05/mengenal-sejarah-spesifikasi-bluetooth.html
http://wong168.wordpress.com/2011/04/15/sejarah-spesifikasi-dan-cara-kerja-bluetooth/
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/TIK/Cara.Kerja.Bluetooth/materi_3.ht
ml
http://ilmukomputer.com
lecturer.eepis-its.edu/~yuliana/Bluetooth/yamta-bluetooth.pdf