Anda di halaman 1dari 3

Solid State Drive atau SSD adalah suatu media penyimpanan berbasis flash memory.

SSD sudah
semakin terjangkau dan digunakan luas. Namun kebanyakan SSD masih menggunakan interface
SATA, memang SSD berbasis SATA sangatlah cepat dibandingkan dengan Hard Disk. Tapi
sekarang sudah mulai bermunculan SSD dengan teknologi Non-Volatile Memory Express atau
yang biasa di sebut sebagai NVM Express atau NVMe yang menjanjikan kecepatan yang jauh
lebih tinggi daripada SATA.

Jika kamu sering membaca review ataupun telah menggunakan SSD, kamu pasti sudah sering
melihat maupun menggunakan SSD yang masih berbasis SATA. SSD SATA memang jauh lebih
cepat daripada Hard Disk, namun SATA hanya memiliki kecepatan transfer maksimum sebesar
600 mbps. Selain itu juga SATA masih menggunakan standar instruksi AHCI yang sudah menua.

Masalah utama dari AHCI adalah AHCI merupakan instruksi yang hanya meluncurkan 1 proses
secara bergantian dengan 32 antrian perintah. AHCI cocok untuk Hard Disk yang harus memutar
piringan untuk mencari data. Namun SSD dapat langsung mengakses data tanpa menunggu,
sehingga AHCI tidaklah ideal untuk SSD karena AHCI mengharuskan SSD untuk tetap
menunggu antrian perintah.
Berbagai manufaktur dan pengembang mencari berbagai cara untuk mempercepat akses data,
maka dari itu lahirlah NVMe. NVMe adalah instruksi baru yang dikembangkan secara khusus
untuk SSD oleh berbagai perusahaan seperti Intel, Samsung, Sandisk, Dell, dan Seagate.
Perbedaan terbesar dari keduanya adalah NVMe dapat mengeksekusi 65,536 antrian perintah
secara bersamaan, jauh lebih banyak dibandingkan ACHI. Sehingga NVMe sangat cocok untuk
SSD yang dapat mengakses data secara instant.

NVMe memungkinkan kecepatan transfer yang sangatlah tinggi dibandingkan standar terdahulu,
sehingga diperlukan koneksi baru yang mampu menampung kecepatan yang lebih tinggi dari
SATA. Untungnya interkoneksi dengan kecepatan tinggi tersebut sudah tersedia sejak lama,
yakni PCI Express. PCIe mampu mentransfer data hingga 500 mbps per jalur untuk PCIe 2.0,
dan 985 mbps per jalur untuk PCIe 3.0. Jika dipasangkan pada slot PCIe 4x maka didapat
kecepatan sebesar 2 gbps dan 4 gbps untuk masing-masing.

SSD dengan koneksi PCIe sebenarnya sudah lama tersedia seperti contoh dari OCZ RevoDrive,
Kingston HyperX Predator, ataupun Plextor M6e. Namun SSD tersebut pada waktu itu masih
terbentur standar AHCI lama. Namun sekarang semenjak tersedianya instruksi NVMe maka SSD
terbaru dan yang sudah diedarkan pun dapat melaju dengan potensi tertinggi. Intel sebagai
penggalang standar NVMe pun tidak perlu menunggu lama dengan peluncuran Intel 750 SSD
yang mampu mencapai 2.5 gbps untuk read dan 1.2 gbps untuk write nya.
Dan kini terdapat SSD yang konektor M.2 terbaru, seperti Samsung SM951 yang ditemukan
diberbagai macam laptop dan juga Samsung 950 PRO yang merupakan kakak besar yang
reviewnya akan datang di pemmzchannel. M.2 adalah interkoneksi terbaru yang mirip dengan
mSATA, namun M.2 sudah mendukung teknologi NVMe. Perlu diperhatikan terdapat juga SSD
dengan koneksi M.2 yang masih menggunakan standar SATA, jadi disarankan untuk berbelanja
secara teliti. Konektor M.2 sudah mulai tersedia diberbagai macam motherboard desktop dan
juga laptop. Terdapat satu masalah untuk SSD NVMe, seperti halnya dengan berbagai teknologi
baru, harga SSD NVMe pun masih tergolong tinggi.

Anda mungkin juga menyukai