Anda di halaman 1dari 2

WASHOUT

Beberapa problem saat operasi pemboran dapat terjadi kapan saja. Pada
lapisan shale atau clay yang permeabilitasnya hampir mendekati nol, tidak terjadi
mud cake sehingga terjadi keruntuhan dinding sumur bor (washout) sehingga
dinding sumur bor mengalami perbesaran diameter. Pada lubang bagian
permukaan, hilang lumpur atau hilang sirkulasi dapat menyebabkan washout yang
besar, yang dapat menyebabkan rig pemboran yang digunakan menjadi ambles.
Laju penembusan yang tinggi akan menghasilkan keratan bor yang banyak dan bila
tidak terangkat dengan cepat akan dapat menyebabkan kenaikan densitas lumpur
yang pada akhirnya akan menaikkan tekanan hidrostatik.
Wilayah yang diperbesar dari lubang sumur. Washout di bagian lubang
terbuka lebih besar dari ukuran lubang asli atau ukuran mata bor. Pembesaran
washout dapat disebabkan oleh kecepatan jet bit yang berlebihan, formasi lunak
atau tidak terkonsolidasi, tekanan batuan in-situ, kerusakan mekanis oleh
komponen BHA, serangan kimia dan pembengkakan atau melemahnya serpih
karena kontak air tawar. Secara umum, washout menjadi lebih parah seiring
berjalannya waktu.
Hilang lumpur terjadi jika tekanan hidrostatik naik hingga melebihi tekanan
rekah formasi, yang akan mengakibatkan adanya crack (rekahan) yang
memungkinkan lumpur mengalir ke dalamnya. Hilang lumpur ini terjadi jika besar
lubang pori lebih besar dari pada ukuran partikel lumpur pemboran. Pada
prakteknya, ukuran lubang pori yang dapat mengakibatkan terjadinya hilang
lumpur berada pada kisaran 0.1 – 1.00 mm.
Hilang lumpur juga terjadi sebagai akibat kenaikan tiba-tiba dari tekanan
hidrostatik lumpur yang disebabkan kenaikan berat lumpur yang mendadak atau
gerakan pipa. Penurunan pipa yang cepat akan menyebabkan fluida memberikan
tekanan tambahan (surging) pada annulus. Tekanan total sebagai akibat surge
effect dan tekanan hidrostatik lumpur dalam keadaan tertentu akan menjadi
cukup tinggi untuk merekahkan formasi yang belum dicasing. Pada lubang
intermediate, kebanyakan kasus hilang lumpur disebabkan karena memasuki zona
deplesi dimana tekanan reservoirnya lebih kecil daripada tekanan diatasnya,
kenaikan yang tiba-tiba dari tekanan hidrostatik lumpur sebagai akibat surging
effect dapat merekahkan ormasi yang lemah dan akan menyebabkan terjadinya
hilang sirkulasi. Jenis lumpur yang tepat, aditif lumpur dan peningkatan densitas
lumpur dapat meminimalkan washout.
Analisa untuk mengetahui ketebalan mud cake dan diameter lubang bor
dapat diketahui dengan menggunakan log tambahan yaitu Caliper Log. Caliper log
merupakan suatu kurva yang memberikan gambaran kondisi (diameter) dan
lithologi terhadap kedalaman lubang bor. Caliper akan terbaca jelek pada lapisan
shale dan cenderung akan membentuk wash out karena akibat dari clay yang
mengembang secara tidak stabil, sedangkan Caliper akan terbaca bagus di lapisan
sand dan cenderung akan membentuk mud cake. Lapisan sand bersifat permeable
sehingga invasi mud filtrate akan semakin tinggi dan membentuk mud cake.

Source:
http://www.spgindia.org/paper/sopt/tmp/ID_037_R_Analysis_of_Wellbore_Bre
akouts.pdf
https://barkun.wordpress.com/2012/03/30/aplikasi-well-logging-dalam-
evaluasi-formasi-3/

Anda mungkin juga menyukai