a. Faktor yang mempengaruhi pembuatan apusan darah belum terampilnya mahasiswa dalam membuat apusan darah tepi, sehingga diperlukan latihan terus-menerus. Sehingga mahasiswa akan terampil dalam menentukan berapa besar tetesan, bagaimana membuat sudut apusan, berapa geseran, kecepatan geseran, dan sebagainya. Pemeriksaan ditunda setelah sampel berhasil diambil. Hal ini akan menyebabkan distorsi atau kerusakan sel-sel darah. Lambatnya melakukan apusan setelah darah diteteskan pada kaca objek. Hal ini akan menyebabkan terjadi disproporsi sel-sel yang berukuran besar seperti monosit dan neutrofil pada feather edge". Kaca objek yang kotor akan menyebabkan adanya bintik-bintik pada apusan. Tetesan terlalu banyak atau sedikit juga dapat menyebabkan apusan menjadi terlalu tebal dan panjang atau terlalu tipis dan pendek. Sudut geseran terlalu besar atau terlalu kecil. Bila sudut terlalu besar, maka apusan terlalu tebal; dan bila sudut terlalu kecil, maka apusan menjadi terlalu panjang. Geseran terlalu lambat akan menyebabkan penyebaran sel tidak baik. Tekanan spreader pada kaca objek tidak akurat, karena tekanan yang terlalu kuat menyebabkan apusan terlalu tipis. Kelembapan ruang juga mempengaruhi hasil dari apusan darah, hal ini dikarenakan kelembapan yang tinggi menyebabkan apusan lama menjadi kering. Pengeringan yang lama mengakibatkan eritrosit rusak. Proses pengecatan juga mempengaruhi hasil apusan darah tepi ini. Apusan yang belum kering dapat menyebabkan apusan luruh saat proses pengecatan. Serta sulitnya mengahasilkan warna apusan yang merata diseluruh panjang apusan. b. Secara mikroskopis, pada apusan darah tepi pada dasamya dapat dilakukan pengamatan terhadap: Eritrosit, dapat melihat : warna, bentuk, ukuran, ada atau tidaknya benda inklusi serta susunan sel. Leukosit, dapat melihat: hitung jenis, taksiran jumlah, bentuk bentuk abnormal. Trombosit, dapat melihat :taksiran trombosit, bentuk bentuk abnormal Eritrosit , dapat melihat intensitas warna sebagai gambaran dari Hb, melihat bentuk sel (normokromik hipokromik, dan hiperkromik), Leukosit, dapat melihat: konsentrasi absolut, distribusi dan lain-lain. Artefak Sel endotel Vakuolisasi Pseudofagositosis 2. Apusan dari dokternya a. Hal yang ditemukan : P. falciparum gametosit (makrogametosit) : bentuk seperti pisang ambon, inti padat kompak, letak ditegah Eritrosit trombosit Neutrophil (neutrophil segmen)
Daftar pustaka
Kiswari, d. R. (2014). Hematologi dan Transfusi. Semarang: PENERBIT ERLANGGA.