Anda di halaman 1dari 31

1.

PROVINSI NANGRO ACEH DRUSSALAM

~ ULOS ( KAIN SONGKET )

Ulos kini hanya digunakan pada upacara-upacara tertentu, meskipun demikian, semangat
untuk melestarikan Ulos tetap diupayakan agar Ulos tak menghilang begitu saja ditelan
perubahan jaman.

Salah satunya adalah upaya untuk membuat Ulos lebih nyaman digunakan dengan
mengembangkan material yang digunakan untuk membuat Ulos. Dari benang katun kasar, mulai
diganti ke serat yang lebih halus sehingga makin nyaman untuk digunakan.
Aceh. Terkenal dengan kain tenun songketnya yang gemerlap, warna, corak dan
berkilau emas. Ada makna filosofis mendalam di balik tenun yang sudah berusia tua dan turun
temurun ini. Tenun berkembang di Aceh Besar, Selatan, Pidie, dan Aceh Barat. Motifnya yang
terkenal yakni Bungong yang memuat petikan ayat suci Al Quran untuk penutup kepala atau
selendang. Lainnya, motif bunga delima.

 TEKNIK PEMBUATAN KAIN ULOS

Pembuatan benang.
Proses pemintalan kapas sudah dikenal masyarakat batak dulu yang disebut “mamipis” dengan
alat yang dinamai “sorha”. Sebelumnya hapas “dibebe” untuk mengembangkan dalam
mempermudah pemintal membentuk keseragaman ukuran. Seorang memintal dan seorang
memutar sorha. Sorha ini disederhanakan dengan mengadopsi teknologi yang dibawa oleh
Jepang semasa penjajahan. Sorha yang lebih modern dapat melakukan pemintalan dengan
tenaga satu orang.
Pewarnaan.
Ulos itu terbuat dari benang, benang dipintal dari kapas. Benang awalnya berwarna putih, dan
untuk mendapatkan warna merah disebut “manubar”, untuk mendapatkan warna hitam disebut
“mansop”. Bahan pewarna ulos terbuat dari bahan daundaunan berbagai jenis yang
dipermentasi agar menghasilkan warna yang dikehendaki disebut “Itom”. Era tahun 60 an masih
ada ditemukan di pasaran toba. Orang yang melakukan pewarnaan benang ini disebut
“parsigira”
Gatip.
Rangkaian grafis menggunakan motif khusus yang ditemukan dalam ulos diciptakan pada saat
benang diuntai dengan ukuran standard. Untaian ini disebut “humpalan”. Satuan jumlah
penggunaan benang untuk bahan tenun disebut “sanghumpal, dua humpal” dst. Gatip dibuat
sebelum pewarnaan dilakukan. Benang yang dikehendaki tetap berwarna putih, diikat dengan
bahan pengikat terdiri dari serat atau daun serai.

Unggas.
Unggas adalah proses pencerahan benang. Pada umumnya benang yang selesai ditubar atau
disop, warnanya agak kusam. Benang ini diunggas untuk lebih memberikan kesan lebih
cemerlang. Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut “pangunggas” dengan peralatan
“pangunggasan”. Benang dilumuri dengan nasi yang dilumerkan kemudian digosok dengan kuas
bulat dari ijuk. Nasi yang dilumerkan itu biasanya disebut “indahan ni bonang”.
Benang yang sudah diunggas sifatnya agak kenyal dan semakin terurai setelah dijemur dibawah
sinar matahari terik.

Ani
Benang yang sudah selesai diunggas selanjutnya memasuki proses penguntaian yang disebut
“mangani”. Namun untuk mempermudah mangani, benang sebelumnya “dihuhul” digulung
dalam bentuk bola. Alat yang dibutuhkan adalah “anian” yang terdiri dari sepotong balok kayu
yang diatasnya ditancapkan tongkat pendek sesuai ukuran ulos yang dikehendaki. Dalam
proses ini, kepiawaian pangani sangat menentukan keindahan ulos sesuai ukuran dan
perhitungan jumlah untaian benang menurut komposisi warna.

Tonun
Tonun (tenun) adalah proses pembentukan benang yang sudah “diani” menjadi sehelai ulos.
Mereka ini yang lajim disebut “partonun”.

Sirat
Proses terakhir menjadikan ulos yang utuh adalah “manirat”. Orang yang melakukan pekerjaan
ini disebut “panirat”. Sirat adalah hiasan pengikat rambu ulos. Biasanya dibentuk dengan motif
gorga.
2. PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

~ KAIN CUAL

~ KEUNIKAN KAIN CUAL

Kain tenun cual khas Bangka ini memiliki keunikan dari sisi corak dan motif bernuansa
tradisional. Proses pembuatannya pun jika dikerjakan secara tradisional bisa menghabiskan
waktu berminggu-minggu hingga hitungan bulan untuk satu lembar kain tenun.

Pasalnya memerlukan ketekunan dan kesulitan tingkatan berbeda untuk dapat


menyelesaikannya, maka tak heran pengrajin bisa memakan waktu lama untuk membuat satu
lembar kain cual.

~ TEKNIK PEMBUATAN KAIN CUAL

 teknik dan motif

proses pembuatan tenun cual berbeda dari pembuatan kain tenun lain di tanah air
karena pembuatannya yang sangat rumit dengan menggunakan bahan-bahan yang cukup
mahal.

"Kain Cual ada yang menggunakan benang emas yang terbuat dari lapisan emas asli
seberat 18 karat yang diikatkan di kainnya," kata Sinta.

Sementara, teknik tenun yang digunakan, kata Sinta adalah perpaduan antara teknik
sungkit dan tenun ikat.

"Teknik tenun ikat tersebut merupakan pengetahuan yang didapat para perempuan
bangsawan Muntok dari dari budaya China yang waktu itu masuk ke Bangka," katanya.

Motif pada Kain Cual memiliki berbagai makna yang mencerminkan kekayaan budaya dan
filosofi warga Muntok.

"Beberapa contoh motif pada Cual adalah motif bunga yang mencerminkan kesucian,
keanggunan rezeki dan segala kebaikan, contoh lain adalah motif bebek yang
mencerminkan persatuan dan kesatuan,"
3. PROVINSI BANTEN

~ BATIK BANTEN

Batik banten memiliki tampilan warna yang sangat meriah, gabungan dari warna-warna
pastel yang berkesan ceria namun juga lembut. Sangat cocok dalam menggambarkan karakter
orang Banten yang memiliki semangat dan cita-cita tinggi, karakter yang ekspresif namun tetap
rendah hati. Paduan warna tersebut sangat dipengaruhi oleh air tanah yang dalam proses
pencelupan mereduksi warna-warna terang menjadi warna pastel karena kandungan yang ada
di dalamnya.
Masing masing motif batik tersebut juga diberikan nama nama khusus yang diambil dari nama
tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa
Kesultanan Banten.

~ TEKNIK PEMBUATAN BATIK BANTEN

 Pertama, Kain polos direbus dengan tawas dan soda, lalu dijemur.
 Selanjutnya, motif-motif khas Banten dicap atau dituliskan di atas kain tersebut.
Kemudian, kain itu diwarnai dan dijemur. Hati-hati, menjemurnya tidak boleh kena sinar
matahari karena warnanya mudah luntur.
 Setelah itu, kain batik dicelupkan ke bak berisi penguat warna minimal dua kali,
maksimal empat kali. Berikutnya, kain dicuci dan direbus untuk menghilangkan lilinnya.
 Terakhir, kain batik dijemur dan digosok. Seluruh proses ini memakan waktu sekitar dua
hari. Semakin sabar dan pelan proses pembuatannya, hasilnya semakin bagus dan
tahan lama.
 Tentu saja kalau batik tulis pembuatannya lebih lama. Satu bulan bisa jadi hanya
menghasilkan satu atau dua lembar kain sepanjang 2,5 meter. Harganya pun tak kalah
istimewa, bisa ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Tergantung kualitas kain dan motifnya.
Kalau menggunakan kain sutra tentu harganya jauh lebih mahal.
 Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
 Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara
meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan
dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan
kedua.
 Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan
banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
 Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air
panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah
digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan
membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut
masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik
tersebut telah siap untuk digunakan.
 Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya
dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
4. PROVINSI DAERAH ISTIMEWA JOGJAKARTA

~ RELIEF CANDI BOROBUDUR

~ KEUNIKAN RELIEF CANDI BOROBUDUR


1. Menyimpan relief terlengkap dan terbesar di dunia.
2. Pernah terkubur karena letusan gunung merapi.
3. Candi borobudur dibangun ditengah danau.
4. Misteri angka 1.
5. Dihiasi 100 air mancur.

~ TEKNIK PEMBUATAN RELIEF CANDI BOROBUDUR.


Bagaimana Relief Borobudur dibuat, secara sederhana urutan pembuatan
relief candi Borobudur sebagai berikut:

1. Biarawan terlebih dahulu memahat judul cerita pada panel relif


2. Seorang ahli menggunakan sepotong arang atau bahan lainnya untuk
melukis adegan ang sesuai dengan judul.
3. Seorang catrik, pemahat kemudian memahat bagian bagian yang
menggambarkan tokoh dan panel umum.
4. Seorang ahli kemudian mengukir bagian-bagian kecil pada tokoh atau
ragam hias yang memerlukan detail lebih seperti perhiasan, pakaian, dan
benda-benda kecil lainnya.
5. Relief kemudian ditutupi plester putih.
6. Seorang ahli kemudian mewarnai relief dengan warna-warna pastel.
5. PROVINSI JAWA TIMUR

~ PATUNG SUROBOYO

~ Sejarah Patung Sura dan Buaya


Letak Patung Sura dan Buaya berada di depan Kebun Binatang Surabaya atau tepatnya
berada di Jalan Diponegoro , Darmo, Wonokromo, Surabaya. Kisah Patung Sura dan Buaya,
Ikon Surabaya tak terlepas dari Cerita Rakyat yang seru untuk didengarkan. Konon, di lautan
yang sangat luas, terjadilah perkelahian antara Hiu dan Buaya yang membuat Hiu kelelahan
dan membuat kesepakatan pembagian wilayah dengan Buaya yaitu lautan untuk Hiu dan
Daratan untuk Buaya.
Namun karena ikan di luatan sudah habis, Sang Hiu pun mencari mangsa di sungai yang
merupakan daerah kekuasaan buaya. Buaya yang mengetahui hal itu murka kepada Hiu dan
akhirnya pertarungan pun dimulai kembali. Hiu mengigit ekor buaya dan buaya menggigit ekor
Hiu hampir putus. Pertarungan pun berakhir ketika Hiu kembali ke lautan dan Buaya tetap di
daratan mempertahankan kekuasaannya.

~ Makna Simbol Patung Sura dan Buaya


Terlepas dari cerita rakyat tentang perkelahian Hiu dan Buaya. Patung Sura dan Buaya darmo
Kota Jawa Timur ini merupakan lambang dari Kota Surabaya. Ikan Sura (hiu) dan Baya (buaya)
merupakan simbol dari sifat keberanian pemuda Surabaya yang tidak gentar menghadapi
bahaya.

~ Makna Simbolis Patung Sura dan Buaya


Patung Sura dan Buaya terletak di depan KBS (Kebun Binatang Surabaya) ini memiliki makna
yang berbeda disamping legenda cerita rakyat tersebut. Kata “Surabaya” diyakini memiliki arti
filosofis yaitu “berjuang”. Kata “Surabaya” berasal dari kata sura yang berarti “selamat” dan baya
berbarti ‘bahaya’ , sehingga arti Surabaya adalah Selamat dari Bahaya. Bahaya yang dimaksud
adalah selamat dari serangan tentara Tar-Tar yang berhasil dikalahkan oleh Raden Wijaya
dimana hari kemenangan itu ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.

~ Teknik Pembuatan patung Sura dan Buaya


Patung Sura dan Buaya kota Sby Jawa Timur 60241 (di depan kebun Binatang Surabaya),
merupakan tempat berdirinya ikon Surabaya. Patung ini dibangun dengan menggunakan bahan
dasar semen, pasir, dan batu bata. Apabila kamu lihat lebih teliti, sebenarnya ikon dari kota
terbesar kedua di Indonesia ini mungkin kelihatannya cukup sederhana. Hal itu disebabkan tidak
adanya ornamen apapun yang menghiasi sekeliling patung. Dan bahkan, mungkin patung ini
bukan merupakan hasil pahatan dari seniman yang mempunyai cita rasa seni yang cukup tinggi.
Namun, sebenarnya pembuat Patung Sura dan Buaya ini adalah Sigit Margono yang
merupakan seorang seniman patung dan dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatika (STKW)
1. PROVINSI JAWA TIMUR

~ TOPENG REOG

~ KEUNIKAN TEMA / GAGASAN

Reog sebagai sindiran kepada Raja yang Korup pada zamannya


Banyak sekali cerita yang muncul seputar asal usul reog, namun yang paling terkenal adalah
cerita mengenai pemberontakan Ki Ageng Kutu yang merupakan abdi dari Kerajaan Majapahit
pada masa Bhre Kertabumi yang merupakan raja majapahit yang terakhir dan berkuasa pada
abad ke-15. Melihat tingkah laku raja yang korup karena terpengaruh oleh temannya yang
berasal dari Cina, Ki Ageng murka dan melakukan pemberontakan. Alasan lainnya adalah
karena dia merasa bahwa kekuasaan kerajaan Majapahit akan segera berakhir.

Simbol Reog dimana terdapat topeng Singo Barong dan bulu-bulu merak Dalam pertunjukan
reog terdapat topeng Singo Barong yang merupakan symbol dari raja Bhre Kertabumi.
Diatasnya ditancapkan Bulu-bulu Merak sebagai simbol kuatnya pengaruh para bala Cina pada
Raja Bhre Kertabumi.

Kesenian ini sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis/ dunia hitam.
Mungkin bagi kalian yang tidak percaya mengenai hal-hal yang bersifat supranatural, termasuk
saya sendiri tidak mempercayai point yang satu ini. Tapi siapa sangka, masih banyak orang
yang percaya bahwa Reog ini memang terkait dengan hal-hal yang berbau mistis/dunia hitam.
Kemistisan itu terletak pada cara memainkan kesenian ini dimana orang yang memainkannya
dalam keadaan kerasukan. Meskipun hal ini masih belum bisa dipahami secara logis, namun
kita tetap harus menghargai pendapat tersebut.

~ TEKNIK PEMBUATAN REOG

seni tersebut adalah bagaimana suatu produk peralatan reog dapat kelihatan menarik saat
dimainkan dan terasa enjoy atau mudah saat pemain reog memainkannya, misalnya suatu
dadak merak tidak terasa berat danDibalik keindahan permainan reog ada seni dalam
pembuatan peralatan dan perlengkapan reog,

seni tersebut adalah bagaimana suatu produk peralatan reog dapat kelihatan menarik saat
dimainkan dan terasa enjoy atau mudah saat pemain reog memainkannya, misalnya suatu
dadak merak tidak terasa berat dan tidak stabil. Sehingga kalau seorang pemain reog tidak
enjoy dalam menari reog, akankah tariannya akan bagus??? Jadi, seorang produsen harus
pintar-pintar dan kreatif dalam pembuatan reog tersebut. Pada bahasan proses pembuatan reog
ini saya akan menerangkan tentang proses pembuatan beberapa peralatan reog seperti
ragangan (dasaran dadak merak), dadak merak, caplokan (kepala barongan), kendang dll.
RAGANGAN
Ragangan adalah dasaran dari dadak merak, bahannya adalah bambu, rotan, dan benang.
Pertama harus membuat rusuknya dari bambu, dari bawah ke atas semakin kecil dan tipis ini
berguna agar bisa lemas pada bagian atas reog. Selanjutnya merajut bambu dengan rusuk tadi
menggunakan benang, yang sebelumnya bambu sudah di belah2 menjadi kecil sebesar lidi dan
panjang. Proses perajutan ini dilakukan dari bawah sampai ujung atas rusuk. Setelah selesai
maka tinggal menghias bagian tepi dari rusuk-rusuk dengan rotan dan merajutnya,selain agar
lebih indah juga agar kuat. Finishingnya adalah pengecatan, pada umumnya bagian atas merah
dan bawah putih, ini melambangkan kita adalh masuk di NKRI dan tak ada negara manapun yg
boleh meng-klaim kesenian asli ponorogo Indonesia ini. Warok ponorogo siap maju ke medan
perang mempertahankan kesenian ini demi harga diri dan leluhur ponorogo.

DADAK MERAK
Dadak merak adalah komponen utama dalam seni reog, ukuran dari dadak merak bervariasi
antara 2 meter sampai 2.5 meter, selain itu ada juga yg lebih besar dan lebih kecil tinggal
kemauan dari pembeli. Dadak merak ini dibuat dari ragangan tadi dan dipasang batang merak
yang sudah dibelah pada bagian dalam ragangan tadi, batang bulu merak asli adalah bahan
terbaik yang dijadikan dasaran ini,,walaupun ada pengrajin yang memakai bunga tebu “gleges”
untuk dijadikan dasaran ini,, tapi saya anggap itu tidak kualitas karena tidak bisa bertahan lama
sedang kalau pakai batang bulu merak bisa bertahan bertahuntahun. Setelah itu proses
pemasangan bulu-bulu merak pada bagian depan dan selanjutnya adalah pemasangan badan
burung merak “cohung”, kami mempunyai cadangan burung merak yang mencukupi untuk
banyak pembeli. Yang terakhir adalah pemasangan “krakap” atau tempat tulisan identitas dari
pemilik reog misalnya dari desa mana atau kecamatan atau provinsi mana gitu.

CAPLOKAN “KEPALA BARONGAN”


Kepala barongan harganya bervarisai berkisar antara 2-11 juta rupiah,,ini tergantung dari
kualitas corak dan ukuran dari kulit kepala harimau itu sendiri. Yang harga 2-5 juta merupakan
corak bawah sampai menengah sedangkan 6-11 juta merupakan corak menengah sampai
kualitas super. Pembuatan caplokan yang pertama adalah pembentukan mulut dari kayu dadap
yang ringan dan kuat sehingga pemain reog tidak merasa keberatan dalam menggigit caplokan
dan bisa awet dan tahan lama (tidak rapuh), kemudian pemasangan bagian atas caplokan
menggunakan bahan mancung (bagian dari pohon kelapa), setelah itu pemasangan kulit kepala
harimau dan ditunggu 2-3 hari sehingga sampai kering dan maksimal kualitasnya. Finishingnya
adalah pengecatan bagian mulut.

KENDANG
Kendang adalah alat musik yang sangat penting dari gamelan reog, ini dibuat dari kayu pohon
nangka yang padat dan tidak berpori-pori sehingga kualitas suara nya lebih bagus dari bahan
pohon lain. Pembentukan kendang menggunakan mesin sehingga bisa bagus dan rata, setelah
itu dipasangi kulit sapi
2. PROVINSI BALI

~ LUKISAN BALI

~ KEUNIKAN GAGASAN / TEMA

Bali terkenal akan keseniannya yang khas baik dari seni lukis, rupa, tari maupun
musiknya. Tapi ternyata kesenian yang dituangkan pada media yang berbeda-beda itu pun
memiliki karakter yang berbeda. Terutama pada seni lukis, daerah pengembangan seni lukis
menjadi pengaruh karakter lukisan-lukisan yang dihasilkan di Bali.

Ubud adalah daerah yang menjadi pusat seni untuk beberapa abad. Pada awalnya
lukisan bertema wayang yang berhubungan dengan agama menjadi gaya yang identik untuk
seni daerah Ubud. Lukisan yang berasal dari daerah Ubud juga dipengaruhi dengan kehadiran
kerajaan Ubud kala itu. Di Ubud jugalah Pitamaha Art Guild pada tahun 1936 dibuat untuk
menjadi sarana kesenian Bali ditingkatkan selain untuk menyebarkan pariwisata Bali lewat
lukisan. Dari adanya exhibisi ini pun lukisan-lukisan yang dihasilkan berubah tema dari
keagamaan menjadi keseharian masyarakat Bali. Salah satu contoh lukisannya adalah Mask
Dancer karya A.A Gde Anom Sukawati.

~ TEKNIK PEMBUATAN LUKISAN BALI.

Teknik ini melalui proses-prosesnya seperti:Molokin, Ngereka, Ngewarna, Nyawi dan Mbuluin.
 Molokin : proses membuat sketsa awal
 Ngereka : proses menegaskan sketsa lewat mangsi (tinta china) dengan pena logam atau
bahkan beberapa pelukis masih memakai penelak (bambu yang diruncing)
 Ngewarna : proses lewat sapuan, pulasan dan duselan kuas
 Nyawi : proses membuat detail dan neling atau menegaskan kontur hitam
 Diakhiri dengan mbuluin atau menyempurnakan detail-detail semua aspek
3. PROVINSI SULAWESI BARAT

~ TARI PATTU’DU

Tari Patuddu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat. Tarian ini
biasanya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah gemulai dan
menggunakan kipas sebagai alat menarinya. Tarian Patuddu merupakan salah satu tarian
tradisional yang cukup terkenal di Sulawesi Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara
seperti acara penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.

Sejarah Tari Patuddu

Tari Patuddu dulunya ditampilkan untuk menyambut para prajurit yang pulang dari medan
perang. Menurut sejarahnya, pada zaman dahulu di daerah Sulawesi Barat pernah terjadi
peperangan antara Kerajaan Balanipa dan Passokorang. Sepulangnya dari perang, Kerajaan
Balanipa mempunyai caranya tersendiri untuk menyambut para pasukan yang pulang dari
medan perang tersebut, salah satunya dengan menampilkan Tari Patuddu ini. Selain sebagai
wujud penghormatan untuk para pahlawan, tarian ini digunakan untuk hiburan bagi para
pasukan. Seiring dengan berakhirnya peperangan, Tari Patuddu ini kemudian lebih difungsikan
sebagai tarian penyambutan Raja maupun para tamu penting yang datang ke sana. Hal tersebut
berlanjut dan menjadi tradisi masyarakat Mandar hingga sekarang.

Fungsi Dan Makna Tari Patuddu

Tari Patuddu merupakan tarian yang lebih bersifat tarian penyambutan atau hiburan sehingga
sering ditampilkan untuk acara penyambutan tamu terhormat maupun tamu kenegaraan. Tarian
ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan gembira atas kedatangan para tamu. Hal
tersebut terlihat dari senyum dan ekspresi para penari saat menari. Selain itu gerakannya yang
lemah lembut menggambarkan sifat wanita yang suci dan penuh kasih.

Pertunjukan Tari Patuddu

Tari Patuddu ini merupakan tarian yang ditampilkan oleh para penari wanita. Jumlah penari Tari
Patuddu ini biasanya terdiri dari 5 orang penari atau lebih. Pada zaman dahulu tarian ini hanya
dilakukan oleh para penari yang sudah dewasa, namun saat ini Tari Patuddu bisa ditampilkan
oleh penari yang masih gadis bahkan anak kecil.
Dalam pertunjukan Tari Patuddu ini para penari menari dengan gerakannya yang lemah lembut
sesuai dengan irama musik pengiring. Gerakan dalam tarian ini lebih didominasi dengan
gerakan tangan yang memainkan kipas dan gerakan kaki yang melangkah secara perlahan.
Selain itu dipadukan dengan formasi penari yang berpindah-pindah sehingga terlihat bervariatif.
Pengiring Tari Patuddu

Dalam pertunjukan Tari Patuddu biasanya diiringi dengan iringan musik tradisional
seperti Genderang dan Gong. irama yang dimainkan biasanya berubah-ubah, kadang cepat,
kadang juga bertempo lambat. Tempo irama yang dimainkan ini tentunya disesuaikan dengan
gerakan para penari sehingga terlihat selaras. Selain bunyi Genderang dan Gong, di beberapa
pertunjukan ada pula yang menambahkan alat musik sejenis Kecapi dan Sulingsebagai variasi
agar terlihat lebih menarik.

Kostum Tari Patuddu

Kostum yang digunakan para penari dalam pertunjukan Tari Patuddu ini biasanya merupakan
busana khas Mandar, yaitu kombinasi antara Baju Bodo dan pakaian Toraja. Pada bagian
lengan atas biasanya lebih ketat. Sedangkan pada bagian bawah biasanya menggunakan
sarung tenun khas Mandar. Untuk bagian rambut penari biasanya digelung dan di beri hiasan
seperti bunga, maupun menggunakan tusuk berwarna emas. Kemudian untuk aksesoris, penari
menggunakan gelang, anting dan kalung khas Mandar. Dan tidak lupa penari membawa kipas
yang digunakan sebagai alat menarinya.
4. PROVINSI SULAWESI SELATAN

~ TELAPAK TANGAN DI GUA LEANG- LEANG

~ KEUNIKAN GAGASAN / TEMA.

Jika pada umumnya gua hanya berhiaskan stalagtit dan stalagmit, maka di Gua Pettae
dan Petta, Sulawesi Selatan, memiliki lukisan prasejarah. Lukisan unik ini berbentuk cetakan
telapak tangan manusia. Hiii!

Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan punya wisata andalan bernama Taman Prasejarah Leang-
leang. Taman prasejarah ini terbentuk dari ratusan batu karst berbentuk perbukitan cadas.

Melansir situs Arkeologi, Selasa (31/7/2012), hal yang menarik dari tempat ini adalah adanya
lukisan-lukisan dinding pada gua-gua di Leang-leang. Dari gambar-gambar pada dinding gua
dan alat-alat yang ditemukan, wisatawan bisa mengetahui kehidupan manusia prasejarah.

Sebagai destinasi andalan, Taman Prasejarah Leang-leang memiliki daya tarik melalui
panorama yang indah. Tebing-tebing curam yang menjulang tinggi serta jembatan yang
ditanami pepohonan rindang menjadi hiasan dari taman alam ini.

Dua gua yang ada di kawasan Leang-leang ini memberikan gambaran kehidupan manusia
prasejarah. Hal ini ditandai dengan adanya peninggalan berupa cetakan tangan bercat merah.
Beberapa ahli arkeologi mengatakan, lukisan unik ini sudah berumur sekitar 5.000 tahun. Wow!

Kedua gua yang masing-masing bernama Gua Pettae dan Pettae Kare ini memiliki keunikan
yang berbeda-beda. pada Gua Pettae, wisatawan akan disuguhkan lima gambar telapak tangan
dan satu gambar babi rusa. Selain itu, di dalam gua ini juga terdapat artefak, bilah, dan kulit
kerang.

Sedangkan, pada Gua Petta Kere berada sekitar 300 meter dari Gua Pettae. Di dalam gua ini
terdapat peninggalan berupa mata panah. Tidak hanya itu, pada bagian dinding gua ini terdapat
27 gambar telapak tangan dan dua babi rusa.

~ TEKNIK PEMBUATAN

Teknik pembuatan gambar cadas belum dapat dipastikan. Namun para peneliti
menafsirkan terdapat empat cara pembuatan gambar cadas.

Pertama, cap-sembur negatif, yaitu cara untuk membuat gambar telapak tangan, ikan, atau
daun dengan menyemburkan cairan berwarna dari mulut atau menggunakan tulang binatang ke
objek. Melalui teknik ini dihasilkan gambar negatif yang nampak dari adanya warna di sekitar
objek.
Kedua, oles, yaitu cara membuat gambar dengan mengoleskan pewarna menggunakan jari atau
alat seperti kuas yang terbuat dari bambu, rotan, ranting kayu, kulit kayu, atau rambut binatang.

Ketiga, cap-positif, yaitu cara mencetak bentuk secara positif, contohnya telapak tangan dicelup
pada pewarna, kemudian dicap pada permukaan batu.

Keempat, cukil, yaitu cara membuat gambar dengan menggores permukaan batu menggunakan
benda runcing dari logam, batu, atau kayu.

Gambar cadas yang ditemukan umumnya berwarna merah dan hitam, menggunakan oker yang
mengandung oksida besi. Oker terbukti merupakan pewarna yang tahan terhadap cuaca dan
pelapukan dibandingkan dengan warna lain, sehingga masih bertahan hingga kini. Untuk warna
hitam, biasanya manusia prasejarah menggunakan arang.
5. PROVINSI GORONTALO

~ TARI POLOPALO

Tarian ini berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tari pergulan yang
biasa ditarikan remaja pergaulan Gorontalo.

Tari PoloPalo terbagi 2 jenis dalam perkembangannya yaitu tari polo palo tradisional dan
modern. perbedaan antara kedua tarian ini sangat jelas
 tari polo palo tradisional biasa ditarikan penari tunggal dengan permainan musik yang
dimainkan secara tunggal. pemukul tidak hanya dimainkan dengan cara memukulkannya
pada alat musik tetapi juga pada bagian anggota penari khususnya lutut dengan irama yang
beraturan
 tari polo palo modern biasa ditarikan secara berkelompok dengan iringan musik yang sudah
di aransemen. pemukul hanya dipukulkan pada alat musiknya, tidak pada bagian tubuh.

Tarian ini sendiri adalah tarian kedua yang berasal dari Sulawesi utara, dimana tarian ini
sendiri merupakan tarian pergaulan yang biasanya sendiri ditarikan remaja pergaulan gorontalo.
Tari ini sendiri tentu saja memiliki beberapa gerakan yang penuh dengan makna dan juga
adanya pengertian mengenai daerah itu sendiri, sehingga kita dapat melihat tarian ini sendiri
sebagai tarian yang cukup terkenal di Sulawesi utara sendiri. Tarian ini sendiri memiliki dua jenis
perkembangan pada umumnya dimana ada perkembangan dari tradisional sendiri dan juga ada
perkembangan yang umum sendiri.

Tarian ini sendiri yang berdasarkan tradisional biasa dapat ditarikan penari tunggal dengan
permainan music yang dimainkan secara tunggal. Dimana pemukul tidak hanya dimanikan
secara pada alat music itu sendiri tetapi juga bagian dari penari yaitu lutut dengan irama dari
music yang juga beraturan adanya membuat tarian ini enak untuk dilihat mata.

Tarian kedua yaitu yang berdasarkan tarian modern sendiri adalah biasanya tarian ini ditarikan
secara berkelompok dengan adanya iringan music yang sudah diaransemen terlebih dahulu.
Perbedaan dengan yang tradisional tadi hanya terletak pada pemukulan alat musiknya saja dan
tidak pada bagian tubuh dari para penari tersebut.
1. PROVINSI BALI

~ SENI LUKIS ANONYM BALI ( SENI LUKIS KUNO )

Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam seni rupa
murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-masing daerah. Sehingga karya
seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa daerah setempat. Seni rupa murni
merupakan hasil karya seni rupa yang hanya dinikmati keindahannya saja. Sedangkan karya
seni rupa terapan merupakan hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk
kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa yang
dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni rupa murni ini
memiliki sifat kedaerahan atau tradisional.
Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut
menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki keunikan. Keunikan tersebut dapat
berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk karyanya. Seni rupa murni daerah setempat
merupakan karya seni rupa murni yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti
karya seni lukis Ubud (Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan
(Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),. Masing-masing
karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
A. FUNGSI DAN TEMA SENI RUPA MURNI
Seni rupa murni daerah adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya daerah setempat
yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk,
warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan
karya yang indah dan bermakna. Kekayaan seni budaya di wilayah Nusantara mempengaruhi
keragaman hasil karya seni rupa daerah setempat. Dari beragamnya karya seni rupa murni di
daerah Indonesia dapat dilihat dari fungsi dan tema yang digunakan untuk membuat karya seni
rupa murni tersebut.
1. Fungsi Seni Rupa Murni

Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni
rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk
memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni
rupa murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui
pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan
bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri
khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan
bentuk karya seni tersebut.
Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang mempunyai
fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain diciptakan sebagai
benda praktis juga dapat dinikmati keindahannya.
 Sebagai sarana ritual keagamaan
 Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat
 Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.
 Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.

2. Tema Seni Rupa Murni


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula
saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.
Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis.
Pembuatan karya seni rupa pada zaman dahulu, manusia menciptakan karya seni sebagai
bentuk sarana ritual keagamaan. Seperti relief-relief pada candi-candi yang menggambarkan
kisah manusia dalam ritual menuju ke alam nirwana. Atau bahkan sebagai sarana untuk
pembelajaran moral masyarakat setempat. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan
sebagai pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam
pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema. Tema adalah gagasan,
ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa
dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni
rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut.

~ TEKNIK PEMBUATAN KARYA SENI

Seni rupa yang berkembang di Bali, pada umumnya bercorak dekoratif realis. Tampilan
bentuk karyanya berupa garis kontur yang kuat, disertai finishing dengan gelap-terang yang
nyata, sesuai dengan cahaya yang ingin ditampilkan oleh seniman. Karya seni rupa Bali dengan
bentuk dekoratif relais, banyak dijumpai di daerrah Ubud. Seni rupa Bali ini sangat kuat
tradisinya. Proses pembuatannya sangat unik. Hal yang sangat menarik dari teknik berkara
adalah teknik ngabur. Teknik ngabur diawali dengan teknik bagi karang, sebuah proses awal
sebelum melakukan detail pada teknik ngabur.Teknik ngabur adalah sebuah proses yang
dilakukan dalam menyelesaikan sebuah bentuk atau bagian-bagian karya baik yang lepas
maupun yang utuh, dalam satu kesatuan yang harmonis. Teknik ngabur dalam seni lukis Bali,
dapat memberikan karakter pada bentuk karya, gaya atau style, yang menjadi ciri khas karya
seni rupa Bali. Makna yang terkandung pada teknik ngabur ini adalah dua kekuatan yang
senatiasa ada pada setiap kehidupan, yaitu kekuatan baik dan kekuatan buruk.
1. PROVINSI BALI

~ LEAK BALI

~ KEUNIKAN LEAK BALI

Kesenian Leak sudah ada sejak lama dan dianggap sebagai salah satu daya tarik
pengunjung di Bali. Semakin berkembangnya jaman, kreasi Leak banyak ditampilkan di tempat-
tempat pertunjukan. Leak sendiri diaplikasikan atau ditampilkan melalui sebuah drama.
Pementasan drama tersebut dikemas secara modern namun tetap mengedepankan unsur
tradisional nilai-nilai budaya dari pertunjukan Leak. Sekilas apabila kita menonton seni
pertunjukan tersebut, kita akan terkesima. Namun tahukah Anda, di balik pertujukan Leak
sebenarnya ada sisi mistis yang tersembunyi. Sisi mistis inilah yang membuat Leak jadi
menarik. Lantas apa saja keunikan kesenian Leak yang ada di Bali yang perlu kita ketahui?
Berikut adalah penjelasannya.

1. Cerita yang menyeramkan

Salah satu keunikan yang selalu membuat orang penasaran untuk melihat Leak adalah cerita
dibalik pertunjukannya. Leak sendiri sering diceritakan sebagai sosok yang menyeramkan.
Namun meski tampil sebagai sosok menyeramkan, sosok tersebut justru mengundang daya
tarik pengunjung. Sebagian penonton mungkin saja bergidik ketika mengetahui asal usul Leak.
Sebagian lainnya justru penasaran dengan hal itu. Menurut cerita Bali, Leak identik dengan
sosok manusia yang senang mempelajari ilmu magis. Namun ilmu magis tersebut tidak
diimbangi dengan perilaku yang baik. Konon, sisi buruk dari sosok tersebut nampak pada saat
malam hari dimana sang Leak berburu bocah kecil guna menyempurnakan ilmu magis yang
sudah dimiliki.

2. Tampilan dan ciri khas Leak

Hal lain yang menjadikan Leak menjadi kesenian unik di mata sebab akan besar pengunjung
adalah karakteristik dan tampilan yang dimiliki Leak. Dalam pertunjukan Leak, Leak ditampilkan
dengan sosok yang menyeramkan dan tampilannya sangar. Ya, tampilan yang sedikit nyeleneh
dan menyeramkan itu merupakan cerminan dari diri Leak sendiri. Salah satu ciri khas Leak ialah
deretan gigi yang besar dan lidah yang panjang. Konon, gigi yang besar dan lidah panjang
mencerminkan sosok Leak yang suka berburu mangsa di malam hari. Leak juga diidentikkan
sebagai sosok raksasa kejam.
2. PROVINSI MALUKU

~ TARI CAKALELE

Asal usul tari cakalele-Tari Cakalele adalah salah satu tarian-tarian tradisional sejenis
tarian perang yang berasal dari Provinsi Maluku Utara. Tarian ini umumnya ditarikan oleh para
penari pria, namun ada juga beberapa para penari wanita sebagai penari pendukung. Tari
Cakalele merupakan salah satu tarian tradisional dari Maluku Utara yang cukup terkenal dan
sering ditampilkan diberbagai acara adat maupun hiburan. Selain itu juga tarian ini sering
ditampilkan diberbagai acara budaya serta promosi pariwisata baik itu tingkat daerah, nasional,
atau internasional.

Perkembangan tari cakalele:

Menurut beberapa dari sumber sejarah yang ada, Tari Cakalele ini dahulunya berasal dari tradisi
masyarakat Maluku Utara. Disaat itu tarian ini dilakukan sebagai tarian perang bagi para prajurit
sebelum menuju ke medan perang ataupun sepulang dari medan perang. Selain itu juga tarian
ini sering dijadikan sebagai bagian dari tradisi upacara adat masyarkaat disana.

Tari calale ini lalu meluas ke daerah-daerah sekitar, karena pengaruh dari kerajaan pada saat
itu. Tarian ini kemudian dikenal di daerah lain seperti di Maluku Tengah dan sebagian wilayah di
Sulawesi, salah satunya di Sulawesi Utara. Dikalangan masyarakat Minahasa, Cakalele ini juga
dikenal menjadi bagian dari tarian perang mereka, yakni Tari Kabasaran.

Fungsi tari cakalele:

Pada saat ini, Tari Cakalele tidak lagi difungsikan sebagi tarian perang, tapi lebih sering
ditampilkan dalam acara yang sifatnya pertunjukan ataupun perayaan adat. Bagi masyarakat
disana, Tari Cakalele ini dimaknai sebagai wujud apresiasi serta penghormatan masyarakat
terhadap para leluhur atau nenek moyang mereka. Selain itu juga Tari Cakalele
menggambarkan jiwa masyarakat Maluku yang sangat pemberani dan tangguh, hal ini bisa
dilihat dari gerakan dan juga ekspresi para penari pada saat menarikan Tari Cakalele ini.
Pertunjukan tari cakalele:

Tari Cakalele ini biasanya akan ditarikan secara berkelompok dan juga dibawakan oleh para
penari pria serta penari wanita sebagai penari pendukungnya. Dialam pertunjukannya, para
penari pria menari menggunakan parang (pedang) dan juga salawaku (tameng) sebagai atribut
dalam menarinya. Sedangkan para penari wanita biasanya akan menggunakan lenso (sapu
tangan) sebagai atribut dalam menarinya. Selain itu dalam Tari Cakalele ini, biasanya akan
dipimpin oleh seorang penari yang berperan sebagai Kapitan (seorang pemimpin tarian) dan
seorang yang menggunakan tombak yang menjadi lawan dalam pertandingannya.

Dalam pertunjukan Tari Cakalele para penari akan menari dengan gerakannya yang khas
mengikuti genderang dari musik pengiring. Gerakan para penari pria dan penari wanita didalam
tarian ini sangat berbeda. Gerakan paara penari pria biasanya akan lebih didominasi oleh
gerakan lincah sambil tangan memainkan parang dan salawaku, dan gerakan kaki akan
berjingkrak-jingkrak secara bergantian. Sedangkan gerakan dari para penari wanita didominasi
oleh gerakan tangan yang diayunkan ke arah depan secara bergantian dan gerakan kaki
dihentakan dengan cepat mengikuti iringan dari musik pengiring.

Pengiring tari cakalele

Dalam pertunjukan Tari Cakalele biasanya akan diiringi oleh iringan alat musik tradisional
seperti gong, tifa, dan bia (kerang yang ditiup). Irama yang dimainkan dalam mengiringi Tari
Cakalele biasanya merupakan irama yang bertempo cepat, seperti genderang perang pada
zaman dahulu, sehingga irama tersebut dapat memicu semangat dari para penari dan bahkan
tidak jarang membuat para penonton terbawa suasana. Gerakan dari para penari biasanya akan
disesuaikan dengan musik pengiring ini. Karena irama yang dimainkan terkadang bisa jadi kode
saat bergantinya gerakan atau formasi dari para penari.

Kostum tari cakalele

Kostum atau pakaian yang digunakan dalam pertunjukan Tari Cakalele ini biasanya
menggunakan kostum khusus. Para penari pria biasanya akan menggunakan pakaian perang
yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua, dan juga dilengkapi dengan senjata seperti
salawaku, parang, dan tombak. Untuk kostum kapitan biasanya akan menggunakan penutup
kepala yang dihiasi dengan bulu-bulu dari binatang ayam. Sedangkan untuk penari wanita
biasanya akan menggunakan pakaian adat berwarna putih dan juga kain panjang pada bagian
bawah. Serta akan menggengam lenso atau sapu tangan sebagai atribut atau properti
menarinya.

Properti tari cakalele

Properti tari yang digunakan dalam tari cakalele adalah senjata tradisional Maluku yang berupa
parang dan tameng salawaku. Senjata ini digunakan para penari pria dalam pementasan.
Sementara para penari wanita hanya menggunakan properti berupa sapu tangan putih yang
bernama lenso.

Perkembangan tari cakalele

Dalam perkembangannya, Tari Cakalele sampai saat ini masih terus dilestarikan dan
dikembangkan oleh masyarakat disana. Berbagai kreasi dan variasi sering ditambahkan dalam
pertunjukannya agar menarik, tapi tidak menghilangkan ciri khas dan keaslian dari tarian ini. Tari
Cakalele juga masih sering ditampilkan diberbagai acara seperti penyambutan tamu, perayaan
adat, dan acara adat lainnya. Selain itu juga tarian ini sering ditampilkan diberbagai acara
budaya seperti pertunjukan seni, festival budaya dan juga promosi
pariwisata.@budayaindonesia.
3. PROVINSI BENGKULU

~ TARI ANDUN

Tari Andun adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bengkulu. Tarian ini
termasuk jenis tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari
wanita. Tari Andun merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Bengkulu, terutama di
daerah Bengkulu Selatan. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti
acara adat, penyambutan, maupun acara budaya yang diselenggarakan di sana.

Sejarah Tari Andun

Menurut sejarahnya, Tari Andun dulunya merupakan salah satu tarian tradisi masyarakat
Bengkulu yang sering ditampilkan pada acara adat, terutama pada pesta panen raya. Tarian ini
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat akan hasil panen yang mereka dapatkan.
Dalam acara tersebut biasanya diikuti oleh semua masyarakat, terutama para pemuda pemudi.
Konon selain menjadi tarian pergaulan, tarian ini juga menjadi media mencari jodoh atau
pasangan hidup bagi para kaum muda.

Seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai berkembang dan dikenal oleh masyarakat
luas. Dalam perkembangannya, Tari Andun tidak hanya ditampilkan pada acara panen raya
saja, namun juga sering ditampilkan untuk memeriahkan berbagai acara, seperti pernikahan
adat, penyambutan, dan acara besar lainnya.

Fungsi Dan Makna Tari Andun

Tari Andun awalnya merupakan tarian yang bersifat hiburan dan difungsikan untuk
memeriahkan suatu acara. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai
berkembang menjadi tarian pertunjukan. Tari Andun ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur
dan kebahagiaan masyarakat atas berkat yang mereka dapatkan. Selain itu tarian ini juga
menggambarkan jiwa sosial masyarakat, dimana semangat kebersamaan di antara mereka
sangat dijunjung tinggi.

Pertunjukan Tari Andun

Tari Andun biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita. Jumlah para penari
biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk upacara adat, siapa saja
diperbolehkan untuk ikut menari, namun harus menyesuaikan dengan tempat atau arena
menari. Sedangkan untuk pertunjukan tari, biasanya jumlah penari disesuaikan dengan
kelompok tari atau sanggar yang akan menampilkannya.

Dalam pertunjukan Tari Andun, biasanya para penari menari dengan diiringi musik pengiring.
Gerakan dalam Tari Andun ini pada dasarnya cukup sederhana, mengingat bahwa tarian ini
merupakan tarian yang bersifat sosial sehingga para pemula pun bisa melakukan dan ikut
menari besama. Walaupun gerakannya cukup sederhana, namun setiap gerakan dalam tarian
ini tentu memiliki makna khusus di dalamnya.
4. KEPULAUAN RIAU

~ TARI TANDAK

Tari Tandak adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Riau dan Kepulauan
Riau. Tarian ini tergolong tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan
penari wanita. Dengan berbusana tradisional melayu mereka menari dengan gerakannya yang
khas dan diiringi oleh lagu dan alunan musik pengiring. Tari Tandak ini merupakan salah satu
tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Riau dan Kepulauan Riau. Tarian ini biasanya
sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat maupun acara budaya yang
diselenggarakan di sana.

Sejarah Tari Tandak

Menurut sejarahnya, Tari Tandak sudah ada sejak zaman dahulu kala. Tarian ini awalnya
merupakan suatu tradisi masyarakat yang dilakukan untuk mempertemukan para pemuda-
pemudi dan menjadi media untuk saling mengenal serta bersilaturahmi. Sehingga tak jarang
juga dari mereka yang mengikuti Tari Tandak ini bisa sekaligus mencari jodoh atau pasangan
hidupnya.

Tari Tandak dulunya bahkan juga dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya, terutama pada
bulan juli-oktober dimana pada bulan tersebut para petani selesai panen. Acara tersebut
biasanya ditampilkan pada malam hari dan dipimpin oleh Kepala Ngejang selaku pemimpin tari.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, tradisi tersebut mulai luntur. Dan untuk menjaga
tarian tersebut agar tetap lestari, Tari Tandak kemudian dikembangkan menjadi tarian
pertunjukan.

Fungsi Dan Makna Tari Tandak

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Tari Tandak lebih difungsikan sebagai media bertemu,
bersilaturahmi serta saling mengenal oleh masyarakat terutama para pemuda dan pemudi.
Selain itu tarian ini juga bisa menjadi suatu hiburan bagi masyarakat saat merayakan sesuatu.
Bagi masyarakat di sana, Tari Tandak dimaknai sebagai ungkapan kegembiraan dan rasa
sukur. Serta menggambarkan keakraban dan ikatan yang terjalin diantara mereka.

Pertunjukan Tari Tandak

Dalam pertunjukannya, Tari Tandak biasanya ditampilkan secara berpasangan oleh para penari
pria dan wanita. Untuk jumlah para penari biasanya terdiri dari 4 pasang atau lebih penari pria
dan wanita. Dengan berbusana khas melayu, penari menari dengan gerakannya yang khas
sambil diiringi oleh lantunan syair atau lagu dan alunan musik pengiring.

Gerakan dalam Tari Tandak merupakan gerakan yang dinamis. Gerakan dalam tarian ini lebih
didominasi oleh gerakan kaki dan tangan yang bergerak lincah. Selain itu dalam tarian ini juga
terdapat beberapa gerakan seperti pencak silat, serta gerakan-gerakan gaya melayu sumatera
yang khas. Apabila kita perhatikan lebih cermat, setiap gerakan dalam tarian ini memiliki makna
khusus di dalamnya.
5. PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

~ PHATAM DHOE ( PERHIASAN DAHI WANITA )

Phatam Dhoe adalah salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya dibuat dari
emas/perak yang disepuh emas. Bentuknya seperti mahkota. Terbagi atas tiga bagian yang satu
sama lainnya dihubungkan dengan engsel. Di bagian tengah terdapat ukuran kaligrafi dengan
tulisan-tulisan Allah dan di tengahnya terdapat tulisan Muhammad motif ini disebut Bungong
Kalimah yang dilingkari ukiran bermotif bulatan-bulatan kecil dan bunga.
2. PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

~ SIMPLAH

Simplah merupakan suatu perhiasan dada untuk wanita. Terbuat dari perak sepuh emas.
Terdiri dari 24 buah lempengan segi enam dan dua buah lempengan segi delapan. Setiap
lempengan dihiasi dengan ukiran motif bunga dan daun serta permata merah di bagian tengah.
Lempengan-lempengan tersebut dihubungkan dengan dua untai rantai. Simplah mempunyai
ukuran panjang dan lebar masing-masing 51 cm.
3. PROVINSI SUMATERA UTARA

~ TARI SERAMPANG DUABELAS

Sejarah Tari Serampang Dua Belas

Menurut beberapa sumber, Tari Serampang Dua Belas diperkenalkan dengan nama “Tari Pulau
Sari”. Tari ini diciptakan pada tahun 1940 oleh seorang seniman bernama Sauti. Saat pertama
kali ditampilkan, tari tradisional ini diiringi dengan lagu berjudul Pulau Sari, sehingga tariannya
pun diberi nama Tari Pulau Sari.

Masyarakat yang ada pada saat itu merasa tertarik dengan Tarian Pulau Sari, karena gerakan-
gerakannya indah sekaligus mengandung arti yang juga menarik. Tidak hanya masyarakat
Sumatera Utara, Tari Pulau Sari juga disambut baik oleh pemerintah.

Sebagai bentuk apreasiasi, pemerintah Sumatera Utara pada saat itu memberikan penghargaan
pada Sauti selaku pencipta Tari Pulau Sari. Selain itu, Sauti mendapat tugas kehormatan dari
pemerintah untuk menjadi wakil dalam jawatan kebudayaan Sumatera Utara di Medan. Disana,
Sauti dengan giat memperkenalkan Tari Pulau Sari, sehingga semakin dikenal oleh seluruh
masyarakat yang ada disana. Tarian ini pun akhirnya dikenal hingga ke instansi pendidikan dan
kebudayaan.

Tari Pulau Sari mengalami beberapa perubahan di tahun 1950 hingga 1960. Nama Tari Pulau
Sari dianggap kurang sesuai, didukung beberapa pertimbangan lainnya, nama tarian ini pun
diganti menjadi Tari Serampang Dua Belas. Penari yang menarikan tari tradisional ini awalnya
hanya kaum laki-laki saja, tetapi akhirnya diubah menjadi berpasangan dengan wanita. Karena
ada perubahan pada bagian penari, maka gerakan-gerakan dalam Tari Serampang Dua Belas
juga mengalami perubahan.

Rangkaian Gerakan Tari Serampang Dua Belas

Sebagaiman telah disebutkan sebelumnya, setiap urutan Tari Serampang Dua Belas memiliki
gerakan yang indah dan juga arti sendiri. Apa sajakah gerakan-gerakan bermakna dalam
tari tersebut? Berikut adalah rangkaian gerak Tari Serampang Dua Belas beserta
penjelasannya.

1. Tari permulaan
Gerakan awal dalam tarian ini berupa putaran dan lompatan kecil. Pasangan penari berjalan
dengan lambat, mengelilingi satu sama lain, lalu diselingi lompatan kecil. Babak awal tarian
ini menceritakan bagaimana sikap pemuda dan gadis yang baru pertama kali
bertemu. Perasaan malu-malu dari sang gadis, dan juga rasa penasaran snag pemuda, sangat
ditonjolkan pada gerakan awal tarian ini.

2. Tari berjalan
Gerakan yang kedua adalah gerakan kecil dan berputar. Kedua penari berjalan kecil, diselingi
putaran, lalu berbalik. Gerakan ini ingin menunjukkan tumbuhnya rasa diantara sang pemuda
dan pemudi. Kedua sejoli mulai merasakan adanya cinta yang tumbuh, tetapi masih ada
perasaan ragu untuk menyampaikan perasaan cinta tersebut.

3. Tari pusing
Pada gerakan ketiga ini, rasa cinta yang dirasakan sang pemuda dan pemudi semakin
membuncah. Rasa gundah gulana juga semakin terasa. Walaupun begitu, mereka masih
memendam apa yang mereka rasakan. Selain rasa cinta dan gundah gulana, keduanya juga
menginginkan intensitas pertemuan yang lebih lagi.

4. Tari gila
Gerakan tari gila menunjukkan sang pemuda dan pemudi yang sedang dimabuk cinta. Kedua
penari berjalan terhuyung, berlenggak-lenggok, seperti seorang yang sedang mabuk.

5. Tari berjalan sipat


Gerakan berjalan sipat mau menunjukkan respon sang gadis terhadap pemuda yang
mendekatinya. Sang gadis memberi isyarat lewat gerakan lenggak-lenggok dan permainan
mata. Isyarat tersebut menunjukkan bahwa sang gadis memiliki keinginan yang sama dengan
sang pemuda; yaitu ingin terjalin dalam suatu hubungan.

6. Tari goncat-goncet
Pada babak tari goncat-goncet, sang pemuda dan sang gadis melangkah seirama. Hal ini
menunjukkan bahwa sang pemuda sudah menerima isyarat dari gadis untuk segera
mengungkapkan isi hatinya.

7. Tari sebelah kaki


Babak tari sebelah kaki menampilkan keyakinan untuk menyatakan cinta atau
mengurungkannya. Kedua insan saling menduga perasaan satu sama lain. Pada akhirnya, sang
pemuda dan sang gadis mengetahui bahwa mereka memiliki cinta yang sama, sehingga mereka
bisa memulai suatu hubungan asmara.

8. Tari langkah tiga


Gerakan langkah tiga berupa gerakan melompat 3 kali ke depan atau ke belakang. Hal ini
menceritakan bahwa sang pemuda dan gadisnya ingin meyakinkan diri bahwa memang sudah
jalannya mereka untuk hidup bersama. Gerakan ini juga menceritakan perasaan gembira dari
dua insan tersebut karena telah mengenalkan pribadi masing-masing kepada keluarga.

9. Tari melonjak
Sesuai namanya, gerakan tari melonjak dilakukan dengan cara melonjak-lonjak. Babak tari ini
menunjukkan perasaan berdebar yang dirasakan sepasang kekasih dalam menunggu restu
orang tua.

10. Tari datang-mendatangi


Gerakan ini menunjukkan proses pinangan sang lelaki terhadap sang gadis. Sang lelaki dan
sang gadis saling mendekat, diikuti 2 kelompok penari.

11. Tari rupa-rupa


Gerakan ini memunculkan suasana proses mengantar kedua mempelai menuju pelaminan.
Gerakan yang dilakukan juga menyiratkan perasaan sukacita yang sangat besar.

12. Tari sapu tangan


Gerakan yang terakhir ini menggunakan sapu tangan berwarna cerah yang dibuat menyilang.
Sang pemuda dan sang gadis mengeluarkan sapu tangan masing-masing, menyilangkan sapu
tangan tersebut, lalu menari bersama dengan sapu tangan yang sudah saling terkait. Hal ini
melambangkan bahwa kedua pasangan tak akan terpisahkan.

Makna Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas menceritakan tahap percintaan sepasang kekasih, mulai dari awal
mula pertemuan kedua sejoli hingga masuk pada proses pernikahan. Pesan yang ingin
disampaikan oleh tarian ini lebih merujuk kepada pencarian pasangan hidup. Tarian ini
mengandung pesan moral dan budaya sehingga patut untuk diwariskan pada penerus bangsa
kita. Tarian khas Serdang Bedagai ini dikategorikan sebagai tari pertunjukan, yang bisa
ditampilkan saat acara adat maupun hiburan.
4. PROVINSI JAWA BARAT

~ TARI JAIPONGAN

~ KEUNIKAN GAGASAN / TEMA

Keunikan tari jaipong yang sangat menonjol adalah gerakan tariannya yang sangat
enerjik ditambah kostumnya yang mencolok. Bagi kalian yang pernah menonton pertunjukan tari
jaipong pastinya sudah mengetahui bahwa tarian yang satu ini sama sekali tidak membosankan.
Meskipun tari tradisional tapi tari jaipong disukai oleh hampir semua kalangan umur.

Menurut sejarahnya, tari jaipong ini lahir dari buah pikir seorang Haji Suanda Pada tahun
1976. Ia merupakan seniman kelas atas yang berasal dari Karawang. Talentanya yang sangat
besar mampu melahirkan kreasi gerakan tari yang terkenal hingga saat ini. Dalam prosesnya ia
menggabungkan unsur-unsur seni pertunjukan dan menginovasikannya menjadi sebuah
pertunjukan yang unik. Dari situlah lahir sebuah pertunjukan (yang pada saat itu belum disebut
tari jaipong) yang mengagumkan.

~ TEKNIK MELAKUKAN TARI JAIPONG

A. Gerakan TanganPada Tari Jaipong Gerakan tangan ada beberapa macam diantaranya
adalah :

1. UkelUkel Merupakan Gerakan tangan dengan memutarkan Pergelangan tangan baik itu
kedalamataupun ke luar.
2. SelutSelur Adalah gerakan tangan baik itu tangan kanan atau pun tangan kiri yang digerakan
keatas atau ke bawah atau kedepan yang dilakukan secara bergantian.
3. Tepak BahuTepak Bahu adalah gerakan penari yang dilakukan dengan tangan penari
menepuk bahu, baikitu bahu bagian kiri ataupun bahu bagian kanan secara bergantian.
4. Capang.Capang adalah gerakan penari Jaipong yaitu menggerakan tangan dengan
membengkokansalah satu dari tangan, baik itu tangan kanan ataupun tangan kiri penari.
5.Nyawang Nyawang merupakan sebuah gerakan yang dilakukan penari dengan menggerakan t
anganyang menandakan bahwa sedang melihat sesuatu yang jauh dari hadapan penari.
6. Lontang Kiri / KananLontang Kiri / Kanan adalah sebuah gerakan Tari jaipong dengan
menggerakan tangan yangmenggunakan dua tangan dan digerakan secara bergantian.
B. Gerakan KepalaPada Tari Jaipong ini hampir seluruh bagian badan ikut bergerak salah satu
nya adalahBagian kepala, Pada Tari Jaipong ini terdapat beberapa gerakan dasar diantaranya
adalahSebagai berikut :

1. GalieurGalieur merupakan suatu gerakan penari yang dilakukan dengan memutar kepala.
2. GilekGilek merupakan gerakan penari yang dilakukan dengan menggoyang-goyangkan
kepala kekiri dan kanan.
5. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

~ TARI PERANG

~ KEUNIKAN GAGASAN / TEMA

Tari Perang/Tari Kancet Papatay adalah tarian perang tradisional yang berasal dari
masyarakat suku Dayak di Provinsi Kalimantan Timur. Tarian ini menggambarkan keberanian
para lelaki dari suku Dayak dalam berperang. Tari Perang didominasikan oleh gerakan yang
gesit, lincah dan akrobatik dengan diiringi lagu Sak Paku yang hanya menggunakan alat musik
Sape. Tari Perang sering dipentaskan dalam acara penyambutan tamu agung dan festival
budaya di Indonesia.

Fakta Menarik dari tari Perang:

 Tari Perang menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang berperang
melawan musuhnya.
 Tari Perang dibawakan oleh 2 orang penari laki laki.
 Kostum yang digunakan dalam Tari Perang diantaranya, busana Sapei Sapaq berwarna
dasar hitam, Rompi dan Abet Kaboq.
 Para penari dalam Tari Perang dilengkapi dengan Mandau asli dan perisai untuk bertahan,
sehingga aksi saling serang yang dilakukan kedua penari tersebut terlihat sangat
menegangkan.
 Tari Perang menggambarkan keberanian, kegagahan dan jiwa kepahlawanan masyarakat
Papua.

~ TEKNIK MELAKUKAN TARI PERANG


Tari Perang biasanya dibawakan oleh para penari pria secara berkelompok. Jumlah penari
dalam Tari Perang ini biasanya terdiri dari 7 orang penari atau lebih. Dalam pertunjukannya,
para penari menari dengan memakai pakaian tradisional dan membawa panah sebagai atribut
menari mereka. Dengan diiringi oleh suara genderang musik tradisional dan lantunan lagu
perang, para penari menari dengan gerakannya yang khas penuh semangat layaknya prajurit
yang akan menuju medan perang.
Gerakan dalam Tari Perang ini sangat unik, bervariatif dan enerjik. Gerakan dalam Tari
Perang biasanya didominasi oleh gerakan tangan memainkan panah. Pada tangan kiri
memegang busur panah dan tangan kanan membawa anak panah. Serta gerakan kaki
diayunkan ke depan dan gerakan kaki menyilang. Dalam Tari Perang ini biasanya terbagi
menjadi beberapa bagian tari, dan setiap bagian tersebut tentu memiliki makna khusus di
dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai