PKN BAB 4
3. Ciri Ciri Pergerakan Nasional sebelum Tahun 1908 dan sesudah 1908.
a. Sebelum 1908 :
- Perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan
alat perjuangan.
- Cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia
merdeka dan berdaulat.
A. Dr.Soetomo
Beliau lahir di Nganjuk, 30 Juli 1888. Lalu beliau masuk STOVIA pada tahun
1903. Pada tahun 1908, beliau bersama beberapa mahasiswa STOVIA mendirikan
Budi Utomo. Tahun 1930, beliau mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada
tahun 1935, beliau mendirikan Partai Indonesia Raya yang menjadi wadah
perjuangannya merintis kemerdekaan
B. KH.Samanhudi
Pada tahun 1905, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), organisasi
yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi. SDI
berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912
C. H.O.S Cokroaminoto
Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan
Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November
1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan Agama Islam
dengan Al-Qur’an dan Hadist.
E. Ki Hajar Dewantara
Beliau merupakan dokter profesional yang cenderung lebih dikenal sebagai tokoh
pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker,
beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij.
I. Soekarno
J. Mohammad Hatta
Beliau turut aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap
oleh Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi
seperti Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia
ikuti.
5. Organisasi Organisasi Modern
Budi Utomo
Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo
dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji
pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Mereka
memiliki pandangan bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan. Kelompok
inilah yang merupakan kelompok pertama pembentuk suatu organisasi yang
benar-benar modern.
Sarekat Islam (SI) pada awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI), yaitu
perkumpulan bagi pedagang Islam yang didirikan tahun 1911 di Solo, oleh H.
Samanhudi. Organisasi ini mempunyai tujuan memajukan perdagangan Indonesia
di bawah panji Islam, serta agar para pedagang Islam dapat bersaing dengan
pedagang Barat maupun Timur Asing. Sarekat Dagang Islam mengalami
perkembangan cukup pesat.
Indische Partij
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia. Para pendiri Indische
Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai yaitu, E.F.E. Douwes Dekker
(Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo.
Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912. Tujuan Indische Partij
sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku,
agama, dan ras.
Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische
Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan
Soripada dan RM Noto Suroto. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging
adalah Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang
bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.
Partai Nasional Indonesia didirikan oleh kaum terpelajar, yang dipelopori oleh
Soekarno. Berdiranya PNI, tidak terlepas dari pengaruh dilarangnya PKI oleh
pemerintah kolonial. Kaum terpelajar dan intelektual serta tokoh-tokoh
perjuangan lainnya berusaha memikirkan strategi yang harus dijalankan untuk
mencegah agar organisasi-organisasi baru tidak terperangkap pada kendala yang
sama. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan
jalan perjuangan yang baik dalam menghadapi pemerintah kolonial.
Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo
pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan
Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia
Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas
kooperasi maupun nonkooperasi.
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937
oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi
Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai
Indonesia Merdeka.