Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT

UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PERIODE III: 22 MARET – 16 APRIL 2016

Oleh:

ARI NURMAWATI NIM. A.102.09.007


ESTI MARYATUN P. NIM. A.102.09.017
TIARA AYU PRATIWI NIM. A.102.09.057

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL


SURAKARTA
2016
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT
UMUM Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERIODE II
(22 MARET-16 APRIL)

Oleh:

ARI NURMAWATI NIM. A.102.09.007


ESTI MARYATUN P. NIM. A.102.09.017
TIARA AYU PRATIWI NIM. A.102.09.057

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL


SURAKARTA
2016

i
PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Disusun oleh :
ARI NURMAWATI NIM. A.102.09.007
ESTI MARYATUN P. NIM. A.102.09.017
TIARA AYU PRATIWI NIM. A.102.09.057

Telahdisetujuiuntukdiajukanpada
ujianPraktekKerjaLapangan

Clinical Instructor (CI) Clinical Teacher (CT)

B. Rina A. Sidharta, dr., Sp.PK-K. HariSaktiningsih, M.Pd.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Disusun oleh :
ARI NURMAWATI NIM. A.102.09.007
ESTI MARYATUN P. NIM. A.102.09.017
TIARA AYU PRATIWI NIM. A.102.09.057

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan telah


Dinyatakan memenuhi syarat/sah

Pada tanggal: Maret 2016

Susunan Tim Penguji

B. Rina A. Sidharta, dr., SpPK-K.

HariSaktiningsih, M.Pd.

Mengetahui,
Direktur Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta

Yusianti Silviani, M.Pd.

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapangan. Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai persyaratan

menyelesaikan program pendidikan Diploma III Akademi Analis Kesehatan

Nasional Surakarta Tahun 2016.

Dalam Laporan Kerja Lapangan ini tidak dapat lepas dari bantuan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. B. Rina A. Sidharta, dr., SpPK-K. selaku Clinical Instrukture dan kepala

instalasi laboratorium Patologi Klinik RSUD dr.Moewardi.

2. M. I. Diah Pamudianti, dr., SpPK-K. M.Sc. selaku tim penguji instalasi

laboratorium Patologi Klinik RSUD dr.Moewardi.

3. Yusianti Silviani,. M.Si. selaku Direktur Akademi Analis Kesehatan Nasional

Surakarta.

4. Hari Saktiningsih, M.Pd. selaku Clinical Teacher Praktek Kerja Lapangan

Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

5. Segenap staf karyawan dan karyawati Laboratorium RSUD dr. Moewardi

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama PKL.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Praktek Kerja

Lapangan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini

masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan

saranyang bersifat membangun bagi Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

iv
Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas kerja Laboratorium RSUD dr. Moewardi

Surakarta dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Surakarta, Maret 2016

Penulis

MOTTO

Jangan menunda pekerjaan, karna kita tidak tahu


apa

v
yang terjadi nanti

The show must go on

Sukses adalah hak setiap orang, begitu juga saya

Cobalah untuk bisa bersifat lebih bersahabat dengan prioritas


utama yang kita tentukan

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan


(Q.S. Al-Insyirah :5).

Kesulitan adalah pengindah doa dan penyegera


tindakan Anda
(Mario Teguh)

DAFTAR ISI

vi
HALAMAN JUDUL i

vii
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
MOTTO Vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Waktu Pelaksanaan 2
D. Profil Lahan 4
KASUS 1
BAB II TINJAUAN KASUS 7
A. Ilustrasi Kasus 7
B. Uraian Kasus 7
C. Identifikasi Kasus 7
D. Pembatasan Masalah 8
E. Rumusan Masalah 8
BAB III ANALISIS KASUS 9
A. Tinjauan Teori 9
B. Analisis SWOT 9
C. Pembahasan 10
BAB IV PENUTUP 10
A. Simpulan 11
B. Saran 11
KASUS 2 12
BAB II TINJAUAN KASUS 13
A. Ilustrasi Kasus 13
B. Uraian Kasus 13
C. Identifikasi Kasus 13
D. Pembatasan Masalah 14
E. Rumusan Masalah 15
BAB III ANALISIS KASUS 15
A. Tinjauan Teori 16
B. Analisis SWOT 17
C. Pembahasan 17
BAB IV PENUTUP 17
A. Simpulan 17
B. Saran 18
KASUS 3
BAB II TINJAUAN KASUS 22

viii
F. Ilustrasi Kasus 22
G. Uraian Kasus 22
H. Identifikasi Kasus 23
I. Pembatasan Masalah 23
J. Rumusan Masalah 23
BAB III ANALISIS KASUS 24
D. Tinjauan Teori 24
E. Analisis SWOT 25
F. Pembahasan 25
BAB IV PENUTUP 26
C. Simpulan 27
D. Saran 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

ix
Hal

Gambar 1 Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Patologi 3


Klinik

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang laboratorium klinik

yang semakin pesat ini menuntut tenaga laboratorium untuk terus berkembang

menjadi lebih kompeten. Salah satu upaya yang mampu dilakukan adalah

dengan cara edukasi atau pembelajaran secara teori maupun secara praktek.

Secara teori pembelajaran dapat diperoleh dari pendidikan formal seperti

di akademi ataupun universitas, sedangkan untuk praktek selain dapat

diperoleh dari pendidikan formal juga dapat diperoleh dengan cara mengikuti

Praktek Kerja Lapangan (PKL). Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan ini

diharapkan akan membentuk seorang tenaga laboratorium yang terampil,

professional baik dari segi attitude (sikap), knowledge (pengetahuan), dan

skill (keterampilan), serta siap pakai di bidang laboratorium kesehatan.


Berdasarkan UU No. 36 tahun 2014, mutu atau kualitas seorang tenaga

kesehatan harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui pendidikan,

pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan,

pengawasan, dan pemantauan. Menurut Siregar (dalam Romi, 2008) tempat

pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dapat diselenggarakan di Rumah

Sakit. Rumah Sakit berdasarkan Permenkes RI No. 56 Tahun 2014 merupakan

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

1
2

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat.


Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta adalah institusi swasta

yang memberikan pendidikan analis kesehatan baik secara teori maupun

praktek yang berguna sebagai bekal di dunia kerja, maka dari itu Akademi

Analis Kesehatan Nasional Surakarta berkerjasama dengan beberapa institusi

kesehatan, salah satunya RSUD Dr. Moewardi untuk menjadi tempat belajar

para mahasiswanya. Hal ini sesuai dengan salah satu misi RSUD Dr.

Moewardi yaitu menyediakan wahana pendidikan dan penelitian kesehatan

yang unggul berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan kemampuan yang meliputi skill (ketrampilan), attitude

(sikap), dan knowledge (pengetahuan) dalam pemeriksaan Labolatorium.


2. Memperoleh pengalaman keterampilan dan pengetahuan di dunia kerja.
3. Sebagai salah satu syarat menempuh gelar Ahli Madya Laboratorium di

Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek kerja lapangan (PKL) periode I dilaksanakan di Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Moewardi, Jl. Kolonel Soetarto No. 132 Solo 57126 pada

tanggal 15 Februari – 19 Maret 2016.


3

Gambar 1. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

D. PROFIL LAHAN
1. Sejarah
Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi seperti sekarang,

terjadi 3 tahap pembentukan dalam prosesnya, yaitu :


a. Jaman penjajahan Belanda sampai tahun 1942
Terdapat 3 Rumah Sakit Partikelir atau Swasta di Kota Surakarta

pada tahun tersebut, yaitu :


4

1) Zieken Zorg, berkedudukan di Mangkubumen dengan

nama Partikelir Inslandscziekenhuis der Verregniging Zieken

Zorg dengan besluit tertanggal 1 Oktober 1942 atas nama: Karl

Lodewijk Nouman Jacobus Geroundus, R.V.O. 569 dan 570.

2) Zending Ziekenhuis berkedudukan di Jebres, milik Zending atau

Yayasan Kristen, yang sampai sekarang terkenal dengan nama

Yayasan Kesehaatan Kristen Untuk Umum(YAKKUM).


3) Panti Rogo, adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kasunanan/

Kraton Surakarta.
b. Jaman Pendudukan Jepang antara tahun 1942-1945
Rumah Sakit Zieken Zorg pada waktu itu juga dipakai sebagai

Rumah Sakit ‘Internering Kamp’ tetapi pindah ke Jebres menempati

Zending Ziekenhuis yang saat ini bernama Rumah Sakit Dr. Moewardi

sedangkan Zending Ziekenhuis harus pindah ke belakang dimana

didirikan Rehabilitasi Centrum (RC) Prof. Dr. Soeharso.

c. Jaman Kemerdekaan
Rumah Sakit Tentara Surakarta diserahkan ke PMI Daerah

Surakarta kemudian PMI Daerah Surakarta menyerahkan kembali

kepada Perhimpunan Bale Kusolo, hal ini merupakan lanjutan dari

Partikelir Inslandscziekenhuis der Verregniging Zieken Zorg.

Mulai tanggal 1 Januari 1950, Rumah Sakit Bale Kusolo diambil alih

dan dikelola oleh Pemerintah RI dan menetapkan namaRumah Sakit Bale

Kusolo diganti dengan nama Rumah Sakit“Pusat” Surakarta. Mulai saat itu

di Kota Surakarta terdapat 3 Rumah Sakit, yaitu:

a. Rumah Sakit “Pusat” Surakarta (Mangkubumen)


5

b. Rumah Sakit “Surakarta” (Jebres)

c. Rumah Sakit “Kadipolo” (Kadipolo)

Pengelolaan ketiga Rumah Sakit itu diserahkan kepada Pemerintah

daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah di Semarang. Berdasarkan Surat

Keputusan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah di

Semarang Nomor H.149/2/3 dengan dasar Surat dari Kepala Dinas

Kesehatan Rakyat Daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tertanggal 19

Februari 1960 No. K.693/UN, menetapkan mempersatukan Rumah Sakit

Mangkubumen, Kadipolo, dan Jebres, ketiga-tiganya di Kota Surakarta

dalam satu organisasi di bawah satu orang pimpinan dengan stafnya

dengan nama Rumah Sakit Umum “Surakarta” sedangkan masing-masing

komplek Mangkubumen, Kadipolo, dan Jebres menjadi bagian-bagian dari

organisasi tersebut.

Mengingat masih sering terjadinya perbedaan pendapat di kalangan

masyarakat mengenai nama Rumah Sakit Pusat dan Rumah Sakit

Surakarta, maka Inspektur Kepala Jawatan Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah mengusulkan pada Gubernur Jawa Tengah untuk mengganti nama

Rumah Sakit di Surakarta antara lain :

a. Rumah Sakit Pusat Surakarta menjadi Rumah Sakit Umum

Mangkubumen.

b. Rumah Sakit Surakarta menjadi Rumah Sakit Umum Jebres.

Penggantian nama itu kemudian dikukuhkan dengan Surat Keputusan

Menteri Kesehatan RI tanggal 9 Juli 1954 Nomor 44751/R.S dan pada


6

akhirnya Gubernur Kepala daerah Tingkat I Jawa Tengah melalui SK

Nomor: 445/29684 tanggal 24 Oktober 1988 telah menetapkan Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

Berdasarkan surat keputusan bersama Menteri Kesehatan, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri RI, Nomor

544/Menkes/SKB/X/81, Nomor 043a/V/1981 dan Bo:324 tahun 1981,

ditetapkan bahwa RSUD Dr. Moewardi Surakarta menjadi Rumah Sakit

Pendidikan.

Wilayah Surakarta oleh Pemerintah Provinsi Dati I Jawa Tengah

ditetapkan sebagai wilayah pengembangan Jawa Tengah sehingga RSUD

Dr. Moewardi yang merupakan satu-satunya Rumah Sakit Pemerintah

terbesar di wilayah tersebut harus menyesuaikan dan mampu sebagai pusat

rujukan wilayah Surakartadan sekitarnya dan atas pertimbangan tersebut

pada lokasi Jebres kemudian dibangun bangunan fisik baru yang

memenuhi standar Rumah Sakit B2 sekaligus Rumah Sakit Pendidikan.

Baru pada tanggal 28 Februari 1997 RSUD Dr. Moewardi lokasi

Jebres diresmikan penggunaanya oleh Presiden Soeharto, dan sejak itulah

seluruh kegiatan Rumah Sakit Dr. Moewardi menjadi satu lokasi.

Berdasarkan sejarah tersebut ditetapkan hari jadi Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 1 Januari 1950.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada tahun 2007

diresmikan menjadi Rumah Sakit tipe A dan menjadi Rumah Sakit rujukan

Nasional serta pada tahun tersebut menerima sertifikat ISO 9001:2000.


7

Tahun 2016 ini RSUD Dr. Moewardi sedang dalam proses menuju Rumah

Sakit dengan standar internasional dengan program JCIA (Joint

Commission International Accreditation).

2. VISI
Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia
3. MISI
a. Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber

daya manusia,kecanggihan, dan kecukupan alat serta profesionalisme

manajemen pelayanan.
b. Menyediakan wahana pendidikan dan penelitian kesehatan yang

unggul berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan yang bersinergi dengan mutu layanan.

4. MOTTO
“Kami Senang Melayani Anda”
5. JARGON
Cepat, tepat, nyaman dan mudah
a. Cepat : Pelayanan yang segera, sigap, dan tanggap.
b. Tepat : Sesuai dengan prosedur.
c. Nyaman : Pelayanan dengan lingkungan yang aman, bersih, indah, dan

penuh kekeluargaan.
d. Mudah : Pelayannan yang dapat diterima dan tidak berbelit – belit.
6. BUDAYA 5 R
a. Ringkas (Seiri) dengan pemilahan yaitu dengan membedakan apa yang

diperlukan dan tidak diperlukan.


b. Rapi (Seiton) dengan penataan yaitu dengan menyimpan barang di

tempat yang tepat atau tata letak yang benar sehingga dapat digunakan

dalam waktu yang mendadak.


c. Resik (Seiso) dengan pembersihan, yaitu membersihkan lebih bukan

sekedar barang itu bersih, hal ini merupakan falsafah dan komitmen

untuk segala aspek barang yang digunakan, dan memastikan semua

barang dalam kondisi prima.


8

d. Rawat (Seiketsu) dengan pemantapan, yaitu memelihara keadaan

bersih dalam konteks 5 R sebagai kesadaran dan aktivitas tetap untuk

memastikan bahwa siklus 5 R dipelihara dan dilaksanakan dengan

teratur, sehingga keadaan yang tidak normal akan tampak.


e. Rajin (Shitsuke) dengan pembiasaan, yaitu komitmen masing-masing

individu untuk mematuhi peraturan ditempat kerja dengan

melaksanakan kebiasaan untuk melaksanakan apa yang diharapkan.


7. Pelayanan Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
a. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
1) Tugas pokok IGD :
a) Memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman

kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan

berbagai disiplin ilmu.


b) Melaksanankan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.


2) Jenis Pelayanan : Disaster dan Bencana, Triase dan Observasi non

Bedah, Resusuitasi, Kamar Operasi Mayor, Kamar Operasi Minor

dan Observasi Bedah, Intermediate Care (IMC), Kamar Bersalin

(VK) dan observasi Obsgyn, One Day Care (ODC).


b. Rawat Jalan
1) Klinik:
a) Poliklinik obesitas anak, rawat jalan anak dan balita
b) Klinik kebidanan, penyakit kandungan ibu hamil dan KB
c) Geriatri dan rehabilitasi medis
d) Poliklinik penyakit Jiwa, syaraf, mata, gigi dan mulut, jantung,

paru, penyakit dalam.


e) Poliklinik bedah, gizi, anestesi, dan nyeri.
f) Poliklinik THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), kulit dan

kelamin.
2) Penunjang :
a) Loket pendaftaran
b) Apotek Rawat Jalan
c) BPJS Center
9

d) Informasi
e) Laboratorium Patologi klinik, Mikrobiologi klinis, Parasitologi

dan Mikologi, Patologi Anatomi.


c. Rawat Inap
RSUD Dr. Moewardi memiliki 5 ruang rawat inap yaitu Mawar,

Melati, Anggrek, Paviliun Cendana dan Aster.


d. Klinik Cendana
e. MCU (Medical Check-Up)
f. Klinik Ingin Punya Anak “INDRIYA RATNA”
g. Klinik VCT (Voluntary Consulting and Testing)
h. Hastiti Skin Care, merupakan pusat perawatan kulit, rambut dan

estetika medik RSUD Dr. Moewardi.


i. Klinik Psikologi
Jenis pelayanannya meliputi tes psikologi, konseling, psikoterapi

(terapi psikologis), pendampingan pasien paliatif (pasien hemodialisa:

kanker, jantung).
j. Klinik Alergi Imunologi
k. Staf Media Fungsional/ Bagian: Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler,

Paru, Ilmu Penyakit THT, Ilmu Kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Ilmu

Kesehatan Kulit & Kelamin, Obstetri & Ginekologi, Bedah, Mata,

Gigi dan Mulut, Anesthesi, Penyakit Saraf, Kesehatan Jiwa/ Psikiatri.


l. Instalansi : Gedung Aster, Perawatan Intensif, Bedah Sentral (IBS),

Rekam Medis, Rehabilitasi Medis, Laboratorium Patologi Klinik,

Mikrobiologi Klinis, Parasitologi dan Mikologi, Lab. Patologi

Anatomi, Radiologi, Radioterapi, Gizi, Farmasi, Sanitasi, CSSD &

Laundry, IKF (Instalansi Kedokteran Forensik dan Medikolegal),

Pengelolaan Aset.
8. Pelayanan Laboratorium di RSUD Dr. Moewardi
Instalasi laboratorium di RSUD Dr. Moewardi Surakarta mempunyai 4

laboratorium utama yaitu :


10

a. Laboratorium Patologi Klinik, meliputi Sampling, Distribusi

Sampling, Hematologi Klinik, Kimia Klinik, Imunologi Klinik,

Sekresi Ekskresi, BDRS (Bank darah Rumah Sakit).


b. Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Laboratorium ini memberikan pelayanan mikroskopis (pengecatan

Gram dan Ziehl Nelsen), kultur (urine, darah, sputum, pus dan

campuran), pemeriksaan sero-imunologi (Niacin test) dan melakukan

pemeriksaan identifikasi bakteri serta uji sensitivitas terhadap berbagai

antibiotik dan sebagainya.


c. Laboratorium Parasitologi dan Mikologi Klinik
Laboratorium ini memberikan pelayanan pemeriksaan darah samar

(Benzidine test), pengecatan KOH, pengecatan Lugol atau NaCl 0.9%,

pemeriksaan sero-imunologi (rapid test untuk malaria) dan kultur

mikologi.
d. Laboratorium Patologi Anatomi
Laboratorium ini melakukan dua jenis pemeriksaan :
1) Histologi
Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan.

Sampel histologi yang digunakan adalah jaringan (mammae, ovari,

uterus, prostat, dll). Tahapan pada pemeriksaan histologi antara

lain: potong makros, dehidrasi; clearing dan impregnasi pada

tissue processor, bloking, potong mikros, pengecatan (metode

Haematoxylin Eosin), mounting, serta diagnosa.


Pemeriksaan histologi juga dapat menggunakan metode

Frozen Section sebagai alat diagnosa histopatologi intra operatif

dalam menentukan tindakan operasi selanjutnya. Frozen Section

adalah teknik pengelolaan jaringan dengan cara membekukan


11

jaringan segar menggunakan CO2. Manfaat pemeriksaan ini untuk

menentukan keganasan dengan cepat.


2) Sitologi
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Sampel

yang diperiksa meliputi cairan transudat eksudat, cairan pleura,

urine, dahak, bilasan dari rongga tertentu (brushing), Fine Needle

Aspiration Bioption (FNAB), dll.


Tahapan pemeriksaan sitologi meliputi: fiksasi (alcohol 50%),

pembuatan preparat, dan pengecatan. Metode pengecatan sitologi

antara lain : pengecatan giemza, pengecatan rapid (FNAB),

pengecatan papanicolau (pap smear).

Anda mungkin juga menyukai