Anda di halaman 1dari 4

Reaksi Gelap

 Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
 Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma.
 Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas.
 Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi
reaksi katabolisme.
 Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi
gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
 Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima
yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
 Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap.
 Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi,

reduksi, dan regenerasi.

 Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul
beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
 Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
 Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini
direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
 Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6).
 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi,
yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
 Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa
fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah
menjadi ribulosa difosfat (RDP),
 RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi dari
udara yang masuk melalui stomata tanaman

 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata


membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali
di sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas
dalam pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak
cukup memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin
kurangnya karbon dioksida yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari
CO2.

FAKTOR PEMBATAS FOTOSINTESIS

 Faktor penentu laju fotosintesis


 Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG
(fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).

Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi dari
udara yang masuk melalui stomata tanaman

 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata


membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali
di sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas
dalam pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak
cukup memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin
kurangnya karbon dioksida yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari
CO2.

FAKTOR PEMBATAS FOTOSINTESIS

Faktor penentu laju fotosintesis


Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:Intensitas cahaya

Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

1. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin


banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
2. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
3. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
4. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan
naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
5. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi
dan makanan untuk tumbuh.

Dengan terbentuknya Glukosa sebagai hasil akhir Fotosintesis nya , akan dirubah menjadi
Amylum dan kemudian dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk karbohidrat . Supaya tidak
setengah setengah memahaminya Karbohidrat ini di kelompokkan menjadi berbagai bentuk
yaitu berdasarkan gugus gulanya. dan tentu secara pasti apapun bentuknya karbohidrat itu
mutlak berasal dari Hasil fotosintesis Tumbuhan OK
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:

1. Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk


yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa.
Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2. Oligosakarida Menghasilkan 2 – 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika
dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu),
dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa
menghasilkan dua molekul glukosa.
3. PolisakaridaMenghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati,
glikogen, selulosa, dekstrin.

Anda mungkin juga menyukai