Anda di halaman 1dari 7

2.

1 OBSERVASI LINGKUNGAN

2.3.1 GAMBARAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL

Kami berkunjung ke rumah pasien pada hari Kamis tanggal 13 oktober

2018 pukul 10.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor pribadi. Lokasi

rumah pasien di Dusun Desa Tlasih RT 01/RW 01, Kecamatan Tulangan,

Kabupaten Sidoarjo. Perjalanan dari RSJ Menur ke tempat tinggal pasien

dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam, kondisi jalan sudah beraspal dan tempat

tinggal pasien berada di pinggir sungai. Jarak antara rumah pasien dengan

tetangga berdekatan.

Pada tempat tinggal pasien terdapat teras rumah, ruang tamu, 2 kamar

tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Kamar mandi pasien berada di dalam rumah.

Terdapat 1 sepeda motor diparkir di halaman depan rumah. Antar rumah dekat

dan jalan. Pasien tinggal di dusun dimana jarak antar satu rumah dengan

rumah lainnya dekat. Tempat tinggal tetangga rapi dan bersih. Lingkungan

rumah cukup bersih. Terdapat banyak tanaman disekitar rumah pasien. Pasien

tinggal di rumah bersama dengan Ayah dan Ibu.

2.3.2 GAMBAR TEMPAT TINGGAL

Rumah pasien merupakan rumah tidak bertingkat. Rumah pasien

terbuat dari bata yang diplester dan dicat warna hijau. Rumah pasien tidak

terdapat pagar. Rumah pasien memliki pintu depan. Akses masuk rumah

pasien menggunakan pintu kayu. Lantai rumah terbuat dari ubin berwarna

1
putih. Ruangan paling depan adalah ruang tamu ada televisi dan kasur tanpa

mebel.

Ruangan setelah ruang tamu ialah lorong menuju keempat kamar dan

paling belakang yaitu dapur dan disebelahnya terdapat kamar mandi. Lorong

tengah berisikan almari. Tempat tidur pasien adalah kasur yang berada di

lantai.namun saat saya kunjungi kasur tersebut dilipat karena tidak dgunakan.

Selain tempat tidur juga ada lemari baju pasien. Tidak ada cendela, gambar

atau lukisan yang tertempel di dinding pasien.. Disebelah kiri tempat tempat

tidur pasiean terdapat 2 kamar tidur yang merupakan tempat tidur untuk orang

tua dan tempat tidur kakak dan adiknya sewaktu masih kecil dulu. Kamar

masing masing menggunakan kasur diatas ranjang disertai lemari dari kayu,

tidak terdapat cendela maupun lukisan.

Rumah pasien tersebut memiliki dapur. Dapur merupakan milik

pribadi dengan ukuran 3 x 2 meter. Kamar mandi berada di dalam rumah yang

terletak di sebelah dapur. Kamar mandi memiliki atap dari genteng dan

beralaskan keramik yang tampak cukup bersih. Terdapat WC didalam kamar

mandi tersebut. Bak mandi juga terbuat dari keramik, bak memenuhi setengah

lebar kamar mandi.

2
5 meter

Dapur

Kamar mandi

Kamar pasien 12 meter

kamar

Ruang tamu

Denah Rumah Pasien

Rumah Rumah Rumah Rumah


tetangga pasien tetangga tetangga

jalan
Jembat

Sungai
an

Jalan

3
Denah lingkungan rumah

2.3.3 GAMBARAN STATUS SOSIAL

Pasien merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Pasien tinggal bersama

ibu dan bapak. Pasien tidak bekerja. Setiap hari pasien mengurus burung dan

mancing. pasien belum menikah.

2.3.4 CARA PENERIMAAN KELUARGA TERHADAP PASIEN

Keluarga kurang mendukung kesembuhan pasien, selama 10 tahun ini

keluarga kurang berusaha mengajak pasien berobat dan hanya membiarkan

saja. Hanya di bawa ke orang pintar saja selama ini.

2.4 OBSERVASI FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Faktor keluarga dan lingkungan yang membantu kesembuhan pasien antara

lain:

1. Bekerja di pabrik krupuk (saat di ruangan kenari pasien mengatakan ingin

bekerja di pabrik krupuk jadi pasien ingin cepat sembuh)

Faktor yang menghambat kesembuhan pasien antara lain:

1. Pasien memiliki teman – teman di lingkungan rumahnya yang buruk.

2. Keluarga terutama ibu dan saudara – saudaranya sering marah –marah

ketika memberi obat.

3. Ayah pasien dulunya yang bisa dekat dengan pasien sehin.

2.5 TERAPI

4
MRS

Terapi Farmakologi

 Haloperidol 2x5 mg

Non farmakologi

 Psikoterapi

 Terapi kerja

2.6 INTERVENSI

Pada home visite ini kami memberikan beberapa intervensi pada

pasien dan keluarga. Adapun beberapa intervensi yang kami berikan sebagai

berikut:

a. Pasien

1. Memberikan informasi tentang penyakit yang diderita oleh pasien,

pemeriksaan yang diperlukan, terapi, dan prognosis.

2. Memberi motivasi pada pasien untuk kontrol dan minum obat secara

teratur agar keluhan dan gejala yang dialami dapat berkurang dan tidak

akan terulang kembali

3. Memotivasi pasien untuk mencari pekerjaan/ kegiatan positif lain

setelah sembuh sehingga pasien dapat mengisi aktivitas sehari-hari

secara bermanfaat dan sedikit merubah perekonomiannya.

b. Keluarga

5
1. Keluarga berperan aktif sebagai pengawas langsung minum obat dan

memberitahukan kegunaan obat dan efek yang dapat ditimbulkan bila

obat tidak diminum secara teratur

2. Keluarga bersedia mengantarkan pasien untuk kontrol rutin ke Poli atau

mengantarkan pasien bila kambuh ke RS.

3. Mengajak pasien untuk terbuka, tidak membiarkan pasien sendiri, mau

mendengarkan keluh kesah pasien, memberikan pertimbangan yang

rasional pada keinginan pasien.

4. Membiarkan pasien beraktivitas, bekerja sesuai kemampuannya,

bersosialisasi dengan teman-teman sekitarnya dan tidak mengurung

atau mengucilkan pasien.

5. Memberi motivasi dan dukungan penuh kepada pasien agar patuh

dalam minum obat dan tidak merasa dikucilkan oleh lingkungan

keluarga dan sekitarnya.

2.7 PROGNOSIS

Premorbid : Pendiam, tertutup (buruk)

Onset : Kronis (buruk)

Jenis : Skizofrenia hebrefenik (buruk)

Usia : 25 tahun (buruk)

Pengobatan : tidak rutin (buruk)

Pencetus : hub keluarga kurang harmonis (buruk)

6
Pekerjaan : Tidak bekerja (buruk)

Pendidikan : SMP (buruk)

Status Pernikahan : Belum menikah (buruk)

Faktor Keturunan : ada (buruk)

Dukungan Keluarga : buruk ` (buruk)

Sosial/Ekonomi : Menengah kebawah (buruk)

Faktor Organik : Tidak Ditemukan (baik)

Kesimpulan : Dubia ad Malam

Anda mungkin juga menyukai