142150027
BAB 6
PENGUKURAN LABA
Konsep Laba-Pengulangan
Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kekayaan pemegang saham selama satu periode dan
pada umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode di tambah perubahan nilai sekarang arus
kas yang diharapkan terjadi di masa datang. Laba tetap merupakan suatu estimasi dari rata – rata
laba stabil yang diharapkan akan diperoleh suatu usaha sepajang usianya dengan
mempertimbangkan kondisi usahanya saat ini. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai
pemegang saham, laba tetap merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
Laba akuntansi tidak untuk mengukur laba ekonomi dan laba tetap. Laba akuntansi terdiri dari 3
komponen : komponen yang tetap atau berulang, komponen sementara, dan komponen yang
tidak relevan terhadap nilai. Tugas analisis adalah mengindentifikasi ps berulang dan tidak
berulang untuk menentukan laba inti. Akuntansi mulai mengadopsi konsep penilaian wajar.
Komponen dari laba akuntansi adalah pendapatan (keuntungan) dan beban (kerugian). Pendapatan
merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas
usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan erupakan arus kas masuk yang diperoleh
atau akan diperoleh yang berasal dari tansaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan
aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan berdasarkan kelangsungan usaha
Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan terjadi, atau lokasi arus kas
keluar masa lalu yang berasal fari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Kerugian
merupakan penurunan aset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau
insidentalsuatu perusahaan
Laba dapat diklasifikasikan berdasarkan dua dimensi utama : operasi dan non-operasi serta
berulang dan tidak berulang. Laporan laba rugi biasanya menyajikan tiga pengukuran laba
alternatif :
1. Laba bersih, dianggap sebagai hasil ahkir pengukuran laba, meskipun pada kenyataannya
tidaklah demikian
tidak berasal dari aktivitas pemilik. Mencerminkan keuntungan dan keruguian atas
kepemilikan yang belum direalisasi, penyesuaian translasi valuta asing dan tambahan
3. Laba dari operasi yang masih berlangsung, merupakan suatu pengukuran yang
mengeluarkan pos luar biasa, dampak kumulatif perubahan akuntansi, dan dampak
penghentian operasi.
Laba diukur karena adanya tujuan yang spesifik. Laba memaikan dua peranan penting yag
berbeda :
Laba operasi merupaka suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang
masih berlangsung. Laba operasi berfokus pada laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan
Laba non-operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak termasuk dalam laba operasi.
Pos luar biasa dapat dibedakan dari sifat tidak biasa dan jarang terjadi. Sebagian besar pos luar
biasa terkait dengan keuntungan dan kerugian dari pelunasan awal utang. Pos luar biasa
diklasifikasikan terpisah pada laporan laba rugi. Karena kriteria luar biasa yang ketat, pos luar
Pos luar biasa dilaporkan setelah pajak. Perusahaan juga diminta untuk tidak melaporkan
keuntungan dan kerugian tertentu sebagai pos luar biasa karena pos tersebut memiliki sifat yang
tidak biasa dan diharapkan akan terjadi lagi sebagai konsekuensi dari aktivitas usaha umum dan
masih berlangsung.
Penghentian operasi merupakan komponen laba bersih yang signifikan. Akuntansi dan pelaporan
operasi yang dihentikan dilakukan melalui dua tahap. Pertama, laporan laba rugi tahun berjalan
dan dua tahun sebelumnya akan disajikan kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang
dihentikan dari pos yang menentukan laba dari operasi yang masih berlangsung. Kedua,
keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan dilaporkan secara
terpisah, setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih berlangsung. Laba
usaha yang masih berlangsung disebut laba sebelum operasi yang dihentikan jika perusahaan
Seluruh dampak operasi yang dihentikan harus dikeluarkan dari laba berjalan dan masa lalu.
Aturan ini berlaku anpa melihat apakah tujuan analisis adalah eghitung laba ekonomi atau tetap
atau menghitung laba operasi dan non-operasi. Penyesuaian bersifat langsung untuk tahun berjalan
dan dua tahun sebelumnya karena perusahaan diwajibkan mewajibkan kembali laporan laba rugi
dan melaporkan laba atau rugi operasi yang dihentikan secara terpisah.
Perubahan Akuntansi
Perubahan Prinsip Akuntansi. Istilah prinsip akuntansi mengacu pada standar dan praktik
akuntansi yang digunakan serta metode penerapannnya. Menurut standar akuntansi yang
berlaku, ketika terjadi perubahan, laba periode berjalan dihitung dengan menggunakan
prinsip yang baru. Selanjutnya, dihitung dampak kumulatif perubahan prinsip ini setelah
pajak terhadap laba ditahan pada awal periode ketika perubahan dilakukan dampak
kumulatif ini disajikan dalam laporan laba rugi setelah pos luar biasa, tetapi sebelum laba
bersih perhitungan ini merupakan penyesuaian berjalan karena laporan keuangan yang
pada kondisi masa depan yang tidak diketahui. Karena itu, estimasi akuntansi dapat
terjadi, dan bila mana memungkinkan, periode masa depan pada dan ketika suatu
dampak terjadi.
bersih dan laba sebelum pos luar biasa hanya untuk periode berjalan, bahkan
Koreksi Kesalahan
Pos Khusus
Pos khusus mengacu pada transaksi dan kejadian yang tidak biasa atau tidak sering terjadi, tetapi
bukan keduanya. Pos ini biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi
Penurunan nilai aktiva jangka panjang. Aktiva jangka panjang dinyatakan mengalami
penurunan nilai saat nilai wajar lebih kecil dibandingkan nilai tercatat. Penurunan nilai
aktiva terjadi karena banyak hal, yaitu mencakup penurunan nilai pasar aktiva, penurunan
Penurunan nilai aktiva lainnya. Selain penurunan nilai aktiva jangka panjang, perusahaan
kadang kala menghapus nilai aktiva lainnya seperti piutang, persediaan dan goodwill.
Beban Restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha dan strategi
perusahaan. Restrukturisasi biasanya diikuti reorganisasi yang efektif termasuk divestasi unit
usaha.
PENGAKUAN PENDAPATAN
Dari perspektif analisis, pengakuan pendapatan akrual yang tidak layak dapat menyebabkan dua
Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya atau terlambat, maka pendapatan akan
Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelum adanya kepastian realisasi yang layak,
maka pendapatan akan diakui pada satu periode dan kemudian dibatalkan atau dibalik pada
periode lain.
Perusahaan menyisikan cadangan untuk piutang tak tertagih untuk mencerminkan ketidakpastian
penagihan piutang dari penjualan kredit. Suatu perusahaan melakukan penilaian berdasarkan
kondisi, saat tidak lagi memiliki keyakinan yang layak mengenai kemungkinan tertaginya piutang.
BEBAN TANGGUHAN
Beban tangguhan merupakan biaya yang telah terjadi yang ditanggung karena diharapkan
manfaatnya dapat dirasakan pada periode masa depan. Makin rumitnya aktivitas usaha
Hak apresiasi saham, merupakan hak atas jumlah tertentu saham yang diberikan kepada
karyawan
Kompensasi saham junior,yakni memberikan karyawan hak untuk membeli saham jenis
tertentu pada harga pasar yang lebih rendah dari harga saham perusahaan karena tidak
Kompensasi karyawan berbasis saham merupakan bentuk kompensasi intensif yang paling
terkenal. Banyak alasan untuk itu, dan salah satu diantaranya yaitu ,perusahan berpendapat bahwa
ESO meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada perusahaan dan
BIAYA BUNGA
Bunga merupakan kompensasi atas penggunaan uang. Bunga merupakan kelebihan kas yang
dibayar atas jumlah uang pokok yang dipinjam atau dipinjamkan. Bunga ditetntukan oleh
berbagai faktor dan yang terpenting adalah resiko kredit dari pinjaman.
Kapitalisasi Bunga
Kapitalisasi bunga diwajibkan sebagai bagian dari biaya aktiva yang dibangun atau diproduksi
Mengamortisasi biaya akuisisi terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut.
PAJAK PENGHASILAN
Akuntansi dan standar pelaporan pajak penghasilan mewajibkan pndekatan aktiva dan kewajiban.
Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan efek perubahan tarif
pajak dan perubahan hukum. Pajak yang dibayar atas penghasilan kena pajak diatur oleh peraturan
pajak.
Perusahaan yang mengalami kerugian operasi umumnya akan membawa kerugian pada periode
sebelumnya untuk mendapatkan pengembalian pajak. Jika kerugian tidak habis ditarik pada
periode 2 tahun sebelumnya, maka kerugian ini dapat dibebankan ke tahun-tahun sesudahnya