Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Harus Khilafah?

14 Desember 2010 pukul 18:08


Tiga Maret 1924, Khilafah Islamiyah dibubarkan oleh Kamal Attartuk, agen Inggris keturunan Yahudi.
Attaturk juga melakukan proses sekularisasi dengan tangan besi. Syariat Islam diganti. Islam pun
dicampakkan. Attaturk lupa, Islamlah yang membuat umat Islam dan Turki jaya dan gemilang.

Sekarang, setelah lebih dari 80 tahun tanpa Khilafah, penderitaan umat semakin bertambah. Negeri-negeri
Islam terpecah-belah menjadi puluhan negara yang dikontrol oleh penjajah Barat. Bayangkan, mereka
tidak bisa menyelamatkan Palestina yang dijajah Israel, atau penduduk Irak yang dibantai. Darah kaum
Muslim demikian gampang ditumpahkan di mana-mana oleh penjajah AS dan sekutunya, yang dibantu
agen-agen pengkhianat dari umat Islam sendiri. Padahal, jumlah kaum Muslim lebih dari 1,5 miliar.
Kemiskinan, kebodohan, dan konflik pun identik dengan negeri-negeri Islam. Inilah buah sekularisasi.
Inilah buah diruntuhkannya Khilafah Islamiyah.

Karena itu, saat ini tidak ada lagi alasan bagi kaum Muslim untuk tidak kembali menegakkan Khilafah,
karena:
Pertama, Khilafah adalah tuntutan akidah dan syariat Islam. Kaum Muslim wajib menerapkan semua
aturan Allah Swt. sebagai konsekuensi keislaman mereka. Persoalannya, bagaimana mungkin kita bisa
menerapkan hukum-hukum Allah secara total kalau kita tidak mempunyai negara yang menerapkannya,
yakni Khilafah Islamiyah? Demikian pentingnya Khilafah, Rasulullah saw. sampai menyebut orang yang
mati dalam keadaan di pundaknya tidak ada baiat kepada Khalifah sebagai mati jahiliah.

Kedua, Khilafah akan mensejahterakan rakyat. Sistem kapitalistik yang menaungi masyarakat saat ini
hanya mensejahterakan sebagian kecil orang, sementara mayoritas umat hidup dalam kemiskinan, padahal
negeri-negeri Islam rata-rata memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Sebaliknya, kebijakan ekonomi
Khilafah adalah menjamin kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) setiap individu rakyat. Pendidikan,
kesehatan, keamanan, dan transportasi yang merupakan kebutuhan vital rakyat pun diperoleh dengan biaya
murah, bahkan bisa gratis. Sebab, kekayaan alam seperti emas, minyak, gas, hutan adalah milik umum
yang hasilnya diberikan kepada rakyat.

Ketiga, Khilafah akan menjamin keamanan rakyat. Penguasa sekular di negeri-negeri Islam, karena lebih
menghambakan diri pada kepentingan penjajah, membiarkan rakyatnya dibunuh. Saudi, Kuwait, Bahrain,
Qatar, atau Turki bahkan menyediakan lahan bagi pesawat dan pangkalan militer negara penjajah untuk
lebih gampang membunuh saudara-saudaranya di Irak dan Afganistan. Ini berbeda dengan para khalifah
yang agung; mereka akan menjaga nyawa rakyatnya. Jangankan nyawa manusia, Umar bin al-Khaththab
sangat khawatir kalau di perjalanan ada unta yang terperosok karena jalan yang rusak.

Keempat, Khalifah akan menjaga pertahanan serta keutuhan dan persatuan negeri-negeri Islam.
Ketiadaan Khilafah membuat kaum Muslim bagaikan kehilangan penjaga rumah mereka. Akibatnya,
orang-orang jahat dengan gampang masuk dan membuat kerusakan di negeri-negeri Islam. Ironisnya,
orang-orang jahat ini diundang oleh para penguasa Muslim sendiri atas nama demokrasi, rekontruksi,
pembangunan, investasi, dan lain-lain. Padahal penjajah tersebut mempunyai satu tujuan: mengeksploitasi
negeri-negeri Islam. Negeri-negeri Islam yang tadinya satu di bawah naungan Khilafah pun dipecah-pecah
atas nama kemerdekaan dan penyelesaian konflik. Khalifahlah yang akan kembali menyatukan umat Islam.
Itu pernah terbukti, bukan omong kosong. Khilafah Islam berhasil menyatukan umat manusia dari berbagai
ras, suku, bangsa, warna kulit, dan latar belakang agama yang sebelumnya berbeda. Semuanya dilebur
dengan prinsip ukhuwah islamiyah.

Kelima, Khilafah akan memuliakan dan menjaga kehormatan wanita. Kapitalisme telah merendahkan
wanita dengan serendah-rendahnya. Mereka menganggap wanita tidak lebih dari komoditi ekonomi yang
bisa diperjualbelikan. Para kapitalis yang rakus juga memperkerjakan wanita di pabrik-pabrik dengan upah
yang sangat murah. Sangat berbeda dengan Islam, yang demikian memuliakan wanita. Islam menjaga
kehormatan wanita dengan kewajiban menutup aurat dan mengatur pergaulan wanita. Wanita diposisikan
oleh Islam pada tempat yang sangat mulia di keluarga sebagai ummu wa rabbatul bait(pengatur
rumahtangga). Tidak hanya itu, wanita pun diberikan peran politik yang agung dalam masyarakat. Dengan
demikan, para ibu menjadi ujung tombak terciptanya generasi Islam yang berkualitas dan bertakwa

Keenam, Khalifah akan melindungi orang-orang yang lemah dan warga non-Muslim. Kapitalisme telah
mendiskriminasi manusia berdasarkan kekuatan modalnya. Anda dapat makan layak, pelayanan kesehatan
prima, pendidikan unggul, dan rumah yang asri dan nyaman kalau Anda bermodal besar. Berbeda dengan
Islam, yang akan menjamin orang-orang lemah dan miskin; termasuk juga melindungi warga non-
Muslim ahlul dzimmah. Kebutuhan pokok mereka dijamin sebagai bagian dari hak mereka menjadi warga
negara Daulah Islam. Tidak mengherankan, begitu kagetnya pasukan tentera Salib, saat melihat komunitas
Nasrani di negeri Daulah Khilafah malah membantu pasukan Islam untuk memerangi pasukan Salib.
Mereka lupa, Islam telah mensejahterakan orang-orang non-Islam.

Ketujuh, Khalifah akan menyebarluaskan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin. Penyebaran nilai-nilai
Kapitalisme seperti sekularisme, demokrasi, HAM, pluralisme, dan pasar bebas telah menjadi bencana
besar bagi umat manusia. Siapa yang bisa menyelamatkan ini semua? Tidak lain kecuali Islam. Nilai-nilai
Islam yang bersumber dari Allah Swt. akan memberikan rahmat bagi seluruh dunia saat syariat Islam
ditegakkan. Inilah yang pernah terjadi sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam. Bagaimana peradaban Islam
telah memberikan sumbangan yang luar biasa bagi dunia, baik dari segi nilai-nilai ideologis yang mengatur
hidup manusia maupun kemajuan material seperti sains dan teknologi.

Ya Allah, limpahkanlah pertolongan dan kemenangan kepada kami sehingga kami dapat segera membaiat
seorang khalifah, mengibarkan bendera Lâ ilâha illâ Allâh di seluruh penjuru dunia, dan menerapkan
syariat-Mu secara total dalam kehidupan kami. Amin. []

Anda mungkin juga menyukai