Anda di halaman 1dari 13

METODE DAN LANGKAH-LANGKAHNYA SERTA TEKNIK YANG

DIGUNAKAN DALAM PEMBELAJARAN

A. Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan
kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode
ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif.
Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Langkah-langkahnya :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
 Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
 Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
 Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang
menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukanoleh
langkah ini.
 Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode
pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap
terarahpada materi pembelajaran yang sedan g disampaikan.
 Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar
materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang
kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswatetap

1
mengingat materi pembelajaran. Perlu diperhatikan, bahwa ceramahakan
berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya tanya
jawab,tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan
bila:
(a) ingin mengajarkan topik baru,
(b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa,
(c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak
Kekurangan metode ini adalah
 Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada
guru saja.
 Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru,
meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
 Guru mudah menguasai kelas.
 Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
 Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
 Mudah dilaksanakan

2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan
masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Tujuan metode ini adalah
a. Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis,
mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
b. Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang
didasarkan atas pertimbangan yang saksama
Macam-macam diskusi yaitu :
a. Diskusi informal
b. Diskusi formal
c. Diskusi panel
d. Diskusi simpusium

2
Langkah-langkahnya :
a. Langkah Persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus.
 Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
 Menetapkan masalah yang akan dibahas.
 Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus,
manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan Diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
 Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran
diskusi.
 Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan
tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis
diskusi yang akan dilaksanakan.
 Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim
belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
 Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
 Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas.
 Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan
menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah
dilakuan hal-hal sebagai berikut:

3
 Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi.
 Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

3. Metode Latihan (drill)


Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan
yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat
menjadi atau dikuasi oleh anak.
Tujuan dari metode ini adalah :
a. Memberikan umpan balik (feedback) kepada guru untuk memperbaiki proses
belajar mengajar
b. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajr masing-masing anak
didik
c. Menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajra yang tepat.
d. Anak dapat mempergunakan daya berfikirnya semakin baik
e. Pengetahuan anak didik agar semakin bertambah dari berbagai segi.
f. Perikasaan latihan atau ulangan dapat dilakukan dengan cara secara klasikal,
secara individu
g. Pencocokan dengan kunci jawaban yang telah disediakan sebelumnya.
Langkah-langkahnya :
a. Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.
b. Guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum
bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
c. Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul response siswa yang
berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan
siswa.
d. Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan
dan membosankan dan guru perlu memperhatikan response siswa apakah
telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.
e. Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya
kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi

4
sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada siswa yang dapat
menghasilkan keterampilan yang baik.
f. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang
pokok dan tidak banyak terlibat pada hal-hal yang tidak diperlukan.
g. guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan
dan kebutuhan siswa masing-masing dapat berkembang

4. Metode Kerja Kelompok


Kerja kelompok elompok itu ada dua macam
a. Kerja kelompok jangka pendek
Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat
kurang lebih 20 menit.
b. Kerja kelompok jangka menengah
Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup
memakan waktu yang agak panjang.
Langkah-langkanya :
a. Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok
 Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke
dalam tugas-tugas kelompok.
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan
kerja kelompok.
 Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai
dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.
b. Kegiatan Pelaksanaan
 Kegiatan Membuka Pelajaran
 Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran
sebelumnya.
 Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada kaitannya
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
 Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan
dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.

5
c. Kegiatan Inti Pelajaran
 Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari
 Membentuk kelompok
 Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau
langsung kepada semua siswa
 Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan
mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
 Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa
melakukan kerja kelompok.
 Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian
balikan dari kelompok lain atau dari guru.
d. Kegiatan Mengakhiri Pelajaran
 Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja
kelompok.
 Melakukan evaluasi hasil dan proses
 Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang 
materi yang
belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang
telah menguasai materi metode kerja kelompok tersebut.

5. Metode Karyawisata
Metode ini adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
siswa ke suatu tempat atau objek yang bersejarah atau memiliki nilai pengetahuan
untuk mempelajari dan menelilti sesuatu.
Langkah-langkahnya :
a. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas,
mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang
akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana
yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa
dalam kelompok, serta mengirim utusan
b. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya
dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-

6
tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk
bila perlu
c. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai
segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat
kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata
seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain
dan sebagainya.

6. Metode Tanya jawab


Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
ada pula dari siswa kepada guru.
Langkah-langkah penggunaan
a. Persiapan
 menentukan topic
 merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
 menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK tertentu
 mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
b. Pelaksanaan
 menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
 mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak hanya
bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain)
 guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
 guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
 guru harus memberikan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis
 tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam
suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para
siswa
 pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru
perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan siswa yang

7
pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi
kesempatan pada yang lain
 guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja
 pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengunkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang
meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkan fakta-fakta saja.
 Beberapa cara mengajukan pertanyaan:
 gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup
 gunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihlah kata-kata secara cermat
 dengarkan baik-baik jawaban anak-anak
 sikap mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan-pertanyaan anak
dan mengarahkannya kembali
 jaga pertanyaan supaya pendek dan sederhana
 mulailah dari apa yang sudah diketahui murid-murid
 akui bila anda sendiri tidak tahu, tetapi kemudian usahakan mendapatkan
jawabannya
 angkat tangan dan seorang tiap kali untuk mendapat jawaban
 berikan setiap orang kesempatan untuk menjawabpada waktu tertentu
 waspada terhadap pengalihan perhatian atau jawaban yang “tidak tepat”
dan usahakan untuk meredamnya
 gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti
 jagalah agar pertanyaan itu singkat

7. Metode Eksperimen
Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama
yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di
luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahaman dan
penalaran
Langkah-langkahnya :

8
a. percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang
didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi
ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang
akan dipelajari.
b. pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan.
Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.
c. hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil
pengamatannya.
d. verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang
telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan
merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat
dilaporkan hasilnya.
e. aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya
diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan
konsep yang telah dipelajari.
f. evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep

B. Teknik Pembelajaran yang Digunakan


1. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan
pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Teknik ceramah adalah memberikan uraian atau penjelasan kepada
sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain teknik ini
adalah sebuah teknik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Teknik ini disebut juga dengan tehnik kuliah atau teknik pidato.

2. Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan
oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar

9
pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak
ada yang pasif sebagai pendengar.
Teknik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan
masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

3. Teknik Tanya Jawab


Teknik tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut.
Teknik tanya jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik
bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang
diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya
hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak
kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.

4. Teknik Pemberian Tugas (Individu/Kelompok)


Teknik pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas
dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau
kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses
pembelajaran, maka:
a. tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa,
b. hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari
satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh
guru yang bersangkutan, serta
c. di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.

5. Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi.


a. Teknik Penemuan

10
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan
proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau
prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti
menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain
sebagainya. Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau
mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan
instruksi.
b. Teknik Simulasi
Teknik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah
laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan
agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu
merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan
sebagai orang lain.

6. Teknik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru
membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus
dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya
didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian
didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan
terakhir.
Teknik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

7. Teknik Eksperimen dan Demonstrasi


a. Teknik Eksperimen
Teknik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang
siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.

11
b. Teknik Demonstrasi
Tehnik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana seorang
instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

8. Teknik Karya Wisata.


Teknik karya wisata merupakan teknik mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk
mempelajari atau menyelidiki sesuatu.

9. Teknik Bimbingan / Tutorial


Teknik bimbingan/tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru
kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Teknik ini biasa
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, teknik ini banyak
sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing
sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan
menyelesaikan tugas-tugasnya.

10. Teknik Problem Solving


Teknik problem solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekedar
teknik mengajar, tetapi juga merupakan satu teknik berpikir, sebab dapat
menggunakan teknik-teknik lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sobrry,S dan Pupuh,F. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Reflika Aditama

Djamarah Bahri Syaiful dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta

Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta: Quantum
teaching

13

Anda mungkin juga menyukai