Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK AUTOPSI FORENSIK  Membuat incisi huruf ‘V’ terbalik dengan cara

menggunting ke daerah leher terlebih dahulu


INCISI KULIT kemudian ke lateral kiri dan lateral kanan.
 Mengeluarkan organ – organ leher : Sayatan di leher
1. Persiapan mayat untuk autopsi dan bantalan kayu hanya terbatas pada kulit saja, otot – otot leher tidak
pada daerah pundak. dipotong.
2. Dibuat incisi kulit mulai dari bawah dagu melingkar  Incisi kulit leher diperluas sampai ke bagian luar
pada daerah pusat ke kiri sampai symphisis pubis. kedua sisi M.sternocleidomastoideus.
3. Incisi diperdalam sampai mencapai tulang dada.  Di daerah dagu dibuat tusukan untuk melepaskan
4. Pada daerah procesus xyphoideus, incisi diperdalam otot – otot pada dasar rongga mulut.
dengan ujung pisau sampai menembus peritoneum.  Otot – otot dasar mulut dipotong ke arah kiri dan
5. Lapisan peritoneum dipotong dengan gunting kanan sampai lidah dapat dikeluarkan.
sehingga terbuka dengan lebar.
 Ibu jari dimasukkan ke dalam rongga mulut untuk
6. Kedua jari tangan kiri dimasukkan ke dalam rongga
mengeluarkan ujung lidah. Bila ada kesulitan,
abdomen dan mengangkat kulit ke atas, pisau
perlekatan dipotong dengan pisau.
terletak di antara kedua jari, dinding perut dipotong
 Setelah lidah keluar, perbatasan palatum molle dan
dengan cara menggergaji.
palatum durum dipotong dengan pisau agar lidah
7. Pemotongan seperti no.6 dilakukan sampai symphisis
selanjutnya dapat keluar dengan bebas.
pubis.
 Lidah dikeluarkan dengan cara memotong otot – otot
8. Pelepasan otot dada dengan ibu jari di bagian dalam
yang terletak di belakang lidah yang melekat pada
dan jari lain bagian luar lalu dilipat. Otot dada
columna vertebra cervicalis.
sepanjang arcus costa dengan pisau tegak lurus pada
 Pada daerah sisi kiri maupun kanan otot dan fascia
arcus costa.
dipotong, tetapi M.sternocleidomastoideus tidak ikut
9. Tindakan no.8 juga dilakukan pada otot dada pada
serta.
arcus costa sebelah kiri.
 M.sternocleidomastoideus tidak dipotong.
 Setelah perlekatan di daerah leher dibebaskan, otot
MELEPAS STERNUM
– otot leher ditarik sampai pada batas permulaan
 Costa dipotong mulai dari costa II atau III pada
sternum.
daerah costa chondral junction kiri kanan dengan
 Memotong fascia dan pembuluh darah (a.subclavia)
cara meletakkan pisau dengan sudut 300-450
dengan cara menjepit sedalam mungkin dengan
dipegang dengan tangan kanan, sedang tangan kiri
telunjuk dan ibu jari, pembuluh darah dan fascia
menempel pada punggung pisau dengan gerakan
dipegang untuk selanjutnya dipotong dengan pisau.
dari atas ke bawah, maka costa akan melepas.
Tindakan ini dikerjakan pula untuk daerah kiri dan
 Sternum dilepaskan dengan melepaskan fascia
kanan.
jaringan otot di bawah sternum dengan mengangkat
 Menarik organ leher, paru – paru, jantung setelah
sternum ke arah atas dan pisau tegak lurus pada
pembuluh darah dan perlekatan sekitar leher
sternum.
dibebaskan maka organ leher, paru – paru, dan
 Melepaskan sternum pada fascia dan otot – otot di
jantung dapat dipisahkan dari rongga thorax dengan
bawahnya dilanjutkan sampai ke persendian
cara tangan kanan memegang organ leher, tangan
sternoclavicula.
kiri dimasukkan ke dalam rongga thorax, kemudian
 Melepaskan sternum dari persendian
ditarik dengan kekuatan sehingga paru – paru, organ
sternoclavicula. Operator pindah ke daerah kepala
leher, dan jantung terpisah dari rongga thorax.
jenazah. Pisau diarahkan pada ruang sendi
 Alat – alat leher, paru – paru, dan jantung sudah
sternoclavicula. Sternum ditarik ke atas dan sebelah
terpisah dari rongga thorax.
kiri. Pemotongan diteruskan sampai sternum
 Cara memotong oesophagus dan aorta:
terlepas dari persendian.
Oesophagus dicari sedapat mungkin dengan
diaphragm lalu diikat dengan satu ikatan.
MEMBUKA RONGGA JANTUNG
 Oesophagus dipotong di antara ikatan.
 Memisahkan sternum dari persendian
 Jantung, paru – paru dan organ leher diangkat dari
sternoclavicularis sebelah kiri dengan cara
rongga thorax dengan cara meletakkan semua organ
mengangkat sternum ke atas dan ditarik ke sebelah
tadi pada tangan kiri kemudian dijepit di antara
kanan. Pisau dimasukkan ke dalam ruang sendi.
telunjuk dan ibu jari lain dipotong dengan pisau
 Kandung jantung diukur dari kedua sisi paru-paru.
mempergunakan tangan kanan.
 Membuka rongga jantung: Dibuat lubang pada
pertengahan rongga jantung untuk seterusnya dibuat
MELEPASKAN USUS
incisi huruf ‘V’ terbalik.
 Mula – mula dicari duodenojejunal junction dengan  Urine ditampung (bila ada) dengan cara
cara mengangkat colon transversum ke bagian menggunakan kateter atau spuit injection.
proximal.  Fascia yang terletak di bagian atas, samping, dan
 Setelah duodenojejunal junction ditemukan bawah vesika urinaria dilepaskan secara tumpul
kemudian diikat dengan dua ikatan dan sebelumnya dengan cara memasukkan ibu jari untuk melepaskan
isi di antara kedua ikatan dikeluarkan terlebih dahulu fascia tadi. Tindakan ini terus dilakukan sehingga
dengan cara mengurut. semua fascia terlepas dari prostat / vagina sehingga
 Usus dipotong di antara dua ikatan. prostat / vagina dapat dipegang.
 Melepaskan jejunum dari sekitarnya dengan cara  Setelah fascia tersebut lepas, dilakukan pemotongan
mengangkat usus tersebut pisau diletakkan tegak sedalam mungkin.
lurus terhadap usus dengan gerakan seperti
menggergaji, jejunum dilepaskan sampai pada MEMOTONG KEPALA
perbatasan appendix. 1. Dibuat garis kulit, mulai dari procesus mastoideus
 Melepaskan colon ascendens: Operator pindah ke sebelah kiri ke arah kanan dengan cara menyisir
sebelah kiri jenazah. rambut ke arah depan dan belakang.
 Tangan kiri diletakkan pada pertengahan colon 2. Dibuat incisi kulit melingkar dari procesus
ascendens kemudian ditarik ke arah sebelah kiri mastoideus sebelah kiri ke kanan mengikuti garis
sehingga fascia di sekitar colon dapat terlihat dengan sisir.
jelas. Fascia itu dilepaskan dengan cara mengiris 3. Kulit kepala disayat ke depan sampai batas glabella
sedekat mungkin pada colon. Setelah fascia lepas, ke belakang protuberantia occipitalis externa.
selanjutnya colon transversum dilepaskan seperti 4. Per ½ cm os temporalis kiri dan kanan diiris.
melepaskan colon ascendens. 5. Tulang tengkorak digergaji melingkar.
 Melepaskan colon descendensi : 6. Tulang kepala dikeluarkan dengan cara
 Operator pindah ke sebelah kanan jenazah, tangan mendongkel menggunakan pahat.
kiri diletakkan pada pertengahan colon descendens 7. Durameter dipotong dengan cara potongan /
kemudian ditarik ke sebelah kanan, maka fascia akan gunting di bagian depan dipotong sesuai dengan
lebih jelas terlihat kemudian fascia ini dilepaskan arah gergajian tulang.
dengan cara mengiris sedekat mungkin dengan 8. Tangan kiri menahan otak, tangan kanan
colon. memotong N II kiri dan kanan.
 Memotong colon di daerah rectum: 9. Cara memotong tentorium cerebelli sebelah kiri.
 Faeces pada daerah rectum diurut ke atas, hal ini 10. Kepala dimiringkan ke sebelah kanan, tentorium
dilakukan sedalam mungkin agar autopsi bebas dari cerebelli dipotong sepanjang os petrosum.
faeces. 11. Yang kanan seperti keterangan no.9.
 Setelah faeces diurut pada daerah colon, dilakukan 2 12. Otak dikeluarkan dengan memotong batang otak
ikatan sedalam mungkin. melalui foramen magnum sejauh mungkin, seluruh
 Colon dilepaskan dengan cara menggunting diantara otak besar, dan kecil diangkat dengan cara menarik
dua ikatan. ke arah proximal.
 Melepaskan alat urogenital, hepar, gaster, dan Otak kecil dipisahkan dengan otak besar dengan
pankreas: cara menyayat seperti huruf ‘V’
 Memotong diaphragma sebelah kanan:
 Operator pindah ke sebelah kiri. Diaphragma
dipegang dengan tangan kiri, diaphragma dipotong
secara tajam untuk melepaskan dari dinding thorax.
 Melepaskan diaphragma kiri: Operator pindah ke
sebelah kanan dan diaphragma dipegang oleh tangan
kiri.
 Diaphragma dibebaskan dari dinding thorax.
 Ginjal diangkat dengan cara memegang ginjal dengan
tangan kiri lalu fascia ginjal diiris sampai ke tengah –
tengah kolumna vertebralis. Tindakan ini dilakukan
juga untuk ginjal yang sebelahnya.
 Otot sekitar columna vertebralis dilepaskan untuk
selanjutnya aorta abdominalis juga turut diangkat.
 Organ – organ tersebut dilepaskan dari dasarnya
sampai rongga pelvis.
 Organ sudah terlepas sampai di daerah pelvis.
 Cara melepas vesica urinaria :

Anda mungkin juga menyukai