Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

APLIKASI STATISTIK (MEAN) PADA MATERI KIMIA


TITRASI ASAM BASA
(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
kurikulum pendidikan MIPA)

Dosen : Dr. H. Virgana, M.A.

Disusun oleh:
Kelompok 7

Aan Amilah NPM. 20177270152


Amelia Dhana Fitriana NPM. 20177270161
Akhmad Sufyan NPM. 20177270246
Yuwita Rianawati NPM. 20177270163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA


FAKULTAS PASCA SARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat dan Salam kami
sampaikan keharibaan “ Sang Mahaguru” yang menjadi inspirasi dan teladan kita
semua yaitu Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini telah kami susun dengan dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini, khususnya kami mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada Dosen Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan MIPA.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang
positif agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Statistika .................................................................................. 3
B. Titrasi Asam Basa .................................................................... 4
C. Hubungan Titrasi Asam Basa dengan materi Mean ................ 6

BAB III SIMPULAN ........................................................................ 9


DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada hakekatnya statistik adalah suatu kerangka teori-teori dan metode-
metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengumpulan, analisis, dan
penulisan data sampel guna memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang
bermanfaat. Didalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai banyak hal yang
dapat kita deskripsikan dalam sebuah bentuk data. Informasi data yang diperoleh
tentunya harus diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan
di analisa. Akan tetapi bagaimana penyajian data yang kita dapat tentunya berbeda
beda, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penyaji data.
Pada dasarnya aplikasi ilmu statistik dibagi dalam dua bagian, yaitu
statistik deskriptif dan statistik induktif. Statistik dekriptif berusaha menjelaskan
atau menggambarkan berbagai karakteristik data seperti berapa rata-ratanya,
seberapa jauh data-data yang bervariasi dan sebagainya. Pada pembahasan
makalah ini akan dibahas dan diaplikasikan ilmu statistik deskriptif (mean)
dengan ilmu lain yaitu ilmu kimia pada materi titrasi asam basa.
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai
contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa,
titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan
lain sebagainya.
Berbicara masalah reaksi asam-basa atau yang biasa juga disebut reaksi
penetralan, maka tidak akan terlepas dari titrasi asam-basa. Perlu dipahami
terlebih dahulu bahwa reaksi asam-basa atau reaksi penetralan dapat dilakukan
dengan titrasi asam-basa. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas
mengenai aplikasi statistik (mean) pada materi kimia titrasi asam basa.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng masalah diatas, maka kami merumuskan
masalah menjadi beberapa point pertanyaan, diantaranya adalah:
1. Apa penegrtian dari statistika?
2. Apa yang dimaksud dengan mean?
3. Bagaimana cara mendapatkan nilai mean?
4. Apa yang dimaksud dengan titrasi pada ilmu kimia?
5. Apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa?
6. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep statistik (mean) dengan titrasi
asam basa?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk mengetahui;
1. pengertian dari statistika.
2. pengertian mean.
3. cara mendapatkan nilai mean.
4. titrasi pada ilmu kimia.
5. titrasi asam basa.
6. pengaplikasian konsep statistik (mean) dengan titrasi asam basa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Statistika
Statistika merupakan cabang matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis dan penafsiran sejumlah informasi
numerik mengenai karakteristik individu yang berbeda. Salah satu kegunaan
statistika adalah mengolah data yang ada menjadi informasi yang berguna. Dalam
statistika ada 4 bagian yang akan dibahas yaitu :
1. Pengumpulan Data  a. Data Kualitatif
b. Data Kuantitatif
c. Populasi
d. Sampel
2. Penyajian Data  a. Tabel Sebaran Frekuensi
b. Diagram Batang
c. Diagram Garis
d. Diagram lingkaran
3. Pengolahan Data  a. Rata – rata (Mean)
b. Modus
c. Median
d. Kuartil
e. Simpangan
4. Interpretasi Data
Dalam pembahasan makalah kelompok yang berjudul “Aplikasi
Statistik (Mean) pada Materi Kimia Titrasi Asam Basa ” maka yang akan
dibahas pada statistik adalah proses pengolahan data mencari nilai rata-rata
(mean). Mean adalah penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) didapat dengan
menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok tersebut, kemudian
dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Bentuk
umum untuk mencari nilai rata-rata sebagai berikut :

3
1). Jika diketahui data tunggal sebagai berikut, x1, x2, …., xn dengan x1 =
data ke 1, x2 = data ke 2, …., xn = data ke n, maka rata-rata (mean), dengan
rumus sebagai berikut :

Dengan n menyatakan banyak data


2). Jika data dalam sebaran frekuensi data tunggal, maka :

=
Dengan x1 menyatakan data ke-i dan f, menyatakan frekuensi ke –i, i = 1,

2, 3, ….., k dan

B. Titrasi Asam Basa


Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar (pH) suatu larutan dengan
mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu
larutan lain yang telah diketahuimkadarnya (larutan standar) secara bertahap.
Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan jenis reaksi yang terjadi,
titrasi dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks.
Pengertian Titrasi Asam Basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa
dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan
asam dengan larutaan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi
netralisasi.
Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat
informasi kadar cuka tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam
cuka, bagaimana cara memastikan kebenaran dari kadar asam cuka tersebut?
Penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan dengan prosedur eksperimen
menggunakan metode titrasi.
Sifat koligatif larutan ikatan kimia, dalam menentukan kadar asam cuka,
metode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam basa. Titrasi asam basa adalah
penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya
atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui,

4
dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga
mencapai titik ekuivalen, yaitu keadaan dimana asam dan basa tepat habis
bereaksi secara stoikiometri. Titik ekuivalen umumnya dapat ditandai dengan
perubahan warna dari indicator. Keadaan dimana titrasi harus dihentikan tepat
pada saat indicator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Jadi,
untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat maka selisih antara titik akhir dengan
titik ekuivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan
dengan memilih indicator yang tepat pada saat titrasi, yakni indicator yang
mengalami perubahan warna disekitar titik ekuivalen.
Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa, pada saat larutan basa ditetesi
dengan larutan asam, pH larutan akan turun. Sebaliknya jika larutan asam ditetesi
dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik. Jika pH larutan asam atau basa
diplotkan sebagai fungsi dari volume larutan basa atau asam yang diteteskan,
maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi. Kurva titrasi
menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa atau
sebaliknya. Bentuk kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu yang bergantung
pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.
Perhitungan konsentrasi Larutan Asam/ Basa Titrasi Asam Basa, langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1. Menuliskan persamaan reaksi netralisasi yang terjadi, misal antara larutan
asam A dengan larutan basa B
ᾳA + bB Cc + Dd + ….
2. Menyatakan perbandingan jumlah mol asam A dan basa B yang bereaksi
agar tepat habis bereaksi
ȵA : ȵB = a : b
3. Menghitung kosentrasi larutan asam/basa dari persamaan perbandingan
tersebut
ȵA = MA VA ȵB = MB VB

MA VA : MB VB = a : b =
Dengan, ȵA, ȵB = jumlah mol asam A dan basa B

5
a, b = koefisien reaksi asam A dan basa B
MA, MB = molaritas asam A dan basa B
VA, VB = Volume larutan asam A dan basa B
Jika valensi dari asam A dan basa B yang bereaksi diketahui, konsentrasi
larutan asam/ basa juga dapat dicari dengan rumus : MA x VA x valensi A =
MB x VB x valensi B.

C. HUBUNGAN TITRASI ASAM BASA DENGAN MATERI MEAN


Tujuan percobaan ini adalah untuk menghitung banyaknya pereaksi dan
hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa. Kadar larutan
asam dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui
kadarnya, dan sebaliknya kadar larutan basa dapat ditentukan dengan
menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang
menyandarkan pada jumlah volum larutan disebut titrasi volumetric. Pengukuran
volum diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-alat, seperti buret
dan pipet volumetri.
Larutan yang akan dicari kadarnya dimasukkan ke dalam labu erlemeyer,
sementara larutan yang sudah diketahui kadarnya dimasukkan ke dalam buret.
Sebelum memulai titrasi, larutan yang akan ditritasi ditetesi larutan indicator.
Jenis indicator yang digunakan disesuaikan dengan titrasi yang dilakukan,
misalnya Fenolftalein untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat. Secara teknis, titrasi
dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit larutan penitrasi melalui
buret, ke dalam larutan yang akan dititrasi dalam labu erlemeyer. Penambahan
dilakukan terus menerus sampai kedua larutan tepat habius bereaksi yang ditandai
dengan berubahnya warna indicator disebut titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi
diharapkan mendekati titik ekuivalen titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam
habis bereaksi dengan larutan basa. Pendekatan antara titik akhir titrasi dan titik
ekuivalen titrasi bergantung pada pH perubahan warna dari larutan indicator.
Perbedaan antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen disebut kesalahan titrasi.
Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan oleh pemilihan indicator. Jika indicator
yang digunakan tepat, maka kesalahan titrasinya kecil.

6
Dalam titrasi, ada saat dimana terjadi perubahan pH secara drastis. Kondisi
ini terjadi saat titrasi mendekati titik ekuivalen. Perubahan ini akan tetap terjadi
meskipun larutan penitrasi yang ditambahkan sangat sedikit. Titik ekuivalen
dalam titrasi berbeda-beda tergantung jenis titrasinya. Titrasi asam kuat oleh basa
kuat dan sebaliknya mempunyai titik ekuivalen pada pH 7. Titik ekuivalen titrasi
asam lemah oleh basa kuat terjadi pada pH basa, antara 8 dan 9. Sementara titik
ekuivalen titrasi basa lemah oleh asam kuat berada pada pH asam.
Dalam menentukan titrasi asam basa tidak bisa dilakukan hanya sekali
percobaan namun harus berulang kali, minimal tiga kali agar mendapatkan hasil
yang signifikan. Dari beberapa percobaan titrasi larutan asam basa dicari nilai
rata-rata (mean) dari hasil percobaan dibandingkan dengan banyaknya percobaan.

Contoh :
. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL
dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 24 mL
2 26 mL
3 24 mL
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah………………..(Mr NaOH = 40)
Jawab:

Volume rata-rata HCl = 24 ml + 26 ml + 24 ml = 25 mL (aplikasi mean)


3

na Va.Ma = b.Mb.Vb n b
1.25ml.0,5M =1.20 ml.Mb
Mb = = 0,125 M

→n =M.V

n=0,125.0,25

7
n=0,03125mol
massa NaOH = 0,03125x 40 = 1,25 gram
kadar NaOH dalam cuplikan = x 100%

= x 100%

= 62,5%

8
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dalam makalah diatas, maka kami dapat


menyimpulkan menjadi beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1. Statistika merupakan cabang matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis dan penafsiran sejumlah
informasi numerik mengenai karakteristik individu yang berbeda
pengertian mean.
2. Rata-rata (mean) didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu
dalam kelompok tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang
ada pada kelompok tersebut titrasi pada ilmu kimia.
3. Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar (pH) suatu larutan dengan
mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dengan
suatu larutan lain yang telah diketahuimkadarnya (larutan standar) secara
bertahap.
4. Titrasi Asam Basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan
larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan
asam dengan larutaan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi
netralisasi.
5. Dalam menentukan titrasi asam basa tidak bisa dilakukan hanya sekali
percobaan namun harus berulang kali, minimal tiga kali agar mendapatkan
hasil yang signifikan. Dari beberapa percobaan titrasi larutan asam basa
dicari nilai rata-rata (mean) dari hasil percobaan dibandingkan dengan
banyaknya percobaan. Disinilah pengaplikasian statistik diterapkan dalm
ilmu kimia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Min, Mas. 2016. Statistika–Ukuran Pemusatan Data: Mean, Median, Modus


Rumus Dan Contoh Soal. https://www.pelajaran.id/2016/12/ukuran-
pemusatan-data-mean-median-modus-rumus-dan-contoh-soal.html.
Akses tanggal 24/10/2018 (22:38).
Nugroho, Sigit. 2007. Dasar-dasar Metode Statistika. Jakarta: Grasindo.
Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Susianto, Nirwan. Titrasi Asam Basa. Studio Belajar. https://www.studiobelaja
r.com/titrasi-asam-basa/. Akses pada tanggal 24/10/2018 (22:50).

Anda mungkin juga menyukai