Disusun oleh:
Kelompok 7
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat dan Salam kami
sampaikan keharibaan “ Sang Mahaguru” yang menjadi inspirasi dan teladan kita
semua yaitu Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini telah kami susun dengan dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini, khususnya kami mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada Dosen Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan MIPA.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang
positif agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Statistika .................................................................................. 3
B. Titrasi Asam Basa .................................................................... 4
C. Hubungan Titrasi Asam Basa dengan materi Mean ................ 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng masalah diatas, maka kami merumuskan
masalah menjadi beberapa point pertanyaan, diantaranya adalah:
1. Apa penegrtian dari statistika?
2. Apa yang dimaksud dengan mean?
3. Bagaimana cara mendapatkan nilai mean?
4. Apa yang dimaksud dengan titrasi pada ilmu kimia?
5. Apa yang dimaksud dengan titrasi asam basa?
6. Bagaimana cara mengaplikasikan konsep statistik (mean) dengan titrasi
asam basa?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah untuk mengetahui;
1. pengertian dari statistika.
2. pengertian mean.
3. cara mendapatkan nilai mean.
4. titrasi pada ilmu kimia.
5. titrasi asam basa.
6. pengaplikasian konsep statistik (mean) dengan titrasi asam basa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Statistika
Statistika merupakan cabang matematika yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis dan penafsiran sejumlah informasi
numerik mengenai karakteristik individu yang berbeda. Salah satu kegunaan
statistika adalah mengolah data yang ada menjadi informasi yang berguna. Dalam
statistika ada 4 bagian yang akan dibahas yaitu :
1. Pengumpulan Data a. Data Kualitatif
b. Data Kuantitatif
c. Populasi
d. Sampel
2. Penyajian Data a. Tabel Sebaran Frekuensi
b. Diagram Batang
c. Diagram Garis
d. Diagram lingkaran
3. Pengolahan Data a. Rata – rata (Mean)
b. Modus
c. Median
d. Kuartil
e. Simpangan
4. Interpretasi Data
Dalam pembahasan makalah kelompok yang berjudul “Aplikasi
Statistik (Mean) pada Materi Kimia Titrasi Asam Basa ” maka yang akan
dibahas pada statistik adalah proses pengolahan data mencari nilai rata-rata
(mean). Mean adalah penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (mean) didapat dengan
menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok tersebut, kemudian
dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Bentuk
umum untuk mencari nilai rata-rata sebagai berikut :
3
1). Jika diketahui data tunggal sebagai berikut, x1, x2, …., xn dengan x1 =
data ke 1, x2 = data ke 2, …., xn = data ke n, maka rata-rata (mean), dengan
rumus sebagai berikut :
=
Dengan x1 menyatakan data ke-i dan f, menyatakan frekuensi ke –i, i = 1,
2, 3, ….., k dan
4
dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga
mencapai titik ekuivalen, yaitu keadaan dimana asam dan basa tepat habis
bereaksi secara stoikiometri. Titik ekuivalen umumnya dapat ditandai dengan
perubahan warna dari indicator. Keadaan dimana titrasi harus dihentikan tepat
pada saat indicator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Jadi,
untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat maka selisih antara titik akhir dengan
titik ekuivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan
dengan memilih indicator yang tepat pada saat titrasi, yakni indicator yang
mengalami perubahan warna disekitar titik ekuivalen.
Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa, pada saat larutan basa ditetesi
dengan larutan asam, pH larutan akan turun. Sebaliknya jika larutan asam ditetesi
dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik. Jika pH larutan asam atau basa
diplotkan sebagai fungsi dari volume larutan basa atau asam yang diteteskan,
maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi. Kurva titrasi
menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa atau
sebaliknya. Bentuk kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu yang bergantung
pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.
Perhitungan konsentrasi Larutan Asam/ Basa Titrasi Asam Basa, langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1. Menuliskan persamaan reaksi netralisasi yang terjadi, misal antara larutan
asam A dengan larutan basa B
ᾳA + bB Cc + Dd + ….
2. Menyatakan perbandingan jumlah mol asam A dan basa B yang bereaksi
agar tepat habis bereaksi
ȵA : ȵB = a : b
3. Menghitung kosentrasi larutan asam/basa dari persamaan perbandingan
tersebut
ȵA = MA VA ȵB = MB VB
MA VA : MB VB = a : b =
Dengan, ȵA, ȵB = jumlah mol asam A dan basa B
5
a, b = koefisien reaksi asam A dan basa B
MA, MB = molaritas asam A dan basa B
VA, VB = Volume larutan asam A dan basa B
Jika valensi dari asam A dan basa B yang bereaksi diketahui, konsentrasi
larutan asam/ basa juga dapat dicari dengan rumus : MA x VA x valensi A =
MB x VB x valensi B.
6
Dalam titrasi, ada saat dimana terjadi perubahan pH secara drastis. Kondisi
ini terjadi saat titrasi mendekati titik ekuivalen. Perubahan ini akan tetap terjadi
meskipun larutan penitrasi yang ditambahkan sangat sedikit. Titik ekuivalen
dalam titrasi berbeda-beda tergantung jenis titrasinya. Titrasi asam kuat oleh basa
kuat dan sebaliknya mempunyai titik ekuivalen pada pH 7. Titik ekuivalen titrasi
asam lemah oleh basa kuat terjadi pada pH basa, antara 8 dan 9. Sementara titik
ekuivalen titrasi basa lemah oleh asam kuat berada pada pH asam.
Dalam menentukan titrasi asam basa tidak bisa dilakukan hanya sekali
percobaan namun harus berulang kali, minimal tiga kali agar mendapatkan hasil
yang signifikan. Dari beberapa percobaan titrasi larutan asam basa dicari nilai
rata-rata (mean) dari hasil percobaan dibandingkan dengan banyaknya percobaan.
Contoh :
. Sebanyak 2 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam 250 mL air kemudian 20 mL
dari larutan ini dititrasi dengan larutan HCl 0,1 M diperoleh data sebagai berikut :
Percobaan Volume HCl
1 24 mL
2 26 mL
3 24 mL
Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah………………..(Mr NaOH = 40)
Jawab:
na Va.Ma = b.Mb.Vb n b
1.25ml.0,5M =1.20 ml.Mb
Mb = = 0,125 M
→n =M.V
n=0,125.0,25
7
n=0,03125mol
massa NaOH = 0,03125x 40 = 1,25 gram
kadar NaOH dalam cuplikan = x 100%
= x 100%
= 62,5%
8
BAB III
SIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA