DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
1. RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................................. 3
2. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
3. ANALISIS STRATEGIS....................................................................................... 5
4. FORMULASI STRATEGI.................................................................................... 9
Basic competence
7. IMPLEMENTASI PROGRAM............................................................................... 19
8. ANALISIS KEUANGAN...................................................................................... 28
9. LAMPIRAN....................................................................................................... 32
3
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Setahun sudah, spin off Rumah Sehat Indonesia, sebuah lembaga yang dibentuk dengan semangat
meraih profesionalisme dan kemandirian dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Berbagai
tantangan, hambatan, dan gangguan ditemui, dipecahkan, dan ditangani sehingga dalam setahun berdirinya,
lembaga ini tetap dan bahkan semakin eksis menjadi lembaga pemberdaya kesehatan.
Bulan November, setahun RSI berdiri, semoga menjadi titik balik pengelolaan pemberdayaan yang
lebih Integral, Professional, Mandiri untuk mewujudkan visi lembaga, yaitu menjadi lembaga pemberdayaan
masyarakat yang berbudaya sehat. Semoga. Amin.
Pada empowering plan 2010 berangkat dari berbagai tantangan, pekerjaan rumah, dan impian serta
cita-cita lembaga yang belum tercapai, terpenuhi, dan tersolusikan, maka pada tahun 2010 ini kami mencoba
mengejar GAP yang muncul dari rencana kerja lembaga pada RJPP I RJP I Rumah Sehat Indonesia. Penyiapan
sector charity yang kuat dengan standar yang paripurna harus segera dipenuhi di tahun 2010 ini sebagai dasar
penilaian bagi mampu tidaknya lembaga masuk ke ranah sektor produktif. Selain itu catatan tentang layanan
paripurna menjadi PR tersendiri yang harus segera disusun strategi solusi dan diimplementasikan
dengan sebuah komitmen yang kuat. Penyempurnaan lembaga berbasis ERP menjadi PR yang tak kalah penting
untuk diwujudkan, mengingat investasi besar telah diitikadkan oleh lembaga demi adanya peningkatan kualitas
layanan dan produktivitas lembaga.
Atas dasar itulah lembaga pada tahun 2010 ini mengerem ekspansi secara massif, agar semua lini
lebih focus pada penyiapan standar, namun bukan berarti kita tidak menangkap peluang yang begitu banyak di
lapangan. Peluang ekspansi bersumber dana terikat menjadi strategi utama ekspansi lembaga pada tahun 2010
ini.
Semoga tahun 2010 ini menjadi titik balik RSI untuk menjadi lembaga yang lebih profesiobnal dan
mampu melayani secara paripurna baik customer internal dalam hal ini SDM yang menjadi modal utama
lembaga yang harus terus tumbuh dan berkembang, maupun customer eksternal dalam hal ini lebih khusus para
member agar lebih terlayani dengan paripurna dan lebih terberdayakan dengan akseleratif…amin
General Manager
2. LATAR BELAKANG
3. ANALISIS STRATEGIS
Banyak pertanyaan yang harus dijawab sebagai evaluasi kinerja Lembaga dalam
kurun waktu satu periode ke belakang. Berdasarkan parameter balance
scorecard dapatlah kita lihat pada bagan berikut ini:
Dari sisi eksternal lembaga berbagai faktor yang perlu menjadi bahan analisis
dan pertimbangan bagi kebijakan strategis lembaga adalah:
2. Kebijakan nasional
a. Undang-Undang Kesehatan
3. Kebijakan Holding
Seiring dengan semakin optimalnya peran PT. Citra Niaga Abadi sebagai
Holding operasional
b. Kebijakan-kebijakan strategis
c. RJPP
4. Kebijakan Grup
6. Peningkatan
Penghimpun
an Dana
4. FORMULASI STRATEGI
4.1 Visi-Misi
Visi Lembaga
Misi Lembaga
4.2 Tujuan
Berangkat dari semangat Visi dan Misi serta arahan rencana kerja global
pada RJPP I-RJP I RSI di atas, maka pada tahun 2010 ini ada dua tujuan utama
lembaga dalam rangka mewujudkan arahan-arahan tersebut. Berangkat dari
hasil analisis bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan di
sektor charity, maka tujuan utama rencana kerja lembaga tahun 2010 ini
adalah untuk melengkapi sektor charity menuju pelayanan yang optimal dan
berbudaya sehat. Terdapat dua fokus tujuan dalam kalimat ini, yaitu:
4.3 Strategi
Pada Empowering Plan RSI 2010, agar inline dengan KPI yang
menggunakan parameter BalanceScorecard, maka disusunlah strategi
lembaga sebagai berikut:
BSC GOALS OBJECTIVES ACTION PLAN PROGRAM KHUSUS PIC
Paramete
rs
Financial Performa 1. Optimalisasi 1. Revitalisasi peran Laporan 1. Finance
Area financial dana siap
1. Kontroling penyaluran
dan evaluasi coaching & Manager
dana siap salur agar 2. Program
yang optimal salur conceling pekanan
teroptimalkan dengan Manager
2. Early Warning System oleh
gap 10% setiap
Finance Manager
bulannya
4.4 Kebijakan
4.4.5 KPI
Sesuai dengan strategi yang diambil oleh lembaga, maka pada 2010 ini
lembaga akan seoptimal mungkin melakukan pengembangan aplikasi e-Health
untuk dapat menjadi ERP lembaga yang mampu memenuhi kebutuhan
pengelolaan manajerial lembaga. Diperlukan investasi besar dalam hal ini,
karena untuk memigrasikan sebagian besar pengelolaan lembaga baik
operasional maupun layanan dibutuhkan effort, resource dan perubahan
mindset SDM lembaga. Diharapkan pada 6 bulan pertama tahun 2010 e-Health
telah terdevelop 100% sehingga mampu diuji cobakan secara secara optimal
di tiga bulan berikutnya dengan harapan bahwa di tiga bulan terakhir lembaga
sudah 100% menerapkan e-Health sebagai backbone pengelolaan manajerial
lembaga
6.2...............................................................................................Kn
owledge Management
7. IMPLEMENTASI PROGRAM
Mengacu pada evaluasi tahun 2009 dan rencana strategis pada tahun 2010,
lembaga pada tahun 2010 ini, maka berikut adalah beberapa rencana program
kerja lembaga.
7.1.1 Rencana Implementasi Program per Cabang
22
Dari 34 cabang yang dikelola, pada tahun 2010 ini terdapat 8 cabang dengan
layanan Rumah Bersalin Gratiis, yaitu:
1. Jakarta
Jl. Puloasem Timur Raya no. 18 RT. 02/10 Kelurahan Jati Pulogadung-
Jaktim 021-4757466
2. Bandung
Jl. Gatot Subroto No. 253 Bandung 022-7304115
3. Semarang
Jl. Lamper Tengah Raya No.670, Telp 024-8846705
4. Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jl. Parang Tritis No.7, Telp 0274-377891
5. Cabang Medan
Jl. Setia Budi No.46 TanjungSari-Medan Selayang, Telp. (061) 8214957
6. Cabang Surabaya.
Jl. Hamzah Fansyuri 23 031-5630109
7. Cabang Pekanbaru.
23
Pada tahun 2010, tidak ada ekspansi program yang bermakna, hamper
seluruh rencana ekspansi program didasarkan pada penerimaan program-
program berbasis dana terikat. Yang ingin dipaparkan di sini lebih kepada
rencana time line implementasi rencana strategis lembaga. Berdasarkan
rencana strategis yang disusun, maka grand design per triwulan lembaga
dapat digambarkan sebagai diagram di bawah ini:
25
Pada tahun 2010, RSI membagi satu tahun ini menjadi empat fase yang
mana masing-masing memiliki penekanan khusus sebagai focus strategi
utama yang menjadi prioritas pengelolaan lembaga. Fase-fase itu terdiri dari:
4. Go Public
Pada fase ini, secara umum strategi dan focus utama lembaga ada
pada assessment dan penyusunan standar di semua departemen dan
bagian. Dilakukan pemenuhan SDM di posisi system support sebagai
pengawal penyusunan semua standar dan SDM customer relationship and
service management yang akan mulai memberikan sentuhan bagi layanan
paripurna. Penyusunan berbagai standar tersebut dikawal oleh para
konsultan yang secara spesifik bekerja mengawal pada setiap aspek
27
Dari sisi system layanan paripurna, ada dua hal yang akan coba
dikembangkan, yang pertama adalah layanan yang nyaman melalui
implementasi budaya layanan sehat dan layanan yang aman melalui
implementasi patient safety program. Kedua program ini akan diujicobakan
di Jakarta dan Bandung.
Pada fase kedua ini, fokus kerja lembaga adalah pada uji coba
berbagai system dan standar yang telah disusun pada fase sebelumnya.
Ada dua kota yang akan menjadi acuan standard an sumber benchmark,
yaitu Jakarta dan Bandung, mengingat dua kota ini memiliki karakter dan
keunikan khusus sehingga tantangan yang dihadapi pun jauh lebih banyak
disbanding cabang lainnya. Pada akhir fase, akan dilakukan audit atas
berbagai standar yang telah diimplementasikan di cabang dengan harapan
terdapat bahan evaluasi baik bagi standar yang disusun maupun bagi SDM
nya sebagi pelaksana standar untuk dapat melihat di sisi mana terjadi GAP
berdasarkan temuan-temuan audit secara internal, baik audit operasional,
layanan, maupun audit medis.
Fokus kerja fase kedua ini dapat dilihat pada bagan berikut:
Fokus strategi lembaga pada fase ketiga, dapat dilihat pada bagan
berikut:
4. Go Public
Pada fase ini, yang menjadi focus utama lembaga adalah adanya
evaluasi lembaga oleh pihak eksternal baik di operasional, layanan,
31
maupun medis. Diharapkan bahwa pada akhir fase ini lembaga sudah siap
pada seluruh aspek kerjanya yang telah terstandarisasi baik SDM maupun
sistem tata kelola lembaga. Selain itu untuk lebih meningkatkan performa
financial lembaga, maka akan dilakukan ekspansi ke regional Jakarta Barat
dalam bentuk pendirian RBG sesuai hasil analisis feasibility study.
Fokus strategi pada fase keempat, dapat dilihat pada bagan berikut:
8. ANALISIS KEUANGAN
Alokasi Total %
SDM 2,152,444,000 15.4%
Operasional 2,646,352,500 19.0%
Program 9,148,279,475 65.6%
Total 13,947,075,975 100.0%
32
Alokasi Total %
SDM 2,096,644,000 16.7%
Operasional 2,621,127,500 20.9%
Program 7,852,104,479 62.5%
Total 12,569,875,979 100.0%
Alokasi Total %
SDM 55,800,000 4.1%
Operasional 25,225,000 1.8%
Program 1,296,174,996 94.1%
Total 1,377,199,996 100.0%
9. LAMPIRAN
35
1. Anggaran Tambahan
2. Anggaran Tambahan
36
4. Anggaran Konsolidasi
37