Anda di halaman 1dari 22

1.

Pendekatan fisika

Setiap manusia dilahirkan dengan keadaan suci dan diberi kelebihan dibandingkan makhluk yang ada
dibumi ini. yaitu Akal. yang bisa menuntun kita untuk membedakan baik buruknya suatu perkara,
yang bisa menuntun kita untuk terus berfikir untuk memahami sesuatu baik diri kita sendiri maupun
alam di sekeliling kita. Perlu kita ketahui, dengan Akal jugalah kita bisa menemukan jati diri kita,
untuk apa kita diciptakan dan untuk apa hidup seperti hal nya nabi Ibrahim a.s yang mencari jati
dirinya. Beliau melihat alam sekitarnya, melihat kedalam dirinya sehingga timbul pertanyaan besar
dari dirinya untuk apa dia diciptakan di dunia ini. dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang ia
miliki dengan mempelajari Batu, Pohon, Bulan, Bintang dan Matahari akhirnya tetaplah hatinya
dengan suatu kesimpulan bahwa semua itu ada yang menciptakan dan tidak ada yang diciptakan
didunia ini dengan sia-sia.

itu adalah gambaran singkat mengenai proses pembelajaran Nabi Ibrahim a.s menemukan tuhannya
dengan ilmu pengetahuan yang dia miliki. seperti yang kita katahui di zaman itu belum ada yang
namanya peralatan yang canggih yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan saat ini sehingga Nabi Ibrahim
a.s dengan keterbatasan alat ilmu pengetahuan yang dia miliki mampu menemukan Tuhannya
sehingga Beliau diangkat menjadi Seorang Nabi

Sekarang di zaman yang serba Modern ini mengapa tidak kita gunakan ilmu pengetahuan yang kita
miliki dan alat-alat yang canggih untuk mengetahui kebesaran Allah SWT sehingga mendekatkan diri
kita kepadaNYA. dan janganlah kita membantah kebesaran Allah tersebut :

Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan
di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan (Luqman:20 ﴿

Berikut adalah bukti-bukti kebesaran Allah dengan ilmu pengetahuan Modern yang penulis ambil
dari berbagai sumber

1. MATAHARI AKAN TERBIT DARI BARAT

Ilmuwan Fisika Ukraina Masuk Islam Karena Membuktikan Kebenaran Al-qur’an Bahwa Putaran
Poros Bumi Bisa Berbalik Arah

Demitri Bolykov, sorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah,
mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah,
bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan bahwa ia
tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang
pakar dalam bidang fisika.

Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk
mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya
diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti
akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya.
Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu
sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.

Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam
menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah
sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan
pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.

Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola
yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini
dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas
perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa
melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak
perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari.
Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub
magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun,
akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam
setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai
jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut
mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan
mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!!

2. PERJALANAN ISRA’ DAN MI’RAJ TELAH DIBUKTIKAN OLEH PARA ILMUAN

Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS (lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942), beliau dikenal
sebagai ahli fisika teoritis.

Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena
teori-teorinya mengenai tiori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan topnya
di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.

Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah singularitas
dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang.
Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus
mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar
(kiamat) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur.

Dalam kondisi singularitas awal jagat raya, Teori Relativitas, karena rapatan dan kelengkungan ruang
waktu yang tak terhingga akan menghasilkan besaran yang tidak dapat diramalkan. Menurut
Hawking bila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan “jagat raya”,
padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak
bisa dipakai pada semua tahapnya. Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantum. Penggunaan
mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung”
karena adanya waktu maya dan ruang kuantum. Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu
hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi
dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan.
Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui “lubang cacing” kita bisa pergi
ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan. Hal ini
bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawking “telah ada dan sudah
selesai” sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui “lubang cacing” kita bisa pergi ke
manapun di seluruh alam semesta dengan seketika. Jadi dalam pandangan Hawking takdir itu tidak
bisa diubah, sudah jadi sejak diciptakannya.

Menurut Dr. H.M. Nasim Fauzi, sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu
nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam). Tetapi bila manusia dengan
kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Allah) maka manusia melalui “lubang cacing”
bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka
dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi
Muhammad SAW, sewaktu menjalani Isra’ dan Mi’raj.

3. ADANYA AIR TAWAR DI BAWAH LAUT

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan
yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS :
Al Furqon 53)

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada
batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahmaan : 19-20)

Suatu fenomena alam yang ramai diperbincangkan oleh khayalak dunia yaitu penemuan sungai di
bawah laut, Cenote Angelita, Meksiko. Saya sudah melihat foto-foto sungai di bawah laut tersebut,
sungguh menakjubkan. Keren banget loh. Namun pemberitaan mengenai Sungai di Bawah laut yang
terlalu dibesar-besarkan nii menjadikan banyak perdebatan-perdebatan, hingga memasuki ranah
kepercayaan (agama)

Para ilmuwan dari Leeds University mengerahkan kapal selam robot untuk meneliti dan memindai
dasar laut di dekat Turki itu. Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran,
anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun. Sungai yang ditemukan di dasar
Laut Hitam, memiliki kedalaman 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil. Jika berada di
daratan, para ilmuwan memperkirakan, perairan yang ditemukan di Laut Hitam, adalah sungai
keenam terbesar di dunia, dalam hal jumlah air yang mengalir.

Aliran air, yang membawa air asin dan sedimen, 350 kali lebih besar dari Sungai Thames di Inggris. Ini
adalah satu-satunya sungai bawah laut aktif yang ditemukan. Letaknya di Selat Bosphorus yang
mengalir dari Mediterania ke Laut Hitam. Aliran air sungai bawah tanah itu disebabkan perbedaan
kadar garam. Ini menyebabkan air Mediterania mengalir seperti sungai, yang menciptakan alur-alur
dan genangan yang dalam.

Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana kehidupan bisa bertahan di kedalaman laut,
yang jauh dari perairan kaya nutrisi karena jauh dari tanah. Sungai bawah laut lah yang bertugas
membawa sedimen dan nutrisi. Menurut Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi
Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds, kepada Sunday Telegraph, mengatakan, “Kepadatan
air di sana lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas yang lebih tinggi dan
membawa begitu banyak sedimen. “Sungai itu mengalir dari beting laut dan keluar melalui daratan
abisal, seperti halnya sungai di darat,” demikian penjelasan Parsons seperti dimuat laman Daily
Mail, Minggu 1 Agustus 2010.
Dataran abisal di laut mirip seperti di gurun pasir, bedanya dataran air ini bisa menyediakan nutrisi
dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mahluk yang hidup di dalamnya. “Itu memiliki peran yang
penting, seperti arteri, yang memberikan kehidupan di laut dalam. Perbedaan utama sungai di
bawah laut ini adalah bahwa aliran air berlawanan dengan sungai-sungai di darat. Para ilmuwan
telah lama menduga bahwa keberadaan sungai dasar laut sangat masuk akal, setelah pemindai
sonar mengungkapkan adanya saluran berkelok-kelok di banyak lautan di dunia. Di antara yang
terbesar, adalah sungai bawah tanah di perairan Brazi, di mana aliran Amazon memasuki Samudera
Atlantik. Saluran di Laut Hitam, meskipun jauh lebih kecil, adalah satu-satunya yang ditemukan
masih mengalir dan membuktikan bahwa saluran ini misterius dibentuk oleh sungai di bawah air.

4. BULAN PERNAH TERBELAH DUA

mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka

berpaling dan berkata: (Ini adalah) sihir yang terus menerus,(QS Al-Qamar:

1-2).

Bagaimana membuktikan bahwa bulan itu benar-benar pernah terbelah? Bagi seorang Muslim tentu
Al-Quran merupakan bukti paling lmat. Sebab Al-Quran dan hadits shahih merupakan sumber
informasi paling akurat dan benar. Bagaimana membuktikan kepada orang yang tidak mempercayai
kebenaranAl-Quran atau hadits. Mereka membutuhkan bukti empiris. Meskipun, bukti empiris itu
tidak menjamin mereka percaya kepada Al-Quran. Tapi itu masalah hidayah yang bukan wewenang
manusia. Tugas manusia hanya menegakkan hujjah. Para ahli Badan Antariksa Amerika (NASA) tidak
pernah menyatakan resmi bahwa bulan pernah terbelah di masa lalu dengan bukti yang mereka
temukan. Dari foto-foto hasil jepretan NASA, terlihat jelas guratan-guratan lebar (rilles) dan panjang
di permukaan bulan. Namun ada banyak guratan tertutup oleh debu di bulan.. Jika debu itu
diingkirkan amat mungkin akan ditemukan guratan tersambung mengitari bulan. Jika ditemukan, ini
sebagai bukti bulan pernah terbelah di masa lalu.

Pada pakar di NASA menemukan adanya guratan di bulan sepanjang ratusan kilometer. Mereka juga
menemukan beberapa guratan di permukaan bulan. Hingga saat ini mereka belum menemukan
penyebab munculnya guratan-guratan tersebut. Namun sebagai pakar astronomimeyakini bahwa
meyakini bahwa guratan itu akibat semburan lahar dari dalam bulan jutaan tahun lalu. Sebagaimana
yang pernah terjadi dengan bumi. Namun teori ini dibantah sebab di bulan tidak ada belms
kerusakan besar akibat semburan lahar panas itu sebagaimana yang pernah terjadi di bumi. Guratan
panjang di bulan tepinya tajam seakan pernah dibelah dengan benda tajam. Semua ahli antariksa
menyatakan,

“rilles are still a topic of research”Topik ini masih dalam penelitian. Hingga kini fakta ini masih
membingungkan para ahli astronomi dan belum menemukan penafsirannya. Semua terori yang
pernah disampaikan tidak sesuai gambar yang ada. Sebab gambar itumenegaskan bahwa seakan
bulan pernah terbelah oleh pembelah yang sangat mahir. Dalam laporan yang dipublikasikan oleh
Asiasi Geofisikika Amerika tahun 1970 menegaskan, cara terbentuknya guratan-guratan itu
bertentangan dengan teori-teori yang ada. Salah satu penafsiran penting dari Ir. Raplph Juergens
bahwa guratan terjadi karena sengatan listrik tegangan tinggi, persis seperti sambaran petir.
Menurutnya, hal itu terjadi karena pengaruh benda di angkasa yang tidak diketahui yang mendekat
ke bulan dan menciptakan cahaya petir sehingga bulan terbelah. Kedua
belahan bulan kembali menyatu seperti sebuah benda besi yang dibelah oleh sengatan listrik dan
kembali ditempelkan. Tapi jika bulan terbelah menjadi dua, kenapa tidak hancur? Ini bertentangan
dengan hukum fisika yaitu;

hokum grafitasi alamo Jawabannya, karena ini adalah mukjizat dari Allah untuk para nabinya.
Sebagaimana mukjizat tongkat Nabi Musa yang berubah menjadi ular besar. Atau mukjizat Nabi Isa
yang mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Atau mukjizat Nabi Sulaiman yang mampu
mendatangkan istana Ratu Saba, Balqis dalam hitungan detik. Mukjizat seperti tidak mungkin
ditafsirkan secara ilmiah..

sumber :

(islamiclogic.com)

(apakabardunia.com)

(kanzunqalam.wordpress.com)

(pancallok.blogspot.com)

(dunia.news.viva.co.id)

(moeltazam.wordpress.com)

Sebaik-baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-
Qur’an (Sabda Rasulullah, Riwayat Imam Muslim). Dalam buku ini penulis mencoba
mempelajari teori-teori fisika tentang alam semesta selanjutnya menghubungkan dengan
apa yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits. Sekarang ini telah banyak hasil
temuan ilmiah bidang fisika yang memperlihatkan bukti-bukti kebenaran Al-Qur’an.
Semakin banyak yang diketahui tentang teori ilmiah bidang fisika yang ditemukan
oleh ahli fisika dunia saat ini, insyaallah akan semakin banyak pula ayat-ayat Al-Qur’an
tentang alam semesta yang dapat dipahami maksudnya. Ilmu fisika bukanlah untuk
menseleksi ayat-ayat Al-Qur’an, menilai mana ayat yang benar atau tidak. Fisika sebagai
ilmu sains itu kemampuannya terbatas. Semua ayat-ayat dalam Al-Qur’an itu adalah
benar dan suatu yang Haq dari Allah Yang Maha Pencipta. Sungguh suatu
kemunafikan jika menyakini sebagian ayat dan mendustakan sebagian ayat yang lainnya.
Kalaupun ada ayat-ayat yang masih belum mampu manusia memahaminya, hal itu
bukanlah ayat tersebut yang keliru, akan tetapi manusialah yang belum mampu
mentelaahnya karena keterbatasan kemampuan akal. Beberapa temuan ilmiah bidang fisika
di abad modern ini, pada dasarnya dalam Al-Qur’an sudah diberitakan sebelumnya, jauh
sebelum kesimpulan tersebut ditemukan para ahli fisika. Semua itu merupakan bukti
kebenaran Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an (Q.S.Ali-Imran:7) telah dijelaskan tentang ayat-ayat Muhkamat
dan ayat-ayat Mutasyabihat. Ayat Muhkamat adalah ayat-ayat yang terang dan tegas
maksudnya, serta dapat dipahami dengan mudah. Ayat Mutasyabihat adalah ayat-ayat yang
mengandung pengertian dan tidak dapat ditentukan artinya secara jelas kecuali sesudah
diselidiki secara mendalam. Pada ayat ini Allah SWT mengigatkan bahwa ; adapun orang-
orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian
ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah, tetapi orang-orang yang beriman akan
mengambil pelajaran dari padanya dengan menggunakan akalnya. Insyaallah dengan
memahami keteraturan alam semesta dengan fisika, kita dapat melihat sebagian
tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Dengan karunia akal, manusia sangatlah dianjurkan untuk mempelajari alam
semesta. Perintah mempelajari alam semesta dan berzikir mengingat kepada Allah SWT,
dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran. Perintah tersebut dituliskan dengan nomor
ayat yang berurutan. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa manusia diperintahkan untuk
mempelajari langit dan bumi (Q.S.Ali-Imran:190), selanjutnya juga dianjurkan untuk
selalu mengingat Allah SWT, baik sambil duduk, berdiri dan berbaring (Q.S.Ali-
Imran:191). Jadi zikir dalam arti yang lebih luas, disamping membaca bacaan tauhid, juga
mengetahui penciptaan alam semesta oleh Allah SWT. Dengan fisika, manusia dapat
mempelajari dimensi dan keteraturan alam yang telah ditetapkan-Nya.
Fisika dinamakan ilmu “thobi’ah” (watak) yang mempelajari keteraturan
alam. Fisika dikembangkan berdasarkan fakta dan data empiris. Begitu banyaknya
pelajaran serta hikmah yang dapat diambil dari Al-Qur’an, khusus tentang alam semesta
dapat dipelajari dengan fisika. Yang perlu diingat bahwa mengartikan dan mentafsirkan Al-
Qur’an itu hanya milik Ulama-ulama Islam. Sebagai orang saintis tentulah tidak memiliki
hak untuk mengartikan atau mentafsirkan Al-Qur’an. Memang fisika sebagai ilmu sains
tidak ada memiliki kemampuan tentang itu. Untuk itulah dalam mempelajari ayat-ayat Al-
Quran ini, kita berpedoman kepada terjemahan dan tafsir Al-Qur’an oleh Ulama-ulama
Islam.
Di dalam Al-Qur’an cukup banyak dijelaskan tentang dimensi fisika (benda, ruang,
waktu dan dinamika alam ) bahkan ada yang dituliskan dengan nama surat. Nama-nama
surat dan nomor surat itu antara lain: Al-Syam (matahari) Q.S:91, Al-Layl (malam).Q.S:92,
Al-Falaq (waktu subuh) Q.S:113, Al-Fajr (fajar) Q.S:89, Al-Isra (mempejalankan) Q.S:17,
Al-Ma”rij (tempat-tempat naik) Q.S:70, Al-Dhuha (waktu pagi) Q.S:93, Al-Qamar (bulan)
Q.S:54, Al-Qadr (Malam Qadr) Q.S:97, Al-Buruj (gugus bintang).Q.S:85, Al-
Najm(bintang).Q.S:53, Al-Thariq (yang datang malam hari).Q.S:86, Al-
Dhukhan (kabut).Q.S:44, Al-Waqiah (hari kiamat).Q.S:75, Al-Qoriah(hari
kiamat).Q.S:101, Al-Takwir(menggulung).Q.S:81, An-Nur (cahaya).Q.S:24, Al-
Rad (Guruh).Q.S:13, Al-Zalzalah(kegoncangan).Q.S:99, Al-Infithar(terbelah).Q.S:82, Al-
Insyiqaq (terbelah).Q.S:84, , Al-Hijr(batu gunung).Q.S:15, Al-Kahfi (gua).Q.S:18.
Pembahasan fisika tentang keteraturan alam semesta itu dapat diungkapkan melalui
hukum-hukum empiris fisika. Hukum empiris fisika itu berusaha mengungkap fakta alam
dengan menggambarkan keteraturan sistem yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Makna
zikir dalam membaca bacaan tauhid (zikrullah) bagi seorang fisikawan seharusnya lebih
mendalam artinya. Hal ini disebabkan karena disamping mengetahui bacaan zikir, juga
mengetahui betapa Maha Kuasa dan Maha Agung Allah SWT dengan keteraturan alam
semesta yang diciptakanNya. Hal tersebut juga telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an
(Q.S.Ali-Imran :190-191) agar manusia menggunakan akal pemikirannya untuk
mempelajari alam (langit dan bumi).

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir (Q.S.Ali-
Imran:190)
Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, (seraya
berkata);” ya tuhan kami tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia, maha suci
engkau dan lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S.Ali-Imran:191)

Adanya suatu temuan ilmiah fisika yang disimpulkan, hal tersebut dapat dipandang
sebagai bukti-bukti kebesaran Allah SWT bagi manusia yang beriman dan
bertaqwa. Keberadaan Al-Qur’an itu sebagai kitab suci yang berisi wahyu-wahyu Allah
SWT merupakan suatu rahmat yang amat istimewa dan mulia. Islam mengajarkan
keselamatan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Mempelajari alam semesta itu
sebagai bagian dari usaha untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT bagi
orang-orang yang berfikir. Hal tersebut sudah sering diberitahukan dalam Al-Qur’an
seperti : (Q.S.Ali-Imran:190), (Q.S.Al-Jasiyah:3,4,5,13,23), (Q.S.Al-Qamar:40,51),
(Q.S.Al-Baqarah:164), (Q.S.As-Sajdah:26,27), (Q.S.Yasin:62,68), (Q.S.As-Saffat:138),
(Q.S.Az-Zumar:21,27,42,52), (Q.S.Sad:29), (Q.S.Fussilat:10), (Q.S.Al-Waqiah:62),
(Q.S.Al-Hadid:17), (Q.S.Al-Hasyr:21), (Q.S.Al-Mulk:3), (Q.S.Al-Haqqah:43,48), (Q.S.Ar-
Rad:2), (Q.S.A”raf:52,57,130), (Q.S.Al-Al-Hijr:16), (Q.S.AL-Alaq:1), (Q.S.Al-
Maidah:58), (Q.S.Al-An”am:97,98), (Q.S.Al-Anfal:27), (Q.S.Yunus:3,5,6), (Q.S.Hud:51),
(Q.S.Yusuf:3), (Q.S.An-Nahl:11,12,13,69). Ayat-ayat diatas merupakan petunjuk bagi
manusia untuk mempelajari alam beserta keteraturan yang berlaku padanya.
Fisika salah satu instrumen untuk melihat bukti-bukti keteraturan tersebut. Berdasarkan
ayat-ayat diatas, kita diajak untuk mengIslamkan sains dan bukan
untuk mensainskan Islam. Jadi filsafat ilmu pengetahuan dapat dijadikan pendukung
untuk mempelajari filsafat Islam yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Fisika memiliki peran yang cukup strategis dalam mempelajari makna ayat-ayat
mutasyabihat tentang alam semesta (syahadah/nyata) dalam Al-Qur’an. Peran tersebut
digunakan untuk memahami makna fisik yang lebih luas lagi dari beberapa kata-kata pada
terjemahan Al-Qur’an. Kata-kata tersebut seperti siang, malam, pergerakan, kencangnya,
garis edar, perjalanan waktu, batas waktu, cahaya, bersinar, kilat, petir, angin, hujan,
terbang, beterbangan, yang berat, kegoncangan, bintang, gugus bintang, dan
sebagainya. Semua makna kata tersebut dapat dipelajari dengan fisika.
Pada buku ini penulis mencoba mendeskripsikan tentang temuan ahli fisika yang
ada hubungannya dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Teori-teori dan kesimpulan fisika tersebut
dapat dijadikan pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat luas terutama ummat Islam.
Pengetahuan fisika tentang watak alam itu dapat dijadikan instrument untuk melihat
kebesaran Allah SWT pada penciptaan alam semesta, sebagaimana yang tersebut di dalam
Al-Qur’an. Pada bagian lain dapat dilihat bahwa fisika dengan metodologi dan
instrumennya dapat membuka rahasia alam yang selama ini tidak diketahui. Semakin teliti
dan semakin akurat instrument yang dipakai oleh ahli fisika maka semakin jelas watak dan
keteraturan alam semesta tersebut bagi manusia. Jadi melalui Fisika, kita berusaha untuk
membaca watak dan rahasia keteraturan alam yang ada pada bumi, bulan, planet-
planet, matahari, bintang, gugus bintang, galaksi dan sebagainya.
Oleh karena fisika itu termasuk ilmu thobi’ah yang mengkaji tentang watak
keteraturan alam semesta, maka pada fisika itu dibutuhkan dimensi dan pengukuran. Ilmu
Fisika pada dasarnya berusaha untuk mengungkapkan sifat dan kelakuan alam di sekitar
kita ini pada kondisi-kondisi tertentu. Kondisi alam ini secara fisika dapat dipandang
sebagai dimensi ruang, waktu, materi dan energi. Fisika merupakan ilmu alamiah dengan
segala metode ilmiahnya berusaha mengungkapkan, merumuskan, memperhitungkan,
menyimpulkan segala dimensi (ukuran/satuan) alam semesta. Sesungguhnya Allah
SWT menciptakan segala sesuatu dengan ukurannya. Menciptakan dan
menyempurnakan penciptaan-Nya, menentukan kadar (keteraturan) masing-
masingnya. Fisika sebagai salah satu ilmu sains mencoba mempelajari dan membaca
ukuran dan keteraturan yang telah ditentukan tersebut. Bahasa dalam mengungkap ukuran
dan keteraturan tersebut dalam fisika dinamakan rumus empiris fisika.
Di awal pembahasan ini tentang deskripsi fisika pada alam semesta akan diuraian
mekanika alam semesta tentang mekanisme awal mulanya terbentuk, yang masih terjadi
saat ini, bagaimana nanti berakhirnya (saat hari kiamat). Dalam Al-Qur’an Allah SWT
telah menjelaskan melalui firmanNya : awal mulanya terbentuk (Q.S.Al-Anbiyaa:
30) dan yang masih terjadi saat ini (Q.S.Az-Zariyat:47), (Q.S.An-Naziat:
28) dan mekanisme yang terjadi saat-saat menjelang hari kiamat (Q.S. Al-Qoriah:1-5),
(Q.S.Al-Muzzammil:14), (Q.S.Az-Zalzalah:1-2), (Q.S.Al-Insyiqaq:3-4), (Q.S.Al-
Waqiah:4-6), (Q.S.Al-Hajj:1-7), (Q.S.Al-Furqan:11), (Q.S.Al-Ahzab:33).
Penjelasan Al-Qur’an tentang awal kejadian, proses yang terjadi saat ini, dan
mekanisne yang akan terjadi nantinya saat-saat akan kiamat, juga sama dengan apa yang
telah dijelaskan tentang awal kejadian manusia: (Q.S.Al-Alaq:1-5), (Q.S.Al-Insan:1-4),
(Q.S.Al-Qiyamah:36-40), (Al-Mursalat:20-23), dan bagaimana keadaan menjelang akhir
kehidupan manusia saat sakratul maut: (Q.S.Al-Qiyamah:26-35). Akan tetapi ilmu
Pengetahuan sains tidak dapat menjelaskan kehidupan sesudah mati (kehidupan di hari
pembalasan) termasuk fisika dan ilmu pengetahuan lainnya. Jangankan kehidupan sesudah
mati sedangkan waktu kematian, manusia tidak memiliki ilmu tentang itu. Hanya Allah
swt yang mengetahui dan memiliki haq tentang roh (nyawa) tersebut dan itulah sebagian
hikmah diturunkan Al-Qur’an oleh Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk.
Dalam sejarah perkembangan Fisika, tentang alam semesta : Newton (1642-1727)
menjelaskan konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Gerak. Albert Einstein (1879-1955)
dengan teori Relativitasnya dan teori pergeseran merah gravitasi kemudian Stephen William
Hawking, (1942-2011), beliau dikenal sebagai ahli fisika terutama sekali karena teori-
teorinya mengenai teori kosmologi dan konsep gravitasi alam semesta, keruntuhan gravitasi.
Keteraturan alam semesta akan berakhir ditandai dengan hilangnya gravitasi.
Apabila disimak sejarah Newton, dia seorang dosen perguruan tinggi di Cambridge University
London Inggris. Bagi seorang dosen sudah jelas bagi kita, bahwa mereka dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan seperti ilmu Fisika adalah melalui penelitian, rujukan teori, sumber buku
dan sumber bacaan yang sudah ada sebelumnya. Disamping belajar melalui eksperimen dengan
metode ilmiahnya Newton juga menggunakan buku rujukan serta sumber bacaan lainnya yang
berhubungan dengan pokok permasalahan yang dikembangkan yaitu gravitasi. Sumber bacaan dan
ilmu dari siapakah, Newton mengembangkan teori gravitasi.?. Apapun bacaan dan sumber
ilmunya Newton, yang penting bagi kita untuk dianalisa bahwa sebelum adanya Newton,
Islam telah berkembang sampai ke eropa. Walaupun Newton bukanlah seorang muslim, akan
tetapi bukanlah mustahil Newton juga mempelajari sumber ilmu dari ilmuwan Muslim seperti Al-
Biruni dan Al-Kazini. Siapakah Al-Biruni dan Al-Kazini itu..?, dibuku ini juga akan penulis uraikan
secara singkat tentang kedua ilmuwan muslim tersebut.
Cerita rekayasa tentang apel jatuh hampir semua dari kita pernah mendengarnya,
bahkan sampai sekarang umumnya masyarakat fisika masih menyakini hal tersebut. Cerita
gravitasi tersebut tentu turut menyumbang dugaan bahwa penemuan hukum gravitasi
seolah-olah adalah Newton. Seakan-akan sesaat sebelum apel tersebut jatuh, fenomena dan
analisa gravitasi belum ada. Jika dianalisa kembali ternyata cerita apel jatuh tersebut
adalah cerita fiktif yang direkayasa oleh Voltaire pada abad ke 18 (artinya selisih
waktunya lebih 1000 tahun setelah turunnya Al-Qur’an kepada Rasulullah Muhammad
SAW)
Newton tidak penemu dan menemukan teori gravitasi. Teori dan konsep gravitasi
telah dijelaskan sebelumnya oleh ilmuwan muslim Al-Biruni dan juga oleh ilmuwan
muslim Al-Kazimi. Jadi teori dan hukum gravitasi oleh Newton yang dikenal dunia ilmu
pengetahuan sekarang, bersumber pada ide dan gagasan ilmuwan muslim sebelumnya yaitu
Al-Kazimi dan Al-Biruni. Ilmuwan muslim tersebut belajar gravitasi, terinspirasi oleh ayat-
ayat Al-Qur’an (wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW).Al-Kazini dan Al-Biruni disamping belajar ilmu sains juga belajar Al-
Qur’an. Sungguh Al-Qur’an itu merupakan petunjuk bagi manusia untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan serta pedoman hidup di dunia maupun di akhirat.
Perlu diingat bahwa populeritas Newton tentang gravitasi tersebut juga tak lepas dari
peran sistem media dan jurnalis ilmu pengetahuan yang didominasi oleh barat (non
Muslim). Disamping hal tersebut juga kesepakatan ilmuwan Fisika saat itu yang umumnya
dan semuanya bukan Islam, memberikan kesetaraan gaya kepadanya satuan gaya dengan
Newton (N) atau setara dengan Kg m/s2. Jadi putuslah dan hilanglah sumbangan pemikiran
dan ilmu yang telah diberikan oleh ilmuwan-ilmuwan muslim yang ada sebelumnya kepada
dunia ilmu pengetahuan ( Barat menjadi bloker ilmu pengetahuan dan terjadilah penistaan
ilmu serta pemikiran cemerlang dari ilmuwan muslim oleh mereka kaum Musyrik)
Ide dan gagasan ilmuwan muslim tentang gravitasi seolah-olah terhapus oleh
dominasi barat dalam dokrin ilmu pengetahuan. Dokrin barat tersebutlah sampai
sekarang menjadi persepsi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Salah satu bukti
nyatanya adalah cerita fiktif serta rekayasa tentang cerita apel jatuh yang dikarang
olehVoltaire masih banyak tampil pada buku-buku pelajaran sekolah. Inilah yang perlu kita
koreksi dan kita perbaiki.
Yang sangat penting untuk direnungkan bahwa kita mempelajari fisika jangan hanya
terbatas pada analisa fakta fisiknya saja, akan tetapi perlu dipahami juga apa hikmah dibalik
fakta itu semua. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang di dalamnya terkandung banyak
sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta-fakta yang ada di alam semesta. Fakta bahwa
sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad
sekarang ternyata telah dinyatakan Al-Qur’an hampir sekitar 1500 tahun lalu. Al-
Qur’an itu tidak ada keraguan lagi padanya dan merupakan petunjuk bagi orang yang
bertagwa sekaligus sumber ilmu pengetahuan bagi manusia.

Hari Kiamat, Apa itu hari Kiamat, Tahukah kamu Kiamat itu, Pada hari kiamat itu
manusia seperti anai-anai terbang, Dan saat kiamat itu gunung-gunung seperti kapas
beterbangan (Q.S. Al-Qoriah:1-5)
Ingatlah pada hari ketika, bumi dan gunung-gunung berguncang keras dan
jadilahgunung-gunung itu seperti pasir bertaburan. (Q.S.Al-Muzzammil:14)
Apabila bumi diguncang dengan guncangan yang dahsyat dan bumi mengeluarkan
beban-bebanya yang berat (yang dikandungnya). (Q.S.Az-Zalzalah:1-2)
dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan (mengeluarkan) apa yang ada di
dalamnya dan menjadi kosong. (Q.S.Al-Insyiqaq:3-4)
Apabila bumi di guncang sedahsyat-dahsyatnyanya, dan gunung dihancurkan, maka
jadilah ia seperti debu yang berterbangan. (Q.S.Al-Waqiah:4-6):
Beberapa fakta ilmiah yang diungkapkan oleh beberapa ahli fisika tentang alam
semesta dan isinya yang terungkap dan ternyata sudah disampaikan dalam Al-Qur’an jauh
sebelum manusia menyimpulkannya. Berdasarkan teori gravitasi tentang alam semesta
olehStephen Hawking (2011) dengan teori black hole yang menjelaskan kesimpulan bahwa
keteraturan alam semesta ini berhubungan dengan gravitasi.
Manusia dapat duduk, berdiri, berjalan karena ada gaya gravitasi. Mobil diam
dan melaju tetapi masih diatas jalan karena gaya gravitasi. Rumah, gedung tetap berdiri
karena gaya gravitasi. Kapal berlayar dilautan karena gaya gravitasi. Gunung-gunung
menancap di kulit bumi karena gaya gravitasi, bahkan magma gunungapi masih di dalam
perut bumi karena gaya gravitasi dan sebagian ada yang keluar karena adanya tekanan yang
melawan gaya gravitasi dalam bumi. Jika gravitasi hilang maka dipahami bahwa semua
keadaan diatas tidak akan terjadi lagi, dan terjadilah manusia, kendaraan, rumah,
gunung akan lepas dari bumi dan berterbangan.
Dalam ayat Al-Qur’an (Q.S.Al-Qoriah:1-5) di jelaskan bahwa pada hari Kiamat itu
manusia dan Gunung berterbangan, dan ini berarti bahwa saat kiamat itu gravitasi
pada alam semesta hilang. Pada hal jika kita analisa bahwa konsep terbang, berhamburan,
bumi mengeluarkan isinya yang berat, pada saat Al-Qur’an diturunkan, tentulah tidak
sesuai dengan rasional kehancuran saat itu. Logika kehancuran atau kiamat mungkin
dianalogikan oleh manusia saat itu dengan semisalnya; banjir besar manusia tengelam pada
kaum Nabi Nuh (Q.S.Al-Qamar:9-17), Angin kencang dan topan pada kaum Ad (Q.S.Asy-
Syu”ara:123-140 dan Al-Haqqah:1-7), Gempa bumi dan hujan batu pada kaum Nabi
Luth,Q.S.Al-A”raaf:80-84), Gempa bumi dasyat dan halilintar pada kaum Tsamud (Q.S.
Asy-Syu”ara:155-159 dan Al-Haqqah:1-7).
Rasional manusia tentang kehancuran ; banjir, hujan batu dan gempa dasyat dimana
bangunan runtuh kebawah, pohon tumbang, tanah rengkah seperti rasional gempa saat ini.
Tetapi berita kehancuran (kiamat) di jelaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam Al-Qur’an,
diluar rasional dan diluar logika manusia saat itu. Berita kiamat tersebut adalah manusia
seperti anai-anai terbang, gunung-gunung seperti kapas berterbangan, Bumi
mengeluarkan isinya yang berat dan menjadi kosong. Semua peristiwa tersebut dalam
fisika ada kaitannya dengan Gravitasi. Allah SWT menjelaskan dalam firmanNya keadaan
manusia, gunung-gunung ketika hari kiamat. Hal tesebutlah sesuai dengan yang
diungkapkan oleh pakar fisika saat ini, dimana gambaran disaat hari kiamat itu gravitasi
hilang. Tetapi yang perlu diingat bahwa manusia tidak memiliki ilmu tentang kapan
terjadinya hari kiamat..!!!. yang jelas pasti terjadi. Allah swt telah memastikan terjadinya
kiamat itu di dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak
ada keraguan tentang kiamat itu, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”(
Q.S.Al-Mu’min:59).
Adanya sebagian manusia yang mengatakan bahwa kiamat itu terjadi pada hari dan
tanggal ini dan itu, hal tersebut merupakan tanda-tanda pada diri mereka itu kekafiran. Kita
sebagai muslim tidak perlu terpengaruh, karena yang demikian itu merupakan ujian
keimanan bagi kita, yang pasti hanya Allah swt yang Maha Mengetahui kapan terjadinya.
Jadi jelaslah bahwa peristiwa kiamat itu bukanlah akal-akalan dari nabi Muhammad
SAW, tetapi merupakan bukti nyata bagi manusia bahwa Al-Qur’an itu adalah benar wahyu
dari Allah Yang maha Pencipta. Semakin dipelajari alam semesta ini dengan ilmu
pengetahuan, maka akan semakin jelas oleh manusia bahwa Al-Qur’an itu sungguh
benar. Al-Qur’an itu akan nyata sekali merupakan wahyu Allah Yang Maha Pencipta. Al-
Qur’an itu sungguh kitab suci yang memiliki mukjizat serta keistimewaan yang sangat luar
biasa dan diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan untuk rasional berfikir manusia tentang gravitasi yang menggambarkan
manusia dan gunung-gunung berterbangan itu baru didapatkan kesimpulan setelah manusia
belajar gravitasi selama lebih kurang sekitar 300 tahun lamanya. Selama waktu tersebut
dimulai dari perumusan konsep gravitasi umum oleh Newton sekitar tahun 1687 melalui
bukunya Principia dan konsep pergeseran merah gravitasi (kelengkungan ruang dan
waktu) oleh Albert Einstein tahun 1905 serta konsep keruntuhan gravitasi dan black hole
(Dark energy) oleh Stephen hawking melalui bukunya Grand of Design, penerima Nobel
fisika tahun 2011. Sehingga amat jelas bagi kita bahwa gambaran mekanisme hari kiamat
itu, sangatlah analog dengan apa yang telah disimpulkannya : “bahwa keteraturan alam
semesta ini akan berakhir ditandai dengan hilangnya gravitasi.”
Secara rasional fisika dapat dimengerti bahwa peristiwa manusia dan gunung
berterbangan, bumi mengeluarkan isinya yang berat saat hari kiamat (hari
kehancuran alam semesta) ternyata berhubungan dengan analisa gravitasi……….
Kesimpulan ahli fisika dunia ( S.W.Hawking,2011) ; ” Keteraturan alam semesta
berakhir jika gravitasi hilang “. Fenomena gravitasi alam semesta yang ditemukan
ahli fisika dunia saat ini, jika dipahami maknanya ternyata sudah dijelaskan
fenomenanya saat Al-Qur’an diturunkan yaitu hampir 1500 tahun yang lalu………
Jadi sebelum manusia berfikir tentang gravitasi , Allah SWT telah memberitakan
gravitasi itu kepada manusia dalam Al-Qur’an melalui wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW.

Jadi Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang pertama memperkenalkan


fenomena gravitasi itu kepada manusia melalui Wahyu Allah dalam Al-Qur’an. Allah
SWT telah memberitahukan manusia tentang gravitasi dengan mekanisme saat kiamat
adalah dengan gambaran bahwa manusia dan gunung-gunung berterbangan .
Kebanyakan kita mempelajari alam semesta, tidak menyebut dan beritikad dengan
nama Allah SWT yaitu tuhan yang menciptakan. Manusia lebih banyak mengagungkan
dirinya melalui pemikiran manusia itu sendiri dari pada pengakuan akan keagungan dan
kekuasaan Allah SWT. Liberalisasi diri pada manusia ini dapat memunculkan
kesombongan dan keangkuhan manusia terhadap yang Maha Pencipta. Sadar atau tidak,
manusia itu adalah makluk Allah SWT. Manusia menjalani kehidupan sebagai khalifah di
bumi akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT melalui Al-Qur’an (Q.S.Al-
Baqarah:30).
Sudah ratusan tahun manusia mengembangkan ilmu pengetahuan tentang gravitasi
dan telah ribuan tahun pula, Allah SWT mewahyukan isyarat gravitasi itu melalui Nabi
Muhammad SAW dalam Al-Qur’an dan kenapa kita selama ini belum mengambil hikmah
dari hal tersebut..?. Hal ini kemungkinan sekali karena kita belajar fisika itu terpisah dengan
Islam dan Al-Qur’an. Terkadang kita sebagai manusia sudah begitu sombong dengan ilmu
pengetahuan sehingga mengesampingkan Allah SWT sebagai yang Maha Pencipta.
Beliau Rasulullah Muhammad SAW melalui wahyu Allah SWT, telah menjelaskan
analisa dari gravitasi dalam Al-Qur’an yaitu : manusia seperti anai-anai terbang,
gunung-gunung seperti kapas beterbangan (Q.S. Al-Qoriah:1-5), gunung-gunung itu
seperti pasir bertaburan (Q.S.Al-Muzzammil:14), bumi mengeluarkan beban-bebanya
yang berat (yang dikandungnya) (Q.S.Az-Zalzalah:1-2), bumi memuntahkan
(mengeluarkan) apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. (Q.S.Al-Insyiqaq:3-
4),gunung dihancurkan, maka jadilah ia seperti debu yang berterbangan. (Q.S.Al-
Waqiah:4-6).
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Allah SWT dalam Al-Qur’an, dengan
beberapa ayat di dalamnya ; (Q.S. Al-Qoriah:1-5), (Q.S.Al-Muzzammil:14), (Q.S.Az-
Zalzalah:1-2), (Q.S.Al-Insyiqaq:3-4), (Q.S.Al-Waqiah:4-6) yang mengandung makna
gravitasi. Sehingga Al-Qur’an sebagai wahyu Allah SWT dan kitab suci agama Islam,
dijadikan sumber dan dasar dalam mempelajari ilmu pengetahuan oleh ilmuwan muslim,
karena memang salah satu hikmah dari Al-Qur’an itu adalah sumber ilmu bagi manusia.
Perluasan dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke 7 M sampai abad ke 12 M,
banyak Ilmuwan muslim mengembangkan ilmu pengetahuan dengan pengamatan alam
berdasarkan inspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an. Islam sangat mendorong dan menyuruh
umatnya untuk mempelajari ilmu alam (sains) termasuk ilmu Fisika. Oleh karena dalam
melaksanakan ibadah, umat Islam perlu dengan ilmu seperti ; ilmu menentukan waktu
sholat, ilmu menentukan arah kiblat, ilmu menentukan awal puasa, hari raya, ilmu
menentukan waktu wukuf di arafah, ilmu tentang pergantian bulan, tahun dan
sebagainya.
Dengan kesholehan dan kejeniusan ilmuwan-ilmuwan muslim saat itu, khususnya
ilmuwan yang mempelajari tentang pembahasan gravitasi seperti; Al-kindi (801 M – 873
M), maka beliau menuliskan banyak karya dalam bidang goemetri , astronomi (fenomena
gravitasi), aritmatika, (yang dibangunnya dari berbagai prinsip aritmatis) dan fisika. Al-
Kindi dikenal sebagai penggagas sistem fenomena gravitasi dan teori relativitas.
Selanjutnya ilmuwan muslim Al -Biruni (973 M – 1048 M) , dengan kesholehan dan
kecerdasan Al-Biruni merangsang dirinya mendalami sekitar ilmu astronomi. Al-Biruni
dikenal sebagai penemu konsep gaya gravitasi, ia misalnya memberikan perhatian yang
besar terhadap kemungkinan gerak bumi mengitari matahari (heliosentris). Namun ia
berpendapat, seperti pernah ia sampaikan dalam suratnya kepada Ibnu Sina, bahwa gerak
eliptis lebih mungkin daripada gerak melingkar pada planet. Al-Biruni konsisten
mempertahankan pendapatnya tersebut, dan ternyata di kemudian hari terbukti
kebenarannya menurut ilmu astronomi modern.
Setelah digagasnya konsep gaya gravitasi oleh Al-Biruni maka konsep tersebut
dikembangkan dan dilanjutkan lagi oleh AL-Khazini (1045 M – 1130 M). Al-
Kaziniadalah fisikawan muslim terbesar sepanjang sejarah.’’ Begitulah pengakuan
Charles C Jilispe, editor Dictionary of Scientific Bibliography menjuluki saintis Muslim,
Al-Khazini. Para sejarawan sains menempatkan saintis kelahiran Bizantium itu dalam posisi
yang sangat terhormat. Ilmuwan Muslim yang berjaya di abad ke-12 M tepatnya (1115-1130
M) itu telah memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern,
terutama dalam fisika dan astronomi. Al-Khazini merupakan saintis Muslim yang banyak
menguasai astronomi, fisika, kimia, matematika, serta filsafat. Al-Khazini merupakan
ilmuwan yang mencetuskan teori penting dalam sains. Teori penting tersebut seperti metode
ilmiah eksperimental dalam ilmu mekanika; energi potensial gravitasi, perbedaan
daya, masa dan berat.
Perlu diingat bahwa hampir 900 tahun jaraknya antara gagasan konsep gaya gravitasi
dan hukum gerak oleh Al-kindi (801 M – 873 M), Al -Biruni (973 M – 1048 M) dan AL-
Khazini (1045 M – 1130 M)….dengan Newton. Newton (1642-1727) melanjutkan untuk
menjelaskan konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi dan Gerak. Hanya saja pada Newton
penjelasan konsep gaya gravitasi tersebut dalam buku principia (1687), selanjutnya
dipromosikan oleh bantuan jurnalistik dan media Barat/Eropa. Barat sebagai bloker ilmu
pengetahuan mengesampingkan karya ilmuwan-ilmuwan Muslim saat itu. Itulah gambaran
rekayasa ilmiah dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan oleh Barat.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan wahyu Allah SWT tentang fenomena gravitasi
saat terjadinya hari kiamat. Semua penjelasan gravitasi tersebut di atas diterima oleh Nabi
Muhammad SAW di waktu Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT. Waktu turunnya Al-
Qur’an tersebut sampai waktu Newton menjelaskan kembali konsep dan hukum gravitasi
itu dalam buku principia adalah sangat jauh sekali beda waktunya (dari abad 6 M sampai
abad ke 17 M). Selisih waktu dari Al-Qur’an turun sampai kepada zaman Newton
adalah lebih dari seribu tahun lamanya (lebih 1000 tahun).
Apabila kita simak dengan mendalam masalah diatas berdasarkan teori berpikir
manusia menurut taksonomi bloom ; Ingatan, Pemahaman , Aplikasi , Analisa, Sintesa,
Evaluasi, dapat kita pahami bahwa Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan wahyu
Allah SWT tentang peristiwa kiamat tersebut jika kita lihat oleh pemikiran kita manusia,
sudah pada tingkat berfikir tertinggi (analisa…evaluasi). Tingkat evaluasi maksudnya
karena pada ayat-ayat Al-Qur’an tersebut sudah menjelaskan “ jika gravitasi sudah tidak
ada maka manusia dan gunung berterbangan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, dan
itulah gambaran hari akhir atau kiamat. Sedangkan apabila ditelusuri sejarahnya
Rasulullah Muhammad SAW itu bukanlah pemikir sains apalagi seorang ilmuwan
dan itulah bukti bahwa Al-Qur’an itu benar, …..Sungguh..sungguh Maha Benar
Allah SWT dengan segala wahyu-Nya dalam Al-Qur’an.
Berdasarkan perkembangan teori gravitasi tersebut maka yang sangat penting kita
pahami bahwa mempelajari fisika tidaklah terbatas pada analisa fakta fisiknya saja, akan
tetapi perlu dikembangkan juga apa hikmah dibalik fakta itu semua atau makna spiritual
(religious) dibalik fakta. Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang di dalamnya
terkandung banyak sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta-fakta yang ada di alam
semesta. Fakta bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan
teknologi abad sekarang ternyata telah dinyatakan Al-Qur’an hampir sekitar 1500 tahun
lalu. Al-Qur’an itu tidak ada keraguan lagi padanya dan merupakan petunjuk bagi orang
yang bertagwa sekaligus sumber ilmu pengetahuan bagi manusia.
Apabila kita membaca Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan tentang datangnya
kiamat, hari kebangkitan dan hukuman kepada siapa yang mendustainya. Sungguh
harikiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sungguh Allah akan
membangkitkan siapapun yang di dalam kubur (Q.S.Al-Hajj:7). Sesungguhnya hari kiamat
pasti akan datang, tidak ada keraguan tentang kiamat itu, akan tetapi kebanyakan manusia
tiada beriman ( Q.S.Al-Mu’min:59).Manusia telah diajak untuk bertaqwa kepada Allah,
dan sungguh guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (Q.S.Al-
Hajj:1). Allah swt menyediakan neraka (api yang sangat besar) yang menyala-nyala
bagisiapa yang mendustakan hari kiamat (Q.S.Al-Furqan:11).

sungguh hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sungguh Allah
akan membangkitkan siapapun yang di dalam kubur (Q.S.Al-Hajj:7)
Wahai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu (Allah), sungguh guncangan hari
kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (Q.S.Al-Hajj:1)
Bahkan mereka mendustakan hari kiamat dan Kami menyediakan neraka yang
menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat (Q.S.Al-Furqan:11)
Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kiamat, katakanlah ilmu
tentang kiamat itu hanya disisi Allah, dan tahukah engkau boleh jadi hari kiamat itu
sudah dekat waktunya (Q.S.Al-Ahzab:33)

Islam adalah agama yang diwahyukan Allah SWT, dengan ajaran yang disampaikan
oleh Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Keberadaan
Islam akan lebih terasa dan kebesaran Allah SWT akan semakin tampak nyata, apabila
keIslaman dan keImanan itu didasari dengan ilmu. ilmu pengetahuan manusia itu terbatas,
terbatas pada alam nyata/syahadah apalagi ilmu sains hanya mengandalkan metode
ilmiahnya. Ilmu manusia tidak mampu menguasai tentang alam gaib (gaib tentang waktu,
gaib tentang kematian, gaib tentang hari akhirat, gaib tentang surga dan neraka dan
sebagainya), untuk itulah manusia memerlukan keyakinan yang didasari dengan petunjuk
Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia telah menjelaskan tentang perkara
yang nyata di dunia maupun tentang perkara yang gaib di akhirat.
Untuk memahami tentang alam akhirat, seorang saintis dan teknokrat perlu belajar
kepada para Ulama Islam yang telah terbukti kesholehannya. Ulama yang memiliki ilmu
ibadah, ilmu tauhid, ilmu fiqih berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Begitu
juga para Ulama dapat berdiskusi dengan saintis dan teknokrat jika ingin mengetahui lebih
tentang ilmu alam seperti ; massa, materi, suhu, cahaya, listrik, magnet, gerak, jarak,
kecepatan, getaran, gelombang, energi, ruang dan sebagainya. Memang manusia itu tidak
ada yang sempurna dan menguasai semua ilmu. Manusia itu diciptakan Allah SWT pada
kesempurnaan pembentukannya dibandingkan dengan makluk lainnya. Manusia tidaklah
memiliki kesempurnaan dalam ilmunya jika dibandingkan dengan ilmu Allah
SWT.Tidaklah diberikan oleh Allah SWT ilmu kepada manusia kecuali sedikit sekali.
Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab
suci Al-Qur’an. Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam Al-Qur’an cukup banyak.
Allah swt telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an,
manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada. Untuk
memahami ayat-ayat Al-Qur’an khususnya ayat tentang alam semesta, manusia perlu
mengembangkan ilmu fisika dan ilmu lainnya Seperti; astronomi, matematika, kimia,
biologi, kedokteran, pertanian, dan teknologi lainnya. Dengan sains dan teknologi manusia
dapat memperbaiki peradabannya. Oleh karena ilmu sains dan teknologi tersebut
berkonsepsi ilmiah/nyata, sehingga semua ilmu sains dan teknologi tidak dapat
digunakan manusia untuk mengkaji alam akhirat dan hikmah itulah Allah SWT
menurunkan Al-Qur’an kepada manusia untuk menjadi petunjuk.
Pada saat ini yang merisaukan kita selaku muslim adalah masih banyaknya para
saintis yang memiliki persepsi bahwa berbicara tentang Islam, seolah-olah menjadi
penghambat perkembangan ilmu Pengetahuan. Bukankah perkembangan ilmu pengetahuan
itu dari sejarahnya juga didorong oleh saintis Islam.? Seperti; Ali Algoritmi dan Aljabar
ahli matematik, Al kindi ahli astronomi, Ibnu sina ahli kedokteran dan yang lainnya.
Fakta yang pernah penulis alami seperti; berdasarkan kepada Al-Qur’an, bahwa alam
semesta itu tidaklah kekal. Penulis mengemukakan bahwa dalam fisika itu tidak ada
hukum kekekalan, dan yang ada itu adalah hukum konservasi. Konservasi diartikan
awet bukan kekal. Hal tersebut juga dapat ditinjau dari segi etimologi bahasa, matematika,
maupun secara fisika. Pada saat itu cukup banyak yang membantah dan menentang,
Penulis berusaha menyakinkan dengan mengemukakan bahwa ditinjau dari aspek
etimologi bahasa berasal dari conservation of energy dan bukan eternal of energy, dari
aspek matematika dirumuskan berdasarkan gaya konservatif dan bukan gaya
kekal, maupun dari aspek empiris fisik benda harus terisolasi dari pengaruh gaya luar
sedangkan isolasi gaya luar sangat sulit dilakukan apalagi analisanya menggunakan asumsi
dan pengabaian fenomena mikro yang terjadi.
Dalam Al-Qur’an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa di alam semesta ini
berserta isinya adalah kekal, tetapi justru sebaliknya fana (tidak kekal); (Q.S.Al-
Anbiyaa:8,34,35, Q.S.Al-A’raf:185, Q.S. At-Taubah:38, Q.S.Al-Isra:76, Q.S.Al-Kahfi:59,
Q.S.Al-Mukminun:15,114). Mulanya banyak yang belum menerima dengan alasan bahwa
fisika itu ilmu pengetahuan, sedangkan Al-Qur’an itu urusan agama. Yang menjadi
permasalahan bagi kita kenapa selama ini fisika belum digunakan untuk memahami ayat
tentang alam semesta dalam Al-Qur’an?. Ilmu fisika itu untuk kesejahteraan hidup manusia
di dunia dan Al-Qur’an merupakan petunjuk hidup sejahtera di dunia sekaligus juga di
akhirat
Banyak hal yang perlu kita pelajari dan mengambil hikmah dengan fisika. Dalam
kajian fisika dipelajari ilmu tentang alam semesta yang lebih dikenal dengan
astrofisika.Berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang penulis dapatkan di Pasca
Sarjana Ilmu Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Jokyakarta tahun 1998, di
departemen Astrofisika Boscha Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2003, di
departemen Astrofisika Penang Universitas Sains Malaysia (USM) tahun
2011 dan pengalaman sebagai pembina Olimpiade Sains Nasional bidang
Fisika/astronomi, dicermati cukup banyak kajian ilmu fisika yang berhubungan
dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan tentang mekanisme kejadian alam
semesta, proses yang terjadi saat ini dan mekanisme tentang berakhirnya alam semesta itu.
Hasil penelitian para ahli fisika dunia saat ini seperti ; teori Big Bang, teori hubble dan
Doppler, teori Stephen hawking, dan sebagainya. Semua teori tersebut sebenarnya
sudah diberitahukan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Jadi apabila kita
mempelajari fisika juga mempelajari dan memahami Al-Qur’an banyak hikmah-hikmah
yang kita dapatkan.
Dengan adanya penelitian dan pengamatan melalui observatorium serta satelit
ruang angkasa Tahun (1927-2005) diperoleh kesimpulan “Teori Big-Bang” (Teori
Dentuman super Dahsyat) bahwa Alam semesta itu bermula dari satu bintang. Tahun 2005
Paul Davies ; meluncurkan satelit astronomi ke ruang angkasa dengan dibekali alat Cosmic
Background Emission Explorer dan sampai dengan sekarang, prinsip kosmologis telah
berhasil dikonfirmasikan melalui pengamatan pada radiasi latar mikrogelombang kosmis,
sisa ledakan. Konsepsi inilah yang paling diterima oleh ahli kosmologi yang
menggambarkan bahwa alam semesta terbentuk melalui mekanisme ledakan. Teori ilmiah
inilah yang telah terbukti dengan teknologi modern dan yang paling diterima para ahli
fisika dunia di abad modern. Sedangkan dalam Al-Qur’an telah diberitakan sekitar hampir
1.500 tahun yang lalu dalam (QS.Al-Anbiyaa: 30).

“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan antara
keduanya; dan dari air Kami (Allah) jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Q.S.Al-Anbiyaa: 30)

Tahun 1989 George Smoot dan Tahun 2005 Paul Davies ; meluncurkan satelit
astronomi ke ruang angkasa dengan dibekali alat COBE, dengan hasil yang secara jelas
menunjukkan keberadaan kerapatan dan panas sisa ledakan yang ada pada alam
semesta.Prinsip kosmologis telah berhasil dikonfirmasikan melalui pengamatan pada
radiasi latar mikrogelombang kosmis, sisa ledakan. Konsepsi inilah yang paling diterima
oleh ahli kosmologi yang menggambarkan bahwa alam semesta terbentuk melalui
mekanisme ledakan.
Dengan fisika kita mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Allah SWT sebagai pencipta memisahkan antara
keduanya, melalui mekanisme ledakan. Al-Qur’an memberitakan jauh sebelum manusia
meneliti secara ilmiah dan menyimpulkannya. Hal ini menjadi bukti bahwa Al-Qur’an
itu benar. Sungguh..sungguh mahabenar Allah SWT dengan firman-Nya.
Al-Qur’an juga menjelaskan tentang pergerakan bintang-bintang atau gerak menjauh
dari benda-benda alam semesta. Penemuan pergerakan menjauh dari bintang –bintang
pertama kali ditemukan oleh fisikawan Doppler tahun 1842 dengan direkamnya pergeseran
spectrum bintang kearah merah atau spectrum panjang gelombang panjang.
Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan
galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya.
Sebagaimana yang disugesti oleh Lemaître, pengamatan ini dianggap mengindikasikan
bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang
secara langsung menjauhi titik pandang kita, semakin cepat pergerakan kearah panjang
gelombang panjang maka gerakan untuk menjauhnya atau gerakan mengembangnya alam
semesta itu semakin cepat pula.

Dan langit itu Kami (Allah) bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya, Kami
benar-benar meluaskannya. (Q.S.Az-Zariyat:47)
Dia (Allah) meninggikan bangunannya (langit) lalu menyempurnakannya, (Q.S.An-
Naziat: 28).
Pada awal abad ke-20, fisikawan Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi George
Lemaitre, secara teoritis menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan
mengembang. Fakta ini dibuktikan dengan teleskop Edwin Hubble. Hasil pengamatan
menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Bintang-
bintang terus bergerak menjauhi satu sama lain dan ini berarti alam semesta tersebut
“mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh
fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an
pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah,
Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta. Sejak terjadinya peristiwa Big
Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan yang
tinggi. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan
permukaan balon yang sedang ditiup.
Bintang-bintang dilangit, mengalami gerak menjauh (kecepatan radial) dan gerak
sejati (proper motions), dalam detik busur pertahun. Bintang mengalami gerak ruang yaitu
gerak dengan kecepatan radial dan kecepatan tangensial. Akibat bintang bergerak ini maka
koordinat bintang perlu dikoreksi (30-100) tahun sekali.
Kesimpulan fisika yang diperoleh bahwa bintang bergerak menjauh atau alam
semesta mengembang/meluas, hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an itu adalah
benar. Dan langit itu Kami (Allah) bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya
Kami benar-benar meluaskannya (Q.S.Az-Zariyat:47). Al-Qur’an telah memberitakan
pengembangan atau meluasnya alam semesta ini sekitar hampir 1500 tahun yang lalu, jauh
sebelum para ilmuwan menemukannya. Sungguh…Mahabenar Allah SWT dengan segala
firman-Nya.

Dan setiap kali suatu tanda-tanda kebesaran Tuhanmu (Allah) datang kepada mereka,
mereka selalu berpaling dari padanya (Q.S.Yasin:46)

Dari deskripsi fisika tentang alam semesta ini dapat diambil


kesimpulan diantaranya: proses awal terjadinya alam semesta ( teori big bang), yang
terjadi saat sekarang (teori alam mengembang), dan mekanisne yang akan terjadi pada
hari kiamat (teori keruntuhan gravitasi). Semua itu merupakan bukti-bukti kebesaran
Allah SWT bagi orang yang berfikir. Semoga kita termasuk orang yang dapat melihat
dan mengambil pelajaran dari bukti-bukti tersebut.

1.1.Tanda-tanda kebesaran Allah SWT ; Pada proses awal terjadinya alam semesta

“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya;
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada
juga beriman?” (Q.S.Al-Anbiyaa: 30)

1. Teori Hubble dan Doppler, pengamatan melalui observatorium serta satelit ruang angkasa
Tahun (1927-2005)
2. Tahun 2005 Paul Davies ; meluncurkan satelit astronomi ke ruang angkasa dengan dibekali
alat Cosmic Background Emission Explorer
3. Dengan hasil yang secara jelas menunjukkan keberadaan kerapatan dan panas sisa ledakan
yang ada pada alam semesta
4. Vesto Sliper (1932) yang meneliti bahwa garis-garis spectrum galaksi-galaksi semakin
menjauh dan bergeser (galaksi-galaksi itu semua bergerak saling menjauhi)
5. Arno Penzias dan Robert Wilson (1965) sang pemenang hadiah Nobel ilmu pengetahuan
melalui penelitiannya tentang adanya radiasi yang tidak terbatas terjadi di alam semesta
yang disebut sebagai radiasi latar belakang kosmik dan keberadaan bentuk kerapatan dan
panas sisa ledakan yang menghasilkan alam semesta
6. Alan Guth (1980) yang melakukan penghitungan matematis tentang gerak menjauhnya
galaksi-galaksi menggunakan teleskop Hubble di Observatorium Palomar Mounth
7. Prinsip kosmologis berhasil dikonfirmasikan melalui pengamatan pada radiasi latar
mikrogelombang kosmis, sisa ledakan
8. Sedangkan dalam Al-Qur’an telah diberitakan sekitar hampir 1.500 tahun yang lalu
dalam (Q.S.Al-Anbiyaa: 30).
1.2.Tanda-tanda kebesaran Allah swt : Proses yang terjadi sekarang
(mengembang) alam semesta

Dan langit itu Kami (Allah) bangun dengan kekuasaan Kami dan sesungguhnya, Kami
benar-benar meluaskannya. (Q.S.Az-Zariyat:47)

1. Penemuan pergerakan menjauh dari bintang –bintang pertama kali ditemukan oleh
fisikawan Doppler tahun 1842
2. direkamnya pergeseran spectrum bintang kearah merah atau spectrum panjang gelombang
panjang.
3. Edwin Hubble (1929) menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh
umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya
4. Lemaître, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus
bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik
pandang kita
5. semakin cepat pergerakan kearah panjang gelombang panjang maka gerakan untuk
menjauhnya atau gerakan mengembangnya alam semesta itu semakin cepat pula.
6. Pelebaran garis spektrum dapat disebabkan oleh atom itu sendiri (tumbukan dan medan
magnet) dan pelebaran garis spekrum pengaruh luar (rotasi bintang, pengembangan
selubung, turbulensi atsmosfere bintang)
7. Bintang-bintang dilangit berdasarkan pemotretan observatorium dengan teleskop dan
pesawat ruang angkasa, mengalami gerak menjauh. Gerak menjauh (kecepatan radial) dan
gerak sejati (proper motions)
8. Bintang-bintang dilangit berdasarkan pemotretan observatorium dengan teleskop dan
pesawat ruang angkasa mengalami gerak menjauh rata-rata sekitar (50-120) km/detik
9. Bintang mengalami gerak ruang (kecepatan radial dan tangensial). Maka koordinat bintang
perlu dikoreksi (30-100) tahun sekali
10. Dalam Al-Qur’an telah diberitakan sekitar hampir 1.500 tahun yang lalu pada
(Q.S.Az-Zariyat:47, An-Naziat: 28, Al-Gasyiyah:18)

1.3.Tanda-tanda kebesaran Allah SWT ; Mekanisme yang akan terjadi saat akhir alam
semesta (kiamat)

Hari Kiamat, Apa itu hari Kiamat, Tahukah kamu Kiamat itu, Pada hari kiamat itu
manusia seperti anai-anai terbang, Dan saat kiamat itu gunung-gunung seperti kapas
beterbangan (Q.S. Al-Qoriah:1-5)
Ingatlah pada hari ketika, bumi dan gunung-gunung berguncang keras dan
jadilahgunung-gunung itu seperti pasir bertaburan. (Q.S.Al-Muzzammil:14)
Apabila bumi diguncang dengan guncangan yang dahsyat dan bumi mengeluarkan
beban-bebanya yang berat (yang dikandungnya). (Q.S.Az-Zalzalah:1-2):

1. Newton (1642-1727) tentang konsep Gaya dalam Hukum Gravitasi.


2. Albert Einstein (1879-1955) dengan Teori Relativitasnya (1905) dan (1907) teori
pergeseran merah gravitasi
3. Stephen William Hawking, (1942), beliau dikenal sebagai ahli fisika teoritis, bidang
Astrofisika, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi dan konsep
gravitasi alam semesta. (2011) black hole : bahwa alam semesta ini berawal dan berakhir
melalui konsepsi gravitasi “keteraturan alam semesta ini akan berakhir ditandai dengan
hilangnya gravitasi”
4. Keteraturan alam semesta hilang berarti kiamat (tidak ada keteraturan)
5. Gravitasi hilang berarti manusia dan gunung serta benda lainnya terbang dan isi bumi
keluar karena tidak ada gaya gravitasi yang menarik ke pusat bumi.
6. konsep berterbangan, berhamburan, bumi mengeluarkan isinya yang berat, pada saat Al-
Qur’an diturunkan, tentulah belum sesuai dengan rasional manusia tentang kehancuran saat
itu.
7. Rasional kehancuran saat itu ; banjir besar manusia tengelam, topan, badai dan hujan batu,
Gempa besar dan tanah rengkah serta manusia tengelam kedalam rengkahan tanah, dan
sebagainya.
8. Sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad
sekarang ternyata telah dinyatakan dalam Al Qur’an hampir sekitar 1500 tahun lalu
pada(Q.S. Al-Qoriah:1-5, Al-Muzzammil:14, Az-Zalzalah:1-2, Al-Waqiah:4-6)

Masih banyak isyarat dan hikmah dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan Fisika.
Pembahasan lebih lanjut tentang fisika dalam Al-Qur’an, dapat dilihat pada penjelasan
ayat-ayat berikut; dituliskan dalam bentuk (Al-Quran.Surat. nomor surat ; nomor ayat),
Fisika alam semesta : (Q.S.2;22), (Q.S.3;190,191), (Q.S.39;5,9), (Q.S.10;101),
(Q.S.12;105), (Q.S.13;2), (Q.S.21;30,33), (Q.S.31;20), (Q.S.35;28,35),
(Q.S.37;6), (Q.S.45;13), (Q.S.50;6-11), (Q.S.51;47), (Q.S.73;14), (Q.S.79;28),
(Q.S. 81;1-29), (Q.S.82;1-19), (Q.S.84;1-25), (Q.S.88;1-26), (Q.S.99;1-8),
(Q.S.101;1-11)
Fisika antariksa, Bintang: (Q.S.2;29,189), (Q.S.3;190,191), (Q.S.5;75), (Q.S.6;97),
(Q.S.10;5,101), (Q.S.15;16,17,18), (Q.S.39;6), (Q.S.17;12), (Q.S.20;114),
(Q.S.21;30,33), (Q.S.52;35,36), (Q.S.79;27,28), (Q.S.23;14,17), (Q.S.26;210-
212), (Q.S.76;2), (Q.S.27;64), (Q.S.30;50), (Q.S.36;37-40), (Q.S.37;6-10),
(Q.S.44;7), (Q.S.53;46), (Q.S.67;3-5), (Q.S.72;8,9), (Q.S.75;37), (Q.S.77;20),
(Q.S.85;1-3,9), (Q.S.86;1-3,11), (Q.S.87;1-2), (Q.S.96;1-5)
Fisika fluida, kelautan : (Q.S.2;50,164), (Q.S.5;96), (Q.S.6;59,63,97), (Q.S.7;138,163),
(Q.S.10;22,90), (Q.S.14;32), (Q.S.16;14), (Q.S.17;66,67,70), (Q.S.18;61-
63,79109), (Q.S.20;77), (Q.S.22;65), (Q.S.24;40), (Q.S.26;63), (Q.S.25;53),
(Q.S.27;61-63), (Q.S.30;41) (Q.S.31;27,31), (Q.S.35;12), (Q.S.42;32-34),
(Q.S.43;12,13), (Q.S.44;24), (Q.S.45;12), (Q.S.52;6), (Q.S.55;19,20,24),
(Q.S.81;6), (Q.S.82;3)
Fisika waktu, cahaya, Siang & malam : (Q.S.2;28,185,189,194), (Q.S.3;27), (Q.S.4;40),
(Q.S.5;2,97), (Q.S.6;96), (Q.S.7;143), (Q.S.9;26,36,38,51), (Q.S.10;5,24,61),
(Q.S.13;2), (Q.S.15;19), (Q.S.17;1), (Q.S.22;47), (Q.S.25;62), (Q.S.27;88),
(Q.S.28;71-72), (Q.S,37;5), (Q.S.32;5,11), (Q.S.36;37,39,40), (Q.S.39;5),
(Q.S.56;85), (Q.S.70;4,40), (Q.S.89;1-4), (Q.S.91;1-4), (Q.S.92;1-2), (Q.S.93;1-
2), (Q.S.99;7,8), (Q.S.100;1-4), (Q.S.103;1-3)
Fisika Atmosfere, angin, awan, hujan : (Q.S.2;164,266), (Q.S.3;117), (Q.S.6;99),
(Q.S.7;57), (Q.S.10;22), (Q.S.13;12,17), (Q.S,14;18), (Q.S.15;22), (Q.S.16;10),
(Q.S.17;68,69), (Q.S.18;45), (Q.S.21;81,104), (Q.S.22;31), (Q.S.23;18),
(Q.S.24;40,43), (Q.S.25;48,53), (Q.S.27;63,58,88), (Q.S.30;46-51), (Q.S.31;34),
(Q.S.32;27), (Q.S.33;9), (Q.S.34;12), (Q.S.35;9,12), (Q.S.36;37), (Q.S.39;21),
(Q.S.42;28,33), (Q.S.45;5), (Q.S.46;24-25), (Q.S.51;7,41-42,47), (Q.S.52;44),
(Q.S.53;1), (Q.S.54;19-20), (Q.S.56;68-69), (Q.S.69;6-7), (Q.S.71;15),
(Q.S.72;8), (Q.S.86;1-4,11)
Fisika bumi & Gunung : (Q.S.2;22), (Q.S.7;74), (Q.S.10;24), (Q.S.11;43), (Q.S.13;2,3),
(Q.S.15;19,82), (Q.S.16;15,81), (Q.S.18;47), (Q.S.19;90), (Q.S.20;53,105-107),
(Q.S.21;30,31,79), (Q.S.22;18,65), (Q.S.25;62), (Q.S.26;63,149,150),
(Q.S.27;61,88), (Q.S.28;71-72), (Q.S.29;40), (Q.S.30;25), (Q.S.31;10),
(Q.S.33;72), (Q.S.34;2,9,10), (Q.S.35;27,41), (Q.S.36;37,40), (Q.S.37;5),
(Q.S.38;18,19), (Q.S.41;10), (Q.S.50;744, (Q.S.52;10), (Q.S.56;5-6),
(Q.S.69;14), (Q.S.70;9,40), (Q.S.73;14), (Q.S.77;10,27), (Q.S.78;7,20),
(Q.S.79;30,32), (Q.S.81;3), (Q.S.88;19), (Q.S.95;2), (Q.S.99;1-2), (Q.S.101;5)
Penjelasan dan pemilihan tentang nomor surat dan nomor ayat dalam Al-Qur’an ini,
disesuaikan dengan makna dan isyarat fisika yang terdapat dalam beberapa terjemahan Al-
Qur’an, oleh : Buya Mahmud Yunus, Buya Hamka, Buya Quraish Shihab dan ditambah
syaamil Al-Qur’an (terjemahan perkata). Semua Al-Qur’an dan terjemahan tersebut telah
mendapat legalitas dari Departemen Agama Republik Indonesia.
Ya Allah, Ampunilah hamba bila ada yang salah dalam mempelajari Al-Qur’an dan
hikmahnya. Ajarkanlah hamba bila hamba bodoh dalam memahaminya. Ingatkanlah
hamba bila ada ayat yang hamba lupa mengingatnya, Karuniakanlah pada hamba petunjuk,
rahmat serta pahala dari-Mu ya Allah, amin ya Rabbal Alamin.(Letmi Dwiridal, Fisika
Dalam Al-Qur’an ; bab 1 jilid 2, tahun 2014)

2 .teraturnya alam

Dengan sains, kita bisa lebih banyak mempelajari ayat-ayat-Nya di alam ini. Gerhana memberi
banyak bukti bahwa alam ini ada yang mengaturnya. Allah yang mengatur peredaran benda-benda
langit sedemikian teraturnya sehingga keteraturan tersebut bisa diformulasikan untuk prakiraan.
Allah berfirman:

َّ ُ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َّ َ َ ُ َ َ ْ َّ َ َ َّ َ
‫س لكم َو َسخ َر‬ ‫ي والقمر الشم‬ ‫والنهار الليل لكم وسخر ۖ د ِائب ن‬

Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS Ibrahim:33)

Matahari dan Bulan beredar pada orbitnya masing-masing, bagaimana bisa menyebabkan gerhana?
Pada awalnya orang-orang menganggap bumi diam, bulan dan matahari yang mengitari bumi dalam
konsep geosentris. Kemudian berkembang pemahaman matahari yang diam sebagai pusat alam
semesta, benda-benda langit yang mengitarinya, dalam konsep heliosentris. Bulan dan Matahari
juga dianggap punya cahayanya masing-masing. Tetapi Al-Quran memberi isyarat, bahwa walau
terlihat sama bercahaya, sesungguhnya bulan dan matahari berbeda sifat cahayanya dan
gerakannya. Allah SWT berfirman:

َّ َّ َْ َّ َ َ َ َ َ َ َْ ِّ َ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ َٰ َ َّ ِّ َ ْ َ ْ
‫س َج َع َل ال ِذي ه َو‬
َ ‫الش ْم‬ ‫ي َعدد ِلت ْعلموا َمن ناز َل َوقد َره نورا َوالق َم َر ِض َياء‬‫ات يف ِّصل ۚ ِبالحق ِإّل ذ ِلك اّلل خلق ما ۚ وال ِحساب الس ِن‬
ِ ‫اْل َي‬
َ َ َ
‫َي ْعلمون ِلق ْوم‬

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-
manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (QS Yunus:5).

Ayat ini bukan hanya mengungkapkan perbedaan sifat cahaya matahari dan bulan, tetapi juga
perbedaan geraknya. Perbedaan orbitlah yang menyebabkan matahari tampak tidak berubah
bentuknya, sedangkan bulan berubah-ubah bentuknya sebagai perwujudan perubahan tempat
kedudukannya (manzilah-manzilah) dalam sistem bumi-bulan-matahari. Kini sains bisa
mengungkapkan sifat gerak dan sumber cahaya bulan dan matahari.Gerak harian matahari dan
bulan, terbit di Timur dan terbenam di Barat, hanya merupakan gerak semu. Karena sesungguhnya
bumilah yang bergerak. Bumi berputar pada porosnya sekali dalam sehari sehingga siang dan malam
silih berganti dan benda-benda langit pun tampak terbit dan terbenam, seperti halnya matahari dan
bulan. Sesungguhnya gerak yang terjadi bukan hanya bumi yang berputar pada porosnya, tetapi juga
matahari dan bulan beredar pada orbitnya. Bulan mengorbit bumi, sementara bumi mengorbit
matahari, dan matahari pun tidak diam, tetapi bergerak juga mengorbit pusat galaksi. Cahaya
matahari berasal dari reaksi nuklir di intinya, sedangkan bulan berasal dari pantulan cahaya
matahari. Efek gabungan sudut datang cahaya matahari dan sudut tampak dari permukaan bumi
menyebabkan bulan tidak selalu tampak bulat, tetapi berubah-ubah dari bentuk sabit ke purnama
yang bulat, dan kembali lagi ke sabit tipis seperti pelepah kering. Allah SWT berfirman,

َ َّ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َّ َ ََ َ َ َ َْ ْ ْ َْ َ َّ َ َ
‫َح ََّ َٰت َمن ناز َل قد ْرناه َوالق َم َر ال َع ِل ِيم ال َع نز نيز تق ِدير ذ َٰ ِلك ل َها ِلم ْستقر ت ْج نري َوالش ْمس مظ ِلمون ه ْم ف ِإذا الن َه َار ِمنه ن ْسلخ الل ْيل لهم َو َآية‬
َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َّ َ
ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َّ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ َ
‫ون َعاد‬ ِ ‫يسبحون فلك ِ ِف وكل النه نار س ِابق الليل وّل القمر تد نرك أن لها ينب ِ ِغ الشمس ّل الق ِد ِيم كالعرج‬

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam, Kami tanggalkan siang
dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di
tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah
Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang
terakhir) kembalilah ia seperti bentuk pelepah yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada
garis edarnya. (QS Yaasiin: 37-40).

Walau tampak matahari dan bulan berjalan pada jalur yang sama, tidak mungkin keduanya
bertabrakan atau saling mendekat secara fisik, karena orbitnya memang berbeda. Perjumpaan bulan
dan matahari saat gerhana matahari hanyalah ketampakkannya, ketika matahari tampak terhalang
oleh bulan yang berada di antara matahari dan bumi. Dan pada saat gerhana bulan, bulan dan
matahari berada pada posisi yang berseberangan sehingga cahaya matahari yang mestinya
mengenai bulan, terhalang oleh bumi. Bulan purnama menjadi gelap karena bayangan bumi.

Sains menjelaskan fenomena yang sesungguhnya. Sains menghilangkan mitos dan meneguhkan
keyakinan akan kekuasaan Allah. Gerhana kita ambil hikmahnya, bahwa Allah menunjukkan
kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya dengan fenomena itu. Keteraturan yang luar biasa yang Allah
ciptakan memungkinkan manusia menghitung peredaran matahari untuk digunakan dalam
perhitungan waktu dan digunakan untuk memprakirakan gerhana. Mari kita buktikan bahwa sains
telah memprediksi gerhana pagi ini. Ketika kita menyaksikan kebenaran prakiraan sains, bukan
kebanggaan intelektual yang kita tunjukkan melainkan ungkapan:Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau
ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau (dari segala kekurangan), maka (ampunilah segala
kesalahan penjelahan intelektual kami dan) peliharalah Kami dari siksa neraka.

Anda mungkin juga menyukai