Anda di halaman 1dari 6

Desain jaringan dengan menggunakan 2 buah laboratorium, dengan masing-masing

laboratorium memiliki 20 unit computer. Kedua laboratorium dihubungkan dengan


menggunakan router. Setiap IP komputer di dalam laboratorium, di atur secara dinamis dengan
menggunakan protocol DHCP dari router yang digunakan. Secara umum, gambaran kedua
laboratorium diperlihatkan sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1. Desain Komunikasi Data Kedua Laboratorium


Router yang digunakan pada kedua laboratorium menggunakan IP static, dimana IP LAN dan
IP komunikasi kedua router dibedakan satu sama lainnya.

Gambar 2. Pengaturan IP LAN Laboratorium 1


IP LAN dari laboratorium 1 pada router sebagaimana diperlihatkan Gambar 1, ditempatkan
pada fastethernet0/0 (fa0/0) dengan pengaturan IP 192.168.1.1 dengan subnetmask

Halaman 1
255.255.255.0. Untuk memudahkan dalam konfigurasi, maka pengaturan IP pada computer
klien dilakukan secara dinamis.

Gambar 3. Pengaturan IP DHCP Komputer Laboratorium 1


Gambar 3 memperlihatkan pengaturan IP dinamis pada computer laboratorium 1. Secara
keseluruhan IP pada computer dalam laboratorium 1 menggunakan pengaturan dinamis yang
biasa disebut dengan DHCP.

Gambar 4. Pengaturan IP LAN Laboratorium 2


IP LAN dari laboratorium 2 pada router sebagaimana diperlihatkan Gambar 4, ditempatkan
pada fastethernet0/0 (fa0/0) dengan pengaturan IP 192.168.2.1 dengan subnetmask
255.255.255.0. Untuk memudahkan dalam konfigurasi, maka pengaturan IP pada computer
klien pada laboratoitum 2 dilakukan secara dinamis. Pengaturan IP dinamis pada computer
laboratorium 2 sebagaimana diperlihatkan Gambar 5.

Halaman 2
Gambar 5. Pengaturan IP DHCP Komputer Laboratorium 2
Gambar 5 memperlihatkan pengaturan IP pada computer laboratorium 2 menggunakan
protocol DHCP. Setiap computer di laboratorium 2 menggunakan pengaturan yang sama.

Gambar 6. Pengaturan Koneksi Router Kedua Laboratorium


Kedua laboratorium yang di desain menggunakan kelompok IP yang berbeda. Agar keduanya
bisa saling komunikasi, maka pada kedua laboratorium yang digunakan dihubungkan dengan
kelompok jaringan IP yang berbeda yaitu 192.168.100.0 dengan subnetmask 255.255.255.248.
Penggunaan subnetmask tersebut bermaksud untuk membatasi jumlah IP yang dapat digunakan
yaitu sebanyak 6 buah ditambah dengan 2 buah IP untuk network (192.168.100.0) dan
broadcast (192.168.100.7).
Selanjutnya pada kedua router dilakukan pengaturan routing secara dinamis sebagaimana
menggunakan comman Line Interface sebagai berikut :

Halaman 3
Pengaturan Routing Dinamis Laboratorium 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 192.168.1.0
Router(config-router)#exit
Hasilnya pengaturan routing dinamis sebagaimana diperlihatkan Gambar 7.

Gambar 7. Hasil Pengaturan Routing Dinamis Laboratorium 1


Selanjutnya dilakukan pengaturan DHCP router pada Laboratorium 1 dengan menggunakan
Command Line Interface :
Router(config)#ip dhcp pool lab01
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#exit
Perintah ini akan membagikan IP secara otomatis kepada setiap perangkat yang di konfigurasi
secara dinamis pada laboratorium 1.
Pengaturan Routing Dinamis Laboratorium 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 192.168.2.0
Router(config-router)#exit
Hasilnya pengaturan routing dinamis sebagaimana diperlihatkan Gambar 8.

Halaman 4
Gambar 8. Pengaturan Routing Dinamis Laboratorium 2
Selanjutnya dilakukan pengaturan DHCP router pada Laboratorium 2 dengan menggunakan
Command Line Interface :
Router(config)#ip dhcp pool lab02
Router(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#
Perintah ini akan membagikan IP secara otomatis kepada setiap perangkat yang di konfigurasi
secara dinamis pada laboratorium 2.

Pengujian Koneksi
Setelah IP semua perangkat di konfigurasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
pengujian koneksi pada kedua laboratorium yang dibangun.

Gambar 9. Pengujian Koneksi Kedua Laboratorium

Halaman 5
Gambar 9 memperlihatkan dua buah PC yang melakukan pengujian koneksi. PC lab1-09
menggunakan IP 192.168.1.6 dengan subnetmask 255.255.255.0 dan Gateway 192.168.1.1.
Sedangkan PC lab2-04 menggunakan IP 192.168.2.13 dengan subnetmask 255.255.255.0 dan
Gateway 192.168.2.1. Keduanya terlihat pada Gambar 9 dapat berkomunikasi.

Halaman 6

Anda mungkin juga menyukai