Anda di halaman 1dari 22

Layanan Pendidikan

Agustus 4, 2013 oleh Sulipan

Pendahuluan

Pendidikan selalu menjadi perhatian kita semua, mengingat hampir setengah waktu hidup manusia

dihabiskan untuk mengikuti pendidikan formal, dan apabila ditambah dengan pendidikan non formal dan

informal maka seluruh hidup manusia merupakan kehidupan yang penuh dengan pendidikan. Mengingat

pentingnya hal itu maka pemerintah wajib memberikan layanan pendidikan yang optimal kepada masyarakat

sehingga masyarakat tercukupi kebutuhan pendidikannya dalam rangka menghadapi masalah dalam

kehidupannya.

Jenjang Layanan

Layanan pendidikan dapat dikategorikan dalam beberapa jenjang, yaitu:

1. Layanan pemerintah (pusat, kabupaten/kota dan dinas pendidikan) kepada masyarakat dan sekolah

2. layanan sekolah kepada masyarakat dan siswa

3. Layanan guru kepada siswa

Dari jenjang layanan ini masing-masing memiliki jenis layanan yang berbeda sesuai jenjangnya. Jenis

layanan sesuai jenjangnya dari tinggi ke rendah, dari umum ke khusus dan dari kelompok ke individu. Uraian

jenis layanan dapat dilihat pada bagian berikut ini.

1. Layanan pemerintah (pusat, kabupaten/kota dan dinas pendidikan) kepada masyarakat dan

sekolah

Jenis layanan pada jenjang ini meliputi:

a. Informasi jenis sekolah ke masyarakat

b. Pemberian biaya operasional sekolah

c. Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

d. Pembinaan manajemen

e. Pembinaan akademik
f. Bantuan biaya pendidikan bagi siswa miskin

g. Bantuan operasional bagi sekolah yg kurang biaya

2. layanan sekolah kepada masyarakat dan siswa

a. Informasi sekolah (program, peminatan, paket keahlian, pendaftaran dll) kepada masyarakat

b. Pendaftaran danpenerimaan siswa baru.

c. Peminatan

d. Penyediaan ruang dan sarana belajar

e. Pembelajaran yg sesuai dg karakteristik siswa

f. Bimbingan belajar

g. Kegiatan ekstra kurikuler

h. Pembelajaran remedial

i. Bimbingan karir

i. Bursa kerja

k. Penyaluran ke perguruan tinggi

l. Penyaluran ke dunia kerja

3. Layanan guru kepada siswa

1. Layanan orientasi: memperkenalkan seseorang pada lingkungan yang baru dimasukinya, misalnya

memperkenalkan siswa baru pada sekolah yang baru dimasukinya.

2. Layanan informasi: bersama dengan layanan orientasi memberikan pemahaman kepada individu-individu

yang berkepentingan tentang berbagai hal

yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau

rencana yang dikehendaki. Informasi yang dapat diberikan di sekolah di antaranya: informasi pendidikan,

informasi jabatan, informasi tentang cara belajar yang efektif dan informasi sosial budaya.

3. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran: membantu menempatkan individu dalam lingkungan

yang sesuai untuk perkembangan potensi-potensinya. Termasuk di dalamnya: penempatan ke dalam


kelompok belajar, pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, penyaluran ke jurusan/program studi,

penyaluran untuk studi lanjut atau untuk bekerja.

4. Layanan bimbingan belajar: membantu siswa untuk mengatasi masalah belajarnya dan untuk bisa belajar

dengan lebih efektif.

5. Layanan konseling individual: konseling yang diberikan secara perorangan.

6. Layanan bimbingan dan konseling kelompok: konseling yang dilaksanakan pada sekelompok orang yang

mempunyai permasalahan yang serupa.


Standar Layanan Pendidikan

Dengan mengacu pada jenis layanan di atas maka perlu sekali ditetapkan Standar Pelayanan Minimal di

bidang pendidikan, yang mana standar pelayanan ini berbeda dengan standar nasional pendidikan. Standar

nasional pendidikan mengacu pada komponen/instrumen yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan

pendidikan sedangkan standar pelayanan pendidikan ditekankan pada penyediaan layanan yang dibutuhkan

oleh pelanggan. Dengan demikian, standar pelayanan pendidikan bukanlah miniatur dari SNP (atau SNP

minus) tetapi merupakan hal yang berbeda dengan SNP, yaitu terkait dengan konsep melayani pelanggan

dengan sebaik-baiknya (pelayanan prima) dan memberikan kepuasan pelanggan atas imbalan yang

diberikan oleh pelanggan (customer satisfaction).


Iklan

https://sulipan.wordpress.com/2013/08/04/layanan-pendidikan/

Mutu Layanan Pendidikan


Istilah mutu sementara ini sama artinya dengan kualitas. Sehubungan dengan kualitas ini, Vincent
Craspersz (2003:5) mengemukakan bahwa :

1) Kualitas terdiri dan sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun
keistimewaan aktraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan
kepuasan atas penggunaan produk itu
2) Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

Dalam bidang pendidikan yang menjadi pelanggan layanan jasa adalah para siswa, orang tua, dan
masyarakat. Oleh karena itu pelayanan pendidikan yang bermutu adalah pemberian layanan jasa
pendidikan di sekolah yang dapat memberikan kepuasan kepada para siswa di sekolah dan
masyarakat atau orang tua siswa, sejalan dengan ini Ikke Dewi Sartika (2002:8) mengemukakan
bahwa:

"Kualitas pada dasarnya dapat berupa kemampuan, barang, dan pelayanan, kualitas pendidikan
dapat menunjuk kepada kualitas proses dan kualitas hasil (produk). Suatu pendidikan dapat
bermutu dari segi proses (yang sudah barang tentu amat dipengaruhi kualitas masukannya) jika
proses belajar mengajar berlangsung secara efektif, dan, peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan juga memperoleh pengetahuan yang
berguna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain (functional knowledge) yang ditunjang secara
wajar oleh sumber daya (manusia, dana, sarana dan prasarana).”

Sedangkan di dalam kebijakan Akreditasi Sekolah (Depdiknas;2004:02) dikemukakan, bahwa


yang dimaksud dengan mutu pelayanan pendidikan adalah : "…jaminan bahwa proses
penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan yang seharusnya terjadi dan sesuai pula
dengan yang diharapkan. Agar mutu pendidikan itu sesuai dengan apa yang seharusnya dan apa
yang diharapkan yang dijadikan pagu (benchmark)."
Jadi berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud
dengan mutu pelayanan pendidikan adalah adanya jaminan proses atau layanan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan
mampu memenuhi keinginan para siswa, masyarakat (kepuasan pelanggan)

Pentingnya Pelayanan Pendidikan yang Bermutu


Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia dalam bidang pendidikan adalah rendahnya mutu
pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Salah satunya adalah
proses pemberian layanan pendidikan yang masih jauh dari harapan. Di satu pihak pemberian
layanan pendidikan belum
menemukan cara yang paling tepat, dipihak lain pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta semakin tmgginya kehidupan masyarakat telah semakin meningkatnya tuntutan
kebutuhan hidup sosial masyarakat sebagai pelanggan pendidika.
2)
a. Q Sebagaimana Nanang Fattah (2004:02) mengemukakan, bahwa:
”Semakin tinggi kehidupan sosial masyarakat sejalan denga perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah semakin meningkatkan tuntutan kebutuhan kehidupan
sosial masyarakat. Pada akhirnya tuntutan tersebut bermuara kepada pendidikan, karena
masyarakat meyakini bahwa pendidikan mampu menjawab dan mengantisipasi berbagai
tantangan tersebut. Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
sekolah sebagai institusi tempat masyarakat berharap tentang kehidupan yang lebih baik
di masa yang akan datang. Pendidikan perlu perubahan yang dapat dilakukan melalui
perubahan dan peningkatan dalam pengelolaan atau manajemen pendidikan di sekolah.”

Lebih lanjut tentang alasan pentingnya pelayanan pendidikan yang bermutu Ikke Dewi
Sartika (2002:93) mengemukakan, bahwa:
“Jaminan kualitas pada hakekatnya berhubungan dengan bagainiana menentukan dan
menyampaikan apa yang dipromosikan kepada konsumen, lebih dari itu kita telah memulai
untuk memperbaiki proses penentuan apa yang pelanggan inginkan untuk merancang
kualitas produksi dan prosesnya menggunakan metode seperti penyebaran fungsi kualitas
(Quality Function Development). Namun jika kualitas ditentukan sebagai kepuasan
pelanggan produksi mengikuti kualitas yang diharapkan melalui proses yang melayani
pelanggan.”

Alasan lain dikemukakan Budi Rahaijo (Depdiknas, 2003:03) bahwa : “......... mutu
pendidikan masih belum meningkat secara signifikan, sebagian kecil saja sekolah
menunjukkan peningkatan mutu pendidikan.”
Jadi pelayanan pendidikan yang bermutu itu amat penting agar konsumen (pelanggan)
memperoleh kepuasan layanan dari jasa pendidikan yang diberikan sekolah, sebab para
siswa dan masyarakat selaku pelanggan jasa pendidikan menaruh harapan yang besar
terhadap sekolah dalam rangka mengantisipasi dan menjawab tantangan kehidupan di
masa yang datang, terlebih peningkatan mutu pendidikan yang sudah diperoleh belum
menggembirakan. Mutu pendidikan berkait erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses
pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang
bermutu, dengan kata lain tidak akan ada kepuasan pelanggan (para siswa dan
masyarakat).
http://adesuherman.blogspot.co.id/2011/10/mutu-layanan-pendidikan.html
https://www.slideshare.net/mulyonowspd/kualitas-layanan-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai