Anda di halaman 1dari 12

Saturday, December 15, 2012

sistem latihan fursal

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T, maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Program Latihan Futsal “

Dalam penyusunan dan pembuatan program ini penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk
memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, namun inilah bukti dan kenyataannya. Untuk itu
penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah Program Latihan Futsal ini terdapat
kekurangan ataupun kekeliruan yang sekiranya disengaja / tidak disengaja, semua itu adalah
semata - mata kekurangan dan keterbatasan dari penulis. Walaupun demikian penulis berharap
mudah - mudahan makalah Program Latihan Futsal yang dibuat ini dapat menjadi dan
memberikan sumbangan yang besar bagi rekan-rekan siswa.

Penulis menyadari pula dalam rangka penyusunan makalah Program Latihan Futsal ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak berupa bimbingan, petunjuk, saran dan dorongan baik
berupa moril maupun materil.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak – banyak terima kasih yang setulus – tulusnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah Program Latihan Futsal ini,
semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah S.W.T. amin.

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar

………………………………………………..

1
Daftar Isi

………………………………………………..
2
BAB I Pendahuluan

………………………………………………..

3
I.1. Latar Belakang

………………………………………………..

3
I.2. Defenisi Futsal

………………………………………………..

3
I.3. Dasar – dasar Futsal

………………………………………………..

4
BAB II Sistem Latihan

………………………………………………..

6
II.1 Sistem Latihan Dasar
………………………………………………..

6
II.2. Sistem Latihan Lanjutan

………………………………………………..

6
II.3. Sistem Latihan Defense

………………………………………………..

8
II.4. Latihan Menyusun Strategi

………………………………………………..

9
BAB III Penutup

………………………………………………..

10
Daftar Pustaka

………………………………………………..
10
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan pentingnya
olahraga, karena mereka lebih sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga mereka lalai pada
kesehatan tubuh.

Disini olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi
juga rohani. Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia, mungkin belum terkenal di tingkat
nasional namun cukup populer di daerah asalnya. Khazanah budaya bangsa yang sebaiknya tetap
diperhatikan dan di bina sebelum habis punah dilanda oleh arus globalisasi, terutama oleh
permainan era digital dengan menggunakan perangkat komputer.

Meskipun tergolong baru, perkembangan permainan futsal cukup pesat bahkan kini menjadi tren
dan digemari oleh berbagai kalangan termasuk pelajar. Selain sebagai olahraga pengisi waktu
luang, futsal kini menjadi salah satu olahraga kompetitif, ini terbukti dengan semakin maraknya
diadakan pertandingan futsal dari mulai kejuaraan dunia, nasional, dan bahkan hingga
pertandingan antar pelajar (SMA, SMP dan SD).

I.2 Defenisi Futsal

Futsal adalah singkatan dari futbol (sepak bols) dan sala (ruangan). Dengan kondisi lapangan
yang sempit pemain dituntut untuk memilikitekniki penguasaan bola yang tinggi, kerja sama
antar pemain dan kekompakan tim.

Peraturan permainan futsal berbeda dengan berbeda dengan peraturan sepak bola lapangan besar.
Mengacu pada peraturan FIFA 2006, lapangan futsal berbentuk persegi panjang yang dibatasi
garis berukuran panjang 25 – 42 m dengan lebar 15 – 25 m. jarak titik penalty 6 m dari garis
gawang dan memiliki titik penalty ke 2 dengan jarak 10 m dari garis gawang. Gawang futsal
berukuran panjang 3 m dan tinggi 2 m, bola berbentuk bulat terbuat dari kulit berdiameter 62 –
64 cm dan berat 400 – 440 gr dengan tekanan 0,4 – 0,6 atm. Jumlah pemain dalam permainan
futsal ini adalah 5 orang / tim termasuk keeper, perlengkapan yang digunakan dalam
permainanfusal sama dengan perlengkapan permainan sepak bola lapangan besar kecuali sepatu
berbeda. Lamanya permainan futsal ini adalah 2 x 20 menit dengan 1 kali time out selama 1
menit pada setiap babaknyadengan waktu istirahat tidak lebih dari 15 menit. Permainan futsal ini
dipimpin seorang wasit yang dibantu oleh wasit ke dua, pencatat waktu dan wasit ke tiga.
Futsal lebih menekankan pada kemampuan skill dari pada fisik , mengingat permainan ini sangat
kompleks selain skill permainan futsal ini sangat membutuhkan intelegensi yang tinggi. Dengan
kondisi ukuran lapangan yang lebuh kecil maka setiap pemain yang menguasai bola dituntut
untuk dapat dengan cepat mengambil keputusan, apakah umpan, stoping atau shooting karena
jika terlambat sedikit saja maka pemain tersebut akan kehilangan bola. Dalam permainan futsal
setiap pemain dituntut untuk dapat bergerak lincah dengan atau pun tanpa bola, oleh karena itu
setiap pemain harus memiliki kelincahan (agility) yang tinggi.

I.3 Dasar-Dasar Fursal


Berikut lima prinsip dasar bermain futsal.
1. Speed
Kecepatan menjadi prinsip dasar paling utama dalam permainan futsal. Mengingat lapangan
futsal yang kecil, tak ada ruang dan waktu bagi kita untuk berlama-lama dengan bola. Setiap
pemain harus bergerak dengan cepat untuk menciptakan ruangan.
2. Fast Moves

Bergerak dengan cepat. Satu paket dengan kecepatan. Bergerak dengan cepat cenderung lebih
diutamakan ketika bermain sebagai tim. Saat menciptakan ruang, pertukaran posisi tentunya
harus dilakukan secepat mungkin. Tanpa cara ini, akan sanat sukar membuka ruang tembak atau
setidaknya menciptakan peluang.
3. Tactics

Dalam bermain futsal, pelatih boleh sekehendak hati mengganti pemain selama pertandingan.
Untuk menjaga stamina tim, kadang mengganti 1 persatu secara rotasi, atau dua sekaligus.
Bahkan di beberapa tim, menciptakan dua tim dengan mengganti 4 pemain sekaligus dengan tim
baru dari bangku cadangan. Jika dalam kondisi mendesak, bukan tak mungkin, penjaga gawang
diganti pemain outfield alias bermain power play.
4. Formations

Inilah yang membedakan gaya permainan tiap tim futsal. Sistem 4-0 saat ini menjadi favorit
dengan melihat permainan Spanyol yang luar biasa bagus. Transisi dari formasi ini bisa
bervariasi. Kadang ketika mencari keseimbangan cukup menjadi 2-2 atau malah secara ekstrim
menjadi 0-4.

Di Indonesia sendiri banyak yang menyukai kombinasi formasi 3-1 dengan variasi 1-2-1.
Mengingat tipikal permainan kita cenderung statis dan tak mau ambil resiko. Namun pada
prinsipnya, formasi akan berbuah tergantung situasi di lapangan.
5. Defending
Uniknya futsal, bertahan dijadikan patokan, alih-alih menyerang. Karena jika pertahanan telah
sempurna, ketika lawan kehilangan bola, secepat kilat kita bisa berganti menyerang dengan
counter attack super kilat. Cara bertahan sistem zona (zonal marking) secara perlahan mulai
ditinggalkan. Sistem man-to-man marking dianggap lebih fleksibel, meski kita mampu
menerapkan secara menyeluruh dalam sebuah kesatuan tim. Perhatikan cara bertahan Brasil.
Pemain-pemain mereka bergerak menjaga lawan langsung ketika lawan mulai membangun
serangan.

BAB I I
SISTEM LATIHAN

II.1. Sistem Latihan Dasar


Dalam Sistim Latihan Dasar Futsal Meliputi :
- Latihan Teknik Dasar FUTSAL
- Latihan Teknik Kontrol Bola
- Latihan Kerjasama Team
- Latihan Menyerang
- Latihan Bertahan
- Latihan Fisik FUTSAL
- Latihan Mental FUTSAL
- Latihan Taktik FUTSAL
- Latihan Teknik, Taktik & Strategi Kompetisi.

Dalam sistem latihal dasar ini kita berlatih menahan bola, kontrol bola dan melatih defense kita
dengan dibantu oleh para instuktur atau pemain-pemain senior.

II.2. Sistem Latihan Lanjutan


Dalam system latihan lanjutan permainan tim harus dengan menunjukkan strategi baru agar
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mereka harus mampu memainkan kombinasi
bola – bola cepat dan variasi serangan lewat sayap dengan baik. Untuk itu harus diatur pola hari
latihayan yaitu :
- 7 hari dengan total 4x latihan taktik, 5x latihan teknik dasar dan 2x sparing).
Dalam latihan lanjutan ada beberapa latihan yang harus diutamakan terlebih dahulu, yaitu
1. Latihan Daya Tahan(Aerobik dan Anaerobik)

Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-
gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60
menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan
daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak
dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang
akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu
bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.
2. Latihan Kekuatan

Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban
atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program
latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk
gerakan seperti:
- mendorong (push up, pull up)
- bangun tidur, angkat kaki
- memperkuat otot punggung, pinggang

- jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai – loncat-loncat di tempat atau sambil
bergerak.

Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight
training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang
keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.
3. Latihan Kecepatan

Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam futsal
juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa
kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.
4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain
bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga,
pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.

Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan
mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung
kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.

Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan
persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih
dengan tekun dan sistematis.

Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan
stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan
pengaturan serangan.

Pola permainan dalam Futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan
dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak dilakukan

dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan
sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah bola,
mengumpan, menjaga pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.

II.3. Sistem latihan defence

Sistem latihan defence dilakukan pada saat di counter attack, sistim latihan ini bertujuan agar
para pemain harus sabar dan agar tidak terlalu banyak melakukan kesalahan timing, dimana
passing yang dilakukan yang seharusnya pemain shooting.

Didalam Futsal jarang sekali diterapkan umpan-umpan panjang, strategi ini hanya buang-buang
energi, disamping itu juga tidak mencerminkan permainan yang baik dan enak dilihat . Namun
demikian, bukannya hal tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada individu
sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut.
Jarangnya teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa terciptanya pola permainan
yang cantik, enak dilihat serta proses gol yang indah. Begitu juga dengan heading bola, gol-gol
yang tercipta dengan kepala bisa lebih terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih jika proses
penyerangan tersebut dilakukan dengan pola penyerangan terstruktur.

II.4. Latihan Menyusun Strategi


Dalam latihan ini instruktur membuat suatu pola dan strategi bermain yang bagus, untuk hal itu
tentunya ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang
bagus.
1. Penguasaan terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap pertama adalah dengan memfokuskan pada kekuatan dan
kelincahan dalam pergerakan kaki, sebagaimana saya jelaskan dalam artikel Tips warming up
sebelum bermain futsal, pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling untuk
menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan variasi zig-zag.

2. Komposisi Pemain.

Untuk membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal penguasaan bola,
pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain yang memiliki model pergerakan kaki
yang rapat sebagai pemain bertahan, rapat di sini maksudnya model pergerakan kakinya yang
tidak terlalu panjang, hal ini bisa lebih berguna untuk menghambat laju pergerakan bola lawan,
dan sebaliknya tipe pemain dengan pergerakan panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai
penyerang.

Untuk pemain tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur serangan dan yang
lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling prima, mengingat posisinya
memungkinkan melakukan penyerangan dan bertahan.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah kita
mengambil kesimpulan bahwa dengan melakukan sistem latihan yang baik dan benar maka para
atlet mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan
menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.

B. Saran-Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan
bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang
untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang
memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

( Dari Berbagai Sumber )

Anda mungkin juga menyukai