USG adalah singkatan dari ultrasonografi. Yaitu suatu alat yang menggunakan
gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan transduser pada organ yang diperiksa.
“Jadi, pemeriksaan USG tidak memakai sinar X atau rontgen untuk menghasilkan gambar
organ yang diperiksa. USG mempunyai frekuensi gelombang suara di atas 20 KHz (20. 000
gelombang per detik). Sebagai perbandingan gelombang suara yang dapat kita dengar sehari-
hari adalah 20-20.000 Hz. Untuk keperluan diagnostik dibutuhkan sumber suara dengan
frekuensi 1-20 MHz. Namun yang digunakan pada umumnya adalah 3,5 MHz, 5 MHz, serta
7,5 MHz.
Secara umum, pemeriksaan USG yang digunakan di bidang ilmu kebidanan dan
kandungan ada 2 macam, yaitu perabdominal (lewat perut) dan pervaginal (lewat vagina).
Jika berbicara tentang ilmu kebidanan dan kandungan maka yang pertama kali terpikir
adalah peran USG selama kehamilan. USG kehamilan ada yang memberikan gambaran 2D,
Menurut persatuan dokter Obstetsti dan Ginekologi Indonesia pemeriksaan USG yang
dianjurkan selama kehamilan adalah sebanyak 2 kali, yaitu saat hamil muda (trimester I) dan
trimester II (pada masa kehamilan 18-20 minggu). Sedangkan pada trimester III biasanya
dilakukan hanya atas indikasi. Mengapa demikian? Karena USG ini menggunakan
gelombang frekuensi tinggi. Sehingga sebaiknya jika memang tidak perlu sekali jangan
terlalu sering menggunakan USG. Selain itu tidak ada manfaatnya, kecuali kalau ada indikasi
medisnya. USG tanpa indikasi sama dengan halnya membebankan pasien atau RS pada era
JKN sekarang. Jadi USG hanya membantu dokter untuk menegakkan diagnosis selama
pemeriksaan kehamilan yang belum jelas. Seperti contoh USG diawal kehamilan dapat
membantu dokter mengetahui usia kehamilan si Ibu lebih jelas dan akurat dibandingkan
memperkirakan HPHT (Haid Pertam Hari Terakhir) yang seringkali Ibu lupa dan ragu.
Berdasarkan alasan tersebut tidak ada istilah tanpa USG dokter tidak dapat menegakkan
diagnosis.
cukup besar (lebih dari 12 minggu). Karena ukuran janin yang sudah cukup besar, sehingga
diperlukan probe (transduser yang mirip mikrofon) yang lebih besar pula. Karena memang
tak memungkinkan untuk lewat vagina. Sedangkan pemeriksaan USG pervaginal (lebih dekat
ke genitalia interna wanita) biasanya dilakukan pada kehamilan kurang dari 12 minggu.
Dengan dilakukan di usia muda kehamilan inilah maka kita dapat menentukan secara lebih
pasti usia janin. Juga jumlah janin (kembar atau tidak), ukurannya, lokasi, denyut jantung,
dan keadaan uterus maupun organ-organ di sekitarnya. Berbeda dengan pemeriksaan USG
transabdominal, USG transvaginal tidak memperhatikan kondisi kandung kemih pasien harus
penuh terisi alias pasien menahan kencing sebelum pemeriksaan. Selain itu ibu hamil tidak
perlu khawatir dengan komplikasi pemeriksaan USG pervaginal seperti perdarahan atau
keguguran tidak akan terjadi. Karena pemeriksaannya tidak memerlukan manipulasi atau
Untuk prosedur pemeriksaan USG transvagina, pasien diminta membuka pakaian dari
pinggang ke bawah dan memakai pakaian khusus. Lalu, pasien akan berbaring dengan kaki
yang terbuka lebar dan lutut menekuk. Setelah melapisi alat USG (transduser) dengan
kondom dan gel pelumas, dokter akan menyisipkannya kedalam vagina. Dengan gelombang
suara, alat tersebut mulai membuat gambara organ seperti yang terlihat pada layar monitor.
Prosedur ini tidak menyakitkan sehingga tidak memelurkan obat bius. Namun kemungkinan
pasien hanya merasakan tekanan dan sedikit tidak nyaman, yang oleh kebanyakan pasien
masih bisa ditahan. Sebagian besar pasien USG transvagina tidak memerlukan persiapan
bantuan dokter ahli di bidang ini, ibu hamil dapat mengetahui hal-hal sebagai berikut.
seperti adanya mioma, kista dan tumor di organ genitalia interna wanita dan
daerah panggul
Mendeteksi dini kelainan letak janin (sungsang atau tidak) serta adanya lilitan
Nah, bagi wanita yang tidak hamil, apakah pemeriksaan USG terutama transvaginal
boleh dilakukan dan apa saja manfaat yang akan diperoleh? Jawabannya adalah boleh, atas
indikasi medis oleh dokter. USG transvaginal dapat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.
menstruasi lebih dari 7-14 hari, banyaknya perdarahan dan disertai nyeri hebat
dengan baik
Untuk memeriksa penyebab nyeri panggul dan nyeri lain pada organ
berbantu, USG berperan sebagai alat petunjuk saat pengambilan sel telur dari
indung telur untuk dibuahi dan membantu menanamkan embrio ke rahim Ibu.