Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P )

Diabetus militus

Materi : Penyakit diabetus militus


Pokok Bahasan : Senam pada lansia dengan diabetus militus
Hari/ tanggal : Sabtu, 15 oktober 2016
Waktu pertemuan : 20 menit
Tempat : Aula
A. Latar Belakang
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan
cara hidup yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan
masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah
penyakit degenerative (Diabetes Melitus) adalah penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula darah tinggi) sebagai
akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun keduanya.
Penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia.
Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa
terjangkit salah satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi
pengobatan penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat,
rutin senam diabetes, dan minum obat. Oleh karena itu, diabetesi
dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu.
Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh, agar tak
bertambah tinggi. Dari sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa
olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi
kesehatan dan kekuatan pada umumnya.selain itu telah lama pula olah raga
digunakan sebagai bagian pengobatan diabetes melitus namun tidak semua
olah raga dianjurkan bagi pengidap diabetes melitus (bagi orang normal
juga demikian) karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan
salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada penderita usia
lanjut adalah senam kaki. Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam
kaki adalah memperlancar peredaran darah untuk mencegah kaki
diabetes.untuk itu makalah ini membahas tentang senam kaki pada pasien
diabetes.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, di harapkan lansia
mampu memahami tentang Manajemen Diabetes Mellitus Dengan Gaya
Hidup Sehatdan berolahraga seperti senam
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit diharapkan
lansia mampu :
a. Mengerti arti senam diabetes melitus
b. Mengetahui tujuan senam diabetes melitus
c. Mengetahui manfaat manfaat senam diabetes
d. Mengetahui cara melakukan senam diabetes melitus

c. metode
1. tanya jawab
2. senam

d. media

1. VCD

E. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens Alat yg dipakai


Pembukaan Memberi salam pembukaan Membalas salam penyaji -
5 Menit Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
Menjelaskan kontrak waktu Mendengarkan dan
memperhatikan

Mendengarkan dan
memperhatikan
Pelaksanaan Mahasiswa menggali pengetahuan Menyebutkan pengertian DM
15 Menit
audiens tentang pengertian DM

mengajarkan gerakan gerakan senam Mengikuti instruksi perawat

Penutup Memberikan beberapa pertanyaan Menjawab pertanyaan


5 menit

Mengucapkan salam 24. Membalas salam penutup

DIABETES MELITUS
A. Pengertian senam kaki diabetes melitus
Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
disusun secara sistemik yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
Dm Adalah suatu penyakit kronik yang komplek disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran
basalis dalam pemeriksaan dengan membran elektron. (Arief, 2005)

B. Tujuan Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Mengontrol gula darah

2. Dapat menurunkan berat badan.

3. Memberikan keuntungan psikologis

4. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin .6.

5. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang – orang dengan


riwayat keluarga.

D. Hal-hal yang Harus Diperhatikan

1. Lihat keadaan umum dan keadaan pasien

2. Cek tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan


3. Cek status respiratori(adakah dipsnea/nyeri dada)
4. Kaji status emosi klien(suasana hati atau mood, motivasi)

E .manfaat olahraga

1. Mengurangi risiko berbagai penyakit


Olahraga mampu menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam
penyakit. Berolahraga secara rutin dapat menjaga Anda dari penyakit. Jika
Anda menderita penyakit tersebut, olahraga juga dapat menjaga agar
penyakit tak bertambah parah, tentu dengan diawasi oleh tenaga ahli agar
sesuai kemampuan.

3. Mengurangi stres
Berolahraga mampu membuat bahan kimia yang ada pada otak Anda
menjadi lebih rileks dan merasa bahagia. Olahraga teratur juga akan
membuat Anda lebih bugar dan lebih percaya diri sehingga terhindar dari
depresi.

4. Menjaga berat badan


Berat badan adalah masalah besar terutama untuk mereka yang sibuk
bekerja dan malas berolahraga. Olahraga mampu membakar timbunan lemak
pada tubuh. Jika Anda berolahraga secara teratur dan menjaga asupan
makanan agar tak terlalu banyak lemak, maka berat badan Anda akan selalu
terjaga.

5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh


Olahraga yang dilakukan dengan teratur, akan meningkatkan fungsi
hormon-hormon dalam tubuh di mana hormon-hormon ini mampu
meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Meningkatkan Fungsi Otak


Keteraturan dalam berolahraga dapat membantu meningkatkan
konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan. Dengan olahraga, jumlah oksigen di
dalam darah akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menuju
otak. Hal tersebutlah yang berperan dalam meningkatkan fungsi otak.

7. Membuat tidur nyenyak


Olahraga selain membakar lemak anda juga membuat anda lelap tidur.
Alasannya setelah kegiatan fisik, kelelahan setelah itu akan membuat Anda
lebih lelap tidur. Jika Anda tidur dengan nyenyak maka konsentarsi akan
terjaga dan tubuh akan menjadi bugar.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2002). Modul Pedoman Kader PHC. Magelang: Bapelkes Salaman
Magelang
Mansjoer, Arief. 2005. Kapita Selekta Kedokteran. EGC: Jakarta
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka
Populer Obor

Anda mungkin juga menyukai