HISR Proposal
HISR Proposal
Oleh :
Bening Fathima Rabbaniya Amatillah
1153070023
VI/A
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas observasi dan wawancara mata kuliah “STUDY
KELAYAKAN BISNIS” tentang HISR.
Proposal ini dirancang sedemikian rupa sehingga para wanita muslimah
dapat mengerti dan memilih fashion yang trend di masa kini. Harapan penulis
agar masyarakat dapat menerima produk dari penulis dan tertarik untuk
membelinya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari penulisan maupun isi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca agar proposal ini dapat lebih baik lagi.
berakhir ini merupakan fenomena yang menggembirakan. Tentu hal ini sangat
melaksanakan salah satu ajaran islam mengenai menutup aurat. Selain itu, di
primer yang sangat dibutuhkan oleh manusia di dunia, hal ini terbukti dengan
munculnya berbagai model dan bahan yang sangat bervariasi di seleruh dunia.
Hal itu akibat adanya pengaruh dari globalisasi yang berimplikasi pada gaya
berpakaian. Pakian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, dimana
pakaian merupakan hal yang sangat penting sekali bagi manusia. Disisi
lain pakaian juga berkaitan dengan rasa keindahan, juga membuat dampak
psikologis bagi pemakainya. Serta pakaian juga berkaitan dengan budaya dan
perkembangan masyarakat.
berbusana muslim yang benar. Pertama, jilbab menutup seluruh badan, selain
yang di kecualikan (wajah dan telapak tangan). Kedua, busana muslim tidak
sebagai perhiasan. Ketiga, busana muslim harus terbuat dari bahan yang tebal.
Keempat, busana muslim yang dipakai harus longgar dan tidak ketat. Kelima,
busana muslim tidak diberi parfum atau wangi- wangian. Keenam, busana
muslim yang dipakai tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai
popularitas. Akan tetapi kini busana muslim dikenakan bukan lagi sekedar atas
tuntutan agama yaitu untuk menutup aurat, akan tetapi sebagai alat pemenuhan
akan tetapi rambu-rambu syari’at memanglah harus tetap dipegang teguh dan
bukan berdasarkan atas perintah agama, maka dari itu busana muslim yang
busana muslim merupakan salah satu simbol religious bentuk ketaatan dalam
Fashion Sebagai Komunikasi karya Malcolm Barnard pakaian yang kita kenakan
trend dan bukan karena kesadaran keagamaan yang memerintahkan kaum hawa
dalam menutup aurat, dikhawatirkan akan dapat mencidrai ajaran Islam itu
sendiri. Betapa tidak, banyak dijumpai para perempuan yang secara zahir sudah
makna hakiki dari ajaran Islam untuk menutup aurat. Misalnya, masih banyak
bukan muhramnya dengan begitu mesra, dan lain sebagainya. Tentu hal tersebut
sangat tidak sesuai dengan maksud menutup aurat. Idealnya. Para perempuan
belum melaksanakannya.
mensyaratkan busana sebagai penutup tubuh, tetapi busana menjadi sarana yang
tindakan ibadah serta kepatuhan seorang umat yang berakibat janji pahala
syarat bagi busana musimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan
menutup aurat tetapi kalau ketat dan transparan, tetap belum dianggap berbusana
1. Visi usaha :
- Mampu membuka lahan bisnis dibidang busana muslim.
- Menyediakan berbagai model busana muslim.
- Memberikan harga jual yang terjangkau.
- Memberi peluang dan prospek kedepan yang baik.
- Mampu menciptakan lapangan kerja baru.
2. Misi usaha:
- Mengembangkan usaha busana muslim yang mampu menumbuhkan
keinginan muslimah untuk menutup aurat.
- Memberikan pelayanan yang terbaik.
- Menjual produk dengan kualitas terbaik, beda dan dengan harga yang
terjangkau.
C. Tujuan Usaha:
- Mendapat keuntungan
- Menyediakan kebutuhan busana muslim
- Menambah keterampilan.
- Membuat kebiasaan berbusana muslim dikalangan muslimah.
- Membuat produk yang dapat menjadi gaya berpenampilan modis.
D. Peluang Usaha
Dalam membangun usaha busana muslim, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
5. Promosikan Produk
Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat
mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Promosi dapat
dilakukan dengan sejumlah media baik elektronik, cetak, maupun promosi
langsung dari mulut ke mulut.
Kita dapat memulai promosi dari yang terdekat, seperti kepada teman-
teman, saudara-saudara atau tetangga. Jika mereka tertarik dengan produk kita
maka secara otomatis akan terjadi pembelian secara berulang dan bisa menjadi
promosi tidak langsung atau promosi dari mulut ke mulut. Selain promosi dari
mulut ke mulut kita juga dapat memanfaatkan media online sebagai sarana
promosi untuk memulai usaha seperti Facebook, Twitter, BBM atau yang lain-
lain.
E. Profil Usaha
Nama Usaha : “HISR ”
Pemilik : Bening Fathima Rabbaniya Amatillah
Alamat : Ujung Berung Indah 12-4 Bandung
No. HP : 085778439860
Instagram : @hisrstore
Email : talk@hisr.store
BAB II
A. Produk yang Dijual
Jenis Barang
Jenis barang yang dijual adalah salah satu jenis kebutuhan masyarakat
yaitu jilbab. Jilbab yang dijual dalam usaha ini adalah jilbab dengan berbagai
merk, model, bahan, ukuran, dan warna.
Jenis-jenis jilbab yang akan dijual dalam usaha ini antara lain:
Ø Jilbab paris polos : 2 lusin
Ø Jilbab paris bermotif : 2 lusin
Ø Jilbab pashmina
· Pashmina LV : 2 lusin
· Pashmina Burberry : 2 lusin
· Pashmina Selma Mandira : 2 lusin
· Pashmina Ima Katun : 2 lusin
· Pashmina Spandek : 2 lusin
· Pashmina Line Polkadot : 2 lusin
· Pashmina Kaila Lenisya : 2 lusin
Ø Jilbab Bergo/instan
· Jilbab Ghilda Danef : 2 lusin
· Jilbab Hoodie Zaskia : 2 lusin
· Jilbab Arabian Hoodie : 2 lusin
· Jilbab Angelin : 2 lusin
B. Aspek Hukum
Perkembangan dunia digital, khususnya internet saat ini sudah begitu
mengglobal. Internet bukan lagi suatu hal yang baru dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah
membawa banyak perubahan bagi pola kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.
Pola kehidupan tersebut terjadi hampir di semua bidang, baik sosial,
budaya, perdagangan dan bidang lainnya. Dalam bidang perdagangan, internet
mulai banyak dimanfaatkan sebagai media aktivitas bisnis terutama karena
kontribusinya terhadap efisiensi. Aktivitas perdagangan melalui media internet ini
populer disebut dengan electronic commerce (e-commerce). E-commerce
tersebut terbagi atas dua segmen yaitu business to business e-commerce
(perdagangan antar pelaku usaha) dan business to consumer e-commerce
(perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat menimbulkan
adanya suatu gaya baru dalam sistem perdagangan. Beberapa tahun terakhir
perdagangan online semakin marak terjadi di Indonesia. Sebut saja Kaskus,
berniaga.com, bahkan online shop yang menggunakan facebook atau handphone
sebagai alat pemasarannya. Orang-orang berlomba untuk meraup keuntungan dan
pendapatan yang lebih dengan memanfaatkan teknologi informasi ini. Tidak dapat
dipungkiri lagi, Online Shop menjadi salah satu alternatif yang paling menarik
bagi konsumen untuk berbelanja selain berbelanja secara fisik.
Bagi pelaku usaha, online shop dianggap menarik karena tidak
memerlukan modal yang besar, pasar yang besar karena internet dapat diakses
oleh para konsumen dari seluruh dunia, dan lainnya. Sedangkan bagi para
konsumen, berbelanja di online shop dianggap lebih menarik karena harga yang
ditawarkan biasanya lebih murah daripada berbelanja secara fisik. Namun dibalik
semua kemudahan tersebut, online shop masih menyisakan beberapa persoalan
tertutama dalam perlindungan konsumen seperti permasalahan mengenai
penipuan, atau barang yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
Salah seorang pakar internet Indonesia, Budi Raharjo menilai bahwa,
Indonesia memiliki potensi dan prospek yang cukup menjanjikan untuk
pengembangan e-commerce. Berbagai kendala yang dihadapi dalam
pengembangan e-commerce ini seperti keterbatasan infrastruktur, jaminan
keamanan transaksi dan terutama sumber daya manusia bisa diupayakan sekaligus
dengan upaya pengembangan pranata e-commerce itu .
Bagaimanapun, kompetensi teknologi dan manfaat yang diperoleh
memang seringkali harus melalui proses yang cukup panjang. Namun
mengabaikan pengembangan kemampuan teknologi akan menimbulkan ekses
negatif di masa depan. Keterbukaan dan sifat proaktif serta antisipatif merupakan
alternatif yang dapat dipilih dalam menghadapi dinamika perkembangan
teknologi.
Learning by doing adalah alternative terbaik untuk menghadapi
fenomena e-commerce karena mau tak mau Indonesia sudah menjadi bagian dari
pasar e-commerce global. Meski belum sempurna , segala sarana dan pra-sarana
yang tersedia dapat dimanfaatkan sambil terus direvisi selaras dengan
perkembangan mutakhir.
E-commerce telah banyak digunakan seiring dengan meningkatnya
pengguna internet di Indonesia. Menurut data Departemen Telekomunikasi,
jumlah pengguna internet pada bulan februari 2008 mencapai 25 juta pengguna
dan diprediksi akan mencapai 40 juta pengguna pada akhir tahun 2008. Sebelum
keluarnya Undang-undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE), kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan e-commerce
diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan seperti Undang-undang
nomor 12 tahun 2002 tentang Hak Cipta, Undang-undang nomor 14 tahun 2001
tentang Paten, Undang-undang nomor 15 tahun 2001 tentang Merek,
Undangundang Telekomunikasi nomor 36 tahun 1999, Undang-undang nomor 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan lain-lain.
C. Aspek Keuangan
Aspek keuangan dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada besaran modal
dan sumber dana yang akan digunakan dalam membangun sebuah usaha serta
kapan dan bagaimana modal tersebut dapat dikembalikan.
Jadi, total pendapatan saya dari penjualan busana muslim adalah Rp.
1.083.000/bulan.
D. Aspek Manajemen
Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut pada pembangunan
dan pengembangan operasional perusahaan. Aspek manajemen memiliki cakupan
yang sangat luas, mulai dari manajemen sumber daya manusia hingga manajemen
finansial perusahaan. Semua hal yang terkait dengan bagaimana operasional
perusahaan dapat dijalankan termasuk pada aspek manajemen dalam studi
kelayakan bisnis.
"Ada permen yang akan diubah untuk wajib AMDAL dan yang tidak wajib
AMDAL dan permen yang kita ubah lagi bagaimana meng-grade-kan usaha-usaha
itu supaya tidak ada masalah setelah PP keluar," ujar Bambang di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta
LAMPIRAN