Anda di halaman 1dari 8

Bandar Udara Internasional Minangkabau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Informasi

Jenis bandara Publik

Pemilik Pemerintah Indonesia

Pengelola PT Angkasa Pura II

Padang, Sumatera Barat,


Melayani
Indonesia

Batang Anai, Padang Pariaman,


Lokasi
Sumatera Barat, Indonesia

22 August 2005 (operasional)


Dibuka
25 August 2005 (diresmikan)

 Citilink
 Garuda Indonesia
Kota fokus untuk
 Lion Air

Ketinggian MDPL 18 kaki (5 m)

Koordinat 0°47′12″LU 100°16′50″BT

http://www.minangkabau-
Situs web
airport.co.id

Petas

Sumatra daerah di Indonesia


PDG

PDG
Lokasi Bandara di Sumatera

Landas pacu

Panjang
Arah Permukaan
m ft
15R/33L 3.500 11.483 Aspal
15L/33R 3.500 11.483 Aspal

Statistik (2017)

Passengers Movement (annual) 3,937,251


Terminal Capacity (annual) 1.200.000

Sumber: DAFIF;[1][2] Daftar bandar udara tersibuk di


Indonesia

Landasan pacu BIM tampak dari udara

Bandar Udara Internasional Minangkabau atau Bandar Udara Internasional Padang


(bahasa Inggris: Minangkabau International Airport or Padang International Airport, bahasa
Minang: Bandar Udaro Internasional Minangkabau atau Bandar Udaro Internasional
Padang) (IATA: PDG, ICAO: WIPT) atau biasa disingkat BUIM atau BUIP adalah bandar
udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatera Barat yang melayani penerbangan
untuk Kota Padang. Bandara ini berjarak sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan terletak di
wilayah Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.[3]

Bandar Udara Internasional Minangkabau mulai dibangun pada tahun 2002 dan dioperasikan
secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing.[4] BIM merupakan
bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.[5]

Pada tahun 2006, bandar udara ini ditetapkan oleh Kementerian Agama sebagai tempat
embarkasi dan debarkasi haji untuk wilayah provinsi Sumatera Barat, Bengkulu dan sebagian
Jambi. Sejak 1 Januari 2012, jam operasional bandara ini diperpanjang oleh PT Angkasa Pura
II hingga pukul 00.00 WIB, yang sebelumnya hanya dibuka hingga pukul 21.00 WIB.[6]

Daftar isi

 1 Pembangunan
 2 Akses
o 2.1 Bus
o 2.2 Kereta Api
 3 Maskapai dan tujuan
o 3.1 Penumpang
o 3.2 Kargo
 4 Fasilitas
 5 Referensi
 6 Pranala luar

Pembangunan

Bandar Udara Internasional Minangkabau dibangun sebagai pengganti Bandar Udara Tabing
yang sudah tidak lagi memenuhi persyaratan dari segi keselamatan penerbangan setelah 34
tahun lamanya digunakan.[3] Pembangunan bandara ini mulai dilakukan pada tahun 2001
dengan menghabiskan biaya sekitar 9,4 miliar Yen, dengan 10% di antaranya (sekitar 97,6
miliar Rupiah) merupakan pinjaman lunak dari Japan Bank International Coorporation
(JICB). Konstruksinya melibatkan kontraktor Shimizu dan Marubeni J.O. dari Jepang, dan
Adhi Karya dari Indonesia.[4]

Bandar Udara Internasional Minangkabau berdiri di atas tanah seluas 4,27 km² dengan
landasan pacu sepanjang 3.000 meter dengan lebar 45 meter.[7] Penerbangan domestik dan
internasional dilayani oleh terminal seluas 20.568 m², yang berkapasitas sekitar 2,3 juta
penumpang setiap tahunnya.[8] Pada tahun 2017, bandara ini akan diperluas dua tahap hingga
mencapai 49.000 m². Dengan pengembangan itu nantinya akan bisa menampung sekitar 5,9
juta penumpang per tahun.[8]

Bandar udara ini adalah bandara kedua di Indonesia setelah Soekarno-Hatta yang
pembangunannya dilakukan dari awal. Rencana induk pembangunan bandara ini dilakukan
dalam tiga tahap, tahap keduanya dimulai pada tahun 2010. Setelah semua tahap selesai
pengerjaannya, panjang landasan bandara ini akan diperpanjang menjadi 3.600 meter, yang
juga dilengkapi dengan landasan penghubung (taxiway) paralel di sepanjang landasan.[9]
Akses

Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat diakses baik menggunakan kendaraan pribadi,
maupun kendaraan umum seperti bus dan taksi yang beroperasi setiap hari dari Kota Padang
dan kota-kota lain di sekitarnya.[4] Selama tahun 2015, jumlah penumpang di bandara ini telah
mencapai 3,1 juta penumpang.[8] Sejalan dengan perkembangan bandara, pemerintah daerah
telah membangun jalan layang di perempatan jalan masuk menuju bandara, yang disusul
dengan pelebaran ruas jalan Tabing—Duku sepanjang 10 km yang merupakan bagian dari ruas
jalan Padang—Bukittinggi.[4]

Bus

Bandara ini terhubung melalui angkutan bus dengan Kota Padang.

Operator Rute Lokasi


Damri Pasar Raya Padang

Tranex Mandiri Lubuk Begalung Padang

Kereta Api

Untuk menuju Kota Padang, PT (Persero) Kereta Api telah membangun jalur kereta api baru
sepanjang 4,2 km dari Stasiun Duku menuju Bandara Internasional Minangkabau.[10] Proyek
ini menjadikan Bandar Udara Internasional Minangkabau tercatat sebagai bandara kedua di
Indonesia yang dapat diakses melalui jalur kereta api.[11] Tertunda dari rencana semula,
angkutan kereta api yang akan menghubungkan Stasiun Simpang Haru, Padang ini ditargetkan
selesai pada Agustus 2016.[12]

Maskapai dan tujuan

Sejumlah penerbangan yang dilayani bandara ini sama seperti bandara sebelumnya, yaitu
Bandar Udara Tabing. Untuk penerbangan domestik, antara lain dengan Jakarta, Batam,
Medan, Bengkulu, Sungaipenuh, Sipora dan Bandung. Sementara untuk penerbangan
internasional yaitu dengan Kuala Lumpur. Penerbangan ke Singapura yang dilayani oleh
Tigerair Mandala ditutup setelah beberapa bulan beroperasi karena rendahnya tingkat isian
penumpang.

Bandar Udara Internasional Minangkabau dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti
Airbus A300, Airbus A330, Airbus A340, Airbus A350, Boeing 747-400, Boeing 777, dan
McDonnell Douglas MD-11. Kelengkapan fasilitas yang jauh berbeda dengan Bandar Udara
Tabing, terbukti menggairahkan aktivitas penerbangan di bandara ini. Hingga saat ini tercatat
sebanyak lima maskapai penerbangan nasional dan satu maskapai penerbangan asing yang
telah beroperasi di bandara ini, antara lain adalah sebagai berikut.[13]

Berikut daftar penerbangan langsung melalui Bandara Internasional Minangkabau:

Penumpang

Maskapai Tujuan
AirAsia Kuala Lumpur—Internasional
Batik Air Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta
Batam, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta, Kuala
Citilink
Lumpur—Internasional, Surabaya
Express Air Bandung, Tanjung Pinang
Garuda
Jakarta—Soekarno—Hatta, Jeddah
Indonesia
Indonesia
Singapura
AirAsia
Bandung, Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Jeddah[Catatan 1]
, Madinah[Catatan 2]
,
Lion Air
Medan, Palembang, Semarang, Surabaya, Yogyakarta
NAM Air Jakarta—Soekarno—Hatta
Saudia Jeddah
Maskapai Tujuan
Scoot Singapura
Sriwijaya Air Jakarta—Soekarno—Hatta, Medan, Pekanbaru
Susi Air Muko—Muko, Sipora
Bengkulu, Gunung Sitoli, Jambi, Padang Sidempuan, Palembang, Pekanbaru,
Wings Air
Silangit, Tanjung Pinang

1. ^ Transit ke Thiruvananthapuram
2. ^ Transit ke Thiruvananthapuram

Kargo

Maskapai Tujuan
Cardig Air Jakarta—Halim Perdanakusuma

Fasilitas

Gambar skematis landasan pacu BIM

Bandara ini memiliki empat garbarata yang menghubungkan terminal dengan pesawat.
Fasilitas pendukung yang dimiliki bandara ini adalah area bermain anak, toko yang menjual
aneka suvenir, serta makanan seperti Kentucky Fried Chicken dan Pizza Hut.

Anda mungkin juga menyukai