Anda di halaman 1dari 8

MANUAL BOOK

METODE PEMASANGAN LENGKUNG MENDATAR SEDERHANA

Lengkung adalah belokan yang teratur pada arah garis yang berlawanan, pada
hubungan seperti jalan raya, jalan kereta api atau pada saluran yang mengalami
perubahan arah.

Lengkung Horisontal di klasifikasikan dalam bentuk :


1. Lengkung horisontal sederhana
2. Lengkung Gabungan (Compound Cuves)
3. Lengkung Bolak balik (Reverse Curves)
4. Lengkung Simpangan ( Deviation Curves )

Elemen – elemen Lengkung Horisontal


R = Radius ( Jari-Jari)
 = Sudut Deflection
T1 = Titik Awal Lengkung
T2 = Titik Akhir Lengkung
T1 = T2 = Titik Singgung
S - T1 = S - T2 = Jarak Titik singgung
S - M= Jarak Luar
M – D = Ordinat Tengah
T1–M–T2 = Panjang Lengkung (Busur)
T1–D–T2 = Tali Busur
Pematokan / stake – out adalah memindahkan/ mentransfer titik-titik yang ada
dalam gambar rencana ke lapangan. Sebelum melakukan pematokan titik-titik
lengkung terlebih dahulu harus ditentukan titik awal rencana sumbu /as dari trase
yang telah direncanakan. Untuk menentukan titik awal dari rencana sumbu / as
diperlukan minimal 2 pilar ( BM ) yang ada di lapangan.
Dasar Perhitungan :
S – T1 = S – T2 = R tg 𝜃/2
1
S – M = R (𝑐𝑜𝑠 θ/2 − 1)

M – D = R ( 1 – cos 𝜃 /2)
T1 – D – T2 = 2 . R . sin 𝜃 /2
𝜃
T1 – M – T2 = x .R
180
JOB 1
PENENTUAN TITIK-TITIK DETAIL LENGKUNG METODE TITIK SINGGUNG
PERANTARA
(by successive section at Arcs Versine method)

a. Titik S ditetapkan dengan patok, arah tangen sebagai as jalan.

Gambar 1.1.Penentuan As Jalan

b. Ukur panjang garis singgung dan tentukan letak titik T1 dan T2 dari hasil
perhitungan komponen lengkung.

T1  T2

Gambar 1.2.Penentuan Titik Awal dan Akhir Lengkung

c. Bagi sudut  menjadi dua bagian sama besar, caranya hubungkan tali busur
T1 dan T2, kemudian ukur panjangnya dan bagilah menjadi 2 bagian sama
besar. Dari titik tengah tali busur tersebut buat garis tegak lurus yang akan
memotong pertemuan garis singgung pada titik I. Titik pusat lingkaran C
dapat ditentukan dengan cara menarik garis tegaklurus dari titik singgung T1
dan T2 yang saling bertemu pada titik C.
S
1 1
ß
2 ß
2

T1 D T2

R R

Gambar 1.3. Penentuan Titik Tengah lengkung

d. Ukur panjang tali busur T1 M dan T2 M. Ukur dengan tepat panjangnya dan
buat sudut siku-siku ditengah-tengah tali busur T1 M dan T2 M, masing-
masing pada titik D1 dan D2.
e. Hitung panjang D1 M1 dan D2 M2 = R ( 1 – cos /4), kemudian tentukan titik
M1 dan M2 dari titik D1 dan D2.
f. Titik-titik perantara dari garis singgung S1 dan S2 dapat ditentukan dengan
1
rumus : S – M = R (𝑐𝑜𝑠 θ/2 − 1)

 S

ß
S1 S1
M
M1 M1
M2
D2 D1 D1
T1 T2
D

R 6 R
?/1

? /8

?/2

Gambar 1.4. Penentuan titik-titik detail lengkung metoda titik singgung perantara
Maka titik M1 dan M2 merupakan titik singgung perantara dari lengkungan tsb.
Untuk menentukan titik-titik detail lainnya dapat ditentukan dengan cara yang
sama seperti diatas, tapi sudut harus diambil :
1⁄ lengkungan = /2
2
1⁄ lengkungan = /4
4
1⁄ lengkungan = /8
8
sebagai kontrolnya :
T1 S1 S dan T2 S2 S harus terletak pada satu garis lurus.
JOB 2

TITIK-TITIK PERANTARA KOORDINAT (INTERMEDIATE POINTS BY


COORDINATE / BY OFFSETS FROM THE TANGENTS)

Gambar 2.1. Titik perantara tegak lurus terhadap garis singgung

Sebelum melakukan pengukuran dengan cara ini, tetapkan dahulu titik-


titik perantara dengan teori sebagai berikut: Gambar 2.2

Gambar 2.2. Titik-titik Perantara dengan Radial Offset


Dalam menentukan titik-titik perantara dengan koordinat harus diketahui arah dari salah
satu garis tangen. Satu titik tangen (T1 atau T2) dan sudut pusat α. Sudut α dibagi dengan
benar dalam sudut sudut yang kecil dan sama besar (φ) selanjutnya dapat dihitung titik-titik
perantara untuk masing-masing sudut.
JOB 3

TITIK-TITIK PERANTARA TEGAK LURUS TALI BUSUR

Sebelum melakukan pengukuran dengan cara ini, tetapkan dahulu titik-


titik perantara dengan teori sebagai berikut:

Untuk membuat lengkung dengan metode ini, maka ½ tali busur dibagi
menjadi beberapa bagian sama besar.

Anda mungkin juga menyukai