Anda di halaman 1dari 8

1.

Pengkajian / Riwayat Keperawatan


a. Basic Conditioning Factors (Faktor-faktor) yang mempengaruhi
kondisi pasien.
1) Personal
Tn R (51 tahun) alamat di Muara Labuh Solok Selatan, Agama Islam,
Klien tamatan SLTA, Status duda dan memiliki 2 orang anak, tanggal
masuk rumah sakit 1 November 2017, tanggal pengkajian 4 November
2017, diagnosa medis Stroke non hemoragik. Tahap perkembangan
saat ini adalah dewasa (Adulthood). Klien tinggal dirumah sendiri,
sejak isteri pasien meninggal klien tinggal bersama adik kandung
klien. Kondisi lingkungan padat penduduk. Tidak ada tangga di sekitar
tempat tinggal klien mengtakan aktivitas lebih sering dilakukan diluar
rumah karena klien berprofesi petani. Tapi semenjak klien sakit 1
tahun yang lalu, klien lebih banyak menghabiskan waktu dirumah.
Klien sudah mengalami sakit stroke satu tahun yang lalu. Sumber
bantuan utama adalah keluarga klien yang menemani bergantian di
rumah sakit mulai dari ibu kandung, adik kandung, kakak ipar klien.
2) Pola kehidupan sebelum sakit
a) Pola aktivitas dan istirahat
Klien mengatakan aktivitasnya lebih banyak di luar rumah. Klien
berprofesi sebagai petani mulai dari jam 08 – 15. Sepulang kerja
klien biasa menghabiskan aktivitas dengan berkumpul bersama
teman-teman untuk ngopi dan mengobrol. Klien mengatakan
terkadang sampai minum alkohol, dan merokok ½ bungkus selama
duduk 2 jam disana. Klien tidk pernah tidur siang. Durasi tidur
malam 4 – 7 jam/hari.
b) Olahraga
Klien jarang berolahraga semenjak sudah berkeluarga, dulu
sebelum menikah sering dan rutin bermain sepak bola. Tapi
sekarang hobi berkumpul bersama teman.
c) Makan dan minum
Klien minum kurang labih 1800cc/hari. Jenis minuman air putih,
kopi dan minuman kemasan. Klien juga mengkonsumsi alkohol
pada saat berkumpul bersama teman.
Klien makan teratur 2 – 3 kali sehari. Komposisi makanan berupa
karbohidrat, protein, lemak, buah-buahan, tapi sayur dan susu
jarang. Makanan kesukaan klien adalah masakan padang dan
bubur ayam. Klien tidak pernah memantang makanan.
d) Pola Eliminasi
Buang air besar frekuensi 1 – 2 hari sekali. Warna kuning,
konsistensi lembek, diare tidak ada. Buang air kecil frekuensi 5 – 8
kali sehari. Warna putih jernih, klien tidak memperhatikan jumlah
urin tiap berkemih namun diperkirakan jumlah kurang lebih 200ml
tiap kali klien berkemih. Klien tidak mengalami kesulitan untuk
bekemih maupun buang air besar.
e) Pola kebersihan diri
Klien mandi 2 kali sehari, keramas 1 – 2 kali/minggu, gosok gigi 2
kali sehari, klien mengatakan karena aktivitasnya sering diluar
rumah, dalam sehari hanya 1 kali ganti baju.
3) Faktor yang berkaitan dengan status kesehatan dan sistem pelayanan
kesehatan
a) Keluhan utama
Klien mengalami pusing, dan nyeri pada daerah pundak skala
nyeri 3-5. penglihatan kabur dan hemiparesis pada bagian sisi
kanan (tangan dan kaki). Berbicara pelo.
b) Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian (tanggal 4 November 2017)
pasien mengalami hemiparise bagian sisi kanan. Pasien terkadang
terasa mual dan pusing, suhu sedikit meningkat 38,50C. Tekanan
darah klien 150/85 mmHg.
c) Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah dirawat di rumah sakit satu tahun yang lalu, karena
mengalami stroke, hemiparise di sebelah kanan, kekuatan otot
ekstremitas kanan atas 3, ekstremitas bawah 3, ada penyumbatan
pada pembuluh darah sebelah kiri. Dirawat selama 8 hari.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan, orang tua (ibu) klien memiliki penyakit
hipertensi, dan ayah klien memiliki riwayat diabetes mellitus.
e) Diagnosa medis
Pada tanggal 1 November 2017.
Stroke Non hemoragik.
f) Gambaran kondisi klien menurut perawat
Secara umum kondisi klien tampak membaik, namun ada beberapa
gejala yang masih dirasakan sperti pusing, mual, badan terasa
lemas. Klien selalu kooperatif terhadap tindakan, dan pasien sering
bersosialisasi dengan sesama pasien didalam ruangan
g) Tanggapan klien terhadap kondisi kesehatan
Klien menyadari jika saat ini sedang sakit dan memulihkan
kembali fungsi geraknya namun klien selalu menanyakan apakah
tangan dan kakinya sebelah kanan bisa digerakan lagi sepeti
semula.
h) Hasil pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang laboratorium pada tanggal 1 November
2017
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpetasi
Pemeriksaan
1. Kimia klinik 7.8% 4.0 - 6.5% Tinggi
HbAtc
2. Diabetes 145 mg/dl 70 – 99 gr/dl Tinggi
Glukosa Puasa
3. Cholestrol total 175 mg/dl mg/dl Rendah
4. Trigeserid 180 mg/dl mg/dl Tinggi
5. HDL cholestrol 34 mg/dl mg/dl Rendah

6. LDL direct 121 mg/dl mg/dl Tinggi

i) Terapi medis
Terapi medis yang didapatkan klien pada tanggal 4 November

No Terapi Dosis Fungsi Rute

1. Infus Nacl 0,9% 20 tpm Terapi cairan IV

2. Mecobalamin 500 mcg/12 Vitamin syaraf IV


jam

3. Citicolin 500mg/12 jam Vitamin otak IV


4 Flunarizin 2x 5 mg Mencegah migrain PO

5 Aspar K 2x1 Anti deuretik PO

7 Monitol 125 ml/ 6 jam Deuretik osmotik IV

Obat kolestrol
6 Simvastatin 1x 10 mg (stop PO
03/11/2017 )

Scanning: CT-scan Tanggal 1 – Nov – 2017

Hasil: Infark capsula interna dextra, anthropy cerebry, edema cerebry, tidak

terdapat perdarahan.

b. Therapeutic Self-Care Demand (Kebutuhan perawatan diri sesuai


dengan kemampuan)
1) Universal Self-Care Requisites (Tindakan yang berhubungan dengan
pemenuhan perawatan diri secara umum)
a) Mempertahankan kecukupan asupan udara
Klien pada saat ini tidak mengeluh sesak napas, pernapasan lancar
tidak ada sumbatan ataupun masalah gangguan pernapasan. Klien
mengatakan sering batuk berdahak namun sembuh dengan
sendirinya atau hanya dengan minum obat batuk yang dibeli di
warung. Ekspansi dada maksimal saat inspirasi dan ekspirasi
mampu dilakukan, klien tidak menggunakan otot bntu pernapasan,
RR = 21 kali/Menit.

b) Mempertahankan kecukupan asupan cairan


Klien minum jika terasa haus, namun klien jarang minum jika
tidak diingatkan. Selama dirawat klien hanya minum air putih dan
teh, terkadang klien juga makan buah-buahan seperti jeruk. Klien
mengatakan sudah cukup minum apalagi ketika dijelaskan terkait
jumlah asupan cairan yang harus dipenuhi sesuai dengan berat
badannya. Pada awal dirawat, klien sering mengeluh nyeri kepala
dan demam sehingga klien memahami pentingnya asupan cairan
untuk mengatasi dan mencegah demam berulang. TD: 150/85
mmHg. Nadi: 87x/Menit. Suhu: 37,80 C. Klien tampak lemas dan
pucat. Memberan mukosa bibir lembab, turgor kulit baik.
c) Mempertahankan kecukupan asupan makanan/nutrisi
Klien makan nasi 3 kali sehari. Makanan yang diberikan dari
rumah sakit lebih sering dihabiskan lauk dan buah-buahannya saja.
Nasi dan sayur kadang tidak dihabiskan klien. Klien mengatakan
nafsu makannya tidak sama seperti ketika sehat. Terkadang jika
lauk atau sayuran yang disajikan tidak sesuai dengan selera, klien
hanya menghabiskan setengah porsi makanan. Klien mengatakan
ingin makan makanan di luar rumah sakit. BB: 86 Kg, Tb:172 cm,
IMT: 29 (gemuk)
d) Kemampuan pasien dalam pemenuhan proses eliminasi dan eskresi
Klien BAK menggunakan pispot. Klien mengatakan tidak ada
kesilitan dalam BAK meskipun awalnya harus menyesuaikan diri
dengan kondisi BAK ditempat tidur. Buang air besar klien merasa
akhir-akhir ini mengalami perubahan pola dibandingkan dengan
sehat. Selama 3 hari pertama ketika dirawat klien baru bisa BAB.
Klien mengatakan sulit BAB di pispot. Klien lebih memilih BAB
menggunakan pampers. Saat BAB feses yang keluar sedikit dan
cenderung keras.
e) Mempertahankan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
Aktivitas klien ditempat tidur. Klien berbaring dengan posisi
semifowler. Klien mengatakan tidak bisa menggerakan tangan
kanan dan kaki kanannya. Kekuatan otot:
Klien mengatakan semenjak dirawat, pola tidurnya menjadi tidak
teraturklien sering tidur siang 4-6 jam. Namun, untuk tidur malam
hari klien sering terbangun. Selain itu klien juga mersa sangat
tidak nyaman karena kaki dan tangan kanannya. Saat dirumah
sakit klien baru bisa tidur ketika menjelang subuh.
c. Develomental Self-Care (Kebutuhan perawatan diri sesuai dengan
perkembangan)
Dalam mempertahankan keadekuatan material seperti cairan, makanan
dan kondisi yang penting untuk perkembngan tubuh, pasien sebagai
seorang yang telah dewasa mampu memenuhinya sendiri. Selama dirawat,
klien mampu makan, dan minum sendiri, bantuan yang dibutuhkan hanya
minimal. Namun, klien membutuhkan bantuan yang cukup besar dari
keluarga dalam hal toileting dan dressing. Karena klien masih tidak bisa
menggerakan tangan dan kaki kanannya. Anggota keluarga yang datang
dan menemani secara bergantian. Namun yang paling sering menemani
adalah adik kandung klien. Saat tidak ada adik kandung yang menemani
klien ditemani oleh adik ipar klien. Selain itu juga ada teman-teman klien
yang menjenguk ke rumah sakit. Klien mengatakan kunjungan-kunjungan
dari sahabat dirasakan sangat membahagiakan dan membuat klien merasa
dihargai.
d. Health Deviation (Kebutuhan yang berhubungan dengan
penyimpangan status kesehatan).
Klien memahami kondisinya saat ini. Beberapa kali klien menyatakan
tentang program pengobatan yang ia jalani. Klien juga menanyakan apa
yang tidak boleh dan apa yang boleh dilakukan terkait dengan kondisi
kesehatannya saat ini. Klien mengatakan sudah pernah dirawat
sebelummnya setahun yang lalu, akiabt penyumbatan pembuluh darah di
otak (stroke non hemoragik) sehingga membuat tangan kanan dan kaki
kanan klien tidak besa digerakkan. Klien kooperatif saat dilakukan
tindakan dan mau melakukan seluruh program pengobatan. Klien
merasakan kondisi sakitnya saat ini merupakan cobaan dari Allah dan
mencari uang lagi.

Anda mungkin juga menyukai