Anda di halaman 1dari 46

1.

Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu unsur terciptanya kesejahteraan umum

yang harus diwujudkan di Indonesia. Pembangunan kesehatan diwujudkan

untuk terciptanya kemauan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat untuk

lebih menjaga kesehatan setiap kalangan masyarakat. Salah satunya adalah

kefarmasian yang merupakan profesi yang menyangkut seni dan ilmu

penyediaan bahan obat dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk

disalurkan dan digunakan pada pengelolaan dan pecegahan penyakit. Farmasi

mencangkup pengetahuan mengenai identifikasi, pemilahan, aksi

farmakologis, pengawetan, penggabungan, analis, dan pembakuan bahan obat

dan sedian obat.

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan

pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif, pencegahan

penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif, dan pemulihan kesehatan

rehabilitatif, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman

dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah

sakit. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan,

merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dapemulihan

bagi pasien.

1
SMK Gandhi Usada Bali merupakan salah satu sekolah kesehatan,

khususnya dibidang farmasi. Oleh karena itu, SMK Farmasi Bintang Persada

wajib mendidik tenaga farmasi yang terampil, terlatih, jujur dan dapat

bertanggung jawab pada diri sendiri sebagai tenaga kesehatan yang

profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya pembangunan

kesehatan. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan tenaga kefarmasian tingkat

menengah, maka peyelenggaraan pendidikan terutama dalam proses belajar

mengajar perlu ditingkatkan secara terus menerus baik kualitas maupun

kuantitasnya. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan

pengalaman kerja kepada peserta didik melalui pelatihan kerja yang disebut

prakerin.

Pemberian keterampilan secara intensif di laboratorium sekolah

hanyalah dasar teori yang dipraktekkan yaitu meliputi keterampilan meracik

obat dan mengenal bahan obat dalam jumlah terbatas, maka keterampilan lain

seperti pengendalian obat atau disebut inventory control, penyuluhan obat,

penerapan sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan untuk

bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain dan cara memecahkan masalah

yang terjadi di lapangan tidaklah diberikan secara khusus. Oleh karena itu,

prakerin merupakan cara terbaik untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan secara nyata di lapangan yang diperoleh selama mengikuti

pendidikan tenaga teknis kesehatan khusunya dalam bidang kefarmasian

diinstansi terkait.

2
2. Tujuan Praktik Kerja Industri

1.1.1 Tujuan Umum Praktik Kerja Industri

1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membiasakan

diri pada suasana atau lingkungan kerja sebenarnya.

2. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggaraan program kesehatan

terutama dibidang farmasi secara menyeluruh baik ditinjau dari

adminitrasi, teknik, maupun sosial budaya.

3. Meningkatkan keterampilan dan mengukur kemampuan peserta

prakerin sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan

program yang ditetapkan.

4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan

pengalaman kerja yang nyata dan langsung dalam melaksanakan

kegiatan pelayanan.

1.1.2 Tujuan Khusus Praktik Kerja Industri

1. Untuk mendapatkan pengalaman kerja yang nyata dan langsung

dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian di rumah sakit.

2. Para siswa dapat mengetahui tanggung jawab AA di rumah sakit.

3. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan perbekalan farmasi di

rumah sakit mulai dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan,

hingga pendistribusian di Rumah Sakit.

3
3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Wisma Prashanti

PT. WISMA
PRASHANTI

DIREKTUR
RS WISMA
PRASHANTI

KOMITE SATUAN
MEDIK PENGAWAS
SMF INTERNAL STAF KHUSUS

KABID. MEDIS KABAG


KEPERAWATAN ADMINISTRASI
& KEUANGAN

KASUBID KASUBID KASUBID KASUBAG KASUBAG KASUBAG


PELAYANAN PENUNJANG KEPERAWATAN KEPEG. DAN KEUANGAN & RUMAH
MEDIK MEDIK PENGEMBANGA AKUNTANSI TANGGA

Ka. Unit Ka. Unit Ka. Unit Kaur. Kaur Kaur


Gawat Labo- Pelayanan Kepeg. Kasir PSRS
Darurat ratorium Kebidanan Dan
& ICU Umum

MEDIK Kaur
Kaur
Keamanan
Ka. Unit Ka. Unit Akunting
Ka. Unit Kaur. Dan
Kamar Radiologi Ruang Rawat Diklat Transport
Operasi Inap
Kaur
Bendahara
Kaur. Kaur
Ka. Unit Ka. Unit SIM Loundry
Rawat Farmasi
Jalan

Kaur.
Kaur
Hukum
Ka. Unit Ka. Unit Cleaning
Rekam Gizi Service
Medik

Gambar 2.1. Struktur Organisasi RS.Wisma Prashanti

4
4. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Rumah Sakit Wisma Prashanti

Adapun fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh

Rumah Sakit Wisma Prashanti adalah sebagai berikut:

a. Poli Umum

Pelayanan dan konsultasi langsung yang diberikan oleh dokter

umum yang buka 2𝟦 jam untuk menangani pasien di UGD.

b. Poli Spesialis

Disamping dokter umum, Rumah Sakit Wisma Prashanti didukung

oleh para dokter spesialis yang sudah berpengalaman dalam bidangnya, di

antaranya spesialis anak, spesialis bedah umum, spesialis saraf, spesialis

mata, spesialis penyakit paru, spesialis urologi, spesialis jantung, spesialis

radiologi, spesialis ortopedi, spesialis kebidanan dan kandungan, spesialis

penyakit dalam, spesialis syaraf, spesialis THT, spesialis anesthesi,

spesialis gigi.

c. UGD 2𝟦 Jam

Rumah Sakit Wisma Prashanti melayani pasien gawat darurat

ataupun cedera ringan selama 2𝟦 jam, yang didukung staf ahli darurat

yang profesional dan terlatih baik.

d. Kamar Operasi

Rumah Sakit Wisma Prashanti memiliki ruang operasi dengan

peralatan lengkap dan didukung dengan team yang profesional.

5
e. ICU

Ruang ICU dengan peralatan lengkap, untuk melayani pasien yang

memerlukan perawatan yang lebih intensif.

f. Kamar Bersalin

Kamar bersalin ditata sedemikian rupa sehingga bisa memberikan

rasa nyaman bagi ibu yang melahirkan dan kemudahan bagi dokter

kebidanan dan para bidan yang akan membantu persalinan karena

didukung tenaga yang berpengalaman.

g. Rawat Inap

Ruang perawatan terdiri dari berbagai kelas perawatan, dari kelas

Executive A, Executive B, VIP, Kelas I A, Kelas I B, Kelas II A, Kelas II

B, Kelas III A, Kelas III B dengan fasilitas – fasilitas yang sesuai dengan

kelasnya.

h. Ruang Bayi

Ruang bayi normal dan ruang bayi patologis ditangani oleh dokter

spesialis anak, serta didukung perawat yang sudah berpengalaman.

i. Laboratorium

Rumah Sakit Wisma Prashanti memiliki laboratorium yang

dilakukan secara komputerisasi didukung dengan tenaga berpengalamaan

demi keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan dan buka selama

2𝟦 jam.

j. Instalansi Farmasi

Instalansi farmasi Rumah Sakit Wisma Prashanti buka 2𝟦 jam.

6
k. Radiologi

Alat rontgen sebagai fasilitas penunjang diagnosa pasien.

5. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Wisma Prashanti

a. Visi

Menjadi rumah sakit pilihan masyarakat, yang mampu bersaing,

dengan pelayanan cepat, tepat, akurat, dan berwawasan lingkungan.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan profesional bagi seluruh lapisan

masyarakat, dengan memperhatikan aspek sosio-ekonomi

masyarakat.

2) Meningkatkan kerjasama pelayanan kesehatan dengan membangun

jejaring dengan institusi pelayanan kesehatan lain.

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pelatihan

berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi kedokteran.

4) Memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam setiap

operasional rumah sakit.

5) Melakukan kegiatan pemasaran dan memperluas jangkauan

pelayanan untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit dan

kesejahteraan karyawan.

c. Motto

Melayani lebih cepat dan lebih baik.

7
6. Pengelolaan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit Wisma Prashanti

Pengelolaan Perbekalan Sediaan Farmasi di Rumah Sakit Wisma

Prashanti antara lain:

a. Perencanaan

Perencanaan : menyiapkan obat yang akan dengan menggunakan metode

konsumsi, yang berdasarkan 3 hal, yaitu :

- Sisa stok

- Limit stok

- Pemakaian/bln

b. Pengadaan

Pengadaan : pemesanan di kalukan setiap hari senin dan hari kamis,

sebelum mengoder barang , kita harus menulis formalium perencanaan di

buku defecta dan membuat spanya ( surat pesanan)

Macam- macam SP ada lima yaitu :

1. SP Regular

2. SP Narbotika

3. SP Psikotropika

4. SP Prebursor

5. SP OOT

Alur barang datang

Bukti faktur dengan buku defecta ( buku barang habis) yang di harus dicek

yaitu

8
Fisitnya:

Jumlah barang :

Ednya :

Yang boleh menerima barang yaitu :

- Apoteker

- Asisten apoteker yang sudah memiliki izin

c. Penyimpanan

Berdasarkan penyimpanan ada 5 :

- Berdasarkan suhu

Suhu dingin, 2-8oC, injeksi dan supo

Contoh injeksi : Bunascan, oxytocin

Contoh Supo : Pamol sub 125

Suhu sejuk : 15 – 25 : tablet, sirup, infus

Contoh tablet : Ambroxol, sucrafat

Contoh infus : RL, NACI, METROOINAZOL

- Berdasarkan alpabet, A-Z

- Berdasarkan golongan obat

 Obat bebas, contohnya = promoh, paracetamol, Mylanta.

 Obat bebas terbatas, contohya = combantrin, konidin

 Obat keras, contohnya = Amoxilin, Asam Mefenamat.

- Berdasarkan bentuk sediaan

 Sirup

 Tablet

9
 Supo

 Infus

 Injeksi

 Cream

 Alkes

- Berdasarkan golongan khusus

Oot : contoh obatnya : tramadol , haloperidol,arline

Precursor : contoh obatnya : lapifet, lapisiv, tramenza

High alert : tantus, novorapid

B3 : alcohol, betadine, gliserin, minyak telon

Narkotika : codein,mortin, fenlany / , clopedin

Psikotropika : luminal , clobazanm, valisanbe, Alapra zolam

Penjelasan

Fifo : ( firist in, first out) yang artnya yang pertama masuk,

yang pertama keluar

Fefo : ( first expired first out) yang artinya masa expirednya

sudah dekat

Lasa : look alike sound alike yang artinya nama obat sama

dan pengucapannya sama

Label High Alert : berbentuk segitiga bertulisan high alert berwarna

hitam

Label Lasa : berbentuk lingkaran bertuliskan Lasa berwarna hitam

Labe B3 : berbentuk Tengburang,

10
d. Distribusi

Sales dari PBF dating ke gudang Farmasi RSWP, Apoteker memesan obat

lewat salesnya langsung, lalu barang dating buki faktur dengan Buku

DEFECIA, lalu obatnya ditata berdasarkan alvabet, lalu apotek meminta

amprahan obat dari gudang farmasi, obat dating dari gudang farmasi lalu

ditata berdasarkan alvabet dan bentuk persediaan. Apotek menerima resep,

lalu menyimpan obatnya. Menulis etiket lalu diberikan ke pasien.

e. Pelaporan

Seluruh kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi di rumah Sakit Wisma

Prasanthi dicatat dengan baik. Perencanaan di catat dengan buku DEFECTA

untuk mencatat barang yang akan dipesan. Saat pesanan sudah dating, barang

akan dicek kembali, lalu dimasukkan ke program computer dan selanjutnya

akan dimutasi. Petugas gudang akan menambah stok ke Apotek yang

kemudian dibuatkan laporan faktur, yang dicocokan kembali pada faktur.

Setelah itu akan ditanda tangani apoteker. Kartu stok juga telah tersedia pada

penyimpanan barang serta persiapan resep dan buku penjualan pada

pelayanan. Pelaporan untuk narkotika dan psikotropika dilakukan secara rutin

setiap 1 bulan sekali, maksimal tanggal 10 untuk tiap bulannya ke Menkes

secara online melalui aplikasi SIPNAP (Sitem Pelaporan Narkotika dan

Psikotropika).

f. Penarikan

Penarikan barang disebut juga dengan Recall. Penarikan barang dibagi

menjadi dua yaitu Voluntary adalah penarikan barang dilakukan oleh pabrik

11
obat melalui PBF, sedangkan Mandatury adalah penarikan yang dilakukan

langsung oleh BPOM melalui PBF.

g. Pemusnahan

Pemusnahan obat dilakukan apabila obat sudah memasuki masa exp dan kotak

obat. Pemusnahan obat dilakukan 2 kali dalam 1 tahun yaitu pada bulan Juni

dan bulan Desember yang hanya dimusnahkan di Jakarta. Di Rumah Sakit

terdapat pemusnahan faktur dan resep yang dilakukan 5 tahun sekali.

h. Gas Medis

Gas medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat dan diberi penandaan untuk

menghindari kesalahan pengambilan jenis gas medis. Terdapat 2 macam gas

medis yaitu Nitrogen dan Oksigen. Gas medis Nitrogen dan Oksigen ada yang

langsung disalurkan ke OK, PK, UGD dan ICU yang disebut dengan system

sentralisasi. Sedangkan gas medis Oksgen yang dibawa secara manual

keruangan yang disebut dengan system desentralisasi.

 Ada dua oksigen yaitu oksigen dan nitrogen. Ada dua cara penyaluran oksigen

di RSWP yaitu :

- Cara Desentralisasi  Oksigen

Cara penyalurannya dengan cara manual / langsung diberikan ke kamar

pasien.

- Cara Sentralisasi  Nitrogen/Oksigen

Cara penyalurannya melalui pipa yang berada di ruang oksigen yang

disalurkan ke ruangan VK, UGD, ICU, gas medis nitrogen hanya

disalurkan ke OK.

12
i. Analisa Resep

Pengkajian resep dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait Obat,

bila ditemukan masalah terkait Obat harus dikunsultasikan kepada dokter

penulis Resep. Apoteker harus melakukan pengkajian Resep sesuai

persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis untuk

pasien rawat inap maupun rawat jalan. Persyaratan administrasi meliputi :

a. Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien;

b. Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter.

c. Tanggal resep, dan

d. Ruangan/unit asal resep.

Persyaratan farmasetik meliputi :

a. Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan;

b. Dosis dan jumlah obat;

c. Stabilitas dan

d. Aturan dan cara penggunaan

Persyaratan klinis meliputi :

a. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat;

b. Duplikasi pengobatan

c. Alergi dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)

d. Kontraindikasi dan

e. Interaksi obat

13
Pengkajian Pelayanan Resep:
Harus sesuai persyaratan :
- Persyaratan Administrasi
- Persyaratan Farmasetik
- Persyaratan Klinis

14
Persyaratan Administrasi meliputi :
No. SYARAT Y T KETERANGAN
1. Nama pasien √ Tanyakan pada pasien / A. Dokter
Umur pasien √ Tanyakan pada pasien / A. Dokter
Jenis kelamin √ Tanyakan pada pasien / A. Dokter
B.Badan pasien √ Tanyakan pada pasien / A. Dokter
T. badan pasien √ Tanyakan pada pasien / A. Dokter
2. Nama dokter √ dr. Domy, Sp.S
No. Ijin Dokter √ Dapat ditanyakan pada dokter
Nama √ tersebut
Paraf √ RS. Wisma Prasanthi
Tidak terdapat di resep
3. Tanggal resep √ Telaah resep
4. Ruangan/Unit √ Telaah resep

Persyaratan Farmasetik meliputi :


No. SYARAT UNSUR Y T KETERANGAN
1. Nama Obat Lisinopril √ Sudah tercantum dengan jelas
Furosemid √ pada resep
Obat asma √ Sudah tercantum dengan jelas
pada resep
Resep tersebut tidak
mencantumkan nama obat
Obat gatal √ dengan spesifik, tindakan yang
dapat dilakukan menghubungi
dokter yang membuat resep
Keterangannya sama dengan
obat asma.
2. Bentuk obat Lisonopril √ Tablet yang dilihat dari signa
dan nomernya.

15
Furosemiet √ Tablet 1 kapsul yang dilihat dari
signa dan nomernya
Obat asma √ Kapsul/tablet yang dilihat dari
Obat gatal √ Diperkirakan sediaan padat
3. Kekuatan lisonopril √ Tidak tercantum pada resep
sediaan obat untuk sediaan lisinopril
Tersedia dua sediaan
- Lisinopril 5 mg
- Lisenopril 10 mg

No. SYARAT UNSUR Y T KETERANGAN


1. Kekuatan Furosemid √ Tidak tercantum pada resep
Sediaan obat untuk sediaan furosemide,
tersedia furosemide 40 mg.
2. Dosis Lisinopril Dewasa awal : 10 mg x sehari I
Anak : tidak dianjurkan untuk
anak-anak
3. Furosemid Untuk hipertensi : maksimal 40
mg
4. Obat asma √ Tidak diketahui tanyakan pada
dokter
5. Obat gatal √ -
6. Jumlah obat Lisinopril √ No. 10
Furosemid √ No. 10
Obat asma √ No. 10
Obat gatal √ No. 10
7. Stabilitas Lisinopril √ Stabil pada suhu ruangan 30o C
Furosemid √ Stabil pada suhu ruangan 25oC
Obat asma √ Diperkirakan
Obat gatal √ Diperkirakan

16
No. SYARAT UNSUR Y T KETERANGAN
1. Aturan pakai Lisinopril √ Tertera dalam resep 1 x sehari.
Furosemide √ Tertera dalam resep 1 x sehari
pada malam hari
Obat Asma √ Tertera dalam resep 3 kali
Obat gatal sehari
√ Tidak tertera pada resep
hubungi dokter
2. Lisinopril √ Dilihat dari signa nomor (1x1
sehari setelah makan)
Eurosemide √ Dilihat dari signa
Obat Asma √ Dilihat dari signa
Obat gatal √ Tidak diketahui pada resep
Tanyakan pada dokter

17
Persyaratan klinis, meliputi :
No. SYARAT UNSUR Y T KETERANGAN
1. Ketepatan Lisinopril √ Tidak tahu diagnosenya
indikasi Furosmide √ Tidak tahu diagnosenya
Obat asma √ Tidak tahu diagnosenya
Obat gatal √ Tidak tahu diagnosenya
2. Dosis Lisinopril Tanyakan pada dokter
Furosmide √ Tanyakan pada dokter
Obat asma √ Tanyakan pada dokter
Obat gatal √ Tanyakan pada dokter
3. Waktu Lisinopril √ Tanyakan pada dokter
penggunaan Furosmide Tanyakan pada dokter
obat Obat asma Tanyakan pada dokter
Obat gatal Tanyakan pada dokter
4. Duplikasi Lisinopril √ Tanyakan pada dokter
Furosmide √ Tanyakan pada dokter
Obat asma √ Tanyakan pada dokter
Obat gatal √ Tanyakan pada dokter
5. Alergi Lisinopril √ Tanyakan pada dokter
Furosmide √ Tanyakan pada dokter
Obat asma √ Tanyakan pada dokter
Obat gatal √ Tanyakan pada dokter

18
No. SYARAT UNSUR Y T KETERANGAN
1. ROTD Lisinopril Tidak tahu diagnosenya
Tidak tahu diagnosenya
Tidak tahu diagnosenya
Tidak tahu diagnosenya
Kontraindikasi Lisinopril √ Hipersensitivitas terhadap
Furosmide √ lisensi bahan tambahan yang
Obat asma √ tergantung
Obat gatal √ Anuria, hypersensitive
Tanyakan pada dokter
2. Interaksi obat Lisinopril √ Diure, suplemen/pengganti
Furosmide √ garam yang mengandung
kalium.

Obat asma √
Obat gatal √

7. Pelayanan Obat di Rumah Sakit Wisma Prashanti

Pendistribusian obat di Rumah Sakit Wisma Prashanti menggunakan

metode distribusi Sentralisasi dan menggunakan sistem One Daily Dose.

Distribusi Sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang

dipusatkan pada satu tempat yaitu instalasi farmasi.

Pada distribusi sentralisasi, seluruh kebutuhan perbekalan farmasi

setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan barang

dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut.

19
Sistem One Daily Dose adalah suatu cara penyerahan obat dimana obat

yang diminta, sudah disiapkanterpisah untuk pemakaian sekali pakai, tetapi

diserahkan untuk sehari pakai pada pasien.

Pelayanan obat di Rumah Sakit Wisma Prashanti ada dua yaitu

pelayanan pasien rawat jalan dan pelayanan pasien rawat inap. Untuk pasien

rawat inap akan mengambil obat dengan kartu warna biru yaitu kartu

pengambilan obat pasien dengan berisi nama, no RM, ruangan yang ditempati.

Kecuali untuk ruangan Kusuma dan Wijaya dilayani langsung oleh farmasi

karena merupakan kamar Executive dan VIP. Adapun pelayanan obat di

Rumah Sakit Wisma Prashanti sebagai berikut:

20
21
22
23
24
25
8. Simpulan
Setelah penulis melaksanakan prakerin di Rumah Sakit Wisma

Prashanti penulis dapat mengetahui dan terlibat langsung dalam proses

pengelolaan perbekalan farmasi dan kegiatan pelayanan kefarmasian. Penulis

dapat mengambil kesimpulan bahwa IFRS adalah suatau tempat dilakukannya

pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, serta perbekalan

kesehatan lainnya kepada masyarakat. Selain itu, IFRS juga memberikan

informasi tentang obat baik khasiat, keamanan, serta mutu obat. Sehingga,

dapat tercapai tujuan pemerintah yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Adapun tugas seorang AA di IFRS yang juga sangat berperan dalam

hal memberikan informasi tentang obat baik khasiat, keamanan, serta mutu

sehingga pelayanan kesehatan di IFRS tercapai secara optimal. Selain itu,

penulis juga dapat mengambil kesimpulan bahwa teori yang diberikan di

sekolah dengan praktek dilapangan yang penulis rasakan ternyata terdapat

beberapa perbedaan, oleh karena itu, kegiatan prakerin yang telah penulis

lakukan ini sangat membantu penulis untuk mengenal lebih jauh tentang

kefarmasian, dan tidak terbatas hanya teori yang diberikan saja, tetapi juga

dapat merasakan pengelaman kerja langsung ditempat prakerin serta

berhadapan langsung dengan masyarakat.

26
9. Saran

27
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohhamad, dkk. (Eds.). 2007. Ilmuan Aplikasi Pendidikan. Bandung:


Pedagogiana Press.
Anonim .2014.Lapifed ekspektoran farmasi. Tersedia pada: http://www.farmasi-
id.com/lapifed-expectorant/. Diakses pada: 16 juni 2017.
Anonim. 2009. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Anonim. 2012. Amlodipine kegunaan, dosis, kontraindikasi, efek samping.
Tersedia pada: http://www.alodokter.com/amlodipine. Diakses pada: 16
juni 2017.
Anonim. 2012. Ciprofloxacin kegunaan, dosis, kontraindikasi, efek samping.
Tersedia pada: http://www.alodokter.com/ciprofloxacin Diakses pada: 16
juni 2017.
Anonim. 2012. Ibuprofen kegunaan, dosis, kontraindikasi, efek samping. Tersedia
pada: http://www.alodokter.com/ibuprofen. Diakses pada: 16 juni 2017.
Anonim. 2012. Paracetamol kegunaan, dosis, kontraindikasi, efek samping.
Tersedia pada: http://mediskus.com/paracetamol. Diakses pada: 16 juni
2017.
Anonim.2013. Resep obat farmasi. Tersedia pada:
http://kefarmasian.blogspot.co.id/2013/02/seputarresep.html?m=1. Diakses
pada: 16 juli 2017.
Anonim. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit,
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Anonim. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Tim Penyusun. 2015. Buku Panduan dan Agenda Harian. Denpasar: SMK
Farmasi Bintang Persada.

28
LAMPIRAN

29
Lampiran 1. Kajian Resep

I. Kelengkapan dan kelegalan resep


1. Inscriptio = Ada
2. Invocatio = Ada
3. Praescriptio = Ada
4. Signatura = Tidak lengkap
5. Subscriptio = Tidak ada

30
II. Kajian resep.
1. Paracetamol tablet 500 mg
Memiliki nama lain acetaminophen obat ini termasuk sebagai
analgetik (anti nyeri) dan antipiretik (penurun panas). Mekanisme kerjanya
dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan bahan kimia
yang terlibat dalam transmisi pesan rasa sakit ke otak. Paraetamol dijual
bebas tanpa harus menggunakan resep dokter.
a. Indikasi: Sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri otot,
b. Kontraindikasi: Gangguan fungsi hati, alergi parasetamol, gangguan
ginjal.
c. Dosis: Paracetamol 500 mg.
d. Aturan Pakai:Diminum bila demam.
e. Efek samping: Ruam, hipotensi, kerusakan hati dan ginjal.

2. Lapifed ekspektoran syrup


Merupakan sebuah obat merk dari produsen PT. LAPI Laboratorium.
Obat ini termasuk sebagai ekspektoran yaitu membantu mengeluarkan
dahak / sputum. Mekanisme kerjanya dengan cara meningkatkan volume
dan menurunkan viskositas dahak si trakea dan bronkus, kemudian
merangsang pengeluaran dahak menuju faring.
a. Indikasi: Meringankan batuk berdahak dan pilek.
b. Kontraindikasi: Hipertensi berat.
c. Dosis:Triprolidine HCL 1,25 mg, Pseudoephedrine HCL 15 mg,
Glyceryl guaiacolate 100 mg.
d. Aturan Pakai:Diminum 3 kali 1 sendok makan.
e. Efek samping: Mengantuk, gangguan tidur, ruam kulit, penyakit
jantung.

31
Lampiran 2. Kajian Resep

I. Kelengkapan dan kelegalan resep


1. Inscriptio = Ada
2. Invocatio = Ada
3. Praescriptio = Ada
4. Signatura = Tidak lengkap
5. Subscriptio = Ada

II. Kajian resep.


1. Cyprofloxacin
Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk menangani
berbagai jenis infeksi akibat bakteri, misalnya infeksi saluran kemih,
32
infeksi pada saluran pencernaan, infeksi pada mata, dan infeksi menular
seksual.
Jenis obat ini bekerja dengan cara membunuh atau mencegah
perkembangan bakteri yang menjadi penyebab infeksi.
a. Indikasi:Mengatasi infeksi akibat bakteri
b. Dosis:Ciprofloxacin 500 mg.
c. Aturan Pakai: Diminum dua kali sehari 1 tablet.
d. Efek samping: Diare, mual-mual, sakit kepala, sering buang gas.

2. Ibuprofen
Ibuprofen termasuk jenis obat antiinflamasi nonsteroid. Obat ini
dapat meredakan rasa sakit ringan hingga menengah, serta mengurangi
peradangan. Contoh gejala yang dapat ditangani ibuprofen adalah nyeri
otot dan sendi, migrain, nyeri menstruasi, sakit gigi, serta nyeri setelah
operasi. Di samping itu, ibuprofen juga dipakai untuk mengurangi demam
dan pegal-pegal akibat flu.
Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan
dalam produksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa yang
dilepaskan tubuh yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Perlu
diperhatikan bahwa obat ini hanya dapat mengurangi gejala, tetapi tidak
menyembuhkan penyakit penyebabnya.
a. Indikasi:Meredakan peradangan dan nyeri pada tubuh yang
diakibatkan penyakit tertentu, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri
punggung, radang sendi, nyeri haid, dan lain-lain
b. Dosis:Ibuprofen 500 mg
c. Aturan Pakai: Diminum 2 kali sehari 1 tablet
d. Efek samping:Mualdan muntah, perut kembung, nyeri ulu hati,
gangguan pencernaan, diare atau konstipasi, sakit kepala, tukak
lambung

33
Lampiran 3. Kajian Resep

III. Kelengkapan dan kelegalan resep


1. Inscriptio = Ada
2. Invocatio = Ada
3. Praescriptio = Ada
4. Signatura = Tidak lengkap
5. Subscriptio = Tidak ada

IV. Kajian resep.


1. Amlodipine

34
Amlodipine adalah obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan
darah tinggi. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi
serangan anginapectoris atau angin duduk. Amlodipine bisa dikonsumsi
secara tersendiri atau dikombinasikan dengan obat lain. Dengan
menurunkan tekanan darah, obat ini membantu mencegah serangan stroke,
serangan jantung, dan penyakit ginjal.Amlodipine bekerja dengan cara
melemaskan dinding dan melebarkan diameter pembuluh darah. Efeknya
akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan
darah dalam pembuluh.
Obat ini juga menghalangi kadar kalsium yang masuk ke sel otot
halus di dinding pembuluh darah jantung. Kalsium akan membuat otot
dinding pembuluh darah berkontraksi. Dengan adanya penghambatan
kalsium yang masuk, dinding pembuluh darah akan menjadi lebih lemas.
a. Indikasi:Mengatasi hipertensi dan serangan angina pectoris.
b. Dosis:Amlodipine 5 mg
c. Aturan Pakai: Dalam tangan dokter
d. Efek samping: Merasa lelah atau pusing, jantung berdegup kencang,
Merasa mual dan tidak nyaman di bagian perut, Ppergelangan kaki
membengkak.

35
Lampiran 4. Etiket Putih dan Etiket Biru Rumah Sakit Wisma Prashanti

36
Lampiran 5. Kartu Stok Obat

37
Lampiran 6. Rak Obat Sirup

38
Lampiran 7. Rak Obat Tablet

39
Lampiran 8. Rak Stok Obat

40
Lampiran 9. Lemari Narkotika dan Psikotropika

41
Lampiran 10. Lemari Pendingin

Lampiran 11. Lemari Obat High Alert

42
Lampiran 12. Lemari Obat Bahan Berbahaya dan Beracun

43
Lampiran 13. Lembar Catatan Pemakaian Obat

44
Lampiran 14. Surat Pesanan

45
46

Anda mungkin juga menyukai