PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat sendiri berasal dari bahasa yunani “Philos” yang memiliki arti
kecintaan dan “sophia yang memiliki arti kebijaksanaan. Jika diterjemahkan dari
dua kata ini, maka filsafat dapat diartikan sebagai kecintaan akan kebijaksanaan.
Jika diartikan secara lengkap maka filsafat dapat diartikan sebagai kajian
mendalam yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan didasarkan atas kecintaan
seseorang terhadap ilmu pengetahuan tersebut. Jika diterapkan dalam pendidikan,
maka lahirlah apa yang disebut dengan filsafat pendidikan yang artinya adalah
sebuah ilmu filsafat yang terfokus pada bidang pendidikan. Dalam hal ini, filsafat
benar-benar difokuskan di setiap bagian dari bidang pendidikan dari mulai kulit
hingga akar-akarnya. Filsafat pendidikan akan membahas ilmu mengenai
pendidikan itu sendiri secara mendalam dan meluas di setiap bagian dari ilmu
pendidikan.
Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial dan memiliki
obyek formal sama dengan obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun obyek
material ilmu ekonomi terkait dengan bagaimana manusia melakukan pilihan
dalam memenuhi kebutuhan. Dalam melaksanakan pendidikan ekonomi para
pendidik harus memahami karakteristik utama bidang ekonomi dan dituntut untuk
memiliki kompetensi professional penguasaan bahan, pengelolaan pembelajaran,
pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar, menguasai landasan
pendidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi belajar,
pengenal fungsi bimbingan belajar, menyelanggarakan administrasi sekolah, dan
mengatasi penelitian pengajaran. Dalam tulisan ini dibahas berbagai aspek dan
dimensi yang terkait dengan pendidikan ekonomi, khususnya di sekolah
menengah.
Sebagai bagian dari ilmu sosial, ilmu ekonomi memiliki objek formal yang
sama dengan ilmun sosial lainnya. Kosasih Djahiri mengatakan bahwa; “salah
satu program pendidikan IPS adalah yang secara kognitif melatih dan membekali
anak didik dengan conceptual-knowledge yang layak, kemampuan berfikir dan
memecahkan masalah dan secara metacognitive awarnes and skill membekali
kemampuan penalaran dan belajar yang luas, begitu pula dengan pelajaran
ekonomi, Peserta didik diharapkan mampu menerapkan konsep dan teori ekonomi
dalam menghadapi permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Samueson menjelaskan bahwa ilmu ekonomi memang berkaitan dan sangat sangat
berdekatan dengan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, psikologi, sejarah, dan
antropologi adalah ilmu-ilmu sosial yang sering bertumpang tindih dengan apa
yang dipelajari oleh ilmu ekonomi. Tetapi keterkaitan antar disiplin ilmu dalam
bidang ekonomi merupakan fakta yang perlu disusun dan diatur dengan tujuan
untuk pengembangan dan pengujian teori ekonomi itu sendiri. Ilmu sosial
merupakan tinjauan ilmiah yang membahas gejala-gejala yang muncul dalam
kehidupan sosial insani.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu
1. Bagaimana Filsafat Pendidikan Ekonomi ditinjau dari aspek Ontologi,
Epistomologi, dan Aksiologi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Filsafat Pendidikan Ekonomi ditinjau dari aspek
Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi
BAB II
PEMBAHASAN
Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa yunani “axios” yang berarti
bermanfaat dan ‘logos’ berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Secara istilah,
aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang ditinjau
dari sudut kefilsafatan. Sejalan dengan itu, Sarwan menyatakan bahwa aksiologi
adalah studi tentang hakikat tertinggi, realitas, dan arti dari nilai-nilai (kebaikan,
keindahan, dan kebenaran). Dengan demikian aksiologi adalah studi tentang
hakikat tertinggi dari nilai-nilai etika dan estetika.
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan, menyelidiki hakikat nilai, serta berisi mengenai etika dan estetika.
Dasar aksiologis pendidikan adalah kemanfaatan teori pendidikan sebagai ilmu
yang diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan
sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab.
Dalam pendidikan ekonomi guru tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga
sebagai pendidik yang menanamkan nilai nilai ekonomi kepada peserta didik agar
peserta didik bisa menerapkan nilai nilai tersebut di dalam kehidupan sehari hari.
Dengan mempelajari ilmu ekonomi, salah satunya pendidik dapat membantu
peserta dalam hal memprekdisi untuk memilih pekerjaan apa saja yang tepat untuk
kita sehingga kita dapat mendapatkan kehidupan yang layak baik di masa kini
maupun di masa yang akan datang. Ilmu ekonomi juga dapat memberikan
informasi yang bisa dibuat ramalan berdasarkan informasi tersebut, informasi
tersebut diperlukan misalnya dalam hal mengambil keputusan. Adapun nilai-nilai
ekonomi yang harus dikembangkan dalam proses pembelajaran ekonomi adalah:
energik, inisiatif, hemat, produktif, menabung, kerja keras, orientasi laba, berani
mentganbil resiko, tabah, mempunyai motivasi yang tinggi dan pantang
menyerah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang telah memberi kami
kesempatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus
sebagai rahmat bagi semesta alam, berserta keluarga dan para sahabatnya serta
para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.
Makalah ini kami buat dengan maksud untuk memenuhi tugas kami
mengenai Filsafat Pendidikan Ekonomi. Kami berharap penyusunan dalam bentuk
makalah ini akan memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan
kita.
Dan kami menyadari didalam penyusunan ini mungkin masih belum
sempurna dan terdapat kesalahan dalam penyusunannya, kami mohon untuk
bimbingan dan kritik serta saran yang bersifat membangun.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini
merupakan usaha yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari
kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH
PENDIDIKAN IPS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018