Anna Suzana*
Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Email : anz.suzana@gmail.com / asuzana26@yahoo.co.id
Abstrak
Organizational citizenship behavior (OCB) memiliki peran dalam perspektif
keefektifan penilaian kinerja karyawan,terutama dalam pengembangan perusahaan,
bahwa semakin detail sebuah penilaian kinerja karyawan dalam suatu perusahaan maka
semakin terkaitlah persoalan organizational citizen behavior (OCB) sebagai salahsatu
alternatif penilaian kinerja karyawan pada perusahaan dengan system penilaian bersifat
tidak formil untuk melibatkan karyawan merasa terlibat dalam keputusan perusahaan
dengan memberikan kewajiban secara personal, karena standar Semakin professional
sumber daya manusia yang pegang kendali atau karyawan yang mengawakinya ,
visi,misi serta tujuan perusahaan akan dapat tercapai secara efektif , efisien ,dan
produktif,oleh karena itu diperlukan adanya upaya upaya terstruktur dan berkelanjutan
dari suatu organisasi perusahaan,Mengantisipasi hilangnya orientasi pada kehidupan
yang lebih bermakna, Sumber daya Manusia menggunakan nilai-nilai luhur sebagai
penuntun kehidupan professional dan kinerja individual. beberapa fakta empiris
menunjukkan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang memiliki
organizational citizen behavior OCB yang baik, akan memiliki kinerja yang lebih baik
dari organisasi lain.
42
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
dalam hal ini SDM memegang peranan (extra role). Dibandingkan dengan
penting dalam meningkatkan kinerja, perilaku in role, yaitu melakukan
kesuksesan, dan keefektifan suatu pekerjaan sesuai dengan tugas yang ada
organisasi. Perusahaan sangat dalam job description, yang
membutuhkan karyawan dalam dihubungkan dengan penghargaan
menjalankan kegiatannya agar ekstrinsik atau penghargaan moneter,
perusahaan dapat mencapai target- maka perilaku extra-role lebih
target yang telah ditentukan.. dihubungkan dengan penghargaan
Karyawan merupakan unsur intrinsik. Perilaku ini muncul karena
penting dalam perusahaan sehingga saat perasaan sebagai anggota organisasi dan
ini banyak perusahaan yang merasa puas apabila dapat melakukan
memperhatikan kesejahteraan karyawan, sesuatu yang lebih kepada organisasi,
dan memberikan reward atas kinerja bisa terjadi loyalitas karyawan terhadap
karyawan, untuk dapat meningkatkan perusahaan cukup rendah, padahal
kinerja dan loyalitas karyawan terhadap kompensasi yang diberikan perusahaan
perusahaan. pentingnya unsur manusia sebanding bahkan lebih dengan
dalam perusahaan bahwa betapa pun kontribusi yang diberikan oleh
sempurnanya suatu organisasi maupun karyawan. Selain itu, kurang siap
karyawan, bila karyawan tidak dapat menerima perubahan-perubahan yang
menjalankan tugasnya dengan minat dan terbaru karena masih berdasarkan
gembira, maka perusahaan itu tidak akan kebiasaan, serta masih terdapat
mencapai hasil sebanyak yang karyawan yang berperilaku indisipliner
seharusnya dapat dicapai. beberapa
kriteria perilaku karyawan yang dapat Landasan Teori
membantu keefektifan organisasi, antara Organisasi.
lain: memiliki kapasitas sosial untuk Sunyoto & Burhanudin (2015)
bekerjasama dengan orang lain dan mendefinisikan bahwa perilaku
memiliki karakter yang kuat untuk organisasional adalah bidang studi yang
bertahan dalam mempertahankan mempelajari pengaruh yang dimiliki
kelompok kerjanya. Selain itu juga oleh individu, kelompok, dan struktur
mempunyai keinginan berpartisipasi terhadap perilaku dalam organisasi, yang
dalam usaha kelompok/tim kerja untuk bertujuan agar organisasi menjadi lebih
mewujudkan tujuan bersama yang lebih efektif. Perilaku organisasional
tinggi, serta keseimbangan moral dan mengajarkan tiga faktor penentu
psikologis untuk mencapai tujuan perilaku dalam organisasi, yaitu
individu dan perusahaan tanpa individu, kelompok, dan struktur.
merugikan satu sama lain. Perilaku dan Perilaku organisasional juga menerapkan
kriteria karyawan tersebut sering dikenal ilmu pengetahuan yang diperoleh
dengan istilah Organizational tentang individu, kelompok, dan
Citizenship Behavior (OCB). pengaruh dari struktur terhadap perilaku,
Menurut Stephen P Robbins dengan tujuan agar organisasi dapat
(2011) bahwa elemen penting yang perlu bekerja secara lebih efektif. Sejalan
diperhatikan dalam organisasi adalah dengan pendapat tersebut yang
perilaku di luar aturan formal organisasi dikemukakan oleh Robbins dan Judge
43
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
44
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
(output) baik kualitas maupun kuantitas Proses penilaian kinerja terdapat dua
yang dicapai karyawan persatuan pihak yang terlibat, yaitu (perusahaan)
periode dalam melaksanakan tugas dan karyawan (SDM), penilaian kinerja
kerjanya sesuai dengan tanggung jawab karyawan memiliki dampak positif bagi
yang diberikan kepadanya. Tujuannya kedua belah pihak, menjadi profesional
adalah untuk memperbaiki atau di bidangnya. Metode yang digunakan
meningkatkan kinerja organisasi melalui adalah desk research dengan melakukan
peningkatan kinerja dari SDM telaah literature, aturan, kebijakandan
organisasi. Maka, untuk mengantisipasi hasil studi yang relevan dan metode
hilangnya orientasi pada kehidupan yang deskriptif, yaitu metode penelitian yang
lebih bermakna, SDM menggunakan meneliti status sekelompok manusia,
nilai-nilai luhur sebagai penuntun status objek, suatu kondisi, suatu
kehidupan professional dan kinerja pemikiran, atau peristiwa masa
individual. Penilaian Kinerja Karyawan sekarang. Dimensi organizational
menurut Budihardjo (2014) menjadi citizenship behavior dan kinerja
kunci utama, pengembangan perusahaan. karyawan adalah sebagai berikut:
1. Sifat (Traits)
1. Altruism
2. Perilaku (Behaviors)
2. Conscientiousness
3. Kompetensi (Competencies)
3. Sportmanship
4. Pencapaian tujuan (Goal
4. Courtessy
Achievement)
5. Civic Virtue
5. Potensi perbaikan (Improvement
6. Peacekeeping
Potential)
7. Cheerleading
Sumber: Olah data, 2015
45
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
46
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
47
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Devia
tion
OCB 25 67.00 95.00 80.0400 7.83411
Valid N
25
(listwise)
Sumber: Modifikasi output SPSS, 2015
48
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
49
JURNAL LOGIKA, Vol XIX No 1 April 2017 p-ISSN : 1978-2560
http://jurnal.unswagati.ac.id e-ISSN : 2442-5176
50