Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fauzan Muhammad

NPM : 110110150179
Mata Kuliah : Hukum Telkom
Tanggal : 1 Oktober 2018

TUGAS PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1989 TENTANG


TELEKOMUNIKASI DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 1999

1. Dalam pasal 5 UU 3/89 dapat dilihat bahwa pemerintah kurang melibatkan peran serta
masyarakat dalam pembinaan dalam bidang telekomunikasi secara rinci. Kemudian pasal
5 UU 3/89 tersebut di amandemen dalam pasal 5 UU 36/99, dapat dilihat bahwa masyarakat
dapat menyampaikan pemikiran dan pandangan mengenai penetapan kebijakan,
pengaturan, pengendalian, dan pengawasan di bidang telekomunikasi yang kemudian
diatur dalam Peraturan Pemerintah
2. Lalu dalam bagian penyelenggara pada UU 36/99 pada pasal 8 mengakomodir
penyelenggara jaringan dan/atau jasa telekomunikasi dapat dilakukan oleh badan hukum
yang berbentuk BUMN, BUMD, Badan Usaha Swasta dan Koperasi baik dilakukan oleh
Perseorangan, instansu pemerintah dan badan hukum selain penyelenggara jaringan
dan/atau jasa telekomunikasi.
3. Dalam UU 36/99 pada pasal 9 mengatur mengenai penyelenggara komunikasi khusus yang
sebelumnya kurang jelas pada UU 3/89. Penyelenggara telekomunikasi khusus dapat
menyelenggarakan komunikasi untuk keperluan sendiri, pertahanan dan keamanan negara,
dan penyiaran.
4. Dalam telekomunikasi dibutuhkan perangkat telekomunikasi, spectrum radio, dan orbit
satelit semua itu harus dengan spesifikasi dan ketentuan yang telah ditetapkan pada
undang-undang ini yang diatur pada Pasal 32 – Pasal 37. Setiap orang dilarang melakukan
perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap
penyelenggaraan telekomunikasi., seperti penyadapan atas informasi yang disalurkan
melalui jaringan
5. Untuk melindungi privacy sesorang (pengguna jasa telekomunikasi) dibuatlah aturan
mengenai pengamanan telekomunikasi, pada Pasal 42 Ayat 1 telah jelas sekali
menerangkan bahwa “Penyelenggara jasa telekomunikasi wajib merahasiakan informasi
yang dikirim dan atau diterima oleh pelanggan jasa telekomunikasi melalui jaringan
telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang diselenggarakannya”
6. Dalam hal penyidikan undang-undang ini memberikan hak menyidik selain pada penyidik
pejabat polisi Negara republic Indonesia juga diberikan hak kepada pejabat pegawai negeri
sipil tertentu. Ketentuan pidana pada undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
telekomunikasi menyebutkan sanksi hukumpidana penjara paling lama 6 tahun atau denda
sebanyak 600.000.000, hal-hal lain yang menyangkut pidana tetera jelas dalam Pasal 47-
Pasal 59.

Anda mungkin juga menyukai