Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikas PDF
Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikas PDF
TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Vol 1 No 1 Desember 2012
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah jurnal ilmiah, dengan visi menjadi media informasi
dan komunikasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta sebagai rekomendasi dalam penyusunan
kebijakan pemerintah di bidang TIK
Pengarah
Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo
Aizirman Djusan, M. Econ
Penanggungjawab
Kepala BBPPKI Medan
Drs. Waladdin Siagian
Sekretariat Redaksi
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Tombak, No. 31 Medan, Sumatera Utara – Telp/Fax. (061) 6639817
2 Email: jtik.kominfo@gmail.com
PENGANTAR REDAKSI
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terbitnya Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Balai Besar Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Medan untuk pertama kali, Volume I
Nomor I Desember 2012.
Sesuai rencana program BBPPKI Medan, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
akan terbit dua (2) kali dalam setahun secara periodik dengan tujuan mempublikasikan ide-
ide dan temuan para peneliti Komunikasi dan Informatika yang telah tertuang dalam bentuk
tulisan sehingga mampu memberikan pencerahan, perspektif dan ekspektasi tentang
pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam membangun masyarakat
informasi. Hasil-hasil penelitian tersebut diharapkan mampu memberikan pertimbangan
dan solusi yang dibutuhkan oleh para stakeholder untuk mengambil keputusan dan
pembuatan kebijakan.
Oleh karena itu, kepada semua pihak, khususnya peneliti, akademisi, praktisi
teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan dapat berpartisipasi menyumbangkan ide
dan pemikiran yang telah tertuang dalam bentuk tulisan ilmiah, terutama hasil penelitian
bidang komunikasi dan informatika.
Pada edisi perdana ini kami menerbitkan enam (6) tulisan, yaitu “Kompetensi
Pengelola dalam Mengatasi Permasalahan Teknis pada Pusat Layanan Informasi
Kecamatan”. Dalam tulisan ini, Marudur Pandapotan Damanik menjelaskan bahwa
kompetensi teknis pengelola PLIK di bidang TIK masih dirasa belum cukup memadai dan
masih perlu untuk ditingkatkan. Hal ini didasarkan pada unit kompetensi yang terdapat
pada SKKNI bidang Computer Technical Support. Selanjutnya Vita Pusvita menulis tentang
“Analisis Teknis Kualitas Layanan Jaringan Pusat Layanan Internet Kecamatan di Kota
Banda Aceh” dan menjelaskan bahwa Parameter QoS berupa throughput, delay, packet loss
dan jitter tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan lainnya dalam menentukan suatu
kualitas layanan jaringan. Jika salah satu parameter termasuk dalam kategori kurang baik
maka hal ini dapat menurunkan kualitas layanan jaringan secara keseluruhan. Wicaksono
Febrianto menulis “Perancangan Knowledge Management System Berorientasi Proses
Bisnis (Studi Kasus Balai Diklat Metrologi Kementerian Perdagangan)”. Hasil analisis
menunjukkan bahwa secara umum semua proses bisnis belum mengoptimalkan semua
komponen yang terdapat dalam framework pemodelan knowledge process dari Strohmaier
yang dimodifikasi menggunakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.12
tahun 2011 mengenai Pedoman Penataaan Tatalaksana (business process). Jarudo Damanik
menulis tentang “Kajian Implementasi Watchguard Firebox Seri 125e Sebagai Penyaring
Konten pada Jaringan Kantor Pemerintah Kota Batam”. Penyaring konten yang dipakai di
Kantor Pemerintah Kota Batam adalah firebox seri 125e yang memiliki keunggulan
melakukan blok terhadap konten sebuah website secara menyeluruh. Pendeteksian virus,
worm maupun gerakan yang mengarah pada tindakan berupa hack dapat berjalan secara
maksimal melalui perangkat ini. Tasmil melakukan kajian Wireless Intrusion Detection
System untuk mendeteksi serangan Denial of Service terhadap jaringan wireless. Dalam
penerapan, metode WIDS menggunakan tools Snort-Wireless yang berjalan pada sistem
3
operasi Linux. Sistem tersebut diuji dengan serangan Denial of Service menggunakan tools
Engage Packet Builder. Paket serangan kemudian dideteksi sebagai sebuah serangan Denial
of Service melalui hasil monitoring paket jaringan. Tasmil menjelaskan penelitiannya dalam
tulisan “Perfomansi Wireless Intrusion Detection System (WIDS) Berbasis Snort untuk
Mendeteksi Serangan Denial of Service”. Moh. Muttaqin melakukan Pengujian yang
menghasilkan nilai-nilai kecepatan berupa angka yang dikonversikan dalam satuan Mega bit
per second (Mbps) dan telah dituangkan dalam tulisan “Analisis Perbandingan Kecepatan
Koneksi Internet PC Client Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) dengan Warnet di
Kota Banda Aceh”. Temuan penelitian menunjukkan kecepatan download PC client PLIK
hanya setengah kecepatan download PC client warnet, sementara kecepatan upload PLIK
dan warnet tidak terpaut jauh.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
sekalian.
Salam,
Redaksi
4
DAFTAR ISI
Pengantar Redaksi 3
Daftar Isi 4
Lembar Abstrak 5
5
JURNAL
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Vol 1 No 1 Desember 2012
Kata kunci yang dicantumkan adalah istilah bebas. Lembaran abstrak ini boleh dikopi
tanpa izin dan biaya.
Marudur P. Damanik
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan
Jl. Tombak No. 31 Medan
marudur.p.d@kominfo.go.id
ABSTRAK
ABSTRACT
pengelola PLIK, dan yang kedua, bidang tertentu sebagai sesuatu yang
untuk menjelaskan kompetensi apa terpenting, sebagai unggulan di
yang dibutuhkan pengelola dalam bidang tersebut.5 Kompetensi juga
mengatasi permasalahan teknis di dapat dipandang sebagaikarakteristik
PLIK. Hasil penelitian ini diharapkan dasar seseorang yang dapat
dapat menjadi gambaran dari menghasilkan kinerja yang efektif
implementasi PLIK yang telah dan memuaskan dalam sebuah situasi
berjalan, serta diharapkan dapat atau pekerjaan.6 Di sini Spencer dan
memberikan kontribusi dan masukan Spencer mengidentifikasi 5 (lima)
bagi pemerintah melalui jenis karakteristik kompetensi yang
Kementerian Komunikasi dan terdiri dari motif, sifat, konsep diri,
Informatika maupun Pemerintah pengetahuan, dan keterampilan.Motif
Daerah setempat khususnya dalam adalah hal-hal yang menstimulasi
menyelesaikan permasalahan- tindakan seseorang. Motif juga
permasalahan di Pusat Layanan berperan dalam mendorong,
Internet Kecamatan. mengarahkan dan memilih untuk
Kompetensi melakukan suatu tindakan terentu.
Sifat merupakan ciri fisik dan reaksi-
Satu hal yang menjadi kunci
reaksi yang bersifat tetap terhadap
dalam mengimplementasikan
situasi atau ketika menerima
pengelolaan sumber daya manusia
informasi. Konsep diri merupakan
(SDM) yang efektif adalah dengan
sikap, nilai atau gambaran diri yang
peningkatan dan pengembangan
dimiliki seseorang. Pengetahuan
kompetensi SDM pada setiap tugas
adalah informasi yang dimiliki
dan pekerjaan. Hal ini dikarenakan
seseorang pada suatu bidang yang
kompetensi individu biasanya sangat
spesifik. Sedangkan keterampilan
terkait dengan tugas dan kinerja
merupakan kemampuan seseorang
organisasi, dimana peningkatan
dalam melaksanakan tugas-tugas
kompetensi individu akan diikuti
tertentu. Karakteristik kompetensi
dengan peningkatan kualitas kerja
tersebut diwujudkan dalam model
dan kinerja organisasi.3 Kompetensi
kompetensi gunung es dan model
dalam sebuah organisasi atau
kompetensi inti dan permukaan.
perusahaan bertujuan untuk
Dalam model kompetensi
pembentukan dan evaluasi pekerjaan,
gunung es terdapat karakteristik
rekrutmen dan seleksi, pembentukan
kompetensi yang tampak dan yang
dan pengembangan organisasi dan
tersembunyi. Aspek keterampilan
budaya perusahaan, pembelajaran
dan pengetahuan termasuk dalam
perusahaan, manajemen karier, serta
karakteristik kompetensi yang
sistem imbal jasa.4
tampak dan berada di permukaan,
Kompetensi menunjukkan
karena pada kenyataannya
keterampilan atau pengetahuan yang
karakteristik kompetensi ini
dicirikan oleh profesionalisme dalam
hanyalah sesuatu yang mudah Namun demikian hal ini juga sangat
dipelajari dan dikembangkan. memungkinkan terjadinya
Sedangkan aspek motif, sifat, dan ketimpangan informasi yang
konsep diri merupakan karakteristik disebabkan oleh tidak meratanya
kompetensi yang sifatnya akses kepada teknologi informasi,
tersembunyi, namun merupakan dimana terdapat suatu wilayah yang
unsur penting yang membedakan sangat kaya akan informasi, namun di
antara orang yang berkinerja lebih lain hal terdapat wilayah yang sangat
unggul dibandingkan dengan orang minim akan informasi. Perbedaan
lain.7 yang sangat kontras terlihat mulai
dari perkembangan infrastruktur
telekomunikasi yang umumnya
terkonsetrasi pada wilayah
perkotaan ataupun ibukota suatu
daerah9, yang berimbas pada tidak
meratanya pembangunan sarana
komunikasi dan informasi, dan
berujung pada terjadinya suatu
Sumber: Spencer and Spencer, 1993
kesenjangan digital (digital divide).
Gambar 1. Model kompetensi
Untuk mengatasi hal tersebut,
gunung es dan model kompetensi inti
terdapat suatu konsep yang diyakini
dan permukaan.
dapat menjembatani dan
Dengan kata lain, karakteristik mempersempit kesenjangan digital
kompetensi yang tampak seperti yaitu dengan membangun suatu
pengetahuan dan keterampilan dapat ruang publik yang menyediakan
dikatakan sebagai kompetensi teknis akses internet dan layanan TIK
yang pada dasarnya diperlukan untuk kepada masyarakat umum khususnya
menyelesaikan suatu pekerjaan, di wilayah yang kekurangan akses
sedangkan karakteristik kompetensi dan infrastruktur TIK. Hal ini
yang tersembunyi yaitu motif, sifat bertujuan agar masyarakat yang
dan konsep diri merupakan tidak memiliki akses internet pribadi
kompetensi sikap yang terkait tetap dapat menikmati layanan TIK
dengan kualitas hasil dari suatu terutama sambungan internet. Secara
pekerjaan.3 umum terdapat 3 (tiga) bentuk
Konsep Internet Publik implementasi dari internet publik,
Dalam banyak penelitian yaitu telecenter, internet café, dan
mengungkapkan, kemudahan dalam internet access point.10 Ketiga bentuk
mengakses dan memperoleh internet publik ini dibedakan
informasi cukup berpotensi dalam berdasarkan kepemilikan, lokasi,
mengubah tatanan ekonomi dan pembiayaan, serta fasilitas-fasilitas
sosial dalam sebuah masyarakat.8 yang tersedia di dalamnya.
Pendidikan
S1 SLTA S1 SLTA S1 S1 SLTA SLTA SLTA
formal
Sumber Buku,
Buku, Buku, Buku, Buku, Buku, Buku,
pengetahuan Otodidak kursus, Otodidak
otodidak otodidak otodidak otodidak otodidak otodidak
komp. otodidak
Kursus Tidak Ya,
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
komputer office
Sertifikasi Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Tidak
keahlian
Pengalaman
menggunaka 5 – 6 thn (lupa) (lupa) 15 tahun (lupa) 8 thn 7 thn 2 thn 3 tahun
n komputer
Pengalaman
menjalankan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, 2 thn Tidak Tidak Tidak
warnet
Penguasaan Windows, Windows, Window, Window, Window, Window, Window, Windows, Windows,
komputer & penggunaan instalasi pengguna pengguna pengguna instalasi instalasi penggunaan instalasi
aplikasi secara software, an secara an secara an secara software, software, secara software,
umum. penggunaan umum. umum. umum. pengguna penggun umum. penggunaan
secara an secara aan secara
umum. umum. secara umum.
umum.
Penguasaan Sebatas
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Linux/OSS penggunaan
Penguasaan
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
hardware Tidak Ya Ya Ya
&perbaikan
Penguasaan
Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
adm. Tidak Ya Ya Ya
Jaringan
Vita Pusvita
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Tombak No.31 Medan
vita.pusvita@kominfo.go.id
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai analisis teknis kualitas layanan jaringan PLIK di
Kota Banda Aceh. Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) yang didirikan oleh
Kementerian Komunikasi dan Informatika kurang mendapat perhatian masyarakat
sehingga banyak yang terbengkalai, rusak dan berubah menjadi warnet komersial. Salah
satu faktor yang mempengaruhi minat masyarakat secara teknis adalah kualitas layanan
jaringan yang disediakan. Berkaitan dengan hal ini Banda Aceh diakui menjadi salah
satu kota di Indonesia yang terdepan dalam mengadopsi perkembangan teknologi dan
informasi, khususnya internet. Oleh karena itu, Banda Aceh diharapkan dapat mengadopsi
PLIK dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Di dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap parameter-parameter
QoS berupa throughput, jitter, delay dan packet loss dengan menggunakan Wireshark.
Hasil pengukuran berupa angka-angka yang menggambarkan kualitas layanan jaringan.
Di Kota Banda Aceh, dari 11 PLIK, hanya ada 3 PLIK yang beroperasi yaitu PLIK
Baiturrahman, Syah Kuala, dan Lheung Bata. Berdasarkan hasil pengukuran, PLIK Syiah
Kuala dan Baiturrahman memenuhi semua standar parameter QoS, sedangkan pada PLIK
Lheung Bata, hasil pengukuran packet loss belum memenuhi standar ITU dan parameter
QoS lainnya sudah memenuhi standar.
ABSTRACT
are only 3 of 11 PLIK that are well operated, they are PLIKBaiturrahman, Syiah
Kuala, and Lheung Bata. Based on the measurement, PLIK Baiturrahman and Syiah
Kuala have met all the standards of QoS parameters, while in PLIK Lheung Bata,
the measurement of packet loss has not met the ITU standard yet and the other
parameters have met it.
waktu pengolahan data dan juga terhubung dengan jaringan Local Area
dalam waktu penghimpunan ulang Network (LAN) PLIK dengan
paket-paket di akhir perjalanan penghubung berupa gateway. WAN
inilah yang disebut jitter. merupakan jaringan komputer yang
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa mencakup area yang besar. Sedangkan
jitter yang baik dibawah 75 ms, LAN adalah jaringan komputer yang
sedangkan jika jitter melebihi 125 jaringannya hanya mencakup wilayah
ms akan mengakibatkan jeleknya kecil. Gateway adalah sebuah
kualitas layanan jaringan. perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan satu jaringan
Tabel 3. Kategori Jitter
KATEGORI JITTER komputer dengan satu atau lebih
DEGRADASI jaringan komputer yang
Sangat Bagus 0 ms menggunakan protokol komunikasi
Bagus 0 s/d 75 ms yang berbeda sehingga informasi dari
Sedang 76 s/d 125 ms
Jelek 125 s/d 225 satu jaringan komputer dapat
ms diberikan kepada jaringan komputer
Sumber: www.scribd.com lain yang protokolnya berbeda, dalam
hal ini dari jaringan LAN menuju
Pusat Layanan Internet Kecamatan
jaringan WAN.
(PLIK)
Server PLIK terdiri dari gateway
PLIK adalah pusat sarana dan
yang terhubung dengan virtual switch
prasarana penyediaan layanan jasa
melalui sistem keamanan De-
akses internet di ibu kota kecamatan
Militarised Zone (DMZ). DMZ
yang dibiayai melalui dana Kontribusi
merupakan mekanisme untuk
Kewajiban Pelayanan Universal
melindungi sistem internal dari
Telekomunikasi. 5
serangan hacker atau pihak-pihak lain
yang ingin memasuki sistem tanpa
mempunyai hak akses. Sedangkan
Virtual switch adalah sebuah program
software yang memungkinkan sebuah
virtual mesin terhubung ke lainnya.
Virtual switch pada jaringan PLIK ini
terdiri dari aplikasi push and store
content, billing system dan manajemen
infrastruktur jaringan (Infra mgt).
Infra mgt tersebut adalah mengontrol
Sumber: www.slideshare.net
pemakaian sumber daya jaringan
Gambar 1.Konfigurasi Jaringan PLIK (pengaturan bandwidth dan QoS,
Dari Gambar 1 dapat dilihat pembatasan akses ke server tertentu/
konfigurasi jaringan lokal PLIK adalah firewall, dll) dan pemakaian
Wide Area Network (WAN) yang penghematan bandwidth ke luar
packet loss yang baik menurut standar mengalami congestion sehingga tidak
ITU yaitu kurang dari 3%, sehingga adanya perbedaan variasi waktu
dapat dikatakan packet loss jaringan dalam antrian dan pengumpulan
ini sangat baik. Hal ini berarti tidak ulang paket-paket di akhir perjalanan
ada satupun paket yang hilang dalam (di sisi penerima).
jaringan, dengan kata lain semua Sedangkan delay pada jaringan
paket yang dikirim oleh pengirim PLIK Baiturrahman sebesar 0,0451
dapat diterima semua disisi penerima. detik. Delay jaringan ini diukur dari
Dengan jumlah packet loss yang sangat seluruh lalu lintas jaringan baik akses
baik, kemungkinan hal ini terjadi internet maupun proses streaming
karena bandwidth yang disediakan server. Delay ini termasuk dalam
PLIK Baiturrahman memang mampu kategori sangat baik, karena kurang
menampung jumlah trafik yang lewat dari standar ITU. Delay berkualitas
pada jaringan. Hal ini dapat mencegah baik yaitu kurang dari 300 ms. Hal ini
terjadinya collision dalam suatu menunjukkan waktu tunda dari
jaringan yang dapat menyebabkan proses transmisi pada jaringan
adanya paket yang hilang. tersebut kecil. Sehingga saat
Kemungkinan lainnya, buffer streaming video dilakukan, hanya
jaringan mampu menampung paket dengan waktu tunda 0,0451 detik
yang mengalami congestion. Hal ini maka hasil video streaming sudah
terjadi jika trafik yang melewati dapat diterima disisi penerima.
jaringan melebihi kapasitas Adapunbeberapa kemungkinan
bandwidth sehingga terjadi congestion kondisi jaringan PLIK Baiturrahman
pada jaringan. diantaranya jumlah paket yang
Jitter atau variasi kedatangan melewati jaringan tidak melebihi
paket pada jaringan PLIK kapasitas jaringan dengan melihat
Baiturrahman sebesar 0 ms. Jitter ini nilai persentasi packet loss yaitu
hanya diukur dari server ke client pada sebesar 0 % dan jitter 0 ms,
proses streaming server. Berdasarkan throughput yang sampai disisi
Tabel 3, menurut standar ITU didapat penerima kecil sehingga jumlah paket
bahwa jitter yang berkualitas baik yang diterima di sisi penerima juga
yaitu kurang dari atau sama dengan kecil, jaringan PLIK Baiturrahman
75 ms sehingga jitter dari jaringan tidak mengalami collisiondilihat
PLIK Baiturrahman ini dapat berdasarkan packet loss sebesar 0 %,
dikategorikan sangat baik. Hal ini jaringan tidak mengalami
menandakan bahwa kualitas jaringan congestiondengan nilai jitter 0 ms,
PLIK ini sangat bagus sehingga semua semua paket yang melewati jaringan
paket yang dikirim dapat bersamaan dapat diterima di sisi penerima dapat
sampai di sisi penerima. Hal ini juga dilihat persentasi packet loss sebesar
dapat memberikan kemungkinan 0%, dan gambar hasil cuplikan video
bahwa jaringan tersebut tidak
dapat menerima hasil streaming video loss untuk kualitas baik yaitu 3 %. Jika
yang ditransfer dari server. Dengan throughput dianggap terlalu kecil
kata lain, waktu tunda proses tansmisi maka dibutuhkan penambahan
jaringan PLIK Lheung Bata sangat bandwidth pada jaringan PLIK ini.
kecil. PLIK Syiah Kuala
Adapun beberapa kemungkinan Jaringan pada PLIK Syiah Kuala
kondisi jaringan PLIK Lheung Bata di memiliki throughput sebesar
antaranya jumlah paket yang 26642,78 bytes/detik. Hal ini
melewati trafik jaringan melebihi menunjukkan bahwa jumlah bytes
kapasitas bandwidth jaringan dilihat yang diterima setiap detiknya sebesar
berdasarkan packet loss sebesar 9,5%, 26642,78 bytes dari keseluruhan lalu
throughput yang diterima di sisi lintas jaringan baik dari akses internet
penerima sudah cukup baik sehingga maupun proses streaming server.
kualitas gambar hasil cuplikan video Packet loss yang terjadi pada
pun sudah baik, jaringan PLIK ini jaringan PLIK ini sebesar 0 %. Packet
kemungkinan mengalami collision loss ini hanya diukur dari server ke
dengan adanya persentasi client pada proses streaming server.
pengukuran packet loss sebesar 9,5%, Persentasi packet loss ini termasuk
jaringan PLIK Lheung Bata tidak dalam kategori sangat bagus. Hal ini
mengalami congestion dengan nilai menandakan bahwa pada jaringan ini
nilai jitter sebesar 0 ms, tidak semua tidak ada paket yang hilang selama
paket yang melewati jaringan diterima proses transmisi. Packet loss yang
di sisi penerima dengan persentasi sangat baik menandakan adanya
packet loss sebesar 9,5%, dan hasil kemungkinan bandwidth yang
gambar cuplikan video yang tidak disediakan PLIK Syiah Kuala memang
sempurna dapat terjadi karena adanya mampu menampung jumlah trafik
packet loss yang kemungkinan besar yang lewat pada jaringan. Sehingga
karena adanya collision. hal ini dapat mencegah terjadinya
Hasil pengukuran parameter QoS collision dalam suatu jaringan yang
pada jaringan PLIK Lheung Bata dapat menyebabkan adanya paket
menunjukkan bahwa masih ada yang hilang. Kemungkinan lainnya,
parameter QoS pada jaringan PLIK buffer jaringan mampu menampung
Lheung Bata yang masih tidak paket yang mengalami congestion. Hal
memenuhi standar parameter QoS ini terjadi jika trafik yang melewati
yaitu packet loss. Untuk menghindari jaringan melebihi kapasitas
adanya packet loss yang terjadi bandwidth sehingga terjadi congestion
diakibatkan oleh collision, maka pada jaringan.
sebaiknya dilakukan manajemen Jitter atau variasi kedatangan
bandwidth sehingga dapat dilakukan paket dari hasil pengukuran
pengaturan agar packet loss yang menggunakan Wireshark pada
terjadi tidak melebihi standar packet jaringan PLIK Syiah Kuala yaitu
sebesar 0 ms. Jitter ini hanya diukur penerima tidak mengalami kerusakan,
dari server ke client pada proses jaringan tidak mengalami collision
streaming server. Jitter ini termasuk yang dapat dilihat dari persentasi
dalam kategori sangat baik karena packet loss sebesar 0 %, jaringan tidak
standar ITU untuk jitter dengan mengalami congestion (antrian) dapat
kualitas baik yaitu kurang dari 75 ms. dilihat dari parameter jitter yaitu 0
Hal ini juga dapat memberikan ms, semua paket yang melewati
kemungkinan bahwa jaringan jaringan PLIK Syiah Kuala dapat
tersebut tidak mengalami congestion diterima di sisi penerima dapat dilihat
sehingga tidak adanya perbedaan dari persentasi packet loss sebesar
variasi waktu dalam antrian dan 0%, dan gambar hasil cuplikan video
pengumpulan ulang paket-paket di sudah baik, dikarenakan throughput
akhir perjalanan (di sisi penerima). yang memang baik, persentasi packet
Delay yang terjadi pada jaringan loss 0%, dan jitter yang bernilai 0 ms.
PLIK Syiah Kuala yaitu sebesar 0,0484 Jaringan PLIK Syiah Kuala sudah
detik. Delay jaringan ini diukur dari mampu memenuhi kebutuhan
seluruh lalu lintas jaringan baik akses parameter QoS yang telah ditetapkan.
internet maupun proses streaming Hal ini dapat dilihat dari segi kualitas
server. Tabel 2 menunjukkan bahwa gambar baik hasil pengukuran
standar ITU untuk kualitas delay yang parameter QoS. Tetapi jika throughput
baik yaitu kurang dari 0,3 detik yang dihasilkan dirasakan masih
sehingga dapat dikatakan bahwa delay kurang, maka sebaiknya diadakan
jaringan ini termasuk dalam kategori penambahan kapasitas bandwidth.
sangat baik. Hal ini berarti dengan
SIMPULAN
waktu tunda sebesar 0,0484 detik
Parameter QoS berupa
maka sisi penerima dapat menerima
throughput, delay, packet loss dan
hasil streaming video yang ditransfer
jitter tidak dapat dipisahkan antara
dari server. Dengan kata lain, waktu
yang satu dan lainnya dalam
tunda proses tansmisi jaringan PLIK
menentukan suatu kualitas layanan
Syiah Kuala sangat kecil.
jaringan. Jika salah satu parameter
Berdasarkan penjelasan diatas,
termasuk dalam kategori kurang baik
maka dapat dilihat beberapa
maka hal ini dapat menurunkan
kemungkinan kondisi jaringan PLIK
kualitas layanan jaringan secara
Syiah Kuala diantaranya jumlah trafik
keseluruhan. Kualitas layanan
paket data yang melewati jaringan
jaringan dapat dikatakan baik jika
tidak melebihi kapasitas bandwidth
throughput yang dihasilkan besar,
dengan melihat persentasi packet loss
delay yang terjadi pada jaringan kecil
sebesar 0 % dan jitter yang bernilai 0
yaitu di bawah 0,3 detik, packet loss
ms, throughput yang diterima di sisi
yang terjadi kurang dari 3 % dan jitter
penerima cukup baik sehingga gambar
pada jaringan kurang dari 750 ms.
hasil cuplikan video di terima di sisi
Wicaksono Febriantoro
Staff Seksi Promosi & Kerjasama, Balai Diklat Metrologi, Kementerian Perdagangan
Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata km 3,4 Cihanjuang, Parongpong, Bandung
wicaksono.f@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
to knowledge application. The results of the completed knowledge process design showed
that there are 53 stages of the process (there are new additional 19 stages of the process).
The new processes are largely on the knowledge transfer and knowledge application that
have been defined. In addition, KMS architecture and IT tools as supporting knowledge
infrastructure designs are defined. The IT tools are expected to support two knowledge
process strategies : the codification strategy (to manage the documented knowledge) with
the supporting IT Tools such as document / content management system in the form of
wiki and blog, search engine / information retrieval system, expert locator and the
personalization strategy (to manage the tacit knowledge) with the supporting IT Tools
such as working/community of practice tool, virtual work space application dan discussion
group based application.
mengotomatisasikan proses (explicit) dan personalisasi (tacit) melalui medium berbasis teknologi
keabsahan hasil perancangan dapat Engine,discussion group kolaborasi (portal dan intranet) serta forum
diskusi elektronik serta search and retrieval
ABSTRAK
ABSTRACT
A study on the implementation of the content filtering system has been done in
Batam local government’s network. The content filter used is firebox 125e series which has
the adventage to block all of website content. Detection of viruses, worms and the
movement that led to the action of a hack to run the maximum through this device.
However, blocking all content on the website raises a problem because not all of the
website content is negative. In this researh we apply qualitative method to see how far
content filtering has been used in Batam Local Government’s Network. This study is
expected to provide input Batam Local Government to determine effective content filtering.
It is recomended to create a capable device to detect page per page, so the selection
process can be carried out relevant content.
Keywords : content filtering, firebox 125 e series, detection
diset untuk mem-filter konten yang kelebihan tools tersebut. Penelitian ini
mengandung kata “sex”, maka semua diharapkan memberikan informasi
paket yang mengandung kata “sex” teknis terkait dengan perangkat
akan ditolak. Meskipun pada setiap konten filtering sebagai media
jaringan, khususnya jaringan local penyaringan informasi negatif, serta
area network selalu disertai sebuah solusi pemilihan perangkat penyaring
proxy, karena fungsi vitalnya sebagai konten yang efektif.
jembatan antara client dan webserver METODE PENELITIAN
sekaligus sebagai otorisasi
mengijinkan akses, namun Penelitian ini dilaksanakan di
kenyataannya efektivitas kinerja Kantor Pemerintah Kota Batam di
dalam melakukan penyaringan masih kawasan Batam Center, dengan fokus
belum cukup. Relevansi teknik pengamatan terhadap kinerja jaringan
penyaringan dengan kaidah yang berada di Lantai VII. Penelitian
kepantasan terhadap pengakses dilaksanakan selama 6 (enam) bulan
begitu erat kaitannya. Sisi lain dari yakni dari bulan Januari 2012 sampai
alasan penyaringan sebuah konten dengan Juni 2012. Objek pengambilan
juga dipengaruhi beberapa faktor data terdiri dari data aktivitas
yang bersifat non teknis.3 lalulintas jaringan dari menu
Manajemen Admin, dokumen awal
Dalam sebuah diskusi oleh pembangunan jaringan dan
ICTWATCH bersama dengan wawancara mendalam terhadap
komunitas blogger disimpulkan seluruh elemen yang terkait dengan
bahwa dukungan terhadap manajemen pengelolaan jaringan.
keberadaan UU ITE Nomor 8 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Penelitian ini memakai
Elektronik (ITE), khususnya pasal 27 pendekatan kualitatif dengan analisis
ayat 1 harus dilakukan secara lebih deskriptif, yaitu mencatat dan
nyata.4 Namun perlindungan terhadap menggambarkan secara teliti seluruh
masyarakat terkait akses ke negatif fenomena yang ditemukan di
tidak dapat dipenuhi hanya undang lapangan. Peneliti secara langsung
5
ABSTRAK
ABSTRACT
Moh. Muttaqin
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jl. Tombak No.31, Medan, Tel. / Fax. : (061) 6639817
moh.muttaqin@kominfo.go.id, moh.muttaqin@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Pusat Layanan Internet Kecamatan, warnet, PC client, kecepatan koneksi
internet
ABSTRACT
Keywords: Sub District Internet Access, internet cafe, PC client, internet connection speed
pengguna yang sama, seperti warnet. Data kecepatan yang diuji adalah
Dengan demikian, warnet adalah kecepatan unduh (dowload speed) dan
saingan bagi PLIK. PLIK tak banyak kecepatan unggah (upload speed)
berbeda dengan warnet, kecuali pada pagi, siang dan sore hari.
setiap PLIK dan warnet adalah 1 unit kecepatan koneksi internet PC client
PC client yang dipilih secara acak. pada PLIK dan rata-rata hasil
pengujian kecepatan koneksi internet
Pengumpulan data dilakukan
PC client pada warnet. Perhitungan
melalui penelitian kepustakaan dan
nilai rata-rata hasil pengujian
penelitian lapangan. Penelitian
kecepatan koneksi yang terdiri dari
kepustakaan (library research)
kecepatan download dan kecepatan
menggunakan sumber bacaan yang
upload dilakukan dengan menghitung
terpilih dan terkait atau relevan
rata-rata dari nilai-nilai hasil
dengan masalah yang akan diteliti.
pengukuran berdasarkan waktu
Penelitian lapangan dilakukan dengan
pengukuran dan berdasarkan alat
melakukan pengujian langsung pada
ukur yang digunakan. Dengan
objek penelitian. Pengujian kecepatan
demikian akan didapatkan nilai rata-
akses internet PC client pada PLIK dan
rata kecepatan download dan upload
warnet dilakukan meggunakan
untuk setiap waktu pengukuran dan
website penguji kecepatan koneksi
setiap alat ukur yang digunakan.
yang sama untuk mengukur download
dan upload speed. Penguji kecepatan Nilai rata-rata download dan
koneksi internet secara online yang upload dari pengujian PLIK dan
dipilih adalah speedtest warnet ini kemudian dibandingkan.
(http://speedtest.net/), OOKLA Dari nilai perbandingan ini dapat
(http://www.ookla.com/) dan dianalisis dampak perbedaan
bandwidthplace (http://www.band kecepatan koneksi internet PLIK
widthplace.com/). dengan warnet, khususnya bagaimana
kecenderungan pilihan pengguna
Data pengujian akan divariasi
internet terhadap keduanya.
berdasarkan waktu yaitu pengujian
pagi (08.00-10.00), pengujian siang HASIL DAN PEMBAHASAN
(11.00-13.00) dan pengujian sore Fakta yang terungkap di
(15.00-17.00). Pengujian malam tidak lapangan, tidak semua PLIK yang
dilakukan karena waktu operasional disebutkan dalam data awal masih
PLIK tidak sampai malam hari. Waktu beroperasi. Hanya terdapat tiga PLIK
pengujian untuk warnet sama dengan saja yang masih beroperasi yaitu PLIK
waktu pengujian untuk PLIK. Warnet di kecamatan Syiah Kuala,
yang dipilih adalah warnet yang Baiturrahman (PLIK Baiturrahman II)
berdekatan dengan lokasi PLIK. Setiap dan PLIK Lueng Bata. Dengan
pengujian dilakukan diulang sebanyak demikian, maka PLIK yang diteliti
tiga kali untuk meningkatkan hanya ketiga PLIK tersebut,
kepercayaan data. sedangkan warnet yang diteliti adalah
Analisis Data warnet yang terdekat dengan lokasi
Analisis data dilakukan dengan PLIK di 9 kecamatan yaitu BIP Net
menghitung rata-rata hasil pengujian (Banda Raya), Double Click (Kuta
Alam), Family Net (Kuta Raja), Barsya dan warnet dilakukan dengan
Net (Meuraxa), Abu Game Station mengacu pada waktu pengukuran
(Jaya Baru), Core Net (Ulee Kareng), maupun jenis pengukur yang
Master.com (Syiah Kuala), Naifah Net digunakan. Dengan demikian,
(Baiturrahman) dan Waris Net (Lueng kecepatan download dan upload PC
Bata). client PLIK dan warnet dapat
dibandingkan berdasarkan acuan
Hasil Pengukuran
waktu pengukuran maupun alat ukur.
Pengukurun kecepatan
Semua hasil pengukuran dalam
download dan upload PC client PLIK
satuan Mbps (Megabit per second).
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kecepatan Koneksi Internet PC Client PLIK dan
Warnet di Kota Banda Aceh (semua nilai dalam Mbps)
No. Nama tester waktu pengukuran1 pengukuran2 pengukuran3 Ket.
1 BIPNet speedtest pagi 0,28 0,32 0,26
BandaRaya siang 0,24 0,17 0,13
sore 0,31 1,91 1,8
OOKLA pagi 0,29 0,24 0,31
siang 0,28 0,16 0,51 DS
sore 0,36 0,99 0,65
bandwidth pagi 0,222 0,241 0,24
place siang 0,226 0,193 0,191
sore 0,22 1,91 1,47
speedtest pagi 0,24 0,24 0,24
siang 0,24 0,23 0,24
sore 0,2 0,41 0,43
OOKLA pagi 0,22 0,23 0,18
siang 0,21 0,21 0,22 US
sore 0,16 0,36 0,27
bandwidth pagi 0,14 0,219 0,178
place siang 0,124 0,195 0,132
sore 0,354 0,375 0,382
2 Double speedtest pagi 1,9 1,1 0,93
Click siang 1,93 1,63 1,8
Kuta Alam sore 0,22 0,29 0,39
OOKLA pagi 0,59 1,43 0,89
siang 1,46 1,21 0,94 DS
sore 2,03 1,19 1,97
bandwidth pagi 1,12 1,31 1,4
place siang 1,36 1,84 1,65
sore 1,63 1,67 2,03
speedtest pagi 0,41 0,32 0,37
siang 0,36 0,35 0,42
sore 0,47 0,43 0,44
OOKLA pagi 0,2 0,16 0,13
siang 0,23 0,29 0,18 US
sore 0,29 0,25 0,26
bandwidth pagi 0,304 0,297 0,385
place siang 0,231 0,227 0,387
sore 0,259 0,408 0,396
3 Family speedtest pagi 1,74 1,64 1,28 DS
Berikut adalah contoh cara penulisan Daftar Pustaka dari berbagai sumber yang
berbeda.
1
Rajangan, A. S., H. Yang, T. T. Teeri, and L. Aversted. 2008. Evolution of A Domain
Conserved in Microtulube-Associated Protein of Eukaryotes. Journal of
Advances and Applications in Bioinformatics and Chemistry, 1: 51-69.
2
Moldoveanu, B. et al. 2009. Inflammatory Mecanism in the Lung. Journal of
Inflamation Research, 2: 1-11.