Tugas 1 HAM
Tugas 1 HAM
Jawab : kekuasaan politik kita perlu melihat pada kedua elemennya, yakni kekuasaan dari akar kata
kuasa dan politik yang berasal dari bahasa Yunani Politeia (berarti kiat memimpin kota (polis)).
Sedangkan kuasa dan kekuasaan kerap dikaitkan dengan kemampuan untuk membuat gerak yang
tanpa kehadiran kuasa (kekuasaan) tidak akan terjadi.
Dalam kovenan hak sipil dan politik tidak memberikan pengertian secara definitif tentang hak
sipil dan politik. Namun menurut Ifdhal Kasim dalam bukunya yang berjudul hak sipil dan
politik, cetakan pertama tahun 2001, beliau menyimpulkan bahwa hak-hak sipil dan politik
adalah hak yang bersumber dari martabat dan melekat pada setiap manusia yang dijamin dan
dihormati keberadaannya oleh negara agar manusia bebas menikmati hak-hak dan
kebebasannya dalam bidang sipil dan politik yang pemenuhannya menjadi tanggung jawab
negara
1. Bentuk penjajahan yang terjadi pada masa lalu yang dilakukan oleh negara-negara
imperialis (Indonesia dijajah oleh Belanda dan Jepang).
2. Pembantaian Suku atau kaum Minoritas (pembantaian suku Kurdi dan pembantaian
warga Bosnia).
3. Pembantaian Ras (yang dilakukan oleh NAZI pada masa Hitler).
4. Kejahatan perang yang dilakukan oleh suatu rezim atau elite politik yang berkuasa.
5. Penindasan Ras kulit hitam di Afrika.
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang
terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan
teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk
menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa
buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya,
dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia.
Salah satu kasus penculikan aktivis 1997/1998. Kasus penculikan dan penghilangan secara
paksa para aktivis pro-demokrasi, sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik.
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus penembakan kepada
para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi oleh para anggota polisi dan militer.
5. Pembantaian Santa Cruz/Insiden Dili
Yaitu pembantaian yang dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga
sipil di Pemakaman Santa Cruz, Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991.
Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta
kerusuhan yang mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI
yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka.
7. Pembantaiaan Rawagede
Pasal 28 UUD NKRI 1945 menjamin adanya hak berserikat, menyatakan pikiran baik secara
lisan maupun tulisan. Pasal ini merupakan salah satu dasar utama adanya kehidupan
kenegaraan yang berdinamika di mana setiap orang bebas mendirikan organisasi dan bebas
pula menyatakan pendapat. Dari penjelasan tersebut mencerminkan bangsa Indonesia
menjamin pelaksanaan HAM, dimana dalam pelaksanaanya memerlukan dukungan dari
semua pihak seperti tokoh masyarakat, LSM, POLRI, TNI dan kalangan profesi hukum,
ekonomi, politik, serta political will pemerintah Indonesia. Perjalanan bangsa Indonesia
menuju masyarakat yang demokratis tanpa melupakan budaya bangsa yang sudah berakar
beratus-ratus tahun lampau tetap harus berlandaskan pada prinsip supremasi hukum,
transparansi, akuntabilitas, profesionalisme serta prinsip musyawarah dan mufakat. Adapun
langkah-langkah pembentukan sistem hukum yang ditempuh bangsa Indonesia dalam
upaya penegakan HAM adalah sebagai berikut:
a. Prinsip transparansi; yaitu pembahasan naskah RUU harus terbuka, artinya DPR dan
Presiden dalam membuat UU harus terbuka menerima masukan dari masyarakat.
d. Internalisasi nilai-nilai HAM; yaitu wujud nyata dari pengakuan rakyat dan pemerintah
terhadap hak-hak asasi manusia sehingga diharapkan memberikan karakteristik tersendiri
terhadap setiap produk hukum dan perundang-undangan.
Selanjutnya langkah-langkah hukum yang ditempuh pemerintah Indonesia telah diatur
dalam beberapa peraturan perundang-undangan yakni :
1. UUD NKRI 1945
2. UU No. 5 Thn 1998 tentang pengesahan konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan
atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia
3. UU No. 9 Thn 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum
4. UU No. 39 Thn 1999 tentang HAM
5. UU No. 26 Thn 2000 tentang pengadilan HAM
6. UU No. 23 Thn 2004 tentang PKDRT
7. UU No. 12 Thn 2006 tentang UU kewarganegaraan
8. UU No. 23 Thn 2002 tentang perlindungan anak