Anda di halaman 1dari 21

Pindah Rumah

Foto: Goethe-Institut Indonesien/Katleen Schneider

Annika, teman Jerman saya, mengirim E-Mail karena dia ingin meminta bantuan saya untuk
urusan pindahan rumah. Kebetulan dia mendapat tempat tinggal baru, masih di Wohnung yang
sama tapi ada di lantai 3. Yah, seperti yang Anda bayangkan pindah rumah itu sangat melelahkan
karena banyak hal yang harus dilakukan. Mulai dari mendata barang-barang yang kita miliki,
mengemasi barang-barang tersebut dan memindahkannya ke tempat tinggal yang baru,
membersihkan tempat tinggal yang lama dan juga yang baru serta kemudian menata barang-
barang di tempat tinggal yang baru.

Jika tidak mau repot, sebenarnya ada jasa pengangkut pindahan yang dalam bahasa Jermannya
disebut “Umzug Service“. Jasa ini tentunya sangat membantu, tapi biayanya sangat mahal dan
tidak semudah itu menyewa jasa mereka. Pindah rumah bagi orang yang punya banyak perabotan
rumah menjadi suatu proyek besar bagi penyedia jasa ini. Mereka akan melakukan kunjungan
dulu ke Wohnung atau rumah kita, lalu membuat estimasi biaya pindah. Tidak hanya itu mereka
juga akan membantu kita mengemasi barang-barang yang kita miliki. Biayanya bisa sampai
kisaran €3000-€4000. Wow!

Annika, tidak menggunakan jasa itu, toh dia sudah menghubungi saya dan teman-teman
terdekatnya yang siap membantu. Saya membantunya mengecek barang-barang yang akan
dipindahkan, sedangkan teman yang lainnya membantu mengemasi barang-barang ke dalam
kardus atau box. Setelah semua sudah selesai dilakukan, bersama-sama kami bawa barang-
barang tersebut ke lantai 3 satu per satu. Selesai sudah memindahkan barang-barang ke tempat
yang baru, eits, tapi masih ada tugas lagi buat Annika yaitu membersihkan tempat tinggalnya
yang lama sampai bersih seperti sebelum ditempatinya. Contoh halnya ada coretan-coretan di
dinding kamarnya, maka dia harus mengecat ulang dinding itu dengan cat warna yang sama,
biasanya dicat warna putih. Kalau di Indonesia, itu tidak menjadi suatu keharusan, sebaliknya di
Jerman.

Pindah rumah sendiri jauh lebih menyenangkan, karena lebih terasa kebersamaan dengan teman-
teman yang bersedia membantu. Sebagai bentuk rasa terima kasih, ternyata Annika telah
memesankan kami pizza dan minuman ringan yang lezat rasanya untuk kami. Hal tersebut juga
sama seperti di Indonesia, bukan?
Posted by
LIA
in Tinggal di Jerman at 09:50 | Comments (0)
Defined tags for this entry: artikel, Tinggal di Jerman
Related entries by tags:

 Berumah Tangga di Jerman


 Tips Mengatur Biaya Hidup di Jerman
 Tanya Jawab seputar Studi di Jerman bersama DAAD Jakarta
 Apa yang harus dilakukan di hari-hari pertama di Jerman
 Mengecat Wohnung!
 Hallo dari 2018!
 Vlog #5 Lajuman mit Maria
 Rentenversicherung
 Martinimarkt
 Vlog #3 Lajuman bersama Dita
Pasar Tradisional

Meskipun pusat pertokoan atau pusat perbelanjaan modern semakin menjamur saat ini dan tren
belanja online juga semakin digemari, namun tetap saja ada beberapa barang kebutuhan sehari-
hari yang mungkin tidak tersedia di tempat-tempat tersebut. Oleh karena itu, berbelanja di pasar-
pasar tradisional menjadi sebuah alternatif tepat di Jerman. Berikut adalah beberapa jenis pasar
tradisional yang ada di Jerman, serta barang-barang apa saja yang biasanya tersedia di pasar
tersebut.

Wochenmarkt (Pasar Pekan)


Bagi para pembaca yang ingin membeli berbagai bahan makanan segar seperti sayur-sayuran
ataupun buah-buahan yang biasanya langsung dijual dari hasil panen para petaninya,
Wochenmarkt adalah tempat belanja yang tepat. Wochenmarkt adalah salah satu pasar tradisional
di Jerman yang biasanya hanya dibuka setiap satu atau dua minggu sekali. Orang-orang lokal
atau yang berasal dari daerah sekitar tempat diadakannya pasar pekan tersebut biasanya banyak
yang membuka stan dan menjual berbagai jenis barang, terutama bahan makanan seperti sayur-
sayuran, buah-buahan, keju, ikan dan daging segar. Selain itu, terkadang ada juga stan yang
menjual pakaian, sepatu dan berbagai macam bunga. Meskipun harga barang-barang di
Wochenmarkt ini tidak begitu murah, namun produk-produk yang ditawarkan pada umumnya
berkualitas tinggi.

Weihnachtsmarkt (Pasar Natal)


Natal merupakan salah satu perayaan besar di Jerman. Euforia menyambut natal biasanya sudah
terasa sejak empat minggu sebelum hari natal tiba, terutama ketika Weihnachtsmarkt atau pasar
natal mulai dibuka. Kita akan bisa melihat berbagai macam stan yang menawarkan berbagai jenis
barang unik, pernak-pernik khas natal saat kita mengunjungi pasar natal di Jerman. Stan-stan
yang menjual mainan anak-anak juga banyak dijumpai di pasar natal. Pohon natal dengan hiasan-
hiasan cantik dan figur-figur khas natal juga selalu meramaikan suasana pasar natal di Jerman.

Flohmarkt atau Trödelmarkt (Pasar Loak)


Flohmarkt atau yang dikenal juga dengan sebutan Trödelmarkt adalah pasar loak di Jerman yang
biasanya menyediakan barang-barang bekas seperti baju, sepatu, buku, peralatan rumah tangga.
Bahkan sepeda dan juga barang-barang antik terkadang juga dapat kita temui di pasar ini. Stan-
stan yang ada di pasar ini biasanya merupakan stan milik perorangan. Pasar seperti ini biasanya
hanya ada di waktu-waktu tertentu, misalnya pada akhir pekan. Harga barang-barang yang
ditawarkan di pasar ini sangat terjangkau. Bahkan, di pasar seperti inilah biasanya kita bisa
sepuasnya melakukan tawar-menawar harga dengan si pedagang. Tapi jangan salah, meskipun
barang-barang yang dijual di pasar loak di Jerman adalah barang-barang bekas, namun, barang-
barang tersebut tentu saja masih dalam kondisi yang layak!
Posted by
LIA
in Belanja di Jerman at 06:06 | Comments (0)
Defined tags for this entry: artikel, Belanja di Jerman
Related entries by tags:

 Barang Bawaan ke Jerman


 Mietspiegel
 Pindah Rumah
 Buka Kado
 Toko Asia
 Teilzeitarbeit
 Nachtverkehr
 Hewan Peliharaan
 Menonton Televisi
 Zwiebellook
Karnaval di Linz am Rhein

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga! Senangnya dapat kembali menginjakkan kaki
di Jerman. Baru sekitar sebulan saya pindah ke Jerman dan kali ini untuk waktu yang cukup lama
karena saya baru saja menikah dengan orang Jerman dan seterusnya akan tinggal bersama
dengan keluarga baru disini.

Sebagai orang asing yang akan tinggal di negara lain tentunya banyak hal yang harus
dipersiapkan sebelum keberangkatan dan banyak pula yang harus diselesaikan setelah sampai di
tempat tujuan. Begitupun dengan yang saya alami. Apalagi untuk keperluan saya menikah di
Jerman. Wah, cukup dibuat pusing dengan urusan dokumen-dokumen. Sesampainya di Jerman
saya juga masih harus mengurus surat-surat seperti surat ijin tinggal; melapor diri di Konsulat
Jenderal Republik Indonesia di kota terdekat; dan lain-lain.

Tidak ingin terlalu pusing dengan itu semua, saya pun menyempatkan diri untuk sekedar santai
sejenak. Saya berjalan-jalan keliling kota tempat tinggal saya, Linz am Rhein. Ketika itu saya
tertarik dengan sebuah toko. Di sana terdapat pernak-pernik dan kostum yang lucu-lucu. Saya
pikir itu toko peralatan sulap tapi ternyata bukan.

Karnaval !!! Ya, toko tersebut ternyata menjual barang-barang yang bertemakan karnaval karena
disini memang sedang musim karnaval dan bagi para turis, karnaval memiliki sebuah daya tarik
tersendiri dan tidak boleh dilewatkan.

Karnaval, sebuah tradisi yang lekat dengan Jerman. Sudah berlangsung sejak abad pertengahan
dan diadakan di banyak kota di Jerman terutama di negara bagian Rhineland-Palatinate
(Rheinland-Pfalz). Dimulai setiap tanggal 11 bulan 11 pukul 11.11 berlangsung sampai
Rosenmontag yang jatuh pada hari senin sebelum Aschermittwoch yaitu awal puasa umat
Kristiani (rabu abu).

Puncak karnaval itu sendiri adalah pada Rosenmontag. Pawai karnaval berkeliling kota . Musik
dan tari-tarian membuat suasana pawai karnaval menjadi meriah. Dari orang dewasa sampai
anak-anak berbaur dan berkumpul merayakan karnaval bersama-sama. Orang-orang mengenakan
kostum dan tidak ketinggalan riasan wajah serta berbagai perlengkapan untuk mendukung
penampilan mereka.

Semua pengunjung yang melihat pawai ini tidak hanya antusias melihat peserta pawai dengan
kostum yang beragam melainkan juga antusias mengumpulkan cokelat, karamel, permen yang
dibagikan oleh peserta pawai.

Linz .. Alaaf! Sorak-sorai peserta karnaal bersama-sama. Warna-warni kostum yang dikenakan
para peserta pawai karnaval serta iringan musik dan tari membuat diri saya ikut serta merasakan
kegembiraan. Para pembaca juga dapat merasakannya? Tri
Posted by
LIA
in Perayaan di Jerman at 06:48 | Comments (0)
Defined tags for this entry: artikel, Perayaan di Jerman
Related entries by tags:

 Hadiah populer untuk Valentinstag


 Adventskalender
 Martinimarkt
 Einstand
 Schrottwichteln
 Barang Bawaan ke Jerman
 Mietspiegel
 Pindah Rumah
 Buka Kado
 Toko Asia
Berkenalan dengan Budaya Jerman di Oktoberfest Universitas
Negeri Medan

Medan – Melalui acara Oktoberfest Unimed, MNC Play turut serta dalam pesta budaya Jerman yang
diadakan oleh mahasiswa Fakultas Bahasa & Seni Universitas Negeri Medan (Unimed). Ditampilkan live
music, seni tari dan kuliner khas Jerman dalam acara yang berlangsung selama 2 (dua) hari mulai 13-14
Oktober 2016 mulai pukul 10.00 WIB. Selain kuliner dan seni tari, acara juga diisi dengan pameran
produk daur ulang dan aneka lomba terkait budaya dan seni Jerman.

Sejarah Oktoberfest berawal dari perayaan pernikahan Putra mahkota Ludwig I dan istrinya Therese
Saxe-Hildburghausen dengan menggelar acara pacuan kuda untuk seluruh keluarga kerajaan dan rakyat
Bayern. Karena perayaan yang digelar selama 16 hari tersebut begitu sukses, akhirnya Oktoberfest
diadakan setiap tahun. Walau berasal dari Jerman, Oktoberfest kini turut dirayakan juga hingga ke
seluruh penjuru dunia, sampai dengan Indonesia.

Boyke Marcos Panjaitan, Branch Head MNC Play Medan mengatakan “Belajar budaya asing bukan
artinya kita melupakan budaya Indonesia. Dengan memahami budaya asing, akan terjadi akulturasi yang
dapat memperkaya budaya dan wawasan masyarakat Indonesia.” Boyke juga menambahkan “MNC Play
memiliki paket berlangganan yang terjangkau oleh mahasiswa. Dengan Internet berkecepatan
tinggi tentunya akan menunjang mahasiswa untuk mencari informasi dan mempelajari budaya luar
dengan lebih maksimal. Untuk mendukung hal tersebut, salah satuchannel berita asal Jerman
yaitu Deutsche Welle (DW) yang terdapat pada layanan Interactive Cable TV MNC Play juga dapat
digunakan untuk menggali informasi dan mempelajari budaya Jerman.”
Oktoberfest yang diadakan Unimed berbeda dengan Negara asalnya. Festival ini di Unimed diisi dengan
kegiatan-kegiatan yang dapat menambah wawasan dalam bidang kebudayaan, pendidikan, seni, dan
ilmu pengetahuan lain, utamanya tentang Jerman.

“Kami mengapresiasi atas dukungannya MNC Play pada Oktoberfest yang dihadirkan Unimed. Kami
berharap acara ini dapat menambah wawasan publik tidak hanya tentang budaya Jerman, tetapi juga
menambah ketertarikan mereka untuk mempelajari budaya asing lainnya.” pungkas Dr. Evi Eviyanti,
M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa Asing, FBS Unimed.
PESTA DI SEPANJANG SUNGAI SPREE
By meicananda / November 1st, 2013 - Modified on November 6th, 2013. / 0 comments

Berbicara tentang kehidupan malam di Berlin berujung pada kesimpulan bahwa satu hari di Berlin
berlangsung 48 jam, bukan 24 jam. Kenapa? Ini karena kebiasaan para Berliner berpesta sepanjang
malam. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika tidak bisa tidur, ada banyak pesta yang dapat Anda
kunjungi dan salah satu tempat berpesta terbaik adalah sepanjang tepian Spree.

Sungai Spree sudah seperti jantung kehidupan Berlin, dia menawarkan beragam pesona mulai dari
boat tour, Museuminsel, hingga café, bar, dan night club ikut menjual pesona Spree. Salah satu
kawasan yang paling hips adalah Osthafen. Tahun 2004 salah satu stasiun TV terkemuka, MTV,
mengisi sebuah gudang di Stralauer Alee, Osthafen, yang kemudian menjadi tempat industri
broadcasting. Kawasan yang dulunya adalah pelabuhan ini kini menjadi salah satu tempat pesta
favorit Berliner. Selain itu di tepi Sungai Spree kawasan Osthafen ini menjadi surga untuk party
people. Di sana banyak terdapat hot spot untuk menikmati kehidupan malam Berlin, seperti Club
der Visionäre, Freischwimmer Restaurant, dan Arena Berlin. Arena Berlin adalah arena untuk
konser musik, pameran, dan tentu saja night club. Tidak berhenti di night club saja, Arena Berlin
juga memiliki kolam renang yang berlabuh di ambang sungai. Kolam tersebut terkenal dengan

nama Badeschiff (Bathing Ship), karena layaknya


perahu ia mengapung di sungai Spree. Badeschiff adalah kolam renang yang paling banyak
dikunjungi terutama saat musim panas, tapi di musim dingin ia berubah menjadi sauna. Di dekat
Oberbaumbrücke (Jembatan Oberbaum), tidak begitu jauh dari Berlin Arena, berdiri tempat
berpesta legendaris yaitu Watergate. Di sana Anda bisa berdansa semalaman kemudian menikmati
sunrise di tepi sungai Spree. Sedikit ke arah barat Watergate ada Pirates Berlin, dimana kita bisa
bersantai dan bermain voli pantai lengkap dengan pasir pantainya. Menarik bukan?

Untuk mencapai Osthafen Anda bisa naik subway U1 atau bus 140 lalu turun di Schlesisches Tor
atau naik S-Bahn S5, S7, S75 dan turun di Warschauer Strasse. Selama di Berlin Anda dapat
menginap di Best Western Euro Hotel, Maritim Proarte Hotel, atau Eurostars Berlin. Tempat
menarik lain yang dapat dikunjungi adalah Café Riese, Lenbachhaus, dan Berlin Light Festival.

Peta Lokasi
View Larger Map

Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 1 November 2013.

Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian.
Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel,
silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan
informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan
facebook.

Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
sebelumnya.

Incoming search terms:

 sungai spree
 keindahan sungai spree
 liburan di eropa pesta gankbank
 stadion yang dekat dengan sungai spree di berlin
 sungai berlde
 sungai spree berlin
 Sungai spree jerman
Menonton Kecak di Pura Uluwatu

Pura Uluwatu berdiri di atas tebing bagian barat daya Bali dan berfungsi sebagai latar belakang
pertunjukan budaya paling terkenal di Bali. Sebuah adaptasi dari Hindu Ramayana dengan paduan
suara cadangan tiga puluh pria berambut putih. Itulah tarian kecak dimana para penari duduk dalam
lingkaran, bergoyang, dan mengucapkan “chak-chak-chak” berirama secara berulang-ulang.

Seseorang pria bertopeng yang mewakili pemeran karakter Ramayana menceritakan kisahnya
melalui tarian. Saat matahari terbenam, sebuah obor menyala di tengah para penari, mengatur
panggung untuk gerakan-gerakan yang berapi-api antara Raja Monyet dan musuh-musuhnya.

Objek wisata yang ada di Bali lainnya Objek Wisata

Makan malam di Jimbaran, Bali

Ingin sesuatu yang romantis saat datang bersama pasangan di Bali. Selain memilih sewa mobil di
Bali untuk layanan transportasi terbaik, ajaklah pasangan untuk makan malam di Pantai Muaya di
Teluk Jimbaran. Sambil menikmati makan malam spesial, Anda bisa melihat panorama alam
matahari terbenam dan menonton pertunjukan kecak di Uluwatu yang berada di dekatnya. Tempat
makan ini memang bukanya pada saat sore hari, tepat pada waktunya untuk menyaksikan matahari
terbenam.
Meja-meja berjajar tepat di pantai lengkap dengan lilin-lilin sebagai pencahayaan. Tersedia ikan
bakar segar (seafood bakar), udang, ikan, bahkan lobster, disajikan bersama nasi dan sayuran hijau
bawang putih. Harga seafood mulai dari Rp 50 ribuan.
Kerennya Pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu Bali, Sampai Bikin
Turis Malaysia Terkesima
By

Puri Yuwono

March 28, 2018

921

Share on Facebook

Tweet on Twitter
(Foto: Kemenpar)

Bello.id – Senja di Minggu (25/3) sore itu terlihat sangat berbeda. Langit jingga menggelayut di
ufuk Barat Pantai Uluwatu, Bali. Seiring dengan jatuhnya sang mentari ke peraduan, sembilan
TA/TO dan 18 media, KJRI Kuching, KJRI Sabah dan Kementerian Pariwisata disuguhi sebuah
pertunjukan yang mengesankan. Namanya, Tari Kecak.

Rombongan Famtrip asal Malaysia itu happy. Rombongan yang memulai petualangan di Bali,
25-29 Maret 2018 itu dibuat takjub dengan area pertunjukan dibuat menyerupai koloseum.
Semua makin terkesima saat sejumlah penari kecak memasuki area lapangan yang sudah
dilengkapi dengan tungku dengan nyala api.

Lantunan khas tarian Kecak, “Cak cak cak…” langsung membuat ribuan orang terdiam. Semua
senyap. Padahal, teriakan yang dilantunkan itu tak menggunakan alat musik. Yang terdengar
hanya suara mulut seperti acapela. Gerak mereka sangat kompak. Ada kalanya duduk, terkadang
juga berdiri sembari menggerakkan tangan ke atas berbarengan.

“Sangat fantastis. Tariannya sangat unik. Ini luar biasa,” ucap Ashley Pan Ye Fu, jurnalis The
Borneo Talk.

Tiong Jia Yee, journalis Asia Times juga tak mau ketinggalan. Menurutnya show Kecak di
Uluwatu Bali sudah world class. Suguhan atraksi dan panoramanya dinilai sudah sangat wow.
“Show yang komplit. Culture-nya ada. Panorama sunset-nya juga bagus sekali,” ungkapnya.
Perwakilan KJRI Sabah dan Serawak pun ikut mengamini. “Nature dan culture digabung jadi
satu. Ini sangat disuka orang-orang Malaysia,” papar Alexandri Legawa, perwakilan KJRI
Kuching.

“Nggak cuma disuka Malaysia. Ini juga sangat layak dijual,” timpal Hendro Retno Wulan,
perwakilan KJRI Sabah.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto
Haryono juga seirama. Dia telrihat sepakat dengan Wulan. Apalagi, statemennya didukung
dengan data yang kuat. Dari Ashton Kutcher dan Mila Kunis, hingga Justin Bieber dan Selena
Gomez tercatat pernah menyaksikan Tari Kecak di Uluwatu. “Itu riil. Orang-orang top dunia tadi
memang sudah pernah menyaksikan Tari Kecak Uluwatu. Sekarang pun penontonnya mayoritas
dari luar negeri,” ucap Sapto.

Semuanya dijamin faham dengan jalan cerita yang disuguhkan. Meski dipaparkan dalam bahasa
Bali, pengisi acara tetap menyusupkan bahasa Indonesia di dalamnya. Untuk wisatawan asing,
sinopsisnya dibuat dalam berbagai bahasa. Ada Arab, Korea, Jepang, China, Prancis, sampai
bahasa Inggris. Jadi, semua dijamin paham dengan jalan ceritanya.

Yang bisa ditonton? Tak hanya tari-tarian. Adegan yang mengundang tawa juga ikut
dipertontonkan. Bahkan, terkadang, para penari mengajak bercanda penonton. Hal lainnya? Ada
permainan api yang dipertontokan para penari. Atraksinya bikin deg degan, namun dijamin bakal
meninggalkan kesan yang mendalam.

Pesona Tari Kecak tadi juga ikut dikomentari Menpar Arief Yahya. Menteri asal Banyuwangi itu
selalu melihat sebuah kegiatan itu dari dua sisi. Cultural value dan commercial value. Bahasa
mudahnya, semua potensi, kegiatan, dan atraksi harus memberi dampak ekonomis yang konkret
bagi masyarakat. Dan Uluwatu, punya itu semua.

“Famtrip teman-teman dari Malaysia itu adalah buktinya. Mereka bisa merasakan langsung
bahwa Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu dari Pesona Indonesia yang mampu
menyedot wisatawan domestik dan mancanegara. Atraksinya merupakan kombinasi yang
sempurna, antara culture, nature, dan man made. Jadi yang sedang berlibur ke Bali, saya sangat
sarankan untuk menonton show kelas dunia ini,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

(Sumber: Kementerian Pariwisata)


Kerennya Pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu Bali, Sampai Bikin
Turis Malaysia Terkesima
By

Puri Yuwono

March 28, 2018

921

Share on Facebook

Tweet on Twitter
(Foto: Kemenpar)

Bello.id – Senja di Minggu (25/3) sore itu terlihat sangat berbeda. Langit jingga menggelayut di
ufuk Barat Pantai Uluwatu, Bali. Seiring dengan jatuhnya sang mentari ke peraduan, sembilan
TA/TO dan 18 media, KJRI Kuching, KJRI Sabah dan Kementerian Pariwisata disuguhi sebuah
pertunjukan yang mengesankan. Namanya, Tari Kecak.

Rombongan Famtrip asal Malaysia itu happy. Rombongan yang memulai petualangan di Bali,
25-29 Maret 2018 itu dibuat takjub dengan area pertunjukan dibuat menyerupai koloseum.
Semua makin terkesima saat sejumlah penari kecak memasuki area lapangan yang sudah
dilengkapi dengan tungku dengan nyala api.

Lantunan khas tarian Kecak, “Cak cak cak…” langsung membuat ribuan orang terdiam. Semua
senyap. Padahal, teriakan yang dilantunkan itu tak menggunakan alat musik. Yang terdengar
hanya suara mulut seperti acapela. Gerak mereka sangat kompak. Ada kalanya duduk, terkadang
juga berdiri sembari menggerakkan tangan ke atas berbarengan.

“Sangat fantastis. Tariannya sangat unik. Ini luar biasa,” ucap Ashley Pan Ye Fu, jurnalis The
Borneo Talk.

Tiong Jia Yee, journalis Asia Times juga tak mau ketinggalan. Menurutnya show Kecak di
Uluwatu Bali sudah world class. Suguhan atraksi dan panoramanya dinilai sudah sangat wow.
“Show yang komplit. Culture-nya ada. Panorama sunset-nya juga bagus sekali,” ungkapnya.
Perwakilan KJRI Sabah dan Serawak pun ikut mengamini. “Nature dan culture digabung jadi
satu. Ini sangat disuka orang-orang Malaysia,” papar Alexandri Legawa, perwakilan KJRI
Kuching.

“Nggak cuma disuka Malaysia. Ini juga sangat layak dijual,” timpal Hendro Retno Wulan,
perwakilan KJRI Sabah.

Kepala Bidang Pemasaran Area III Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto
Haryono juga seirama. Dia telrihat sepakat dengan Wulan. Apalagi, statemennya didukung
dengan data yang kuat. Dari Ashton Kutcher dan Mila Kunis, hingga Justin Bieber dan Selena
Gomez tercatat pernah menyaksikan Tari Kecak di Uluwatu. “Itu riil. Orang-orang top dunia tadi
memang sudah pernah menyaksikan Tari Kecak Uluwatu. Sekarang pun penontonnya mayoritas
dari luar negeri,” ucap Sapto.

Semuanya dijamin faham dengan jalan cerita yang disuguhkan. Meski dipaparkan dalam bahasa
Bali, pengisi acara tetap menyusupkan bahasa Indonesia di dalamnya. Untuk wisatawan asing,
sinopsisnya dibuat dalam berbagai bahasa. Ada Arab, Korea, Jepang, China, Prancis, sampai
bahasa Inggris. Jadi, semua dijamin paham dengan jalan ceritanya.

Yang bisa ditonton? Tak hanya tari-tarian. Adegan yang mengundang tawa juga ikut
dipertontonkan. Bahkan, terkadang, para penari mengajak bercanda penonton. Hal lainnya? Ada
permainan api yang dipertontokan para penari. Atraksinya bikin deg degan, namun dijamin bakal
meninggalkan kesan yang mendalam.

Pesona Tari Kecak tadi juga ikut dikomentari Menpar Arief Yahya. Menteri asal Banyuwangi itu
selalu melihat sebuah kegiatan itu dari dua sisi. Cultural value dan commercial value. Bahasa
mudahnya, semua potensi, kegiatan, dan atraksi harus memberi dampak ekonomis yang konkret
bagi masyarakat. Dan Uluwatu, punya itu semua.

“Famtrip teman-teman dari Malaysia itu adalah buktinya. Mereka bisa merasakan langsung
bahwa Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu adalah salah satu dari Pesona Indonesia yang mampu
menyedot wisatawan domestik dan mancanegara. Atraksinya merupakan kombinasi yang
sempurna, antara culture, nature, dan man made. Jadi yang sedang berlibur ke Bali, saya sangat
sarankan untuk menonton show kelas dunia ini,” ucap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

(Sumber: Kementerian Pariwisata)


ura Uluwatu, salah satu titik terbaik menikmati matahari tenggelam di Pulau Dewata. Kompleks
pura sekarang telah ditata rapi semakin mempercantik gambaran pura di puncak tebing,
hamparan samudera biru dan semburat-semburat warna senja di langit. Selain itu, banyak
wisatawan penasaran dan ingin menonton pertunjukan tari kecak dengan latar belakang sunset
nan indah.

Jam menunjukkan pukul 17.00 WITA. Sinar matahari sore masih terasa terik dan menyilaukan
mata. Wisatawan dari berbagai bangsa hilir-mudik di dalam kompleks Pura Uluwatu. Di pintu
masuk, petugas sibuk memberikan selendang berwarna oranye dan ungu kepada pengunjung.
Beberapa diantaranya menerangkan dengan sopan kepada wisatawan yang mengenakan pakaian
tidak sesuai dengan aturan memasuki pura. Pura adalah tempat beribadah bagi umat Hindu.

Jalan yang menghubungkan pura dengan teater terbuka (amphitheater) jadi tempat favorit
wisatawan mengabadikan diri. Mereka memenuhi sepanjang pagar tembok pembatas, seolah-
olah sedang berebut ‘mencomot’ senja di Uluwatu.

Pertunjukan tari kecak di kompleks Pura Uluwatu senantiasa dipenuhi penonton.(Foto:YD)

Di teater terbuka suasana tak kalah ramai. Wisatawan mencari tempat duduk di titik terbaik,
untuk menonton pertunjukan, untuk mengambil gambar, sekaligus menikmati saat-saat mentari
kembali ke peraduan. Tari kecak di Uluwatu digelar di pangggung teater terbuka. Lautan lepas
dan cakrawala jadi layar belakangnya. Pertunjukan tari ini diadakan setiap hari mulai dari pukul
18.00 selama satu jam. Pertunjukan dibatalkan jikalau hujan saja.

Tepat pukul 18.00 puluhan pria bertelanjang dada, mengenakan celana hitam dan lilitan kain
kotak-kotak hitam-putih memasuki arena pertunjukan. Mereka duduk mengelilingi sebuah tiang
yang dipasangi mangkuk-mangkuk kecil dengan api menyala. Kemudian seorang pendeta Hindu
berbaju dan ikat kepala serba putih masuk. Dia berkeliling sambil berdoa dan mengibaskan air
suci di atas kepala para penari kecak. Setelah pendeta selesai, para penari menggerakan
badannya dan menggumamkan kata “kecak” yang lama-lama terdengar semakin keras dan
melagu. Nuansa spiritual melingkupi teater terbuka. Penonton pun hanyut dalam suasana syahdu
pada sore hari yang cerah.

Lalu masuklah dua orang penari memerankan Rama dan Sita ke tengah-tengah lingkaran penari
kecak. Sisipan cerita dari epos Ramayana dalam empat adegan dimulai setelah pertunjukan
berjalan sekitar 10 menit. Penonton domestik dan mancanegara bisa mengikuti jalan cerita
sendratari karena sebelumnya dibagikan lembaran sinopsis pertunjukan dalam berbagai bahasa.

Hanoman berada diantara penonton.Pertunjukan tari kecak jaadi lebih hidup dan
komunikatif.(Foto:YD)

Setelah pertunjukan berjalan lebih dari 30 menit, Sang Kera Putih Hanoman tiba-tiba berlari ke
tempat duduk penonton. Penari yang memerankan Hanoman duduk di tengah-tengah penonton
dan mencoba menggoda beberapa orang. Penonton sigap mengeluarkan telepon pintar dan
kamera lalu mengabadikan momen sekitar satu menit itu.

Harmonisasi suara dari penari kecak, penari-penari yang apik melakonkan cerita, semburat
merah di antara awan putih bergumpal-gumpal dan kerlap-kerlip keemasan pada permukaan laut
membawa penonton seperti berada di negeri dalam epos Ramayana. Pertunjukan mencapai
klimaksnya ketika matahari mulai turun dari garis cakrawala.

Sepuluh menit sebelum pertunjukan berakhir, seorang pelakon berdiri di tengah arena
pertunjukan. Menyapa penonton dan disambut dengan antusias. Pelakon lainnya memasuki
arena. Tingkah polah mereka membuat penonton tertawa. Pertunjukan yang serius itu sekejap
jadi cair. Mereka mengajak beberapa orang penonton ke tengah arena untuk menari bersama.

Pertunjukan tari kecak diakhiri dengan adegan pembakaran Hanoman. Adegan ini menggunakan
bara api sungguhan. Ketika Hanoman berhasil keluar dari api, semua penonton memberi tepuk
tangan panjang. Hari telah berganti malam. Tepat pukul 19.00 pertunjukan selesai.

Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik. Tarian ini tidak diiringi dengan alat musik atau
gamelan. Musiknya berasal dari paduan suara sekitar 70 orang pria. Awalnya, tari kecak
merupakan tarian sakral “Sang Hyang”. Pada tarian ini, seseorang yang sedang kemasukan roh
berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan. Dengan menggunakan si
penari sebagai media penghubung, para dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Baru
pada tahun 1930-an, mulail disisipkan cerita singkat dari epos Ramayana ke dalam tari kecak.
Pertunjukan tari kecak di kompleks Pura Uluwatu dibawakan oleh Sanggar Tari dan Tabuh
Karang Boma Desa Pecatu.

Seni dan kegiatan ritual kepercayaan tidak terpisahkan dalam kehidupan orang Bali. Tak sedikit
kegiatan seni merupakan bagian dari kegiatan ritual dan akhirnya ditonton oleh banyak
pengunjung dari luar pulau. Lama-lama jadi daya tarik dan atraksi. Ketika tarian itu sudah
menjadi sebuah atraksi, sedikit demi sedikit dimasukkan unsur-unsur yang menghibur sehingga
penonton tidak pernah merasa bosan dan jumlah pengunjung tak pernah berkurang.

Cak… kecak… kecak… kecak… kecak… *** (Yun Damayanti)

Anda mungkin juga menyukai