Abstrak
Kardiomiopati peripartum (PPCM) adalah bentuk kegagalan jantung yang terjadi pada wanita hamil terutama dalam
beberapa bulan terakhir kehamilan atau puerperium dini. Karakteristik dari kardiomiopati peripartum adalah
menurunnya fraksi ejeksi ventrikel kiri dan berhubungan dengan gagal jantung kongestif, meningkatkan resiko aritmia,
tromboemboli dan henti jantung mendadak. Pasien dengan preeklamsia dapat memperburuk keadaan klinis dari gagal
jantung. Wanita mutigravida dengan usia kehamilan 36 minggu datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Ahmad Yani,
Metro dengan keluhan sesak sejak 3 hari yang lalu, pasien juga mengeluhkan nyeri kepala serta bengkak pada kaki. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi pernapasan 32 x/menit dan pada perkusi jantung
ditemukan batas jantung melebar, serta perkusi paru redup dengan auskultasi paru didapatkan suara wheezing dan
ronkhi pada kedua lapang paru. Pada pemeriksaan obstetri dan USG abdomen ditemukan bahwa pasien sedang dalam
keadaan hamil janin gemeli hidup dengan usia kehamilan sesuai dengan 36 minggu. Pada hasil urinalisis didapatkan
protein +2, Pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardi dan hipertrofi ventrikel kiri. Pasien di diagnosis dengan G2P1A0
usia kehamilan 36 minggu, janin gemeli hidup intrauterine presentasi kepala dengan Peripartum Kardiomiopati. Terapi
farmakologis berupa: pemberian O2 NRM 2 liter/menit, IVFD RL 10 tpm, inj. Dexametason 2x10 mg, nifedipin 10 mg/6
jam, MgSO4 sesuai protap, serta terminasi kehamilan dengan section caesaria. Kardiomiopati peripartum adalah bentuk
kegagalan jantung pada wanita hamil dan penatalaksanaannya berupa terapi konsevatif dan aktif.
Korespondensi: Gheavani Legowo, Taman Palem Permai III NO.B4 Rajabasa Bandar Lampung, HP. 081282034550 e-mail:
gheavani22@gmail.com
Gejala-gejala meliputi satu atau lebih berupa: setiap kali haid, dengan lama haid sekitar 6
ortopneu, dispneu, batuk, sering buang air kecil hari, banyak darah 2-3 kali ganti pembalut,
pada malam hari, peningkatan berat badan bewarna merah, berbau normal, dan kadang-
berlebih pada bulan terakhir kehamilan (2-4 kadang dismenore. Pasien menikah satu kali,
pound atau lebih per minggu), palpitasi dan pada usia 22 tahun, selama 14 tahun.
nyeri dada.4,6 Mempunyai satu orang anak yang lahir pada
Faktor risiko penyebab PPCM yang umum tahun 2008 secara pervaginam dibantu bidan
dilaporkan adalah usia tua, multiparitas, dan tanpa penyulit. Jenis kelamin anak
kehamilan mutipel, ras kulit hitam, obesitas, perempuan, berat badan 2.500 gram dan lahir
malnutrisi hipertensi dalam kehamilan, dengan keadaan sehat. Pasien pernah
preeklamsia, pemeriksaan antenatal yang memakai alat kontrasepsi dalam rahim selama
kurang, penyalahgunaan alkohol, kokain dan 5 tahun yaitu pada tahun 2008-2013. Hamil ini
tembakau, dan kondisi sosial ekonomi yang merupakan hamil anak kedua dan selama
rendah. PPCM telah dilaporkan sebagian besar hamil telah diperiksa oleh bidan sebanyak 5
pada wanita lebih dari 30 tahun, tetapi dapat kali kunjungan. Pada pemeriksaan fisik
terjadi pada berbagai kelompok umur. ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg,
Meskipun PPCM telah dilaporkan pada frekuensi pernapasan 32 x/menit dan pada
primigravida, ditemukan terjadi lebih sering perkusi jantung ditemukan batas jantung
dengan multiparitas.7-9 melebar, serta perkusi paru redup dengan
Preeklamsia dan hipertensi telah auskultasi paru didapatkan suara wheezing dan
dikaitkan dengan sejumlah besar kasus PPCM. ronkhi pada kedua lapang paru. Pada
Banyak penulis bahkan melaporkan sebagai pemeriksaan obstetri dan USG abdomen
bentuk gagal jantung hipertensi. Namun, ditemukan bahwa pasien sedang dalam
preeklamsia sendiri jarang menyebabkan gagal keadaan hamil janin gemeli hidup dengan usia
jantung pada wanita sehat. Tidak adanya kehamilan sesuai dengan 36 minggu. Pada
perubahan vaskular dan hilangnya hipertensi hasil urinalisis didapatkan protein +2,
dan preeklamsia sebelum timbulnya gagal Pemeriksaan EKG didapatkan sinus takikardi
jantung menunjukkan hanya hipertensi yang dan hipertrofi ventrikel kiri serta berdasarkan
mungkin terkait dan memperburuk PPCM, dan foto polos thoraks menunjukkan adanya
bukan merupakan penyebab.10,11 gambaran edema pulmonum dan
Pada kehamilan gemeli ditemukan kardiomegali. Pasien di diagnosis dengan
insidensi lebih besar terjadinya kardiomiopati G2P1A0 usia kehamilan 36 minggu, janin gemeli
peripartum, walaupun hubungan antar hidup intrauterine presentasi kepala dengan
keduanya belum diketahui secara pasti.12,13 Peripartum Kardiomiopati. Terapi farmakologis
berupa: pemberian O2 NRM 2 liter/menit,
Kasus IVFD RL 10 tpm, inj. Dexametason 2x10 mg,
Wanita multigravida usia 36 tahun nifedipin 10 mg/6 jam, MgSO4 sesuai protap,
datang dengan keluhan sesak sejak 3 hari serta terminasi kehamilan dengan section
sebelum tiba di RSAY. Pasien juga mengeluhkan caesaria.
nyeri kepala serta bengkak pada kaki. Keluhan
yang dirasakan tidak terkait waktu, namun Pembahasan
dirasakan semakin berat saat beraktivitas. Hipertensi adalah komplikasi medis
Pasien menyatakan saat ini sedang hamil yang paling sering terjadi pada kehamilan
anak kedua dengan usia kehamilan kurang dengan kekerapan 5-10 %. Sebanyak 30%
bulan, tidak pernah keguguran sebelumnya dan hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi
gerakan anak masih dirasakan. Hari pertama kronik, sedangkan 70% adalah preeklamsia.1
haid terakhir adalah pada tanggal 18/05/2016 Hipertensi pada kehamilan tanpa disertai
dan taksiran persalinan diperkirakan pada proteinuria dan gejala-gejala preeklamsia.
tanggal 25/02/2017. Tanda klasik preeklampsia adalah hipertensi,
Pasien mengakui tidak memiliki riwayat proteinuria, dan tanda-tanda preeklampsia
penyakit jantung sebelumnya. Pasien juga tidak berupa sakit kepala, penglihatan berubah,
memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil. nyeri epigastrik atau kuadran atas kanan dan
Haid pertama kali dialami pasien sejak napas pendek. Preeklampsi berdasarkan
umur 14 tahun, siklus haid selama 28 hari keterlibatan sistem organ lain dibagi dalam 2
antibodi telah banyak dibicarakan sebagai nyeri kepala sering ditemukan sebagai gejala
salah satu penyebab yang mungkin terjadi. sekunder pada kardiomiopati peripartum. Hal
Respons antibodi pada ibu terhadap antigen tersebut seringkali membuat penegakan
janin pada saat kehamilan terjadi karena sel diagnosis kardiomiopati peripartum terlambat
janin menembus plasenta masuk kedalam karena dianggap sebagai gejala kehamilan
sirkulasi darah ibu. Sel tersebut tidak biasa atau kelelahan karena melahirkan dan
dihancurkan karena status imunologi yang sering terbangun malam.6
lemah selama kehamilan. Bila sel janin sampai Pada pasien ini diagnosis PPCM
ke jaringan otot jantung, sel tersebut dapat didasarkan atas: terjadi pada bulan terakhir
merangsang respons autoimun. Respons imun kehamilan dan tidak ada riwayat sakit jantung
itu diperburuk oleh pajanan antigen pada lainnya. Ada gejala dispneu, ortopneu,
kehamilan sebelumnya.6,7,14 Kardiomiopati takikardia, takipneu, edema pulmonum serta
peripartum berhubungan dengan kardiomegali.
meningkatnya kadar sitokin. Hal itu diketahui Menurut NYHA, PPCM dibagi dalam 4
berdasarkan perbandingan antara pasien klas:5
kardiomiopati peripartum yang meninggal 1. Klas I : Penyakit tidak bergejala.
dengan pasien yang masih hidup.15 Inflamasi 2. Klas II : Gejala ringan atau timbul
dan stres oksidatif diduga berhubungan hanya pada kerja berat.
dengan kardiomiopati peripartum. Hal itu 3. Klas III : Gejala timbul pada kerja
terbukti dengan meningkatnya reseptor minimal.
sFas/Apo- 1, C-reactive protein, interferon 4. Klas IV : Gejala ada pada istirahat.
gamma (INF-ð) dan IL.6 Infeksi virus Pasien ini termasuk dalam klas IV PPCM
kardiotropik yang menyebabkan respons imun menurut NYHA.
tubuh berbalik menyerang jaringan jantung Faktor risiko penyebab PPCM yang umum
yang menyebabkan disfungsi ventrikel. dilaporkan adalah usia tua, multiparitas,
Builtman et al, menyatakan bahwa Parvo virus kehamilan mutipel, ras kulit hitam, obesitas,
B19, human herpes virus 6, Epstein-barr virus, malnutrisi hipertensi dalam kehamilan,
dan cytomegalo virus diduga menyebabkan preeklamsia, pemeriksaan antenatal yang
kardiomiopati.6 Hormon prolaktin yang kurang, penyalahgunaan alkohol, kokain dan
dominan pada awal kehamilan dipecah oleh tembakau, dan kondisi sosial ekonomi yang
protein cardiac cathepsin D menjadi prolaktin rendah. PPCM telah dilaporkan sebagian besar
seberat 16-kDA yang bersifat antiangiogenik pada wanita lebih dari 30 tahun, tetapi dapat
dan pro-apoptopik.15 Penemuan tersebut terjadi pada berbagai kelompok umur.
membuktikan bahwa proses pemecahan Meskipun PPCM telah dilaporkan pada
prolaktin menjadi patomekanisme spesifik primigravida, ditemukan terjadi lebih sering
kardiomiopati peripartum.15 dengan multiparitas. 7-9
Kriteria diagnostik pertama kali dibuat Preeklamsia dan hipertensi telah
oleh Demaskis et al pada tahun 1971, yaitu dikaitkan dengan sejumlah besar kasus PPCM.
gagal jantung yang timbul pada bulan-bulan Banyak penulis bahkan melaporkan sebagai
terakhir kehamilan atau dalam kurun waktu bentuk gagal jantung hipertensi. Namun,
lima bulan setelah melahirkan, tidak ada preeklamsia sendiri jarang menyebabkan gagal
riwayat penyakit jantung yang diketahui jantung pada wanita sehat. Tidak adanya
sebelumnya, tidak ada penyebab penyakit perubahan vaskular dan hilangnya hipertensi
jantung yang dapat diidentifikasi.5,7 dan preeklamsia sebelum timbulnya gagal
Gejala kardiomiopati peripartum sama jantung menunjukkan hanya hipertensi yang
dengan gejala gagal jantung pada umumnya. mungkin terkait dan memperburuk PPCM, dan
Gejala dan tanda awal kardiomiopati bukan merupakan penyebab.10,11 Pada
peripartum mirip seperti keluhan pada kehamilan gemeli ditemukan insidensi lebih
kehamilan normal seperti kaki bengkak, sesak besar terjadinya kardiomiopati peripartum,
pada saat beraktivitas, tidur lebih nyaman walaupun hubungan antar keduanya belum
dengan menggunakan bantal yang tinggi, diketahui secara pasti.12,14 Pada kasus ini faktor
sering terbangun malam hari karena sesak, resiko yang didapat adalah usia pasien 36
dan batuk-batuk yang menetap. Rasa tidak tahun, kehamilan ganda dan Preeklamsia.
nyaman di perut karena pembesaran hati, dan
Pasien didiagnosis dengan G2P1A0 usia Ibu satu/lebih tanda-tanda dari preeklampsia
34 tahun usia kehamilan 36 minggu, janin berat, seperti pada pasien ini mengalami
gemeli hidup intrauterin, presentasi kepala gangguan serebral berupa nyeri kepala, serta
punggung kiri- punggung kanan, belum inpartu tekanan sistolik ≥160 mmHg. Diagnosis
dengan preeklamsia berat dan peripartum Peripartum Kardiomiopati ditegakkan
kardiomiopati. Penegakkan diagnosis berdasarkan gejala klinis yaitu sesak dan edem
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pada tungkai yang memberat saat beraktivitas
pemeriksaan penunjang. serta sesuai dengan kriteria diagnosis dari
Pada anamnesis, didapatkan keluhan peripartum kardiomiopati (Demakis et al, 1971)
utama pasien adalah sejak 3 hari sebelum yaitu terjadi pertama kali antara 1 bulan
masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan terakhir kehamilan dan atau bertahan hingga 5
nyeri kepala serta bengkak pada kaki. Keluhan bulan setelah persalinan, etiologi tidak dapat
yang dirasakan tidak terkait waktu, namun ditemukan dan tidak pernah menderita
dirasakan semakin berat saat beraktivitas. penyakit jantung sebelumnya.
Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat Tatalaksana pada kasus ini sudah sesuai
penyakit apapun sebelumnya, termasuk riwayat dengan teori. Segera dilakukan tindakan
penyakit jantung. terminasi, baik secara pervaginam atau
Pada pemeriksaan fisik didapatkan perabdominam jika tidak mencapai persalinan.
tekanan darah pasien saat itu 160/100 mmHg, Tindakan ini adalah hal yang harus dilakukan
ditemukan perubahan suara redup pada perkusi pada PEB dengan edem paru dan usia
kedua paru dan pada auskultasi ditemukan kandungan aterm. Terapi medikamentosa pada
ronkhi (+/+), serta dari pemeriksaan ekstremitas PEB dan Peripartum kardiomiopati sudah
inferior ditemukan edem (+/+). Status obstetrik sesuai dengan literature, diuretik berupa
didapatkan janin gemeli hidup intrauterin furosemide diberikan dengan tujuan sebagai
dengan DJJ 142 dan 148 x/menit saat vasodilator untuk mengurangi beban jantung
pemeriksaan, presentasi kepala punggung kiri dengan mekanisme menurunkan preload,
dengan tinggi fundus 38 cm. Pada pemeriksaan pemberian MgSO4 disesuaikan sesuai protokol
dalam, belum ada blood slym, belum ada lalu obat antihipertensi seperti Nifedipine
pembukaan, portio teraba lunak posisi medial dengan dosis 4 x 10 mg PO diberikan untuk
dan belum ada penurunan kepala. Tidak mengurangi afterload.14,15
didapatkan pula keluhan mulas yang menjalar Edukasi pasien penting untuk
hingga pinggang, hilang timbul, semakin lama mencegah terulang kembali gagal jantung pada
semakin kuat dan sering. Riwayat keluar darah kehamilan sebelum kehamilan berikutnya
lendir dan air-air juga disangkal. Dengan yaitu:9
demikian pasien belum mengalami inpartu. 1. Harus kontrol ekokardiografi dan jika
Pada pemeriksaan penunjang, normal, lakukan dobutamin stress
didapatkan protenuria (+3). Namun, fungsi echocardiography.
hepar masih baik tanpa ada peningkatan SGOT 2. Kehamilan tidak dianjurkan pada pasien
dan/atau SGPT, begitu juga dengan kadar dengan gangguan jantung kiri persisten.
hematokrit darah tidak mengalami 3. Pasien dengan ekokardiografi normal
peningkatan. Dari hasil pemeriksaan EKG tetapi terdapat penurunan kontraktilitas
didapat hasil sinus takikardi dan hipertrofi pada stres ekokardiografi harus
ventrikel kiri, serta dari hasil foto thoraks AP diperingatkan bahwa dia tidak
didapatkan hasil edem pulmo dan kardiomegali. mempunyai toleransi terhadap
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan peningkatan hemodinamik selama
fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis kehamilan.
preeklampsia dapat ditegakkan, yaitu timbulnya 4. Pasien PPCM dengan perbaikan penuh
hipertensi ≥140/90 mmHg disertai dengan harus diberitahu bahwa dapat hamil
proteinuria ≥ +1 dipstick pada usia kehamilan di kembali dengan kehamilan normal dan
atas 20 minggu. Tekanan darah pasien pernah angka kematian rendah.
mencapai 160/100 mmHg dengan proteinuria
+3 dipstick, serta ditemukannya edema pada
tungkai. Diagnosis pasien dapat ditingkatkan
menjadi preeklampsia berat jika didapatkan