Sap Asi
Sap Asi
A. Latar Belakang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) atau menyusui bayi dilakukan di berbagai
lapisan masyarakat diseluruh dunia, karena banyak manfaat yang diperoleh dari
ASI dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI merupakan cara
Pentingnya pemberian ASI terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun
menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai
usia 6 bulan.
1
Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil
menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi
berusia 6 bulan.
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih
jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa
yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang
sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan
bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih
tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih
lain.
2
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Pelaksanaan Kegiatan
4. Media
LCD
3
D. Analisa Situasi
1. Peserta Penyuluhan :
menyuluh.
berlangsung
4
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan pengertian ASI Memperhatikan
ekslusif
Menjelaskan komposisi ASI Memperhatikan
Menjelaskan tentang manfaat
ASI Memperhatikan
Menjelaskan hal-hal yang
mempengaruhi produksi ASI Memperhatikan
Menjelaskan cara pemberian
ASI Memperhatikan
Memberi kesempatan kepada Bertanya dan
peserta untuk bertanya menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
5
F. Evaluasi
b. Kriteriaevaluasi
1) Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
2) Evaluasi proses
kesehatan berlangsung
6
d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
berlangsung
3) Evaluasi hasil
dengan benar
benar.
7
MATERI PENYULUHAN
ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam-garam
organis yang disekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai
ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sebagai bahan
makanan pokok. ASI ekslusif diberikan pada bayi sejak umur 0 – 6 bulan
hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya termasuk susu
formula, air gula, madu, air putih atau makanan tambahan apapun.
B. KOMPOSISI ASI
1. Protein
mata
2. Karbohidrat
3. Lemak
Sumber kalori
8
Sumber asam lemak yang esensial
4. Mineral
5. Air
88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus
6. Vitamin
7. Kalori
C. MANFAAT ASI
1. Bagi bayi
mencegah infeksi
d. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan
9
2. Bagi Ibu
3. Bagi keluarga
c. Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya
untuk berobat
1. Makanan Ibu
Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhkan
kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih banyak
dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu
10
Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi, dan bawang
untuk minum jamu setelah melahirkan. Yang penting tidak ada makanan
tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume
kontrasepsi Pil
4. Perawatan payudara
Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini
11
E. CARA PEMBERIAN ASI
1. Bersihkan Payudara
sampai membiarkan payudara penuh ASI. Namun tetap puting susu harus
terlebih dahulu.
12
Kenapa harus diganti - ganti kan ribet, Hal ini dikarenakan agar tidak
terjadi pembengkakan. Selain itu itu agar asi yang keluar juga seimbang.
Selain itu kalau terus - menerus menggukan yang kanan bisa - bisa payudara
lecet dan pastinya juga akan merasa pegal. Jadi menyusui yang baik itu
melakukannya selang seling payudara kanan dan kiri dengan rahang bayi
4. Sendawakan Bayi
13
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :
EGC.
14