(RPP)
A. IDENTITAS
1. Sekolah : SMA Negeri 1 Palembang
2. Mata Pelajaran : Fisika
3. Kelas/Semester : XII / 1
4. Materi Pokok : Induksi Elektromagnetik
5. Alokasi Waktu : 8 JP
6. Jumlah pertemuan : (4 kali pertemuan)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa dapat:
1. Menghitung potensial (GGL) induksi.
2. Mengidentifikasi hukum lenz.
3. Menentukan induktansi diri.
4. Menerapkan konsep induksi elektromagnetik.
5. Mendiskusikan tentang terapan induksi elektromagnetik pada produk
teknologi.
6. Merancang alat sederhana yang menggunakan prinsip potensial induksi
(hukum faraday).
7. Melakukan percobaan terkait dengan induksi elektromagnetik.
8. Mempresentasikan hasil percobaan terkait dengan percobaan induksi
elektromagnetik.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Potensial (GGL) induksi
2. Hukum Lenz
3. Induktansi diri
4. Terapan induksi elektromagnetik pada produk teknologi.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, Mengerjakan soal-soal, Diskusi
F. MEDIA PEMBELAJARAN
LKPD, slide, video, proyektor, charta, spidol dan papan tulis.
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku teks Fisika SMA/MA kelas XII Kurikulum 2013
2. Internet
3. Sumber lain yang relevan
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Inti Mengamati
Menanya
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengkomunikasikan
Evaluasi
PERTEMUAN KEDUA
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Inti Mengamati
65 menit
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengkomunikasikan
Evaluasi
PERTEMUAN KETIGA
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Inti Mengamati
65 menit
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengkomunikasikan
Evaluasi
PERTEMUAN KEEMPAT
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Inti Mengamati
65 menit
Kegiatan
Rincian Kegiatan Waktu
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengkomunikasikan
Evaluasi
I. PENILAIAN
Penilaian Kognitif : Terlampir
Penilaian Afektif : Terlampir
MATERI PEMBELAJARAN
PERTEMUAN PERTAMA
Induksi Elektromagnetik
Φ = 𝐵. 𝐴 𝐶𝑜𝑠 𝛼
Dengan:
A = Luas Daerah
Percobaan Faraday
Prosedur kerja:
3. Diamkan magnet batang beberapa saat di dalam kumparan (b). Amatilah jarum
galvanometer.
4. Keluarkan kutub utara magnet batang dari kumparan (c). Amatilah jarum
galvanometer.
5. Ulangi langkah 2 sampai langkah 4 dengan mengganti kutub utara dengan kutub
selatan. Amatilah gerakan jarum galvanometer.
Dari Kegiatan di atas kamu dapat mengamati bahwa ketika kamu menggerakkan
kutub utara magnet batang ke dalam kumparan, jarum galvanometer menyimpang.
Akan tetapi ketika kamu mendiamkan magnet batang beberapa saat, jarum
galvanometer kembali menunjuk ke angka nol atau tidak menyimpang.
Jarum galvanometer kembali menyimpang ketika kamu menggerakkan kutub utara
magnet batang keluar dari kumparan yang berlawanan arah dengan ketika kamu
menggerakkan kutub utara magnet batang ke dalam kumparan. (Galvanometer
adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relative kecil.
Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk atau keluar kumparan.
Ketika magnet batang digerakkan mendekati kumparan, jumlah garis gaya
magnetik yang menembus kumparan bertambah. Sebaliknya, ketika magnet batang
dijauhkan dari kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan
akan berkurang. Jika magnet batang terus-menerus digerakkan masuk dan keluar
kumparan, jumlah garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah.
Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan arus listrik pada
percobaan Faraday sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang melalui
kumparan. Kesimpulan tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai
berikut.
∆Φ ∆ (B.A)
𝐸 = −𝑁 atau 𝐸 = −𝑁
∆𝑡 ∆𝑡
Keterangan:
N = jumlah lilitan
Jadi, besar kecilnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor berikut.
Dari Kegiatan percobaan Faraday di atas, kamu dapat mengamati bahwa jarum
galvanometer menyimpang ke kanan ketika kamu menggerakkan kutub utara
magnet batang memasuki kumparan, dan jarum galvanometer menyimpang ke kiri
ketika kamu menggerakkan kutub utara magnet batang keluar kumparan.
PERTEMUAN KEDUA
Hukum Lenz
Hukum Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan
belum dapat menunjukkan arah arus induksi dalam kumparan.
a. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi
pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
b. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB
untuk menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.
c. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.
d. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya.
Jika sebuah kawat lurus di gerakkan dengan kelajuan tertentu memomtong medan
magnet homogeny, maka antara ujung-ujung penghantar timbul beda potensial
yang disebut Gaya Grak Listrik (GGL) induksi. Jika ujung-ujung kawat
dihubungkan sehingga terbentuk rangkaian tertutup, maka dalam kawat akan
mengalir arus listrik yang disebut arus induksi. Jika kawat digerakkan dengan
kecepatan v ke kanan dalam medan magnet B yang arahnya masuk bidang, maka
timbul gaya Lorentz ke kiri. Sehingga arah arus listrik ke atas seperti gambar.
Besarnya GGL induksi pada ujung-ujung kawat adalah:
𝜀 = 𝐵. 𝐿. 𝑣 sin 𝜃
Pada kawat akan mengalir arus induksi yang besarnya;
𝜀
𝑖=
𝑅
Dengan:
PERTEMUAN KETIGA
Induktansi Diri
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan
fluks magnetik di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang
berlawanan. Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus
yang melalui kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl
dengan arah arus yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan
arus tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ggl induksi ε sebanding dengan
laju perubahan arus yang dirumuskan:
∆𝑖
𝜀 = −𝐿
∆𝑡
dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang
dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L
disebutinduktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry
(H), yang didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan
besarnya induktansi suatu rangkaian tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila
arus listrik di dalam rangkaian berubah secara seragam dengan laju satu ampere per
detik.
𝑁
dengan n = sehingga diperoleh
𝑙
𝜇0. .𝑁.𝐴.∆𝑖
Karena 𝐵 = 𝜙 = 𝐵 . 𝐴 = 𝑙
Sehingga
dengan:
2. Motor Listrik
Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Mesin ini tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. Alat
ini bekerja dengan prinsip bahwa arus yang mengalir melalui kumparan di dalam
medan magnet akan mengalami gaya yang digunakan untuk memutar kumparan.
Pada motor induksi, arus bolak-balik diberikan pada kumparan tetap (stator), yang
menimbulkan medan magnetik sekaligus menghasilkan arus di dalam kumparan
berputar (rotor) yang mengelilinginya. Keuntungan motor jenis ini adalah arus
tidak harus diumpankan melalui komutator ke bagian mesin yang bergerak. Pada
motor serempak (synchronous motor), arus bolak-balik yang hanya diumpankan
pada stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar dan terkunci dengan
medan rotor. Dalam hal ini magnet bebas, sehingga menyebabkan rotor berputar
dengan kelajuan yang sama dengan putaran medan stator. Rotor dapat berupa
magnet permanen atau magnet listrik yang diumpani arus searah melalui cincin
geser.
3. Generator listrik
Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Generator ada dua jenis yaitu generator arus searah (DC) atau dynamo dan
generator arus bolak balik (AC) atau alternator. Generator bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam
medan magnet sehingga timbul GGL induksi.
4. Relai
Relai merupakan suatu alat dengan sebuah sakelar, untuk menutup relai
digunakan magnet listrik. Arus yang relatif kecil dalam kumparan magnet listrik
dapat digunakan untuk menghidupkan arus yang besar tanpa terjadi hubungan
listrik antara kedua rangkaian. Berikut gambaran relai yang dimaksud.
5. Transformator
Transformator atau trafo meruapakan alat untuk mengubah (mmeprebesar
atau memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip induki elektromagnetik yaiut
memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan
sekunder. Trafo menimbulkan GGL pada kumparan sekunder karena medan
magnet yang berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan
primer yang diindusikan oleh besi lunak ke dalam kumparan sekunder.
6. Induktor
Induktor merupakan kumparan yang memiliki banyak lilitan kawat.
Induktor memiliki induktansi diri, yaitu gejala kelistrikan yang menyebabkan
perubahan arus listrik pada kumparan dapat membangkitkan GGL induksi pada
kumparan tersebut.
7. Induktansi silang
Induktasi silang disebut juga induktansi timbal-balik, yaitu gejala
kelistrikan akibat dua buah kumparan yang saling didektakan. Jika salah satu
kumpran mengalir arus listrik, maka akn timbul GGL induksi pada kumparan
kedua. GGL induksi pada kumparan kedua menimbulkan medan magnet yang
berubah-ubah, sehingga kembali menimbulkn GGL induksi pada kumparan
pertama.
8. Kereta “Maglev”
Maglev merupakan kereta api yang menerapkan konsep magnet listrik untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kata “Maglev” berasal dari
magnetic levitation. Kereta api ini dipasangi magnet listrik di bawahnya yang
bergerak pada jalur bermagnet listrik. Magnet tolak-menolak sehingga kereta api
melayang tepat di atas jalur lintasan. Gesekan kereta api dengan jalur lintasan
berkurang sehingga kereta api bergerak lebih cepat.
Gaya magnetik pada kereta cepat maglev digunakan untuk menjalankan kereta
maglev sehingga tidak terjadi gesekan antara rel dan kereta cepat maglev
karena menggunakan gaya magnetik untuk mengangkat dan mejalankan kereta
cepat tersebut.
LAMPIRAN PENILAIAN
1) penilaian sikap
Berilah tanda checklist (√) pada kolom Ya jika sikap siswa teramati atau pada
kolom Tidak jika sikap siswa tidak teramati.
3. Sebuah kumparan dengan jumlah lilitan 200 berada dalam medan magnet
dan mengalami perubahan fluks magnet dari 6 x 10-4 Wb menjadi 1 x 10-4
Wb dalam waktu 0,02 s, maka ggl induksi yang timbul antara ujung-ujung
kumparan besarnya adalah...
Penyelesaian
PERTEMUAN KEDUA
1. Sebutkan bunyi hukum lenz?
Penyelesaian
Hukum Lenz berbunyi : “Arus induksi mengalir pada penghantar atau
kumparan dengan arah berlawanan dengan gerakan yang
menghasilkannya” atau “medan magnet yang ditimbulkannya melawan
perubahan fluks magnet yang menimbulkannya”.
2. Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5 Wb
menjadi 0,1 Wb dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan
dengan hambatan 4 Ω. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir melalui
kumparan?
Penyelesaian
Diketahui:
Φ1 = 0,5 Wb
Φ2 = 0,1 Wb
N = 200 lilitan
R = 4Ω
Δt = 5 sekon
Ditanya: I ... ?
Jawab
Ggl induksi dihitung dengan persamaan:
tanda (-) menyatakan reaksi atas perubahan fluks, yaitu fluks induksi
berlawanan arah dengan fluks magnetik utama. Arus yang mengalir melalui
kumparan adalah
I = ε/R = 16/4 = 4 A
PERTEMUAN KETIGA
Penyelesaian
PERTEMUAN KEEMPAT
NAMA KELOMPOK:
PERTANYAAN
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja terapan induksi elektromagnetik pada produk
teknologi?