Anda di halaman 1dari 6

Nama: Anggit Sarwendah Larasati

NIM: 160722614657

HUKUM DARCY

A. PENGERTIAN
Hukum Darcy menyatakan bahwa kecepatan aliran melalui media berpori
berbanding lurus dengan menurunnya muka airtanah dan berbanding terbalik dengan
panjang jalur aliran. Hukum ini sama sejalan dengan hasil eksperimen yang dilakukan
Todd, bahwa aliran air melalui suatu filter menunjukkan bahwa volume air yang melalui
suatu lapisan batuan berpasir berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik
dengan ketebalan lapisan batuan yang dilalui.
Rumus Hukum Darcy:

Hukum Darcy memiliki rumus kecepatan Darcy yang dinyatakan:

𝛥ℎ 𝑑ℎ
𝑣 = K 𝛥𝑙 atau 𝑣 = K 𝑑𝑙

Dimana:

𝑄
v = 𝐴 Debit/ kecepatan Darcy/ fluk Darcy (m/s)

Q = Volume aliran (m3/s)

A = Luas penampang aliran (m2)

𝛥ℎ = h1 – h0 (m) Penurunan muka airtanah

𝛥𝑙 = jarak antara titik 1 dan titik 2 (m)

𝑑ℎ
= gradien hidraulik
𝑑𝑙

K = Konduktivitas hidraulik (m/s)


B. KEUNGGULAN HUKUM DARCY
Keunggulan hukum Darcy adalah debit dapat dengan mudah diukur. Karena, dapat
diketahui kecepatan mikroskopis yang merupakan kecepatan sebenarnya. Untuk
mengetahui kecepatan aliran yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
porositas media yang dilalui aliran airtanah.
Rumus:

𝑣 𝑄
𝑣𝑎 = 𝑛 atau 𝑣𝑎 = K 𝑛𝐴

Dimana:

Va = kecepatan nyata aliran

V = kecepatan aliran

n = porositas media yang dilalui air

Untuk menentukan kecepatan aliran yang sebenarnya, kita harus mempertimbangkan


struktur mikro dari material batuan. air yang mengalir melalui pasir, misalnya, ruang pori
terus bervariasi dengan lokasi dalam medium. Ini berarti bahwa kecepatan sebenarnya
tidak seragam, karena memertimbangkan percepatan, pelemahan, dan perubahan arah.
Dari hasil perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran
pencemaran airtanah dan transportasi zat terlarut.

C. UJI VALIDASI

Dalam menggunakan Hukum Darcy, perlu diketahui kisaran validitasnya. Hukum


Darcy berlaku untuk aliran laminar, tidak untuk aliran turbulen (missal pada batu kapur
atau retakan batuan basalt). Reynolds number dapat digunakan untuk membedakan antara
laminar dan aliran turbulen. Ketika kecepatan aliran meningkat, gerakan cairan akan
menambah energi kinetic. Kemudian, gaya inersia yang ditimbulkan akan lebih
berpengaruh daripada kekentalan. Lalu, partikel cairan mulai melewati satu sama lain
dengan tidak menentu. Maka, aliran yang dihasilkan adalah aliran turbulen, di mana
molekul air tidak lagi bergerak sepanjang garis arus paralel

Rumus Reynolds number:

𝑣𝑑
𝑁𝑅 = ρ
𝜇

Dimana

ρ = densitas fluida (tekanan aliran)

v = debit

μ = viskositas fluida (kecepatan aliran)

d = panjang dimensi media berpori (diameter butiranh/ diameter pori rata-rata)

Hukum Darcy berlaku untuk NR < 1 dan tidak ada error sampai NR = 10, yang
merupakan batas validitas hukum Darcy. Tetapi, pada umumnya, sebagian besar aliran air
tanah terjadi dengan NR< 1 sehingga hukum Darcy berlaku.

Hukum Darcy juga tidak dapat digunakan pada gradien hidrolik rendah, seperti pada
tanah liat yang kompak. Karena, pada gradien hidrolik rendah, hubungan v dan i tidak
linier. Nilai i bervariasi bergantung dengan jenis dan struktur dari tanah liat, sementara
kandungan mineral dari air juga berperan.

Penyimpangan dari hukum Darcy dapat terjadi di mana gradien hidrolik curam,
seperti di dekat sumur pompa; juga, aliran turbulen dapat ditemukan di batu seperti basalt
dan batu kapur yang mengandung bukaan bawah tanah yang besar

D. SOAL

9. Diketahui :

K = 251 ft/d dl = 685 ft


b =8 lebar = 10 ft

dh = 1.33 ft ne = 0,27

Jawab :

𝑑ℎ
a. Q =Kxbx x lebar
𝑑𝑙
1.33
= 251 x 8 x x 10
685
= 1008 x 0,0002 x 10

Q = 38,99 ft3/hari = 39 ft3/hari

𝑄 𝐾𝑑ℎ
b. Vx = 𝑛𝑐𝐴 = -𝑁𝐶𝑑𝑙
251 . 1,33 333,83
Vx = =
0,27 . 685 184,95

= 1,805 ft/d
= 2 ft/hari

10. dikethaui :

K = 4,35 m/d dh = 1,99 m

b = 18,5 m dl = 823 m

Jawab :

𝑑ℎ
q’ =Kxbx x lebar
𝑑𝑙

1,99
= 4,35 x 18,5 x x1
823

= 0,19 m3/hari = 0,2 m3/hari

11. Diketahui :

K = 8,7 x 10-2 cm/detik = 246,61 ft/hari


L = 597 ft

h1 = 28,9 ft

h2 = 26,2 ft

Lebar = 100 ft

Jawba:

a. q’ = K . h12 – h22
2L
= 246,61 . (28,9)2 – (26,2)2
2 . 597

= 246,61 . 835,21 – 686,44

1194

= 246,61 . (0,12)

= 30,73 ft3/d x 100

= 3037 ft3/hari.

𝑋
b. h = √ℎ12 − (ℎ12 − ℎ22 ) 𝐿

298,5
= √(28,9)2 − ((28,92 − (26,22 )) 597

= √835,21 − (835,21 − 686,44) 0,5

= √835,21 − 148,77(0,5)

= √835,21 − 74,385

= √760,825 = 27,6 ft

12. Diketahui :

K = 3,3 x 10-4 m/d

L = 348 m
h1 = 9,88 m

h2 = 8,12 m

lebar = 100 m

jawaban :

ℎ12 −ℎ22
a. q’ =K.( 2𝐿
)
((9,88)2 −(8,12)2 )
= 3,3 x 10-4 x ( 2 . 348
)
(97,61−65,93)
= 0,00033 x ( 696
)

31,68
= 0,00033 x ( 696 )

= 0,00033 x (0,05)

= 0,00001502 m3/d x 100 m

= 0,001502 m3/d

=0,053 ft3/hari

𝑋
b. h = √ℎ12 − (ℎ12 − ℎ22 ) 𝐿
174
= √(9,88)2 − ((9,88)2 − (8,12)2 ) 348

= √97,61 − (97,61 − 65,93) . 0,5


= √97,61 − (31,68) . 0,5
= √97,61 − 15,84
= √81,77

= 9,04 m

Anda mungkin juga menyukai