Anda di halaman 1dari 8

1.

PENDAHULUAN

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-Nya
yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan
penulisan ini yang berjudul “KEMACETAN DI KOTA JAKARTA ” sebagai syarat pemenuhan
nilai pada mata kuliah Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan Jurusan
Teknik Universitas Jayabaya.

Selama penyusunan penulisan penulis mendapat berbagai hambatan, akan tetapi berkat
bimbingan dan dukungan baik secara moral maupun materi dalam berbagai pihak, akhirnya
semua dapat teratasi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan ini. Oleh sebab itu
penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan materi dan isi dan penulisan ilmiah ini.

Akhir kata, semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain yang
memerlukan.

Rekayasa Lingkungan 1
2. PERMASALAHAN

A. Latar Belakang
Lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, oleh karena itu
lalu lintas merupakan salah satu masalah penting. Apabila arus lalu lintas terganggu atau terjadi
kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan-gangguan ini
akan berdampak negatif pada masyarakat.
Masalah lalu lintas merupakan suatu masalah sulit yang harus dipecahkan bersama dan
sangat penting untuk segera diselesaikan. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka
semua kerugian yang timbul akibat masalah ini akan ditanggung oleh masyarakat itu sendiri, dan
apabila masalah ini dapat terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan
mendapatkan manfaatnya.
Sebagai salah satu negara sedang berkembang, Indonesia seperti negara sedang berkembang
lainnya mengalami permasalahan-permasalahan lebih kompleks dibandingkan dengan negara-
negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga
kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Kemacetan atau
kongesti adalah salah satu diantaranya.

B. Permasalahan
Kemacetan lalu lintas sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi
kepadatannya. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh banyak faktor yang
saling berkaitan satu sama lainnya. Letak geografis suatu daerah salah satunya.Untuk mengatasi atau
paling tidak mengurangi kemacetan lalu lintas perlu kita ketahui terlebih dahulu hal-hal yang menjadi
penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas, apa dampak negatif yang timbul akibatnya dan bagaimana
upaya yang dapat kita lakukan bersama agar dapat mengurangi terjadinya kemacetan lalu lintas tersebut.

C. Akibat yang ditimbulkan


Kemacetan lalu lintas sangatlah tidak disukai oleh semua masyarakat, karena kemacetan
dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak kemacetan lalu
lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta menimbulkan polusi udara.

Rekayasa Lingkungan 2
Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan kendaraan menjadi terhambat
sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif.
Selain pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya
jarak 60 km bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan
waktu yang sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja.
Jadi, dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu dan
biaya, kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi. Akibatnya
pekerjaan pun menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi kecelakaan
yang dapat mengancam nyawa para pengguna jalan.
Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun menjadi
lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan menimbulkan
polusi udara yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang dapat
mengganggu kesehatan masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas menurun
maka perekonomian juga akan terganggu.
Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans
dan pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan oleh
kemacetan lalu lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga produktivitas
kerja.
Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara
lain:
a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.
b. Pemborosan energi.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.
d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih
tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
e. Meningkatkan stress pengguna jalan.
f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya.

Rekayasa Lingkungan 3
3. TINJAUAN

A. Penyebab Permasalahan

 Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan


 Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton
kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan
dari jalur lalu lintas,
 Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
 Ada perbaikan jalan,
 Bagian jalan tertentu yang longsor,
 Adanya rumah-rumah kumuh/bangunan liar,
 Kemacetan lalu lintas di Perlintasan sebidang karena adanya kereta api yang lewat,
 Adanya kendaraan keluar-masuk,
 Adanya kendaraan ngetem sembarangan,
 Adanya pedagang asongan,
 Adanya mobil yang terbakar,
 Terjadi kebakaran di pemukiman kumuh, seperti di wilayah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Bandung di Jawa Barat, Surabaya, Malang di Jawa
Timur, Semarang di Jawa Tengah, Makassar (dulu Ujung Pandang, sebagai nama
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI nomor : 86/1999) di Sulawesi Selatan, dan Medan
di Sumatera Utara
 Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene
tsunami.
 Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di
lajur kanan dsb.
 Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
 Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya
membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.

Rekayasa Lingkungan 4
 Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya
arus lalu lintas
 Adanya lalu lintas tikus (seperti di Pasar, Terminal bus, Jalan raya, Perlintasan sebidang,
dll)
 Adanya tawuran antarpelajar yang menyebabkan kurang lancarnya lalu lintas
 Banyak orang yang menyebrang di jalan tersebut
 Walaupun di jalan SATU ARAH, masih ada pengendara yang NYELONONG dari arah
yang TERLARANG / berlawana

B. Usaha Penanggulangan

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:

 Peningkatan kapasitas

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan
meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:

1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
2. Mengubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang
paling dominan membatasi arus belok kanan.
4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak
sebidang/flyover,
5. Mengembangkan inteligent transport sistem.
6. Memberikan sanksi jika ada yang melanggar

Rekayasa Lingkungan 5
 Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:

1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum


2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta
dikenal sebagai Busway,
3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di
Amerika, MRT di Singapura
4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam
ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor,
bea masuk kepada angkutan umum,

 Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan
manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:

1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang
direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP
berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan
penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang
tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan
ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan
kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan
di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda
motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

Rekayasa Lingkungan 6
4. KESIMPULAN
A. Jangka Pendek
1. Sebaiknya masyarakat menggunakan angkutan umum agar dapat mengurangi kemacetan.
2. Tidak melanggar rambu – rambu lalu lintas yang ada.

B. Jangka Panjang
1. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat tertarik
untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua, maka
kendaraan tersebut menjadi tidak fungsional lagi.
3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang
kaki lima yang melanggar aturan.
4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan
hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar.
5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah
dasar dan sekolah menengah.

Rekayasa Lingkungan 7
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan
 http://sharp-cherryblossom.blogspot.co.id/2014/05/makalah-masalah-kemacetan-dan-
solusi.html
 https://sisilsilya.wordpress.com/2012/01/01/makalah-bahasa-indonesia-2_hiruk-pikuk-
kemacetan-di-jakarta/

Rekayasa Lingkungan 8

Anda mungkin juga menyukai