PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering dihadapkan pada
permasalahan, salah satunya adalah terjadinya perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut dapat terjadi pada tahap awal, tahap pertengahan, maupun tahap akhir
proyek. Contract Change Order (CCO) pada proyek konstruksi ialah kejadian
yang berakibat pada terjadinya modifikasi baik pada lingkup kerja, waktu
pelaksanaan, atau biaya. Industri konstruksi Institut melaporkan beberapa faktor
yang dapat menyebabkan Contract Change Order : Penambahan atau penguraian
dalam lingkup proyek, perubahan kode, hukum, atau standar, optimasi desain,
kekurangan perencanaan proyek, dokumen desain yang tidak lengkap,
keterbatasan ketersediaan pekerja atau material, kondisi yang tidak diketahui,
kompresi jadwal, atau masalah cuaca yang tak terduga.
Contract Change Order pada proyek konstruksi jalan hampir tidak dapat
dihindari. Perubahan pekerjaan terjadi karena kebutuhan lapangan, dan untuk
menyempurnakan pekerjan fisik agar sesuai dengan tujuan semula proyek.
Beberapa penelitian Contract Change Order menunjukkan bahwa Contract
Change Order dapat juga mempengaruhi efisiensi, pelaksanaan, penurunan profit,
Klaim dan perselisihan, kontingensi, kehilangan produktivitas, dan penurunan
performa.
Terjadinya Contract Change Order menimbulkan kerugian, sehingga
penyedia jasa mengajukan sebuah Klaim kepada pengguna jasa. Klaim adalah
permasalahan yang dapat menimbulkan perselisihan dan permohonan akan tanbah
uang, tambah waktu pelaksanaan, atau perubahan metode pelaksanaan pekerjaan.
Hal ini, akan menjadi dasar kebijakan Pengguna Jasa dalam mempertimbangkan
Klaim potensial sedini mungkin. Setiap Klaim potensial hendaknya dibicarakan
dan diamati oleh Pengguna Jasa bersama Penyedia Jasa atau pihak terkait lainnya
seperti konsultan pengawas atau pimpinan proyek. (Jurnal Nengah Tela dan
Nursyam Saleh, 2016)
Apabila Klaim sudah disetujui oleh Pengguna Jasa bersama Penyedia Jasa,
namun Klaim tidak dilayani dengan baik misalnya, keterlambatan pembayaran,
keterlambatan penyelesaian pekerjaan, perbedaan penafsiran dokumen kontrak,
ketidak mampuan baik teknis maupun manajerial dari para pihak, maka akan
terjadi Sengketa. Sengketa konstruksi dapat pula terjadi apabila pengguna jasa
ternyata tidak melaksanakan tugas-tugas pengelolaan dengan baik dan mungkin
tidak memiliki dukungan dana yang cukup. Dengan singkat dapat dikatakan
bahwa sengketa konstruksi timbul karena salah satu pihak telah melakukan
tindakan cidera (wanprestasi atau default). (Jurnal Nengah Tela dan Nursyam
Saleh, 2016). Untuk menghindari sengketa diperlukan dokumen yang jelas dan
terinci yang dibuat dalam dokumen kontrak. Adapun sengketa konstruksi dapat
diselesaikan melalui beberapa pilihan yang disepakati oleh para pihak yaitu
melalui Badan Peradilan (Pengadilan), Arbitrase (Lembaga atau Ad hoc), dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa (Konsultasi, negosiasi, mediasi dan konsolidasi).
Disinilah timbul pemikiran peneliti untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana hubungan Contract Change Order tersebut mempengaruhi terjadinya
Kalim dan bagaimana pengaruh keduanya terhadap penyebab sengketa proyek
konstruksi. Dengan demikian, penelitian ini berjudul “Pengaruh Contract
Change Order Terhadap Terjadinya Klaim Sebagai Penyebab Sengketa
Pada Proyek Konstruksi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan permasalahan
yang akan menjadi fokus studi penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Contract Change Order terhadap terjadinya Klaim
pada proyek Konstruksi ?
2. Bagaimana pengaruh Contract Change Order terhadap terjadinya sengketa
proyek konstruksi?
3. Bagaimana pengaruh Contract Change Order terhadap sengketa melalui
Klaim proyek konstruksi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Contract Change Order terhadap terjadinya
Klaim pada proyek konstruksi.
2. Untuk mengetahui pengaruh Contract Change Order terhadap terjadinya
sengketa pada proyek konstruksi .
3. Untuk mengetahui apakah suatu Contract Change Order konstruksi menjadi
sengketa melalui Klaim proyek konstruksi.
G. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah proyek-proyek konstruksi di wilayah Provinsi DKI
Jakarta dan Banten dengan peta lokasi penelitian sebagai berikut:
Gambar 1. Peta Lokasi Proyek Penelitian di wilayah DKI Jakarta dan Banten
(Sumber : Google Maps, 2018)
H. Kerangka Konseptual
Pengertian Klaim (Claim) Ir. H. Nazarkhan Yasin (2004) klaim
sesungguhnya adalah permintaan/permohonan mengenai biaya, waktu dan atau
kompensasi pelaksanaan diluar ketentuan tercantum dalam kontrak konstruksi.
Jadi adalah suatu kekeliruan/salah pengertian yang menganggap klaim adalah
suatu tuntutan. Memang benar klaim adakalanya berakhir dengan suatu tuntutan
atau sengketa baik melalui suatu Badan Peradilan atau Lembaga Arbitrase apabila
permintaan tersebut tidak dikabulkan.
I. Hipotesis
Kerangka konseptual diatas memperlihatkan pola hubungan antar variabel
yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hubungan antara variabel maka
dapat dibentuk hipotesis :
1. H1 : Adanya Contract Change Order (CO) akan berpengaruh terhadap
terjadinya Klaim pada proyek konstruksi.
H0 : Adanya Contract Change Order (CO) tidak akan berpengaruh
terhadap terjadinya Klaim pada perusahaan konstruksi.
2. H2 : Adanya Contract Change Order (CO) akan berpengaruh terhadap
terjadinya Sengketa pada proyek konstruksi.
H0 : Adanya Contract Change Order (CO) yang baik tidak
berpengaruh terhadap terjadinya Sengketa pada proyek konstruksi.
3. H3 : Adanya Contract Change Order (CO) berpengaruh terhadap
terjadinya Sengketa yang melalui Klaim pada proyek konstruksi.
H0 : Adanya Contract Change Order (CO) tidak berpengaruh
terhadap terjadinya Sengketa yang melalui Klaim pada proyek konstruksi.
J. Keaslian Penelitian
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari proposal tugas akhir. Penelitian
tentang pengaruh pengaruh Contract Change Order terhadap terjadinya klaim
sebagai penyebab sengketa proyek konstruksi telah dilakukan oleh beberapa
orang namun dengan lokasi yang berbeda. Kegiatan penelitian ini akan
mencantumkan beberapa jurnal sebagai sumber data yang menjadi pendukung
tugas akhir ini. Adapun Keaslian Penelitian dan Pola Penelitian ini terdapat pada
tabel 2.1 dan 2.2 dan Gambar 2.1.