Pembimbing :
dr. Setya Dian Kartika, Sp.O
Disusun Oleh:
!a"hman#adillah 4A0$%0&&
Susanti 4A0$%0&'
!iaPusparini 4A0$%0&(
)oma)has*ara 4A0$%0&+
FAKULTAS
UNIERSITAS KEDOKTERAN
JENDERAL SOEDIRMAN
PUR!OKERTO
"#$%
&ALAMAN PENGESA&AN
Disusun Oleh
!a"hman#adillah 4A0$%0&&
Susanti 4A0$%0&'
!iaPusparini 4A0$%0&(
)oma)has*ara 4A0$%0&+
3engetahui,
Dokter Pembimbing,
2
BAB I
PENDA&ULUAN
penyakit yang dialami seorang *anita. :ampir semua *anita pernah mengalami
gangguan haid selama masa hidupnya. angguan ini dapat berupa kelainan siklus
atau perdarahan. 3asalah ini dihadapi oleh *anita usia rema-a, reproduksi dan
klimakterik3organ, 200+5.
3
malignancy dan hiperplasia, coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial,
iatrogenik, dan not yet classified . Perdarahan uterus abnormal adalah diagnosis
eksklusi.!i*ayat menstruasi dan pemeriksaan isik digunakan sebagai e6aluasi
pertama. es laboratorium, pen"itraan dan pemeriksaan histologist dapat -uga
diindikasikan 3unro, >rit"hley, #raser, 20$2B >a6aCos 3ola, 20$25.
4
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
a @ama @y.
S
b Usia 44 tahun
" Agama <slam
d enis kelamin Perempuan
e Pendidikan erakhir S3P
Suku)angsa a*a
g Status 3enikah
h Peker-aan <!
i Alamat Karangrau !002E00$ Sokara-a
- ;aktu datang 2& Desember 20$& pukul $&.$(5
B. ANAMNESIS
+. Keluh+n u)+m+
Keluar darah dari -alan lahir
b. Ri/+*+) Pen*+,i) Se,+(+ng
Pasien datang ke FK <D !SUD Pro. Dr. 3argono Soekar-o
Pur*okerto ru-ukan Puskesmas Karanglo*as dengan keluhan keluarnya
perdarahan lek8lek dari -alan lahir se-ak 9 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Pasien sudah tidak menstruasi se-ak $ tahun yang lalu. Sebelumnya
pasien sempat ke poli kandungan a*al @o6ember dan hasil US
berdasarkan pengakuan pasien, beliau menyatakan adanya penebalan pada
dinding rahim sehingga perlu dilakukan kuretase. Pasien sempat
5
0. Ri/+*+) Pen*+,i) D+hulu
$ !i*ayat keluhan serupa diakui 9 minggu yang lalu5
2 !i*ayat kelainan darah disangkal
9 !i*ayatalergi disangkal
4 !i*ayat ken"ing manis disangkal
% !i*ayat penyakit -antung disangkal
& !i*ayat penyakit paru disangkal
' !i*ayat penyakit gin-al disangkal
( !i*ayat penyakit lain disangkal
'. Ri/+*+) Pen*+,i) Kelu+(g+
$ !i*ayat kelainan darah disangkal
2 !i*ayat ken"ing manis disangkal
9 !i*ayat penyakit -antung disangkal
4 !i*ayat penyakit gin-al disangkal
% !i*ayat penyakit kandungan disangkal
e. Ri/+*+) Me ns)(u+si
$. 3enar"he $4 tahun
2. =amahaid G
%hari
9. Siklushaid teratur,$HEbulan
4. Dismenorrhea tidakada
$. umlah darah haid normal sehari ganti pembalut 9
kali5
1. Ri/+*+) Obs)e)(i
P2A0
g. Ri/+*+) Gine,2l2gi
6
h. Ri/+*+) nu)(isi
Pasien -arang mengonsumsi hidangan sayuran dan buah, hanya
sekitar $82 kali setiap minggunya. Sehari8hari pasien mengonsumsi nasi
putih dengan lauk8pauk seadanya yang dimasak sendiri.
i. Ri/+*+) S2si+l E,2n2mi
Pasien berasal dari keluarga dengan keadaan sosial ekonomi menengah
keba*ah, pasien merupakan ibu rumah tangga dan mengandalkan
penghasilan dari suami.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a Keadaan umumEkesadaran sedangE"ompos mentis
b inggi badan $%0 "m
)erat badan 4( kg
" Fital sign
ekanan Darah $$0E&0 mm:g
@adi +2 HEmenit
7
Usus bisingususI5normal
h Pemeriksaan punggung tak ada kelainan
i Pemeriksaan "oHae tak ada kelainan
- Pemeriksaan genitalia eksterna lendir darah 85, pengeluaran air 85
k Pemeriksaan ekstremitas
?dema 8E8E8E8
l Pemeriksaan limphonodi tak ada pembesaran kelen-ar getah bening
m Pemeriksaan relek relek isiologis I5, relek patologis 85
n Pemeriksaan turgor kulit capillary refill l 2 detik
o Pemeriksaan akral hangat IEIEIEI
D. PEMERIKSAAN LOKAL
+ S)+)us l2,+lis +b'2men
$ <nspeksi datar, spider ne6i 85, "aput medusa 85, 6enektasi
kolateral 85, striae gra6idarum 85
2 Auskultasi bising usus I5 normal
9 Perkusi timpani
4 Palpasi nyeri tekan 85, :eparE=ien tidak teraba
besar,
b Peme(i,s++n Geni)+li+
$. !egio enitalia
<nspeksi
!ambut pubis tersebar merata, ?dema 6ul6a 85, )en-olan 85, Farises
85, #luor 85, Perdarahan I5 *arna merah kehitaman sedikit
2. Faginal tou"her
idak dilakukan
E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
T+bel $. Peme(i,s++n D+(+h '+n U(in
PEMERIKSAAN &ASIL NILAI SATUAN
DARA& NORMAL
D+(+h Leng,+
:emoglobin = +.+ $2.(8$&.( gEd=
=eukosit : $''(0 4%008$9%00 UE=
8
:ematokrit = 92 9%84' L
?ritrosit = 9.& 9,(8%,2 $0M&EUl
rombosit 922000 $%4.0008442.000 Eu=
3>F (+.$ (08$00 =
3>: 2'.' 2&894 Pg
3>:> = 9$.0 9289& L
!D; $2.4 $$,%8$4,% L
3PF $0.0 +,48$2,9 =
&i)ung Jenis
)asoil 0.2 0.08$,0 7
?osinoil = 0.0 2,084,0 7
)atang = 0.4 2,08%,0 7
Segmen : (&.( 40,08'0,0 7
=imosit = %.& 2%,0840,0 7
3onosit '.0 2,08(,0 7
Kimi+ Klini,
Ureum 2$.0 $4.+2N9(.%2 mgEd=
>reatinin 0.(0 0.&0N$.00 mgEd=
G. DIAGNOSA
Para 2 Abortus 0 usia 44 tahun dengan Perdarahan Uterus Abnormal
9
I. FOLLO! UP BANGSAL Te(+)+i
T+bel ". 3+)+)+n Pe(,emb+ng+n P+sien 'i B+ngs+l Te(+)+i
T+ngg+l S O A P
"%7$"7"#$ Darah KUE Kes Para 2 Abortus 0 <n- KalneH 9H%00
5 masih sedangE"ompos mentis mg
usia 44 tahun
keluar
sedikit, D
@ (($$0E&0
HEmntmm:g dengan @a8di"loenat
2H%00 mg
lemah I !! 22 HEmnt <n-. !anitidin 2H$
Perdarahan
letih I lesu S 9&.% > A
I Status eneralis Uterus Abnormal >ek ?K
3ata >A IEI5 S< 8E85 >ek !O thoraH
horaks Pro A:I)SO
PE SD 6es IEI, S 8E8 Konsul Anestesi
>E S$JS2, reg, S 8 Siapkan darah
Status =ok. Abd. P!> 2 kol
< datar
A )U I5 normal
Per timpani
Pal @ 85
Status ?
PPF I5 #A 85
=ab
:b $$.4 gEd= =5
=eu '9$0 UE=
:t 9'
?ritrosit 4.$ $0&Eu=
rombo 9&9.000 EUl
J. DIAGNOSA AK&IR
Para 2 Abortus 0 usia 44 tahun dengan Perdarahan Uterus Abnormal
K. PROGNOSIS
Ad 6itam dubia ad bonam
Ad sanationam dubia
Ad un"tionam dubia ad malam
10
BAB III
ditemukan pada pasien untuk ter-adinya hal tersebut adalah penggunaan estrogen
dan progesterone dalam -angka pan-ang sehingga menyebabkan ketidak
seimbangan hormon.
Pada pemeriksaan isik pasien ditemukan tekanan darah normal $$0E&0
mm:g5, nadi +2 HEmenit, pernapasan 22 HEmenit dan suhu 9&.4 >. Pada mata
ditemukan kon-ungti6a anemis, bibir sianosis 85, pemeriksaan ektremitas superior
11
dan inerior hangat. Pada inspeksi pemeriksaan abdomen ditemuk an perut datar,
supel pada palpasi dan nyeri tekan kanan ba*ah, tidak terba masa. Perkusi,
timpani dan suara bising usus I5 normal. Pada pemeriksaan genitalia, pada
inspeksi ditemukan perdarahan pada -alan lahir I5 ber*arna merah kehitaman.
Pemeriksaan dalam Vaginal Touche5 tidak dilakukan.
Pada pemeriksaan laborat orium tanggal 2& Desember 20$& dengan hasil
pemeriksaan :b +.+ gEd=, leukosit $''(0 UE=, hematokrit 92 7, eritrosit 9.&
$0M&Eu=, trombosit 922.000Eu=. :asil ureum 2$ mgEdl dan Kreatinin 0.(0 mgEdl
atas indikasi pemeriksaan sebelum dilakukannya transusi darah.
Diagnosis kemudian dikonirmasi dengan pemeriksaan US abdomen oleh
dr 3a-a !esiden Obgyn pada tanggal 2& Desember 20$&, dengan hasil uterus
berukuran &.% H 4.9 H 9.% "m, kontur dan tekstur dalam batas normal, endometrial
line I5 menebal, massa pada adneksa kanan dan kiri 85, "airan bebas
intraabdomen 85.
Penatalaksanaan pasien saat di rumah sakit yaitu sebagai berikut
$. Pemberian <F#D != berungsi untuk mempertahankan keseimbangan
"airan maka input "airan harus sama untuk mengganti "airan dan
elektrolit yang hilang untuk mengatasi syok dan mengupayakan
kestabilan hemodinamik, karena ditakutkan pada pasien ini
mengalami kehilangan darah yang dapat men"etuskan syok.
2. KalneH diberikan sebagai antiibrinolitik untuk me"eg ah perdarahan
lebih lan-ut.
9. Pemberian @a8Di"loenat yang merupakan obat golongan @SA<D
yang dapat berungsi sebagai menghambat siklooksigenase, dan akan
menurunkan sintesa prostaglandin pada endometrium
12
BAB I
PERDARA&AN UTERUS ABNORMAL
4ABNORMAL UTERI BLEEDING6
A. De1inisi
Perdarahan uterus abnormal PUA5 adalah perubahan pada rekuensi,
durasi dan -umlah atau 6olume perdarahan menstruasi. erdapat dua -enis,
yaitu PUA yang berhubungan dengan siklus o6ulasi, yang biasanya
merupakan gangguan organik, dan perdarahan yang tidak berhubungan dengan
siklus o6ula si )e"kmann, et al ., 20$45.Pada *anita tidak hamil di usia
reprodukti, perdarahan memiliki patologi yang sangat luas. Ada banyak sekali
terminologi yang digunakan baik untuk mendeskripsikan ge-ala maupun
mengenai gangguannya sendiri. angguan haid atau disebut -uga dengan
perdarahan uterus abnormal merupakan keluhan yang sering menyebabkan
seorang perempuan datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama
)adCiad et al, 20$$5.
B+)+s+n P2l+Ab2(m+li)+sPe('+(+h+n
13
3enometroragia Perdarahan uterus yang tidak teratur, inter6al non8
siklik dan dengan darah yang berlebihdan J (0 ml5
dan atau dengan durasi yang pan-ang J ' hari5.
A E)i2l2gi
Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh aktor hormonal,
berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium
polip5, masalah8masalah ser6iks atau uterus leiomioma5 atau kanker. #aktor8
aktor etiologik >allahan et al, 200+5
$. Komplikasi kehamilan
a. Perdarahan implantasi
Pendarahan implantasi merupakan tanda a*al kehamilan yang ter-adi
pada sekitar $E9 dari semua *anita yang hamil, -adi memang tidak
semua *anita hamil mengalaminya. elur yang telah dibuahi ber-alan
menuruni tuba allopi ke dalam rahim, di mana akan menempel
sebagai implan ke dalam lapisan rahim. Ketika hal itu ter-adi, -aringan
yang terbentuk di sekitar telur yang dikenal sebagai trooblas, dapat
14
merusak beberapa pembuluh darah ibu di dalam rahim, menghasilkan
se-umlah ke"il pendarahan pada leher rahim dan turun ke 6agina
A"hadiat, 20095.
b. Abortus
AbortusEaborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum -anin dapat
hidup di luar kandungan dengan berat badan -anin %00 gram dan usia
kandungan 20 minggu A"hadiat, 20095.
". Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik meruapakan suatu kondisi dimana sel telur yang
telah dibuahi mengalami implantasi pada tempat selain tempat
seharusnya, yaitu uterus A"hadiat, 20095.
d. Kehamilan mola, penyakit trooblastik
Kehamilan anggur mola hidatidosa5 adalah kehamilan abnormal
berupa tumor -inak yang ter-adi sebagai akibat dari kegagalan
pembentukan bakal -anin sehingga terbentuklah -aringan permukaan
membran vili5 yang mirip gerombolan anggur. e-ala hamil anggur
15
terlindung dengan talipusat atau -aringan plasenta5 sehingga akan
pe"ah bila selaput ketuban pe"ah A"hadiat, 20095.
g. :asil konsepsi yang tertahan
:asil konsepsi yang tertahan di dalam rahim bisa menyebabkan
perdarahan uterus abnormal A"hadiat, 20095.
h. Subin6olusi uterus setelah kehamilan
Proses in6olusi uterus tidak ber-alan semestinya, sehingga proses
penge"ilannya terlambat. Penyebab subin6olusi uterus adalah ter-adi
ineksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya
terdapat bekuan darah A"hadiat, 20095.
$. <neksi dan inlamasi A"hadiat, 20095
$. Ful6itis
2. Faginitis
9. Ser6isitis
4. ?ndometritis
%. Salphingo8oophoritis
16
$ ?ndometriosis
?ndometriosis merupakan kelainan dimana pertumbuhan abnormal
-aringan yang se"ara histologi menyerupai endometrium, dan terdapat di
tempat lain selain lapisan endometrium.3eskipun endometriosis dapat
ter-adi sangat -arang pada *anita pas"a8menopause, endometriosis dapat
ditemukan hampir sepenuhnya pada *anita usia reproduksi.=esi biasanya
ditemukan pada permukaan peritoneal organ reproduksi dan struktur yang
berdekatan dari pel6is, tetapi endometriosis dapat mun"ul di mana pun di
dalam tubuh 3ans-oer, 200$5.
". Adenomiosis
Adenomiosis adalah in6asi -aringan endometrium ke dalam myometrium
3ans-oer, 200$5.
8. Kelainan hematologik atau sistemik A"hadiat, 20095
a. rombositopenia
b. Penyakit Fon ;illebrand
". erapi antikoagulan
A F+,)2( Risi,2
17
#aktor resiko dari perdarahan uterus disungsional meliputi umur 9%
tahun atau lebih, obesitas, sindrom polikistik o6arium, endometriosis,
penggunaan estrogen dan progesteron -angka pan-ang dan hipertensi. Stres,
diet, tidur yang tidak teratur, beker-a berlebihan, latihan yang bertenaga,
penyalahgunaan alkohol dan obat8obatan dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan hormon dan akan menyebabkan perdarahan uterus
disungsional. Ketidakseimbangan hormon yang mengganggu o6ulasi dapat
menyebabkan perdarahan uterus abnormal. )eberapa hal yang dapat
mengganggu keseimbang an hormon yang rumit yang mempengaruhi o6ulasi
dan pendarahan A"hadiat, 20095.
$. Perimenopause
Perubahan hormonal yang ter-adi selama tahun8tahun men-elang
menopause berhentinya menstruasi5 dapat menyebabkan kelainan
perdarahan.
2. Stres
Stres hormon seperti kortisol yang diketahui mengganggu o6ulasi.
18
;anita dengan lemak tubuh sangat rendah karena gangguan makan, diet
ketat, atau olahraga berlebihan sering dapat berhenti o6ulasi dan
menstruasi.
A Kl+si1i,+si
$. P2li 4PUA9P6
19
a. Deinisi
Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan endometrium uterus, baik
bertangkai maupun tidak, berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan
kelen-ar endometrium dan dilapisi oleh epitel endometrium. )iasanya
ter-adi pada undus dan dapat melekat dengan adanya tangkai yang
ramping bertangkai5 atau dasar yang lebar tidak bertangkai5. Kadang8
kadang polip prolaps melalui ser6iks.
b. e-ala
$5 Polip biasan ya bersi at asimptomatik, tetap i dapat pula meyebabkan
PUA, paling umum berupa perdarahan banyak dan di luar siklus atau
perdarahan ber"ak ringan pas"a menopause.
25 =esi umumnya -inak, namun sebagian atipik atau ganas.
". Diagnostik
$5 Diagnosis polip dite gakkan berd asarkan pemeriksaan US dan atau
histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi.
20
25 :istopatologi pertumbuhan eksesi lokal dari kelen-ar dan stroma
endometrium yang memiliki 6askularisasi dan dilapisi oleh epitel
endometrium.
d. erapi
$5 ?ksisi, namun "enderung berulang.
25 Untuk terap i deiniti dapat dilak ukan histerektomi, namun -aran g
dilakukan untuk polip endometrium yang -inak.
21
menun-ukkan di-umpainya kelen-ar dan stroma endometrium etopik
pada -aringan miometrium.
95 Adenomiosis dimasukkan dalam sistem klasiikasi berdasarkan
penelitian 3!< dan US. 3engingat terbatasnya asilitas 3!<,
pemeriksaan US "ukup untuk mendiagnosis adenomiosis. :asil
US menun-ukkan -aringan endometrium heteropik pada miometrium
dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertroi miometrium. $
a. Diagnosis banding
$5 Kehamilan.
25 =eiomioma submukosa.
95 :ipertroi uteri idiopatik.
22
45 Karsinoma endometrium.
b. erapi
$5 Simptomatik diberikan -ika masih ingin mempertahankan
kemampuan untuk memiliki anak.
25 !eseksi.
95 erapi kurati histerektomi.
8. Lei2mi2m+ 4P UA9L6
a. Deinisi pertumbuhan -inak otot polos uterus pada lapisan miometrium.
b. enis berdasarkan lapisan uterus tempat tumbuhnya
$5 Submukosa
25 <ntramural
95 Subserosa.
23
mele*ati ostium uteri eksternum yang disebut sebagai mioma lahir
myoom geburt5.
". e-ala
$5 Perdarahan uterus abnormal berupa peman-angan periode, ditandai
oleh perdarahan menstruasi yang banyak danEatau menggumpal,
dalam dan di luar siklus.
25 Pembesaran rahim bisa simetris ataupun berben-ol8ben-ol5.
95 Seringkali membesar saat kehamilan.
45 Penekanan terha dap organ sekita r uterus, atau ben- olan pada dinding
abdomen.
%5 @yeri danEatau tekanan di dalam atau sekitar daerah panggul.
&5 Peningkatan rekuensi berkemih atau inkontinensia.
d. Diagnosis )anding
$5 Kehamilan.
25 Adenomiosis.
95 Karsinoma uteri.
e. Pemeriksaan Penun-ang
$5 Darah lengkap dan urine lengkap.
25 es kehamilan.
24
95 Dilatasi dan kuretase pada penderita yang dise rtai perd arahan untuk
menyingkirkan kemungkinan patologi lain pada rahim hiperplasia
atau adenokarsinoma endometrium5.
45 US
25
ambar 3ioma submukosa tampak gambaran massa hipoekhoik yang menekan
endometrial line >allahan >aughey, 200+5.
. erapi
$5 Obser6asi -ika ute rus diameternya kurang dari ukuran uterus pada
masa kehamilan $2 minggu tanpa disertai penyulit.
25 ?kstirpasi biasanya untuk mioma submukosa bertangkai atau mioma
lahirEgeburt, umumnya dilan-utkan dengan tindakan dilatasi dan
kuretase.
95 =aparotomi miomektomi bila ungsi reproduksi masih diperlukan dan
se"ara teknis memungkinan untuk dilakukan tidakan tersebut.
)iasanya untuk mioma intramural, subserosa, dan subserosa
bertangkai, tindakan tersebut telah "ukup memadai.
45 =aparotomi hist erektomi
a5 )ila ungsi reproduksi tak diperlukan lagi,
b5 Pertumbuhan tumor sangat "epat.
"5 Sebagai tindakan hemostatis, yakni dimana ter-adi perdarahan terus
menerus dan banyak serta tidak membaik dengan pengobatan.
<. M+lign+n0* +n' h*e(l+si+ 4PUA9M6
+. Deinisi pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan ganas dari lapisan
endometrium.
b. e-ala perdarahan uterus abnormal.
0. Diagnostik
$5 3eskipun -arang ditemukan, namun hyperplasia atipik dan keganasan
merupakan penyebab penting PUA.
25 Klasiikasi keganasan dari hiperplasia menggunakan system
klasiikasi #<O dan ;:O.
95 Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi.
5. Coagulopathy 4PUA936
a. Deinisi gangguan hemostatis sistemik yang berdampak terhadap
perdarahan uterus.
b. e-ala perdarahan uterus abnormal
c. Diagnostik
26
$6 erminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostatik
sistemik yang terkait dengan PUA.
"6 $97 perempuan dengan perdarahan haid banyak memiliki kelainan
hemostatis sistemik, dan yang paling sering ditemukan adalah
penyakit von Willebrand.
27
45 angguan o6ulasi dapat diseb abkan oleh sindro m o6arium polikistik
SOPK5, hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat
badan, anoreksia, atau olahraga berat yang berlebihan.
%. En'2me)(i+l 4PUA9E6
a. Deinisi angguan hemostatis lo"al endometrium yang memiliki kaitan
erat dengan ter-adinya perdarahan uterus.
b. e-ala perdarahan uterus abnormal.
c. Diagnostik
! Perdarahan uterus abnormal yang ter-adi pada perempuan dengan
siklus haid teratur.
"! Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostatis
lo"al endometrium.
#! Adanya penurunan produksi aktor yang terkait 6asokonstriksi seperti
endothelin8$ dan prostaglandin #2 serta peningkatan akti6itas
ibrinolisis.
$! e-ala lain kelompok ini adalah perdarahan tengaha atau perdarahan
28
'. N2) *e) 0l+ssi1ie' 4PUA9N6
a. Kategori ini dibuat untuk penyebab lain yang -arang atau sulit
dimasukkan dalam klasiikasi.
b. Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik
atau malormasi arteri86ena.
c. Kelainan tersebut masih belum -elas kaitannya dengan PUA.
A Peneg+,,+n Di+gn2sis
$. Anamnesis
Pada pasien yang mengalami PUA, anamnesis perlu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding elner, 200'5.
2. Pemeriksaan #isik
Pemeriksaan isik pertama kali dilakukan untuk menilai stabilitas keadaan
hemodinamik, selan-utnya dilakukan pemeriksaan untuk elner, 200'5
a. 3enilai
8 <ndeks massa tubuh <3 J 2' termasuk obesitas5
8 anda8tanda hiperandrogen
8 Pembesaran kelen-ar tiroid atau maniestasi hipotiroid atau
hipertiroid
8 alaktorea kelainan hiperprolaktinemia5
8 angguan lapang pandang karena adenoma hipoisis5
29
8 #aktor risiko keganasan endometrium obesitas, nulligra6ida,
hipertensi, diabetes mellitus, ri*ayat keluarga5
a 3enyingkirkan
8 Kehamilan, kehamilan ektopik, abortus, penyakit trooblas
8 Ser6isitis, endometritis
8 Polip dan mioma uteri
8 Keganasan ser6iks dan uterus
8 :iperplasia endometrium
8 angguan pembekuan darah elner, 200'5.
$ Pemeriksaan inekologi
Pemeriksaan ginekologi yang teliti perlu dilakukan termasuk pemeriksaan
pap smear dan harus disingkirkan kemungkinan adanya mioma uteri,
polip, hiperplasia endometrium atau keganasan.
9. Penilaian O6ulasi
Siklus haid yang bero6ulasi berkisar 2289% hari. enis perdarahan PUA8O
endometrium
d. erdapat aktor risiko diabetes mellitus, hipertensi, obesitas, nulipara
e. Perempuan dengan ri*ayat keluarga nonpolyposis colorectal cancer
memiliki risiko kanker endometrium sebesar &07 dengan rerata umur
saat diagnosis antara 4(8%0 tahun
30
Pengambilan sampel endometrium perlu dilakukan pada
perdarahan uterus abnormal yang menetap tidak respons terhadap
pengobatan5. )eberapa teknik pengambilan sampel endometrium seperti D
K dan biopsi endometrium dapat dilakukan.
$ Penilaian Ka6um Uteri
)ertu-uan untuk menilai kemungkinan adanya polip endometrium atau
mioma uteri submukosum. US trans6aginal merupakan alat penapis yang
tepat dan harus dilakukan pada pemeriksaan a*al PUA. )ila di"urigai
terdapat polip endometrium atau mioma uteri submukosum disarankan
untuk melakukan S<S atau histeroskopi. Keuntungan dalam penggunaan
histeroskopi adalah diagnosis dan terapi dapat dilakukan bersamaan.
%. Penilaian 3iometrium
)ertu-uan untuk menilai kemungkinan adanya mioma uteri atau
adenomiosis. 3iometrium dinilai menggunakan US trans6aginal,
transrektal dan abdominal5, S<S, histeroskopi atau 3!<. Pemeriksaan
adenomiosis menggunakan 3!< lebih unggul dibandingkan US
trans6aginal.
&. Pemeriksaan Penun-ang
31
$. Perdarahan uterus abno rmal dide inisikan sebaga i setiap perub ahan yang
ter-adi dalam rekuensi, -umlah dan lama perdarahan menstruasi.
Perdarahan uterus abnormal meliputi PUD dan perdarahan lain yang
disebabkan oleh kelainan organik.
2. =akukan anamnesis dan pemeriksaan isik menyeluruh untuk
menyingkirkan diagnosis dierensial perdarahan uterus abnormal.
9. Pada *anita usia reproduksi, kehamilan merupakan kelainan pertama yang
harus disingkirkan. Perdarahan yang ter-adi dalam kehamilan dapat
disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik atau penyakit trooblas
gestasional.
4. Penyebab iatrogenik yang dapat menyebabkan perdarahan uterus abnormal
antara lain penggunaan obat8obat an golongan antikoagulan, sitostatika,
hormonal, anti psikotik, dan suplemen.
%. Setelah kehamilan dan penyebab iatrogenik disingkirkan langkah
selan-utnya adalah melakukan e6aluasi terhadap kelainan sistemik meliputi
ungsi tiroid, ungsi hemostasis, dan ungsi hepar. Pemeriksaan hormon
tiroid dan ungsi hemostasis perlu dilakukan bila pada anamnesis dan
pemeriksaan isik didapatkan ge-ala dan tanda yang mendukung
rekomendasi >5. )ila terdapat galaktorea maka perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap hormon prolaktin untuk menyingkirkan ke-adian
hiperprolaktinemia.
&. )ila tidak terdapat kelai nan siste mik, maka langkah selan-utnya adalah
melakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kelainan pada saluran
reproduksi. Perlu ditanyakan adanya ri*ayat hasil pemeriksaan pap smear
yang abnormal atau ri*ayat operasi ginekologi sebelumnya. Kelainan pada
saluran reproduksi yang harus dipikirkan adalah ser6isitis, endometritis,
32
(. )ila terdapat kelainan pada saluran reproduksi dilakukan pemeriksaan dan
penanganan lebih lan-ut sesuai dengan asilitas.
+. Pada kelainan displasia ser6ik s perlu dilakukan pemer iksaan kolpo skopi
untuk menentukan tata laksana lebih lan-ut.
$0. )ila di-umpai polip endoser6iks dapat dilakukan polipektomi.
$$. )ila di-umpai massa di uterus dan adneksa perlu dilakukan pem eriksaan
lebih lan-ut dengan US trans6aginal atau saline inusion sonography
S<S5. Ultrasonograi trans6aginal merupakan lini pertama untuk
mendeteksi kelainan pada ka6um uteri rekomendasi A5. Sedangkan
tindakan S<S diperlukan bila penilaian dengan US trans6aginal belum
-elas rekomendasi A5.
$2. )ila di-umpai massa di saluran reproduksi maka dilan -utkan dengan tata
laksana operati.
$9. Diagnosis ineksi ditegakkan bila pada pemeriksaan bimanual uterus
teraba kaku dan nyeri. Pada kondisi ini dian-urkan untuk melakukan
pemeriksaan >hlamydia dan @eisseria. Pengobatan yang
33
A P+)2me,+nisme Pe('+(+h+n U)e(us Abn2(m+l
Perdarahan uterus abnormal termasuk di dalamnya adalah perdarahan
menstruasi abnormal, dan perdarahan akibat penyebab lain seperti kehamilan,
penyakit sistemik, atau kanker. Diagnosis dan mana-emen dari perdarahan
uterus abnormal saat ini men-adi sesuatu yang sulit dalam bidang ginekologi.
34
Pasien mungkin tidak bisa melokalisir sumber perdarahan berasal dari 6agina,
uretra, atau rektum >hou ), dkkB 2002, !onaldB 200(5.
Perdarahan abnormal uterus dibagi dua, yaitu organik dan ungsional.
Sebab yang dikarenakan organik adalah, perdarahan dari uterus, tuba, dan
o6arium yang disebabkan oleh kelainan oleh 3al"olm et all, 20$$B
Siman-utak P, 200%5
$. Ser6iks uteri, seperti polip ser6isik uteri, erosio por sio uteri, ulkus pada
porsio uteri, karsinoma ser6ik uteri
2. Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus iminens, abortus
insipiens, abortus inkomplit, mola hidatidosa, koriokarsinoma,
subin6olusiouteri, karsinoma korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri
9. uba alopi, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tuba
4. O6arium, seperti radang o6arium, tumor o6arium
Perdarahan dari uterus yang tidak mempunyai hubungan dengan
penyebab organik, dikategorikan sebagai perdarahan disungsional.
Perdarahan disungsional dapat ter-adi pada setiap umur antara menar"he dan
35
siklus ano6ulasi menyebabkan eek estrogen tidak terla*an unopposed
estrogen5 terhadap endometrium Silberstein , 20095.
$. Perdarahan uterus abnormal pada siklus o6ulasi
Perdarahan ter-adi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan
dengan *aktu menstruasi. Perdarahan ini ter-adi karena rendahnya kadar
hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk. O6ulasi
abnormal DU) o6ulatori 5 ter-adi pada $%N 20 7 pasien DU) dan mereka
memiliki endometrium sekretori yang menun-ukkan adanya o6ulasi
intermitten apabila tidak reguler. Pasien o6ulatori dengan perdarahan
abnormal lebih sering memiliki patologi organik yang mendasari, dengan
demikian bukan pasien DU) murni menurut deinisi tersebut Silberstei n
P, 20095.
2. Perdarahan uterus abnormal di luar siklus o6ulasi
Perdarahan yang sering ter-adi pada masa pre8menopause dan masa
reproduksi. :al ini karena tidak ter-adi o6ulasi, sehingga kadar hormon
estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah. Akibatnya
36
A Pen+ng+n+n Pe('+(+h+n U)e(us Abn2(m+l Be('+s+( Pen*eb+b 4&IFERI 9
POGI- "#$$6
$. P2li 4PUA9P6
a. !eseksi se"ara histeroskopi !ekomendasi >5B
b. Dilatasi dan kuretaseB
". Kuret hisapB
d. :asil dikonirmasi dengan pemeriksaan histopatologi.
$ A'en2mi2sis 4PUA9A6
a. Diagnosis adenomiosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan US atau
3!<B
b. anyakan pada pasien apakah menginginkan kehamilanB
". )ila pasien men ginginkan kehamilan dapat diberikan analog n!: I
add+back therapy atau =@ <US selama & bulan !ekomendasi >5B
d. Adenomiomektomi deng an teknik Osada merup akan alternati pada
pasien yang ingin hamil terutama pada adenomiosis J & "m5B
e. )ila pasien tidak in gin hamil, reseksi atau abl asi endometrium dapat
37
". :isteroskopi reseksi mioma uteri submukosum dilakukan terutama bila
pasien menginginkan kehamilan !ekomendasi )5.
$5 Pilihan pertama untuk mioma uteri subm ukosum beru kuran 4
"m,
25 Pilihan kedua untuk mioma uteri subm ukosum dera -at 0 atau $
!ekomendasi )5,
95 Pilihan ketiga untuk mioma uteri submukosum dera-at 2
!ekomendasi >5.
a )ila terdapat mioma uteri intra mural atau subserosum dapat dilakukan
penanganan sesuai PUA8? E O5 !ekomendasi >5. Pembedahan
dilakukan bila respon pengobatan tidak "o"okB
d. )ila pasien tidak menginginkan kehamilan dapat dilakukan
pengobatan untuk mengurangi perdarahan dan memperbaiki anemia
!ekomendasi )5B
e. )ila respon pengobatan tidak "o"ok dapat dilakukan pembedahan.
?mbolisasi arteri uterina merupakan alternati tindakan pembedahan
!ekomendasi A5.
38
$ 3alignan"y and hyperplasia PUA835
a. Diagnosis hiperplasia endometrium atipik ditegakkan berdasarkan
penilaian histopatologiB
b. anyakan apakah pasien menginginkan kehamilanB
". ika pasien menginginkan kehamilan dapat dilakukan D K
dilan-utkan pemberian progestin, analog n!: atau =@8<US selama
& bulan !ekomendasi >5B
d. )ila pasien tidak menginginkan kehamilan tindakan histerektomi
merupakan pilihan !ekomendasi >5B
e. )iopsi endometrium diperlukan untuk pemeriksaan histologi pada
akhir bulan ke8& pengobatanB
. ika keadaan hyperplasia atipik menetap, lakukan histerektomi.
$ Coagulopathy 4PUA936
a. erminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostasis
sistemik yang terkait dengan PUAB
b. Penanganan multidisiplin diperlukan pada kasus iniB
39
". Pengobatan dengan asam traneksamat, progestin, kombinasi pil
estrogen8progestin dan =@8<US pada kasus ini memberikan hasil
yang sama bila dibandingkan dengan kelompok tanpa kelainan
koagulasiB
d. ika terdapat kontraindikasi terhadap asam traneksamat atau PKK
dapat diberikan =@8<US atau dilakukan pembedahan bergantung
pada umur pasien !ekomendasi )5B
e. erapi spesiik seperti desmopressin dap at digunakan pada penyakit
von Willebrand !ekomendasi >5.
40
e. )ila menginginkan kehamilan dapat langsung mengikuti prosedur tata
laksana inertilitas.
. )ila pasien tidak menginginkan kehamilan dapat diberikan terapi
hormonal dengan menilai ada atau tidaknya kontraindikasi terhadap
PKK.
g. )ila tidak di-umpai kontraindikasi, dapat diberikan PKK selama 9
bulan rekomendasi A5.
h. )ila di-umpai kontraindikasi pemberian PKK dapat diberikan preparat
progestin selama $4 hari, kemudian stop $4 hari. :al ini diulang
sampai 9 bulan siklus rekomendasi A5.
i. Setelah 9 bulan dilakukan e6aluasi untuk menilai hasil pengobatan.
-. )ila keluhan berkurang pengobatan hormonal dapat dilan-utkan atau
distop sesuai keinginan pasien.
k. )ila keluhan tidak berk urang, lakukan pemberian PKK atau prog estin
dosis tinggi naikkan dosis setiap 2 hari sampai perdarahan berhenti
atau dosis maksimal5. Perhatian terhadap kemungkinan mun"ulnya
41
p
$ 'ndometrial PUA8?5
a. Perdarahan uterus abnormal yang ter-adi pada perempuan dengan
siklus haid yang teratur.
b. Pemeriksaan ungsi tiroid dilakukan bila didapatkan ge-ala dan tanda
hipotiroid atau hipertiroid pada anamnesis dan pemeriksaan isik
42
rekomendasi >5. Pemeriksaan US trans6aginal atau S<S terutama
dapat dilakukan untuk menilai ka6um uteri rekomendasi A5.
". ika pasien memerlukan kontrasepsi lan-utkan ke , -ika tidak
lan-utkan ke 4.
d. Asam traneksamat 9 H $ g dan asam meenamat 9 H %00 mg
merupakan pilihan lini pertama dalam tata laksana menoragia
rekomendasi A5.
e. =akukan obser6asi selama 9 siklus menstruasi.
. ika respons pengobatan tidak adekuat, lan-utkan ke '.
g. @ilai apakah terdapat kontra indikasi pemberian PKK.
h. PKK mampu mengurangi -umlah perdarahan dengan menekan
pertumbuhan endometrium. Dapat dimulai pada hari apa sa-a,
selan-utnya pada hari pertama siklus menstruasi rekomendasi A5.
i. ika pasien memiliki kontra indikasi terhadap PKK maka dapat
diberikan preparat progestin siklik selama $4 hari diikuti dengan $4
hari tanpa obat. rekomendasi A5 Kemudian diulang selama 9 siklus.
43
ingin mempertahankan ungsi reproduksi an-urkan pasien untuk
men"atat siklus haidnya dengan baik dan memantau kadar :b.
$ I+)(2geni, 4PUA9I6
a. Perdarahan karena eek samping PKK
$5 Penanganan eek sampi ng PUA8? dise suaikan dengan algoritma
PUA8?.
44
%5 =akukan pem eriksaan hlamydia dan -eisseria endometritis5,
bila positi berikan doksisiklin 2 H $00 mg selama $0 hari.
Qakinkan pasien minum PKK se"ara teratur. Pertimbangkan untuk
menaikkan dosis estrogen. ika usia pasien lebih dari 9% tahun
dilakukan biopsi endometrium.
&5 ika perdarahan abnormal menetap lakukan FS, S<S atau
histeroskopi untuk menyingkirkan kelainan saluran reproduksi.
'5 ika perdarahan sela ter-adi sete lah 9 bulan pertama penggunaan
PKK, lan-utkan ke %.
(5 ika eek samping berupa amenorea lan-utkan ke +.
+5 Singkirkan kehamilan.
$05 ika tidak hamil, naikkan dosis estrogen atau lan-utkan pil yang
sama.
45
45 ika usia pasi en J 9% tahun dan m emiliki risiko tinggi keganasan
endometrium, lan-utkan ke %, -ika tidak lan-utkan ke &.
%5 )iopsi endometrium.
&5 ika dalam 48& bulan pertama pemakaian kontrasepsi, lan-utkan ke
'. ika tidak lan-utkan ke +.
'5 )erikan 9 alternati sebagai berikut
a5 =an-utkan kontrasepsi progestin dengan dosis yang samaB
b5 anti kontrasepsi dengan PKK -ika tidak ada kontra indikasi5B
"5 Suntik D3PA setiap 2 bulan khusus akseptor D3PA5.
$ )ila perdarahan tetap berlangsung setelah & bulan, lan-utkan ke +.
(5 )erikan estrogen -angka pendek ??K 4 H $.2% mg E hari selama '
hari5 yang dapat diulang -ika perdarahan abnormal ter-adi kembali.
Pertimbangkan pemilihan metoda kontrasepsi lain.
46
endometritis. ika tidak ada perbaikan, pertimbangkan untuk
mengangkat AKD!.
95 ika tidak di-umpai rasa nyeri dan AK D! digu nakan dalam 48&
bulan pertama, lan-utkan ke 4. ika tidak, lan-utkan ke %.
45 =an-utkan penggunaan AKD!, -ika perlu dapat ditambahkan
A<@S. ika setelah & bulan perdarahan tetap ter-adi dan pasien
ingin diobati, lan-utkan ke %.
%5 )erikan PKK untuk $ siklus.
&5 ika perdarahan abnormal menetap laku kan penga ngkatan AKD!.
)ila usia pasien J 9% tahun lakukan biopsi endometrium.
a. Asam traneksamat
Obat ini bersiat inhibitor kompetiti pada akti6asi plasminogen.
Plasminogen akan diubah men-adi plasmin yang berungsi untuk
meme"ah ibrin men-adi ibrin degradation produ"ts #DPs5. Oleh
karena itu obat ini berungsi sebagai agen anti ibrinolitik. Obat ini
akan menghambat aktor8aktor yang memi"u ter-adinya pembekuan
47
darah, namun tidak akan menimbulkan ke-adian trombosis. ?ek
samping gangguan pen"ernaan, diare dan sakit kepala. Dosisnya untuk
perdarahan mens yang berat adalah $g 2H%00mg5 dari a*al
perdarahan hingga 4 hari.
b. Obat anti inlamasi non steroid A<@S5
Kadar prostaglandin pada endometrium penderita gangguan haid akan
meningkat. A<@S ditu-ukan untuk menghambat siklooksigenase, dan
akan menurunkan sintesa prostaglandin pada endometrium. A<@S
dapat mengurangi -umlah darah haid hingga 208%0 persen. Pemberian
A<@S dapat dimulai se-ak perdarahan hari pertama atau sebelumnya
hingga hingga perdarahan yang banyak berhenti. ?ek samping
gangguan pen"ernaan, diare, perburukan asma pada penderita yang
sensiti, ulkus peptikum hingga kemungkinan ter-adinya perdarahan
dan peritonitis.
$ :ormonal
a. ?strogen
48
dibuat perdarahan lu"ut. ?ek samping dapat berupa perubahan mood,
sakit kepala, mual, retensi "airan, payudara tegang, deep 6ein
thrombosis, stroke dan serangan -antung.
". Progestin
Obat ini akan beker-a menghambat penambahan reseptor
estrogen serta akan mengaktikan enCim $'8hidroksi steroid
dehidrogenase pada sel8sel endometrium, sehingga estradiol akan
dikon6ersi men-adi estron yang eek biologisnya lebih rendah
dibandingkan dengan estradiol. 3eski demikian penggunaan progestin
yang lama dapat memi"u eek anti mitotik yang mengakibatkan
ter-adinya atroi endometrium. Progestin dapat diberikan se"ara siklik
maupun kontinyu. Pemberian siklik diberikan selama $4 hari
kemudian stop selama $4 hari, begitu berulang8ulang tanpa
memperhatikan pola perdarahannya.
Apabila perdarahan ter-adi pada saat sedang mengkonsumsi
progestin, maka dosis progestin dapat dinaikkan. Selan-utnya hitung
49
8
8 pemberian progestin oral 3PA $0820 mg per hari
8 Pemberian D3PA setiap $2 minggu
8 Penggunaan =@ <US
?ek samping peningkatan berat badan, perdarahan ber"ak,
rasa begah, payudara tegang, sakit kepala, -era*at dan timbul perasaan
depresi.
a Androgen DanaCol
Obat tersebut memiliki eek androgenik yang berungsi untuk menekan
produksi estradiol dari o6arium, serta memiliki eek langsung terhadap
reseptor estrogen di endometrium dan di luar endometrium. Pemberian
dosis tinggi 200 mg atau lebih per hari dapat dipergunakan untuk
mengobati perdarahan menstrual hebat. DanaCol dapat menurunkan
hilangnya darah menstruasi kurang lebih %07 bergantung dari
dosisnya dan hasilnya terbukti lebih eekti dibanding dengan A<@S
atau progestogen oral. Dengan dosis lebih dari 400mg per hari dapat
melebihi & bulan, maka dapat diberikan tambahan terapi estrogen dan
progestin dosis rendah add ba"k therapy5. ?ek samping biasanya
mun"ul pada penggunaan -angka pan-ang, yakni keluhan8keluhan
mirip *anita menopause misalkan hot lushes, keringat yang
bertambah, kekeringan 6agina5, osteoporosis terutama tulang8tulang
trabekular apabila penggunaan n!: agonist lebih dari & bulan5.
50
BAB
KESIMPULAN
$. Perdarahan uter us abnormal PUA 5 adalah peru bahan pada rekuensi, duras i
dan -umlah atau 6olume perdarahan menstruasi.
9. #aktor resiko dari perd arahan uterus abnormal melip uti umur 9% tahun atau
lebih, obesitas, sindrom polikistik o6arium, endometriosis, penggunaan
estrogen dan progesteron -angka pan-ang, hipertensi keadaan stres, diet, tidur
yang tidak teratur, beker-a berlebihan, latihan yang bertenaga,
penyalahgunaan alkohol dan obat8obatan.
4. atalaksana dapat berua pa pemberian @SA<D, Pil kontr asepsi oral, e rapi
progestin, intrauterin le6onorgestrel, onadotropin8releasing hormone agonis,
DanaCol, ?strogen kon-ugasi, asam traneksamat
DAFTAR PUSTAKA
51
Andre*, Philip O*en dan )rian A. 3ago*an. 20$4. linical Obstetrics and
Gynaecology. ?lse6ier :ealth S"ien"es
)us"hur, ?., Kim, >. 20$2. uidelines and inter6entions or obesity during
pregnan"y. International /ournal of Gynecology and Obstetrics. $$+&8$0
>unningham, # ary. 20$4.Obstetri Williams "$th 'dition. @e* Qork 3" ra*
:ill ?du"ation.
Da6ies, .A.=.B 3aH*ell, >.B 3"=eod, =. Obesity in pregnan"y. SO> "lini"al
pra"ti"e guidelines. International /ournal of Gynecology and Obstetric .
20$0. $$0$&'8$'9
Depkes. 20$4. 0eningkatan 1esehatan Ibu dan 2nak. Kementerian Kesehatan !<
@or*itC, ?., ohn, S. 200'. 2t a Glance Obstetri Ginekologi edisi 1e " . akarta
?rlangga.
52
Sar*ono, Pra*irohard-o. 20$$. Ilmu 1ebidanan. akarta P. )ina Pustaka
Sar*ono Pra*irohar-o.
Sarbattama, S., <yer, >., Klebeno6, D., et al . 20$9. Obesity impairs "ell8mediated
immunity during the se"ond trimester o pregnan"y. 2merican /ournal
Obstetric and Gynecology. 20($9+.e$8(
3unro, 3., >rit"hley, :., #raser, <. 20$25. he #<O System or
@omen"lature and >lassii"ation o >auses o Abnormal Uterine )leeding
in he !reprodu"ti6e Qears ;ho @eeds hem. 2merican /ournal of
Obstetric and Gynecology, 2%+8&%.
!o*e, ., Senikas, F. 20$95.Abnormal Uterine )leeding in Pre83enopausal
;omen./ournal of Obstetrics and Gynaecology anada, #%, $82(.
53