Anda di halaman 1dari 5

Bukti-bukti Adanya Evolusi

Para ahli telah melakukan penelitian-penelitian dari berbagai sudut pandang ilmu guna memperoleh bukti-
bukti kebenaran Teori Evolusi. Bukti-bukti yang telah ditemukan oleh para ahli dan dianggap menjadi
petunjuk adanya fenomena evolusi di antaranya adalah bukti-bukti dari paleontologi yang berupa fosil-fosil,
bukti dari perbandingan struktur anatomi, perbandingan perkembangan embrio, perbandingan secara
biokimia wi, penyebaran spesies (distribusi geografi k) serta bukti domestikasi.

1. Bukti Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil merupakan sisa-sisa organisme yang
hidup di masa lampau, terawetkan secara alami, dan telah berumur jutaan tahun. Fosil dapat berupa tubuh
yang utuh, bagian-bagian tubuh, jejak, ataupun kotoran (koprolit) dari makhluk hidup. Menurut Darwin,
fosil merupakan bukti evolusi yang menunjukkan kontinuitas perkembangan kehidupan. Para ahli
paleontologi telah melakukan studi terhadap fosil-fosil yang ditemukan serta proses yang terjadi sampai
munculnya fosil-fosil tersebut. Di samping itu, ahli paleontologi juga mempelajari umur fosil tersebut
dengan memperkirakan umur lapisan batuan tempat ditemukannya fosil. Salah satunya dengan
menggunakan unsur radioaktif. Perkembangan kehidupan Kingdom Animalia dan Plantae dapat
dijelaskan berdasarkan fosil yang ditemukan yang dikaitkan de ngan spesies yang masih ada saat ini.
Di samping hubungan fi logenetik yang ditunjukkan oleh fosil, beberapa fungsi lain juga dapat diperoleh
dari studi tentang fosil. Fungsifungsi tersebut antara lain:
a. Menunjukkan waktu pemunculan awal suatu organisme yang dapat mencerminkan terjadinya adaptasi
secara umum.
b. Diketahuinya kecepatan evolusi berdasarkan perubahan fosil suatu
kelompok organisme ke kelompok berikutnya.
c. Munculnya kecenderungan evolusi yang diperlihatkan dari
perkembangan fosil.
d. Memperlihatkan pola evolusi yang terjadi berdasarkan hasil studi
tentang kekerabatan fosil organisme.

Charles Lyell (1779-1875)


menunjukkan sejumlah bukti geologis dan palaeontologis yang memiliki arti penting bagi Teori Evolusi
Darwin. Lyell berpendapat bahwa fosil-fosil yang berada di dalam strata (lapisan) tanah tertentu merupakan
bagian kecil dari spesies hidup. Dia juga menunjukkan bahwa fosil-fosil tersebut berubah secara bertahap,
jika diadakan penyelidikan secara perlahan dimulai dari lapisan tertua menuju lapisan yang lebih muda.

2. Anatomi Perbandingan
Anatomi makhluk hidup merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari struktur dalam tubuh
makhluk hidup. Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa beberapa organisme yang berbeda memiliki
organ-organ yang fungsinya sama. Organ-organ yang fungsinya sama tetapi memiliki struktur yang berbeda
dinamakan organ analog. Sebagai contoh, perhatikanlah sayap pada burung, kelelawar, capung, dan kupu-
kupu. Struktur anatomi sayap pada hewan-hewan tersebut berbeda tetapi memiliki fungsi yang
sama untuk terbang. Selain itu, terdapat juga organ-organ yang struktur dasar dan tipe perkembangan
embrionalnya sama akan tetapi memiliki fungsi berbeda. Organ-organ ini dinamakan organ homolog.
Contoh homologi ditemukan pada salah satu organ dari beberapa spesies yang berbeda. Lengan manusia,
kaki pada kucing, sirip ikan paus dan sayap kelelawar memiliki fungsi yang berbeda, tetapi struktur
dasarnya sama. Lengan pada manusia berfungsi untuk memegang, kaki pada kucing berfungsi untuk berlari,
sirip pada ikan paus berfungsi untuk berenang sedangkan sayap pada kelelawar berfungsi untuk terbang.
Struktur analog dan homolog tersebut menunjukkan adanya hubungan kekerabatan antara satu spesies
dengan spesies yang lainnya.
3. Struktur Vestigial
Lamarck mengungkapkan bahwa organorgan yang tidak pernah digunakan semakin lama akan mengalami
penyusutan atau mereduksi. Namun demikian, ada beberapa organ yang masih bisa ditemukan hingga
dewasa meskipun strukturnya berbeda dengan struktur pada waktu embrionya. Keberadaan organorgan
ini menunjukkan adanya sisa-sisa peninggalan evolusi dari nenek moyang manusia.
Sebagai contoh, manusia memiliki tulang ekor dan umbai ca cing (apendiks) yang tidak memiliki fungsi.
Pada burung penguin dan burung kiwi mempunyai sayap yang tereduksi sehingga tidak dapat
digunakan untuk terbang.
4. Embriologi
Bukti evolusi lain yang cukup kuat adalah perkembangan embrioogi. Pada vertebrata diketahui bahwa
perkembangan embriologinya menunjukkan adanya kesamaan. Hal ini dapat diamati dari setiap fasefase
perkembangan embrio. Disamping itu, embrio manusia yang berumur satu bulan mempunyai serangkaian
lekuk brankial di daerah leher. Lekuk tersebut serupa dengan serangkaian kantung insang yang terdapat pada
ikan. Ke samaan tersebut memperkuat dugaan bahwa makhluk hidup mengalami proses perkembangan yang
mengarah pada kesempurnaan bentuk.
5. Biokimia Perbandingan
Perkembangan ilmu pengetahuan telah melahirkan cabang ilmu baru yang dapat dijadikan sebagai dasar
dalam menjelaskan fenomena alam. Biokimia merupakan cabang biologi yang mempelajari unsurunsur
kimia serta reaksinya dalam tubuh makhluk hidup. Persamaan biokimia dalam organisme hidup merupakan
salah satu ciri penting yang membedakan satu organisme dengan organisme lain. Hasil studi
biokimia menunjukkan adanya homologi biokimia pada makhluk hidup yang kekerabatannya dekat.
Kesamaan biokimia pada makhluk hidup yang dapat menjadi bukti adanya evolusi diantaranya adalah:
Pertama, adanya enzim sitokrom pada hampir setiap organisme hidup. Enzim ini merupakan rantai
polipeptida yang terdiri atas 104 sampai 112 asam amino. Kedua, urutan asam amino pada hemoglobin
mamalia menunjukkan kemiripan, terutama pada spesies yang diduga berkerabat dekat. Perhatikan tabel
di samping. Berdasarkan tabel tersebut, manusia paling dekat kekerabatannya dengan gorila.
Selain itu, hormon-hormon pada sebagian besar vertebrata diketahui memiliki persamaan. Sebagai contoh
adalah hormon prolaktin yang terdapat pada berbagai spesies vertebrata seperti ikan, burung, dan mamalia.
Hal ini menunjukkan bahwa hormon tersebut diwariskan dari nenek moyang yang sama tetapi memiliki
fungsi yang berbeda karena mengalami modifi kasi sesuai dengan cara hidup setiap hewan tersebut.
6. Biogeografi
Penyebaran hewan dan tumbuhan di berbagai daerah merupakan pendukung kuat adanya evolusi.
Perjalanan Darwin ke Kepulauan Galapagos telah membuahkan bukti bahwa pada pulau-pulau yang
berdekatan ditemukan jenis hewan yang mirip. Galapagos merupakan kelompok kecil kepulauan yang
wilayahnya seolah-olah terpisah satu sama lain. Di kepulauan tersebut, Darwin menemukan burung-burung
laut yang sama dengan burung laut yang terdapat di lautan pasifi k. Darwin juga menemukan tiga belas
spesies burung daratan yang tidak dikenal di wilayah lainnya. Burung-burung tersebut menunjukkan
karakteristik yang sangat berbeda dalam bentuk paruh. Sebagian memiliki paruh besar untuk memakan biji,
sebagian yang lain mempunyai paruh yang sesuai untuk memakan serangga dan sebagai burung pelatuk.
Dari keanekaragaman burung yang terdapat di pulau tersebut, diketahui adanya persamaan dasar yakni
bahwa burungburung tersebut adalah burung finch (sejenis burung penyayi). Menurut Darwin, fenomena ini
adalah suatu bukti bahwa burung-burung fi nch tersebut berasal darinenek moyang fi nch yang berasal dari
Amerika Selatan. Burung fi nch tersebut telah mengalami evolusi karena secara kebetulan
mencapai pulau-pulau di wilayah Galapagos yang kondisi alamnya berbeda dengan daerah asal burung
tersebut.
7. Domestikasi
Domestikasi merupakan bukti evolusi yang muncul karena adanya campur tangan manusia. Kegiatan
manusia dalam pembudida yaan tanaman ataupun hewan tertentu telah melahirkan spesies-spesies baru yang
memiliki sifat yang berbeda dengan nenek moyangnya. Perubahan tersebut merupakan bagian dari evolusi
makhluk hidup yang diciptakan oleh manusia untuk keuntungan manusia. Manusia telah membudidayakan
berbagai macam tanaman mulai dari tanaman untuk konsumsi, tanaman hias dan hewan ternak dengan
tujuan untuk memperoleh kultivar baru yang lebih baik dari tanaman induknya. Sebagai contoh, pernahkah
kalian makan semangka tanpa biji? Nah, semangka tersebut merupakan salah satu kultivar hasil domestikasi.
Dalam evolusi, makhluk hidup mengalami perubahan secara perlahan lahan dari waktu ke waktu sampai
dilahirkannya spesies baru yang berbeda dengan nenek moyangnya
Dalam konteks evolusi, Darwin mengemukakan beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang mekanisme terjadinya evolusi.
ini dengan tepat.
1. Sebutkan bukti-bukti yang mendukung adanya
evolusi.
C. Mekanisme Evolusi
Hasil akhir dari proses evolusi adalah munculnya spesies baru yakni spesies yang memiliki karakter
berbeda dengan induknya.
Evolusi berkaitan dengan perubah an sifat genetik yang diwariskan kepada keturunannya, akibatnya sifat
keturunan akan berbeda dengan sifat induknya. Dengan demikian, mekanisme evolusi berkaitan dengan
adanya perubahan materi genetik dan seleksi alam.

1. Perubahan (Variasi) Genetik


Sebagaimana telah kalian ketahui sebelumnya, setiap organisme memiliki susunan genetik yang berbeda.
Apabila anggota populasi tersebut kawin, maka akan dilahirkan organisme yang memiliki faktor genetik
yang berbeda dengan kedua induknya. Meskipun demikian perbedaan yang muncul tidak terlalu mencolok,
sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk terbentuknya spesies baru. Dalam genetika populasi, dikenal
adanya istilah pool gen yang merupakan jumlah keseluruhan alel dari gen yang menyusun seluruh individu
populasi. Perubahan genetik dari spesies yang mengalami evolusi akan memengaruhi terjadinya perubahan
frekuensi gen pada pool gen. Kondisi seperti ini disebut sebagai mikroevolusi. Ada lima penyebab (agen)
mikroevolusi yaitu hanyutan genetik (genetic driff ), aliran gen (gen fl ow), perkawinan tidak acak, mutasi,
dan seleksi alam. Genetic driff adalah perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian
acak, sedangkan gen fl ow yaitu pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur (fertil) atau
perpindahan gamet antar populasi. Perkawinan tidak acak umumnya terjadi pada perkawinan antar pasangan
yang masih dekat hubungan kekerabatannya. Perubahan frekuensi gen dapat terjadi dalam waktu seketika.
a. Mutasi
Mutasi dapat terjadi pada gen (mutasi gen) dan juga dapat terjadi pada kromosom (mutasi kromosom).
Individu hasil mutasi memiliki genotip yang berbeda dengan induknya sehingga menyebabkan perubahan
pada pool gen. Kecepatan mutasi dapat diukur dengan membandingkan jumlah gen yang mengalami mutasi
dengan jumlah gamet. Kecepatan mutasi relatif lambat disebabkan karena DNA sifatnya tidak mudah
berubah. Angka kecepatan mutasi pada umumnya sebesar 1 gen: 100.000 gen.Meskipun angka kecepatan
mutasi relatif rendah, namun tetap saja menyebabkan terjadinya variasi yang akan memengaruhi pool gen.
Hal ini dikarenakan:
1. Setiap kromosom mengandung ribuan gen
2. Setiap individu mampu menghasilkan ribuan gamet dalam satu generasi
3. Banyaknya jumlah individu dalam setiap generasi.
Mutasi ada yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Mutasi yang menguntungkan akan
menghasilkan keturunan yang adaptif, sedangkan mutasi yang merugikan merupakan mutasi letal dan akan
menghasilkan keturunan yang kurang adaptif. Mutasi letal biasanya terjadi pada individu homozigot resesif.
Contoh mutasi gen terjadi pada lalat buah (Drosophillla melanogaster), yakni ditemukannya seekor lalat
jantan yang bermata putih diantara anggota populasi yang kesemuanya bermata merah. Munculnya gen yang
menyebabkan warna mata putih ini kemudian dikenal sebagai mutasi gen. Pada pengamatan selanjutnya
ditemukan 5.000 ekor lalat mutan (mata putih) diantara 20 juta ekor lalat yang diamati. Hal ini menunjukkan
bahwa munculnya gen baru tersebut diwariskan kepada keturunannya. Contoh mutasi gen tersebut
menggambarkan terjadinya perubahan populasi organisme yang merupakan bagian dari
proses evolusi. Selain mutasi gen, terdapat pula peristiwa mutasi kromosom yang
perubahannya lebih mencolok dibandingkan mutasi gen. Pada mutasi kromosom perubahan dapat berupa
perubahan jumlah kromosom ataupun struktur kromosom.
Salah satu contohnya adalah seseorang penderita Cri-du-Chat yang kromosomnya mengalami delesi pada
lengan pendek dari autosom no. 5. Penderita ini memiliki suara tangisan mirip bunyi kucing, muka lebar,
kedua mata letaknya berjauhan dan mempunyai lipatan.
b. Rekombinasi
Disamping mutasi, rekombinasi yang juga berperan dalam perubahan variasi genetik. Reproduksi yang
terjadi secara seksual akan menghasilkan variabilitas genetik karena terjadinya rekombinasi dari
kedua gamet induknya. Mutasi gen tunggal tidak selalu menimbulkan perubahan genotip yang berarti,
berbeda halnya jika mutasi didukung dengan rekombinasi. Rekombinasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan individu heterozigot
b. Percampuran secara acak pada kromosom dari dua parental
c. Terjadinya pindah silang (crossing over)
Telah dikemukakan bahwa kecepatan mutasi berlangsung relatif lambat. Jika hal-hal tersebut terjadi pada
organisme mutan, akan semakin memperkuat variasi dari mutan tersebut. Dengan demikian, perubahan
frekuensi gen ataupun kromosom akan semakin besar dalam suatu populasi. Untuk mengingat bahasan
tentang rekombinasi, bukalah kembali bab tentang Prinsip Hereditas.
c. Hukum Hardy-Weinberg
Hardy adalah seorang ahli matematika dari Inggris, sedangkan Weinberg adalah seorang ahli fi sika dari
Jerman. Keduanya mencetuskan hukum kesetimbangan populasi berdasarkan analisis matematisnya. Hukum
kesetimbangan tersebut dinamakan Hukum Hardy-Weinberg. Hardy-Weinberg menyatakan bahwa
frekuensi gen dalam suatu populasi akan selalu konstan dari generasi ke generasi berikutnya meskipun
anggota populasi saling kawin secara acak. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menjadi syarat agar
prinsip kesetimbangan tersebut dapat tercipta. Syarat-syarat tersebut adalah:
1) Frekuensi gen jantan dan betina adalah sama
2) Tidak terjadi mutasi yang tak seimbang antar alel
3) Tidak terjadi aliran gen (genetic fl ow) baik ke luar ataupun ke dalam populasi yang akan mengubah
frekuensi alel
4) Tidak terjadi seleksi alam yang menyebabkan suatu alel mengalahkan alel yang lain ataupun satu fenotip
mengalahkan fenotip yang lain
5) Populasi cukup besar dan terjadi perkawinan secara acak
Jika Hukum Hardy-Weinberg berlaku, maka evolusi tidak terjadi. Hal ini disebabkan karena evolusi terkait
dengan perubahan frekuensi gen dan seleksi alam. Sedangkan Hukum Hardy-Weinberg menunjukkan suatu
kesetimbangan dalam populasi yang akan selalu konstan.

2. Seleksi Alam
Dalam teorinya, Darwin mengemukakan bahwa evolusi merupakan proses perjuangan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup Organisme-organisme yang mampu bertahan dengan beradaptasi
terhadap lingkungannya akan tetap hidup dan mewariskan keturunan, sedangkan organisme yang tidak
mampu bertahan akan punah (extinct). Dapat disimpulkan bahwa organisme yang ada sekarang merupakan
organisme yang nenek moyangnya dahulu dapat lolos dari seleksi alam. Supaya kalian lebih mudah
memahami tentang seleksi alam, simaklah
contoh seleksi alam yang terjadi pada populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris. Sebelum
berkembangnya revolusi industri di Inggris, populasi Biston betularia yang bersayap terang jumlanya lebih
banyak diban dingkan dengan Biston betularia yang bersayap gelap. Namun setelah berkembangnya
revolusi industri di Inggris, maka asap dan jelaga pabrik merubah habitat Biston betularia tersebut. Udara
menjadi kotor, pohon-pohon menjadi berwarna gelap. Akibatnya populasi Biston betularia yang bersayap
gelap lebih adaptif dengan lingkungannya, sedangkan Biston betularia bersayap terang kurang adaptif
sehingga mudah ditangkap oleh predatornya.
a. Spesiasi
Masih ingatkah kalian bahwa hasil akhir dari proses evolusi adalah munculnya spesies baru yakni spesies
yang memiliki karakter yang berbeda dengan induknya. Fenomena ini disebut sebagai spesiasi. Individu-
individu penyusun populasi yang semula memiliki karakter yang sama, dalam kurun waktu dan sebab-sebab
tertentu akhirnya memiliki karakter yang berbeda bahkan tidak dapat lagi saling mengadakan perkawinan.
Individu-individu tersebut tidak dapat lagi disebut sebagai satu spesies karena menurut konsep biologi yang
disebut sebagai spesies adalah individu-individu yang dapat saling melakukan perkawinan dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Di alam terdapat kondisi yang menyebabkan dua jenis anggota populasi tidak dapat saling kawin. Fenomena
ini dikenal sebagai isolasi reproduksi. Mekanisme isolasi reproduksi terdiri dari:
1) Isolasi habitat: disebabkan karena kedua pasangan tidak saling bertemu, terhalang oleh faktor perbedaan
habitat. Sebagai contoh dua spesies ular garter dari genus Th amnophis hidup di daerah yang sama, namun
salah satunya lebih menyukai hidup di dalam air dan yang lain lebih menyukai hidup di darat. Oleh sebab
itu, kedua spesies tersebut tidak pernah melakukan perkawinan.
2) Isolasi perilaku: terjadi karena perbedaan sinyal tingkah laku dalam menarik pasangan untuk melakukan
perkawinan. Contohnya pada kunang-kunang betina hanya akan menanggapi respon untuk melakukan
perkawinan dengan memancarkan sinarnya kembali kepada kunang-kunang jantan yang sejenis.
3) Isolasi mekanik: pasangan saling bertemu tetapi tidak terjadi transfer gamet karena struktur anatomi alat
reproduksi dari masing- masing individu berbeda.
4) Isolasi musim: terjadi karena perbedaan waktu pematangan gamet.
5) Isolasi gamet: kemungkinan gamet-gamet dapat bertemu tetapi tidak dapat melakukan pembuahan,
disebabkan karena gamet jantan tidak mempunyai viabilitas dalam alat kelamin betina yang berbeda
spesiesnya.
6) Terbentuknya bastar mandul: zigot hasil pembuahan mampu berkembang menjadi embrio hingga
dewasa tetapi bersifat steril.
7) Terbentuknya bastar mati bujang: seperti pada bastar mandul,tetapi keturunan tersebut tidak mampu
bertahan hidup.
Isolasi habitat, isolasi perilaku, isolasi mekanik, isolasi musim dan isolasi gamet merupakan isolasi
reproduksi yang terjadi sebelum terbentuknya zigot (prazigotik). Sedangkan terbentuknya bastar mandul dan
bastar mati bujang merupakan isolasi reproduksi yang terjadi setelah terbentuknya zigot (postzigotik).
Isolasi reproduksi antar dua jenis anggota populasi dapat terjadi pada dua jenis populasi yaitu:
1) Populasi Alopatrik
Kedua jenis anggota populasi ini tidak dapat bertemu karena adanya penghalang geografi s. Sebagai contoh
adalah tupai antelope yang menempati sisi tebing yang berlawanan di Grand Canyon, Amerika Serikat. Pada
tebing selatan dihuni oleh tupai Ammospermophilus harrisi, sedangkan pada sisi tebing sebelah utara dihuni
oleh Ammospermophilus leucurus. Kedua populasi ini terisolir sehingga tidak dapat melakukan perkawinan.
Isolasi reproduksi yang terjadi karena terhalang oleh kondisi geografi s dinamakan isolasi geografi s.
2) Populasi Simpatrik
Pada populasi simpatrik kedua populasi berada pada kisaran geografis yang sama akan tetapi tidak dapat
saling kawin karena adanya perbedaan fi siologi atau genetik. Contoh populasi simpatrik pada genus
Taricha (Salamander). Salamander dari California dan salamander

Anda mungkin juga menyukai