DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa diharapkan dapat :
Mendemostrasikan rangkaian kalibrasi voltmeter dan proses controller
Menentukan input dan output yang terdapat pada alat PCT 10
Mendemonstrasikan pengubahan controller setting
Mendemonstrasikan operasi relai saklar output (SWITCHED OUTPUT)
Membedakan kontak terbuka normal dan tertutup normal
b) Voltmeter
Voltmeter (1) sebagai alat pengukur tegangan mempunyai range 0-1,999 V dan
dapat digunakan untuk mengukur tegangan dari output pengkondisi sinyal (Signal
Conditioner) dari sensor yang berasal dari PCT-13 dan PCT-14.Voltmeter juga dapat
menampilkan harga sinyal 4-20 mA dengan menghubungkan kabel-kabel yang sesuai
sehingga loop arus mengalir melalui tahanan (Resistor) 50 ohm (2) yang telah tersedia
didalam PCT-10 sendiri sehingga menghasilkan tegangan 0,200 – 1,000 V. Selain tiu
output dari voltmeter juga dapat dihubungkan ke rekorder untuk mencatat data.
c) AMMETER
Ammeter sebagai pengukur kuat arus memonitor arus listrik 4-20 mA. Alat ukur
ini bukanlah alat yang presisi sehingga hanya digunakan untuk indikasi arus yang
mengalir di loop. Pengaturan atau kalibrasi SPAN dan ZERO harus dilakukan dengan
DIGITAL VOLTMETER dan PROCESS CONTROLLER.
d) Suplai listrik
PCT-10 dilengkapi dengan pemutus arus (CIRCUIT BREAKER) (2) yang
dihidupkan dengan menaikkan level ke atas (3). Pemutus arus (4) dan (5) melindungi
peralatan di dalam PCT-10 dan suplai listrik keluar dari PCT-10. Pemutus arus (4) untuk
suplai 240 VAC dan (5) untuk 24 VAC. Tombol (7) menghidupkan PCT-10 yang
ditunjukkan oleh lampu suplai (1) sedangkan tombol (6) mematikkannya. Ditiap sisi
PCT-10 terdapat masing-masing 2 buah socket 240 VAC dan 24 VAC untuk suplai
listrik ke pompa, katup motor ataupun solenoid. Socket-socket ini dalam keadaan hidup
(ON) apabila PCT-10 dihidupkan.
e) Signal conditioner
Signal conditioner atau pengkondisi sinyal berjumlah dua buah terletak dibagian
depan tengah PCT-10 menerima sinyal sensor dari PCT-13 atau PCT-14 sesuai jenis
sinyal variable dinamis. Sesuai namanya alat ini (1) mengkondisi sinyal temperature
(apabila dihubungkan dengan kabel khusus dari PCT-13) atau sinyal tekanan
(dihubungkan dengan kabel khusus dari PCT14) menjadi arus 4-20 mA (3) atau
tegangan 0-1 V (4). Input sensor dari PCT-14 masuk melalui (2) sedangkan input sensor
dari PCT-13 masuk melalui (1). Output 4-20 mA ataupun 0-1 V kemudian dapat
dihubungkan ke PROCESS CONTROLLER atau ke VOLTMETER. Pengkalibrasian
signal conditioner dilakukan dengan VOLTMETER.
f) Switched output
Switched output atau saklar terdiri dari relay yang terpasang di dalam PCT-10
yang menyensor keadaan On atau OFF dari kontak saklar dibagian luar (4) dan
mengaktifkan socket 240 VAC (3)dan 24 VAC (2). Kontak yang terjadi adalah kontak
tertutup normal dan kontak terbuka normal. Socket kuning ABC akan menghubungkan
kontak saklar atau sambungan listrik.
j) Kabel penghubung
Kabel penghubung tersedia dalam beberapa warna, penggunaannya disesuaikan
dengan polaritas yang sesuai. Berlainan dengan sistim pengendalian tak kontinyu yang
memberikan output dalam keadaan terputus-putus dan tidak halus ; 0 % ke 100 % balik
ke 0 % kembali, maka sistim pengendalian kontinyu memberikan harga keluaran yang
mulus pada setiap perubahan beban.
I. Tujuan
1. Mengkalibrasi voltmeter dan process controller pada alat PC10
2. Mengubah setting variabel pada process controller.
3. Menentukan input dan output yang terdapat di alat PC-10
4. Mendemonstrasikan pengubahan CONTROLLER SETTING
d. Saat SPAN terbaca pada layar variabel proses, tombol manual 4-20 mA
diputar searah jarum jam ke 20 mA, kemudian harga 100 dimasukkan
dengan menekan tombol digit. Jangan menekan tombol ENTER. Lalu
ditekan tombol F 1x.
e. Saat zero terbaca pada layar variabel proses, tombol manual 4-20 mA diputar
searah jarum jam ke 4 mA, kemudian harga 0 dimasukkan dengan menekan
tombol digit. Jangan menekan tombol ENTER. Lalu ditekan tombol F 1x.
f. Tombol manual output 4 – 20 mA diputar ke 20 mA dan pembacaan pada
layar variabel proses diamati akan menunjukkan 100% dan ketika 4 mA
layar menampilkan 0%. Prosedur diulangi dan diperiksa harga setting tabel
apabila saat diperiksa tidak menampilkan 100% dan 0%.
V. Data Pengamatan
Tabel1.1.kalibrasi voltmeter
Batas Ampere Voltmeter
Zero 4 mA 0,202 volt
Span 20 mA 1,001 volt
V. Analisa Data
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kalibrasi merupakan
suatu prosedur yang penting dan harus dilakukan sebelum mulai menggunakan suatu
peralatan. Kalibrasi bertujuan agar alat yang nantinya hendak di gunakan di pastikan
dalam kondisi baik sehingga tidak terdapat kesalahan dalam pembacaan hasil
pengukuran.
Pada saat mengkalibrasi harus dicermati bagian mana yang akan dihubungkan
yaitu bagian input dan output dengan memasangan kabel dengan benar. Dalam
melakukan kalibrasi voltmeter dapat di analisa bahwa keluaran manual output sama
dengan Input Voltmeter, dengan memutar tombol manual output pada 4 mA maka pada
layar Voltmeter akan terbaca tegangan nya, apabila tegangan nya tidak sesuai maka
gunakan trim tool untuk memutar soket sampai harga yang diinginkan dengan toleransi
±0,2 volt. Begitupun untuk tombol manual output 20 mA.
Pada kalibrasi Process controller, keluaran manual output sama dengan Input
Process Controller. Putar tombol manual output 4 mA maka nilai nya akan sama dengan
0 % (zero) dan juga begitu untuk 20 mA nilai akan sama dengan 100 % (span).
Jika suatu tegangan dilewatkan pada suatu rangkaian yang terdapat hambatan
maka akan timbul arus listrik yang besarnya sebanding dengan harga tegangan dibagi
harga hambatan. Dapat dilihat dari hasil praktikum bahwa hambatan yang terdapat pada
alat sebesar 50Ω.
VI. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Kalibrasi merupakan salah satu prosedur kerja yang wajib dilakukan sebelum
mulai menggunakan suatu peralatan
Kalibrasi bertujuan untuk memeriksa suatu alat apakah masih berfungsi dengan
baik sehingga hasil pengukuran yang nantinya akan dilakukan dapat
menghasilkan pembacaan dengan benar.
Tombol manual Output 4 mA dihasilkan 0,2 Volt dengan toleransi ±
Tombol manual Output 20 mA dihasilkan 1 Volt dengan toleransi ±
Process Controller