Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Sekolah : SMA KARYA RUTENG

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/Semester : X/I

A. Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma
B. Kompetensi Dasar : 1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma
C. Indicator :

PERTEMUAN I

1. Memberikan contoh bentuk pangkat positif


2. Menggunakan sifat-sifat perpangkatan dalam menyelesaikan soal
3. Memberikan contoh bentuk pangkat bulat negative dan nol
4. Menyatakan bilangan berpangkat negative ke pangkat positif

PERTEMUAN II

5. Memberikan contoh bentuk pangkat pecahan


6. Menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat pangkat pecahan
7. Memeriksa apakah bilangan yang diberikan merupakan bilangan rasional atau bukan
8. Membedakan bentuk akar

PERTEMUAN III

9. Menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat perkalian bentuk akar


10. Menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat penjumlahan bentuk akar
11. Menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pengurangan bentuk akar
12. Menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pembagian bentuk akar

PERTEMUAN IV

13. Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan sekawan dari penyebut
14. Mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma
15. Mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat

PERTEMUAN V

16. Menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari perkalian
17. Menyederhana bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari pembagian
18. Menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma perpangkatan

PERTEMUAN VI

19. Menentukan nilai logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1
20. Menentukan antilogaritma suatu bilangan

PERTEMUAN VII

21. Menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table logaritma atau kaluklator
22. Menentukan antilogaritma suatu bilangan denggan menggunakan table antilogaritma atau kaluklator

D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui ceramah, Tanya jawab dan diskusi, diharapkan :
PERTEMUAN I
1. siswa mampu memberikan contoh bentuk pangkat positif
2. siswa mampu menggunakan sifat-sifat perpangkatan untuk menyelesaikan soal
3. siswa mampu memberikan contoh bentuk pangkat bulat negative dan nol
4. siswa mampu menyatakan bilangan berpangkat negative ke pangkat positif

PERTEMUAN II

5. siswa mampu memberikan contoh bentuk pangkat pecahan


6. siswa mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat pangkat pecahan
7. siswa mampu memeriksa apakah bilangan yang diberikan merupakan bilangan rasional atau bukan
8. siswa mampu membedakan bentuk akar
PERTEMUAN III

9. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat penjumlahan bentuk akar
10. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pengurangan bentuk akar
11. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat perkalian bentuk akar
12. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pembagian bentuk akar

PERTEMUAN IV

13. siswa mampu merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan sekawan dari penyebut
14. siswa mampu mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma
15. siswa mampu mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat

PERTEMUAN V

16. siswa mampu menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari perkalian
17. siswa mampu menyederhana bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari pembagian
18. siswa mampu menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma perpangkatan

PERTEMUAN VI

19. siswa mampu menentukan nilai logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1
20. siswa mampu menentukan antilogaritma suatu bilangan

PERTEMUAN VII

21. siswa mampu menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table logaritma atau kaluklator
22. siswa mampu menentukan antilogaritma suatu bilangan denggan menggunakan table antilogaritma atau kaluklator
E. Materi Ajar :

F. Alokasi Waktu : 7 x 2 x 45 mnt


G. Metode Pembelajaran :
Ekspositori, penugasan, tanyajawab
H. Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan I
1. Kegiatan awal (10’)
a) Apersepsi
- Siswa diingatkan kembali tentang materi perkalian berulang dan bentuk pangkat yang didapat atau dipelajari diSMP
 Apakah kalian masih ingat materi perpangkatan di SMP? Coba kalian berikan contoh perpangkatan yang kalian dapat di SMP!
 Apakah kalian masih ingat materi perkalian berulang di SMP? Coba kalian berikan contohnya!
b) Menyampaikan materi pokok yaitu perkalian berulang
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti (70’)


1) Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang pangkat bulat positif dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberi contoh, siswa memperhatikan dan mencatatnya
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan penjelasan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan sifat-sifat operasi pemangkatan dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberikan contoh dan menjelaskannya kepada siswa, siswa mencatat apa yang di jelaskan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah di jelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan penjelasan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan pengertian dari pangkat nol
- Guru menjelaskan pengertian pangkat bulat negative
- Guru memberikan contoh tentang materi pangkat bulat negative
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi pangkat bulat negative
- Guru memberikan beberapa soal kepada siswa sebagai latihan
2) Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
3) Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr

Pertemuan II
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
- Siswa diingatkan kembali tentang materi yang telah di bahas sebelumnya tentang pangkat bulat positif dan negative
 Coba kalian sebutkan contoh pagkat bulat positif !
 Coba kalian sebutkan contoh pangkat bulat negative !
- Mengaitkan materi dengan materi sebelumnya
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pangkat
pecahan dan bentuk akar
2 Kegiatan inti (70’)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang pangkat pecahan dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberi contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah diberikan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan sifat-sifat pangkat pecahan dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberikan contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Siswa didorong untuk bertanya tentang cotoh yang telah di berikan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan perbedaan dari bilangan rasional dan irasional
- Guru memberikan contoh terkait bilangan irasional dan rasional
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang diberikan
- Guru menjelaskan materi tentang bentuk akar dan siswa menyimaknya
- Guru memberikan contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Guru menjelaskan 2 jenis bentuk akar, serta memberikan contoh
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang di berikan
- Guru memberikan soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3 Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan III
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
 Siswa diingatkan kembali mengenai bentuk akar yang dipelajari di pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan :
 Coba kalian sebutkan bentuk umum dari penulisan bentuk akar !
 Bentuk akar terbagi atas berapa jenis !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat bentuk
akar
2. Kegiatan inti (70’)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bentuk akar
- Guru menjelaskan penggunaan sifat penjumlahan bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang penggunaan sifat pengurangan bentuk akar beserta contohnya dan siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan penggunaan sifat perkalian bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan penggunaan sifat pembagian bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr

Pertemuan IV
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
 Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang bentuk akar melalui pertanyaan :
 Coba kalian sebutkan sifat-sifat bentuk akar yang sudah kita pelajari minggu lalu!
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya

2. Kegiatan inti (70’)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang merasionalkan bentuk akar, beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang logaritma
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru memberikan contoh mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan menjelaskannya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan contoh mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat dan menjelaskannya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan v
2. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
 Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
 Coba kalian ubahkan bentuk pangkat berikut ke bentuk logaritma 62 = 36 !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya

2. Kegiatan inti (70’)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang sifat perkalian logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang sifat pembagian logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan tentang sifat perpangkatan logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
d. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
e. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr

Pertemuan IV
3. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
 Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
 Coba kalian sebutkan sifat-sifat logaritma !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya

2. Kegiatan inti (70’)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi langkah-langkah menentukan logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang menentukan antilogaritma suatu bilangan, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada,
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
f. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
g. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr

Pertemuan VII
4. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
 Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
 Coba kalian sebutkan sifat-sifat logaritma !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
 Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya

2. Kegiatan inti (70’)

a. Eksplorasi

- Guru menjelaskan materi tentang menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table serta contohnya, siswa mencatat hal
penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang menentukan antilogaritma suatu bilangan dengan menggunakan table serta contohnya, siswa mencatat hal
penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada,
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
h. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
i. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi PR
I. Sumber belajar :
Buku erlangga, buku lokakarya
J. Penilaian
Teknik : tugas individu
Bentuk instrument : uraian singkaat
Instrument :
1. Buatlah salah satu bentuk pangkat positif

2. Sederhanakan bentuk pangkat berikut dengan menggunakan sifat-sifat perpangkatan:


3
 32 
a. a  a 3 5
c. (3 )5 3
e.  5 
2 
2 1
b. 3 3 : 3 3 d. (2 2 . b 6 ) 3
3. Nyatakan bilangan-bilangan berikut ini dengan pangkat positif:
3

a. 2 4

3

b. x 2

4. Berikan salah satu contoh pangkat pecahan


3 1
( )
8 2 (162 ) =

5. Manakah yang merupakn bilangan irasional dan rasional


a. 9

b. √3
c. √7
6. Dari soal di bawah ini, manakah yang merupakan akar senama, sertakan alasannya
a. √7
3
b. √15
7. Nyatakan bilangan berikut dalam bentuk akar yang paliing sederhana
a. √27
b. √96
8. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk akar paling sederhana
a. √75 - √48
b. √5 - 3√5
9. Rasionalkan penyebut pecahan berikut
8
a.
√2
2
b.
1−√2

√3−√6
c.
√3−√2

10. Sederhanakan bentuk berikut ini


3 2
a. 𝑎5 𝑥 𝑎3
3 2
b. 𝑎5 ∶ 𝑎3
11. Nyatakan tiap bentuk pangkat berikut ke dalam notasi algoritma
a. 32 =9
b. 𝑎𝑏 =c
12. Sederhanakan
a. 2𝑙𝑜𝑔24− 8𝑙𝑜𝑔27

b. 3𝑙𝑜𝑔36− 9 1
𝑙𝑜𝑔
16

13. Dengan menggunakan table llogaritma, carila logaritma berikut


a. Log 3
b. Log 2,926

K. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)


Indicator Kompleksitas Daya dukung Intek siswa kkm
1. Memberikan contoh 2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk pangkat positif
2. Menggunakan sifat-sifat 2 3 1 (6/9)x100=67

perpangkatan dalam
menyelesaikan soal
3. Memberikan contoh 2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk pangkat bulat
negative dan nol
4. Menyatakan bilangan 2 3 1 (6/9)x100=67

berpangkat positif
kepangkat negative
5. Menyatakan bilangan 2 3 1 (6/9)x100=67
berpangkat negative
kepangkat positif
6. Memberikan contoh 2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk pangkat pecahan
7. Menyelesaikan soal 2
dengan menggunakan 3 1 (6/9)x100=67

sifat-sifat pangkat
pecahan
8. Memeriksa apakah 2 3 1 (6/9)x100=67
bilangan yang diberikan
merupakan bilangan
rasional atau bukan
9. Membedakan bentuk 2 3 1 (6/9)x100=67
akar
10. Menyederhanakan 2
3 1 (6/9)x100=67
bentuk akar dengan
menggunakan sifat
perkalian bentuk akar
11. Menyederhanakan 2 3 1 (6/9)x100=67

bentuk akar dengan


menggunakan sifat
penjumlahan
12. Menyederhanakan
2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk akar dengan
menggunakan sifat
pengurangan bentuk
akar
13. Menyederhanakan 2
3 1 (6/9)x100=67
bentuk akar dengan
menggunakan sifat
pembagian bentuk akar
14. Merasionalkan penyebut
2 3 (6/9)x100=67
pecahan bentuk akar 1
dengan mengalikan
pembilang dan penyebut
dengan sekawan dari
penyebut
15. Mengubah bentuk 2
3 1 (6/9)x100=67
pangkat kebentuk
logaritma
16. Mengubah bentuk 2
logaritma kebentuk 3 1 (6/9)x100=67

pangkat
17. Menyederhanakan 2
3
bentuk logaritma dengan 1 (6/9)x100=67
menggunakan sifat
logaritma dari perkalian
2
18. Menyederhana bentuk
3 1 (6/9)x100=67
logaritma dengan
menggunakan sifat
logaritma dari
pembagian
19. Menyederhanakan 2 3 1 (6/9)x100=67

bentuk logaritma dengan


menggunakan sifat
logaritma perpangkatan
20. Menyederhanakan 2

bentuk logaritma 3 1 (6/9)x100=67


dengan mengubah basis
logaritma
21. Menyederhanakan 2 3 (6/9)x100=67
bentuk perpangkatan 1

logaritma
22. Menentukan logaritma 2 3 1 (6/9)x100=67

suatu bilangan dengan


menggunakan table
logaritma atau kaluklator
23. Menentukan (6/9)x100=67
2
antilogaritma suatu 3
1
bilangan denggan
menggunakan table
antilogaritma atau
kaluklator
67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67+67 1541
KKM KD = = =67
23 23
MATERI

A. Bentuk Pangkat
Tahukah Anda, berapa jarak antara matahari dan bumi? Ternyata jarak antara matahari dan bumi adalah 150.000.000 km. Penulisan jarak antara matahari dan bumi dapat ditulis
dengan bilangan pangkat. Bagaimana caranya?
Pangkat bilangan bulat dapat berupa bilangan bulat positif, nol, atau negatif.

1. Pangkat Bulat Positif


Pangkat bulat positif merupakan cara ringkas untuk menuliskan perkalian dari bilangan- bilangan yang sama. Perkalian bilangan-bilangan yang sama disebut sebagai perkalian berulang.
Setiap perkalian berulang dapat dituliskan atau disajikan secara ringkas dengan menggunakan notasi bilangan berpangkat atau notasi eksponen.
Sebagai contoh:
Perkalian berulang 2 x 2 x 2 ditulis secara ringkas dengan notasi bilangan berpangkat atau notasi eksponen sabagai 23. Jadi, 2 x 2 x 2 = 23.
Berdasarkan paparan diatas, bilangan pangkat bulat positif dapat didefinisikan sebagai berikut:

1) Definisi :

Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka 𝑎𝑛 (dibaca "a pangkat n") adalah
hasil kali n buah faktor yang masing-masing faktornya adalah a. Jadi, pangkat bulat positif

secara umum dinyatakan dalam bentuk: a n  a  a  a.....  a  a


a  R; a  0 ; n  N n faktor

a n (dibaca a pangkat n)
a disebut bilangan pokok atau basis
n disebut eksponen atau pangkat.
Untuk n = 1, maka a1 = a
Contoh :

24 = 2 x 2 x 2 x 2

Bentuk Bentuk
pangkat pangkat

2) Sifat-sifat Operasi Pemangkatan


a. Sifat perkalian bilangan berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif, berlaku:

am x an = am+n

Bukti:
am x an = am+n = (a x a x a x …x a) x (a x a x a x …x a)

Sebanyak m faktor Sebanyak n faktor


= a x a x a x a x … x a x a x a.. x a

Sebanyak m+n faktor

= am+n (terbukti)

b. Sifat pembagian bilangan berpangkat


Untuk a ∈ R, a ≠ 0, dan m, n bilangan bulat positif yag memenuhi m> n, berlaku:
𝑎𝑚
am : an = 𝑎𝑛
= am – n
c. Sifat pangkat dari bilangan berpangkat
Untuk a ∈ R dan m, n bilangan bulat positif, berlaku:
(am)n = am.n
d. Sifat Pangkat dari Perkalian Bilangan
Untuk a,b ∈ R dan n bilangan bulat positif, berlaku:
(a x b)m = am x bm

e. Sifat Pangkat dari Pembagian Bilangan


Untuk a,b ∈ R , b ≠ 0 dan m bilangan bulat positif, berlaku:
𝑎 𝑚 𝑎𝑚
(𝑏 ) = 𝑏𝑚

Contoh :

Sederhanakan dan tentukan nilai dari:


1) 2 3 . 2 5 4) (2a) 2

34 2
2) 5) ( ) 3
32 3
3) (2 2 ) 3
Jawab:
1) 23 . 25  23  5  28

34
2) 2
 34 2  32
3
3) (2 2 ) 3  2 2  3  26

4) (2a) 2  2 2  a 2
3
2 23
5)    3
3 3
2. Pangkat Bulat Negatif dan Nol
Bagaimana Arti Pangkat Nol dan Bulat negatif ?

Setelah mempelajari bentuk pangkat bulat posistif beserta sifat-sifatnya, sekarang kita akan mempelajari bentuk pangkat bulat lainnya yaitu bentuk pangkat Bulat negatif dan nol. Bentuk
pangkat bulat negatif dan nol dikembangkan dari pengertian bentuk pangkat bulat positif.

d. Pengertian Pangkat Nol


Untuk semua a ∈ R, maka 𝑎0 = 1. (jika a = 0, diperoleh 00 , Catatan:
merupakan bentuk yang tidak didefinisikan).
00 tidak terdefinisi karena
0𝑛 0
00 = 0𝑛−𝑛 = 0𝑛 = 0, tidak
terdefinisi.
e. Pengertian pangkat bulat negative
Definisi:

-n
`1
Jika n bilangan bulat dan a bilangan real bukan nol maka:a =
an

Bentuk a-nini disebut bentuk pangkat bulat negative.

Definisi ini berasal dari bentuk berikut ini.


𝑎𝑚 : 𝑎𝑚+𝑛 = 𝑎(𝑚−(𝑚+𝑛) = 𝑎0−𝑛 = 𝑎−𝑛 ……(1)
𝑎𝑚 1
𝑎𝑚 : 𝑎𝑚+𝑛 = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 = 𝑎𝑛 ……. (2)
1
Dari (1) dan (2) diperoleh: 𝑎−𝑛 = 𝑎𝑛

Contoh :
2 4  2 1  2 1  2 1 2 1
1 1 1 1
   
Perkalian
2 berulang
2 2 2
1

24

Latihan
Nyatakan bilangan-bilangan berikut ini dengan pangkat positif:
3

c. 2 4

3

d. x 2

3. Pangkat Pecahan
Selanjutnya kita akan analisis sifat perpangkatan bilangan real dengan pangkat pecahan. Bilangan berpangkat pecahan sering dikaitkan dengan bentuk akar.

Definisi 1:

Misalkan a bilangan real dan a  0 serta n bilangan bulat positif, maka


1
a  n a , dengan
n n
a merupakan bilangan real.

Contoh:
1 1 3 3
 
a2, a 2, a4, a 4
adalah bentuk-bentuk bilangan berpangkat pecahan

Definisi 2:

Misalkan a bilangan real , a ≠ 0, m,n bilangan bulat positif didefinisikan:


𝑚 1 𝑚
( )
𝑎 𝑛 = (𝑎𝑛 )

Contoh:
3 1 3
( )
16 2 = (162 )

Definisi 3:
𝑝
Misalkan a bilangan real ,a ≠ 0, dengan a > 0, 𝑞 adalah bilangan pecahan,

𝑝 𝑝
( ) 𝑞 ( ) 𝑞
q ≠ 0, q ≥ 2. Maka 𝑎 𝑞 = c sehingga c = √𝑎𝑝 atau 𝑎 𝑞 = √𝑎𝑝

Contoh:
3
1. 5(2) = √53
4
2. 16(3) = √164
3

Sifat pangkat pecahan


Sifat 1:

𝑝 𝑚
Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a >0,𝑛dan 𝑛 adalah bilangan
𝑚 𝑝 𝑚+𝑝
pecahan, n ≠ 0. Jika n, q ≥ 2, maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎) 𝑛

Contoh:
4 5 4+5 9
(23 ) (23 ) = (2) 3 = (23 ) = 23 = 8.

Sifat 2:

𝑝 𝑚
Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a >0,𝑞 dan 𝑛 adalah bilangan
𝑚 𝑝 𝑚 𝑝
+
pecahan, q, n ≠ 0. maka(𝑎 𝑛 ) (𝑎 𝑞 ) = (𝑎) 𝑛 𝑞

Contoh :
1 2 1 2 3 4 7
(22 ) (23 ) = (2)2 + 3 = (2)6 + 6 = (2)6

A. Bentuk Akar

a
Kita sudah mengenal bilangan rasional dan bilangan irasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk   dengan a dan b bilangan bulat
b
serta b  0
Contoh bilangan rasional:
17
1) = 0, 171717…
99

2) √9 = 3
3) Bilangan bulat: ...,2,1,0,1,2,...
2 2 7
4) Bilangan pecahan:  , , ,....
3 3 3
5) Bilangan decimal terbatas: 0,25 ; 1,5;3,75;
6) Bilangan decimal berulang-berpola dan tak terbatas : 0,1212…..;0,33333….

a
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan   dengan a dan b bilangan bulat serta b  0
b
Contoh bilangan irasional :
1) Bentuk akar 3  1.7320508075689, 3
7  1.9129311827724

2) Konstanta seperti   3,1415926535898


Perlu diketahui bahwa bilangan irasional umumnya terdapat pada bilangan bentuk akar tetapi tidak semua bentuk akar merupakan bilangan irasional. Adanya
tanda akar   pada sebuah bilangan tidak menjamin bahwa bilangan itu merupakan bentuk akar.
Contoh :
4 , 9 , 16 .

4  2.........(bilanganra sional )

9  3.........(rasional )
3
8  2.........(rasional )

1. Definisi Bentuk Akar


Notasi “√” diperkenalkan pertama kali
Dalam bilangan bentuk akar atau radikal, ada tiga bagian yang perlu diketahui, yaitu lambang bentuk akar, radikan, dan indeks.
pada tahun 1525 oleh seorang ahli
Aljabar Jerman Christoff Rudolf ( 1500-
Secara umum bentuk akar ditulis dalam 1545) dalam bukunya yang berjudul Die
Coss. Simbol ini dipilih karena kelihatan
bentuk:
seperti huruf r dari kata radix yang
𝑛
√𝑎 (dibaca: “akar pangkat n dari a”. dalam bahasa Latin berarti akar.

Sumber: Finite Mathematics and It´s


Applications, 1994.
Catatan:
𝑛
√𝑎 disebut bentuk akar (radikal)
√ disebut lambang bentuk akar
𝑛disebut indeks (pangkat akar)
𝑎 disebut radikan (bilangan di bawah tanda akar), dengan a adalah bilanga real positif .
Dengan kata lain bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang nilainya bukan merupakan bilangan rasional
Contoh : 2  1.4142135623731 ,

3  1.7320508075689,
3
7  1.9129311827724.

Bentuk akar terbagi atas 2 jenis yaitu:


1) Akar Senama:
Suatu bentuk akar dikatakan akar senama jika indeks (pangkat akar) nya sama.
Contoh:
a. √2, √5, √3, mempunyai indeks 2.
3 3 3
b. √5, √10, √11, mempunyai indeks 3.
2) Akar sejenis:
Suatu bentuk akar dikatakan akar sejenis jika indeks dan radikannya sama.
Contoh:
3 3 3
√2, 2√2, 5√2, mempunyai indeksnya 3 dan radikannya 2.

2. Sifat-Sifat Bentuk Akar


Seperti halnya bilangan pangkat, bentuk akar pun memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu sebagai berikut: Untuk a, b bilangan riil dengan n bilangan asli berlaku:
𝑛 𝑛 𝑛
a. √𝑎 x √𝑏 = √𝑎𝑥𝑏 (Sifat perkalian bentuk akar)
𝑛
√𝑎 𝑛 𝑎
b. 𝑛 = √𝑏 (sifat pembagian bentuk akar)
√𝑏

𝑛 𝑛 𝑛
c. 𝑝 √𝑎 ± q √𝑎 = (p ± q) √𝑎 (sifat penjumlahan dan pengurangan bentuk akar)

Sifat-sifat bentuk akar di atas menjelaskan bahwa perkalian dua bentuk akar senama dengan indeks n, sama dengan perkalian radikan dari masingmasing bentuk akar
dengan indeks n. Hal demikian berlaku juga untuk operasi pembagian bentuk akar senama. Untuk penjumlahan dan pengurangan dengan bentuk akar sejenis maka yang
dijumlahkan atau dikurangkannya adalah koefisien dari masing-masing bentuk akar, lalu dikalikan dengan bentuk akar tersebut.

3. Contoh-Contoh Penggunaan Sifat-Sifat Bentuk Akar


a. Penggunaan Sifat Perkalian Bentuk akar:
𝑛 𝑛 𝑛
Untuk sembarang a, b bilangan riil dengan n bilangan asli berlaku: √𝑎 x √𝑏 = √𝑎𝑥𝑏
Catatan: Perkalian pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akar tersebut
merupakan bentuk akar senama.

Contoh :
1) 27  9  3

 9  3

3 3

2) 96 

 16  6

4 6

5 1
3)  5
4 4

1
  5
4
1
 5
2
4) 2 108  2 36  3

 2 36  3
 12 3

b. Penggunaan Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar


Untuk sembarang a bilangan riil dengan n bilangan asli berlaku:
𝑛 𝑛 𝑛
𝑝 √𝑎 ± q √𝑎 = (p ± q) √𝑎

Catatan:
Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila
bentuk akar tersebut merupakan bentuk akar sejenis.

Contoh:

Sederhanakan !

1) 5√2 + 3√2
2) 6√3 − 2√3
Jawab
1) 5√2 + 3√2 = (5 + 3)√2 = 8√2
2) 6√3 − 2√3 = (6 − 2)√3 = 4√3

c. Penggunaan Sifat Pembagian Bentuk Akar


𝑛
√𝑎 𝑛 𝑎
Untuk sembarang a, b bilangan riil dengan n bilangan asli berlaku: 𝑛 = √𝑏
√𝑏

Catatan:
Pembagian pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akar tersebut
merupakan bentuk akar senama.

Contoh :

Sederhanakan bentuk berikut:

√24
a.
√3

b. √10 ÷ √2

Jawab

√24 24
a. = √3 = √8 = 2√2
√3

10
b. √10 ÷ √2 = √ 2 = √5

4. Merasionalkan penyebut bentuk akar


1 2 2√3
Dalam perhitungan matematika, kita sering mendapatkan hasil suatu bilangan pecahan yang memuat bentuk akar seperti, , , , 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎. Bentuk-bentuk bilangan
√3 √3+1 √5+√3

tersebut dapat disederhanakan dengan cara merasionalkan penyebut pecahan-pecahan tersebut. Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah bentuk akar pada penyebut menjadi
bentuk bilangan rasional, yang pada akhirnya bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana.
Suatu bentuk pecahan yang memuat bilangan bentuk akar dikatakan sederhana jika dipenuhi:
a. setiap bilangan bentuk akarnya sudah dalam bentuk sederhana, dan
b. tidak ada bentuk akar pada penyebut jika bilangan tersebut pecahan.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai cara merasionalkan berbagai bentuk pecahan agar lebih sederhana.
𝒂
1) Pecahan bentuk .
√𝒃

Jika penyebut suatu pecahan berbentuk akar maka penyelesaiaannya dapat dilakukan dengan merasionalkan penyebut. Caranya mengalikan pembilang dan penyebut pecahan dengan
bilangan sekawan dari penyebut pecahan.
𝑎
Dengan kata lain, bentuk akar dengan b ≠ 0 dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan dengan √𝑏 sehingga:
√𝑏
𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎√𝑏
= x = 𝑏
√𝑏 √𝑏 √𝑏

Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut
2
a.
√3

√3
b. 2√5

2√3
c.
√2

Jawab

2 2 √3 2√3 2
a. = × = = √3
√3 √3 √3 3 3

√3 √3 √5 √15 1
b. 2√5
= 2√5 × = 2.5
= 10 √15
√5
2√3 2√3 √2 2√6
c. = × = = √6
√2 √2 √2 2

𝒂 𝒂
2) Pecahan berbentuk𝒃− 𝒄dan 𝒃+
√ √𝒄
𝑎 𝑎
Untuk merasionalkan penyebut yang berbentuk𝑏− atau𝑏+ dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan bentuk sekawannya.
√𝑐 √𝑐

Bentuk sekawan dari 𝑏 − √𝑐 adalah 𝑏 + √𝑐 dan sebaliknya sehingga:


𝑎 𝑎 𝑏−√𝑐 𝑎(𝑏−√𝑐)
𝑏+√𝑐
= 𝑏+ x = 𝑏2 − 𝑐
√𝑐 𝑏−√𝑐

𝑎 𝑎 𝑏+√𝑐 𝑎(𝑏+√𝑐
𝑏−√𝑐
= 𝑏− x 𝑏+ = 𝑏2 − 𝑐
√𝑐 √𝑐

Contoh:
Rasionalkan penyebut pecahan berikut
2
a. 3+√2
3
b.
√3−2

Penyelesaian:
2 2 3−√2
a. 3+√2
= 3+ × 3−
√2 √2
2(3−√2)
A = 2
32 −(√2)

6−2√2
=
9−2

6−2√2
= 7

3 3 √3+2
b. = ×
√3−2 √3−2 √3+2

3(√3 + 2)
=
(√3)2 − 22
3(√3 + 2)
=
3−4
3(√3 + 2)
=
−1
= −3√3 − 6

𝒂 𝒂
3) Pecahan berbentuk dan
√𝒂+√𝒃 √𝒂−√𝒃
𝑐 𝑐
Untuk merasionalkan penyebut yang berbentuk atau dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan bentuk sekawannya.
√𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏

Bentuk sekawan dari √𝑎 + √𝑏 adalah √𝑎 − √𝑏 dan sebaliknya sehingga:

𝑎 𝑎 √𝑎−√𝑏 𝑎(√𝑎−√𝑏)
= x =
√𝑎+√𝑏 √𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏 𝑎−𝑏

𝑎 𝑎 √𝑎+√𝑏 𝑎(√𝑎+√𝑏)
𝑎−√𝑏
= 𝑎−√𝑏
x =
√ √ √𝑎+√𝑏 𝑎−𝑏

Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut:
2
a.
√5−√3

√2
b. 2√5+√2

Jawab
2 2 √5+√3
a. = ×
√5−√3 √5−√3 √5+√3

2(√5 + √3)
= 2
(√5) − (√3)2

2(√5 + √3)
=
5−3

2(√5 + √3)
=
2
√2 √2 2√5−√2
b. = ×
2√5+√2=2√5+
√5 √+2 √32√5−√2

2√10 − 2
=
(2√5)2 − (√2)2
2√10 − 2
20 − 2
2√10 − 2
=
18
√10 − 1
=
9

B. LOGARITMA
1. Pengertian dan Bentuk Umum Logaritma
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari mengenai bilanganberpangkat, misalnya 24 = 16, 2 disebut sebagai basis, 4
sebagai pangkat(eksponen), dan 16 sebagai hasil pemangkatan 2 oleh 4. Jika pertanyaannya dibalik, 2 pangkat berapa menghasilkan
nilai 16, Anda akan menjawab 4. Operasi kebalikan dari menentukan nilai pemangkatan menjadi menentukan pangkatnya disebut
sebagai operasi logartima, yang dapat ditulis:

24 = 16 ⇔2log 16 = 4

Secara umum:

Jika x = 𝑎𝑛 maka 𝑎log 𝑥 = n, dan sebaliknya jika 𝑎log 𝑥 = n maka x = 𝑎𝑛 . Hubungan antara bilangan berpangkat dan logaritma dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑎log 𝑥 = n⇔x = 𝑎𝑛

dengan: a = bilangan pokok atau basis, a > 0; a ≠ 1;

x = numerus (yang dicari nilai logaritmanya), x > 0

n = hasil logaritma.

(𝑎log 𝑥 dibaca"logaritma x dengan basis a")

Bentuk logaritma dapat dinyatakan dalam bentuk pangkat dan sebaliknya, bentuk pangkat dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma.
Yang menjadi permasalahan bagaimana kalau pangkatnya tidak diketahui sedangkan bilangan pokok dan hasil pemangkatannya diketahui.

Misalkan 2 x  8 , maka nilai x dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

 2x  8
 2 x  23
 x3
Namun demikian bagaimana kalau 2 x  7 , apakah nilai x dapat ditentukan dengan cara di atas?
Untuk menetukan nilai x dari kasus diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep logaritma.

Definisi 1:

Misalkan a, b, c ∈ R, a> 0, a ≠ 1 dan b >0 ,maka alog b = c jika dan hanya jika ac = b

Keterangan:
a disebut basis (0 <a < 1 atau a > 1)
b disebut numerus (b > 0)
c disebut hasil logaritma
catatan : basis 10 dalam logaritma tidak perlu ditulis ( 10 log 10 cukup ditulis log 10 .

Contoh 1:
Nyatakan bentuk pangkat berikut ke dalam bentuk logaritma:
a. 52 = 25
1
b.  2 3
8
c. 40 = 1
Penyelesaian :
a. 52  25  5 log 25  2
1 1
b.  2 3  2 log   3
8 8
c. 40 = 1  4 log 1  0
Contoh 2:
Nyatakan bentuk logatima berikut ke dalam bentuk pangkat:
a. 5
log 625  4
1
b. 2
log  5
32
1

c. 5
log 125   3
Penyelesaian:
a. 5
log 625  4  54  625
1 1
b. 2
log   5  2 5 
32 32
1 3
1
c. 5
log 125   3     125
5
2. Sifat-sifat Logaritma
Dari Definisi 1., logaritma merupakan inversi dari perpangkatan, oleh karena itu terdapat 3 sifat dasar logaritma, yaitu:
a. Sifat 1
Untuk a > 0, a ≠ 1, berlaku:

1) a
log a  1

2) a
log 1  0
3) log 10 = 1
Bukti:
 Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Jadi, 𝑎1 = a ⇔ a log a  1
 Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya selalu satu. Jadi,
𝑎1 = 1 ⇔ a log 1  0
 Log 10 adalah suatu bentuk logaritma dengan basis 10 dan numerusnya 10.
Jadi, log 10 = 1

b. Sifat 2
Untuk a > 0, a ≠ 1, x > 0 dan y > 0 , serta a, x , dan y ∈ R, berlaku:
𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑥𝑦

Bukti:
𝑎log 𝑥 = n  𝑎𝑛 = x
𝑎log 𝑦 = m  𝑎𝑚 = y
𝑎log 𝑥𝑦 = p  𝑎𝑝 = xy
Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:
xy = 𝑎𝑛 𝑎𝑚  xy = 𝑎𝑛+𝑚
𝑎𝑝 = 𝑎𝑛+𝑚  p = n + m

Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:

xy = 𝑎𝑛 𝑎𝑚  xy = 𝑎𝑛+𝑚

𝑎𝑝 = 𝑎𝑛+𝑚  p = n + m

Maka:

𝑎log 𝑥 = n, 𝑎log 𝑦 = m, dan 𝑎log 𝑥𝑦 = p,

sehingga:

𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑥𝑦

c. Sifat 3:
Untuk a > 0, a ≠ 1, x > 0 dan y > 0 , serta a, x , dan y ∈ R, berlaku:

𝑎log 𝑥 - 𝑎log 𝑦 = 𝑎log𝑥


𝑦

Bukti:
𝑎log 𝑥 = n  𝑎𝑛 = x
𝑎log 𝑦 = m  𝑎𝑚 = y
𝑥
𝑎log 𝑥 = p  𝑎𝑝 = 𝑦
𝑦

Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:

𝑥 𝑎𝑛 𝑥
𝑦
= 𝑎𝑚  𝑦 = 𝑎𝑛−𝑚

 𝑎𝑝 = 𝑎𝑛−𝑚

p=n–m
Jadi: 𝑎log 𝑥 - 𝑎log 𝑦 = 𝑎log𝑥
𝑦

d. Sifat 4
Untuka > 0, a ≠ 1, a, n, dan x ∈ R berlaku:

𝑎log 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑎 log 𝑥

𝑎log 𝑥 𝑛 = 𝑎log(𝑥 .𝑥.𝑥 .𝑥 .𝑥𝑥…𝑥)


n faktor

= 𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑥 + … + 𝑎log 𝑥

n faktor
= 𝑛𝑎 log 𝑥
Jadi: 𝑎log 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑎 log 𝑥

e. Sifat 5:
Untuk a, m > 0, serta a, m, n, x ∈ R, berlaku:
𝑛
𝑎𝑚 log 𝑥 𝑛 = 𝑚 𝑎log 𝑥

Bukti:
𝑎log 𝑥 = p  𝑎𝑝 = x
𝑎𝑚 log 𝑥 𝑛 = q  𝑎𝑚𝑞 = 𝑥 𝑛
Dari bentuk pangkat di atas diperoleh:
𝑥 𝑛 = 𝑎𝑚.𝑞  (a ) = a p n mq

 𝑎𝑛.𝑝 = 𝑎𝑚.𝑞  np = mq

 q = p𝑚
𝑛
𝑚 𝑛
Jadi: 𝑎 log 𝑥 𝑛 = 𝑚 𝑎log 𝑥

Contoh:
Sederhanakan bentuk logaritma berikut.
1. 2log 6 + 2log 18 - 2log 27
2. 3log 9 + 3log √3 - 23 log 27

3. 8log 32 + 8log 16 - 8log 128


Penyelesaian:
1. 2log 6 + 2log 18 - 2log 27 = 2log6 .18
27

= 2log 4
= 2log 22
= 2. 2log 2 = 2 . 1 = 2
2. 3log 9 + 3log √3 - 23 log 27 = 3log 32 + 3 1 – 2. 3log 33
log 32
1
= 2. 3log 3 + 2 . 3log 3 - 2. 3. 3log 3
1
=2+2–6
1
= –4
2
−7
=
2
3. 8log 32 + 8log 16 - 8log 128 = 8log32 .16
128

= 8log 4
= 23 log 22
2
= 3 . 2log 2
2 2
=3.1=3

f. Sifat 6:
Untuk a, p > 0, dan a, p ≠ 1, serta a, p, dan x ∈ R, berlaku:

𝑝log 𝑥 1
𝑎log 𝑥 = 𝑝 =𝑥
log 𝑎 log 𝑎

Bukti:
a
og x = n ⇔x = a
l n

log x = log a (sifat 4 logaritma) n

⇔log x = n log a
𝑝
⇔ n = 𝑝log 𝑥
log 𝑎

𝑝
⇔ log x = 𝑝log 𝑥
a

log 𝑎

Jika p = x maka,
alog 𝑥log 𝑥 1
x =𝑥 =𝑥
log 𝑎 log 𝑎

g. Sifat 7 :
Untuk a > 0, x > 0, y > 0, a, x, dan y ∈R berlaku:

a
og x . xlog y = log y
l a

Bukti:
a
log x = p ⇔a = x p

x
log y = q ⇔x = y q

Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:


y = x ⇔y = (a ) q p q

⇔y = a pq

⇔ log y = log a
a a pq

⇔ log y = pq log a
a a

⇔ log y = pq
a

⇔ log y = log x · log y


a a x

h. Sifat 8:
Untuk a > 0, serta a dan x ∈R, berlaku:

𝑎𝑎log 𝑥 = x

Bukti:
a
log x = n ⇔𝑎𝑛 = x
x = 𝑎𝑛 ⇔ x = 𝑎𝑎log 𝑥
Jadi: 𝑎𝑎log 𝑥 = x

i. Sifat 9:
Untuk a > 0, serta a dan x ∈R berlaku:

𝑛 . 𝑎log 𝑥
𝑎 = 𝑥𝑛

Bukti:
n a log x = p ⇔a log xn = p
xn = ap
𝑛 . 𝑎log 𝑥
xn = 𝑎
𝑛 . 𝑎log 𝑥
𝑎 = xn
Contoh :
1. Jika 2log 3 = a dan 3log 5 = b, nyatakan 12log 30 dalam a dan b.
Penyelesaian:
3
12log log 30
30 = 3 (sifat f)
log 12
3
log 5 .6
= 3log 4 .3

3
log 5+ 3log 6
= 3log 4 + 3log 3 (sifat b)
3
log 5+ 3log 2 .3
= 3log 22
+1
1
𝑏+ + 1
𝑎
= 1
2. + 1
𝑎
𝑎𝑏+1+𝑎
𝑎
= 2+𝑎
𝑎

𝑎𝑏+1+𝑎
= 2 +𝑎
𝑎𝑏+𝑎+1
= 𝑎+2

2. Sederhanakanlah bentuk logaritma berikut.


2
a) log 25 × 3log 8 × 5log 9
b) 22log 7 - 93log 2 + 525log 4

Penyelesaian:

a) log 25 × 3log 8 × 5log 9 = 2log 52 x 2log 23 x 2log 32


2

= 2 . 2log 5 x 3. 3log 2x 2. 5log 3


= 2.3.2 2log 5x 3log 2x 5log 3
= 12 x 2log 5x 3log 2x 5log 3
= 12 x 2log 2 = 12 . 1 = 12

3 52
log 22
b) 22log 7 - 93log 2 + 525log 4 = 7 – (32 ) log 2
+5
2 5
log 2
= 7 - 22 + 52
=7–4+2
=5

Anda mungkin juga menyukai