RPP KD 1 1
RPP KD 1 1
( RPP )
Kelas/Semester : X/I
A. Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma
B. Kompetensi Dasar : 1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma
C. Indicator :
PERTEMUAN I
PERTEMUAN II
PERTEMUAN III
PERTEMUAN IV
13. Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan sekawan dari penyebut
14. Mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma
15. Mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat
PERTEMUAN V
16. Menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari perkalian
17. Menyederhana bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari pembagian
18. Menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma perpangkatan
PERTEMUAN VI
19. Menentukan nilai logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1
20. Menentukan antilogaritma suatu bilangan
PERTEMUAN VII
21. Menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table logaritma atau kaluklator
22. Menentukan antilogaritma suatu bilangan denggan menggunakan table antilogaritma atau kaluklator
D. Tujuan Pembelajaran :
Melalui ceramah, Tanya jawab dan diskusi, diharapkan :
PERTEMUAN I
1. siswa mampu memberikan contoh bentuk pangkat positif
2. siswa mampu menggunakan sifat-sifat perpangkatan untuk menyelesaikan soal
3. siswa mampu memberikan contoh bentuk pangkat bulat negative dan nol
4. siswa mampu menyatakan bilangan berpangkat negative ke pangkat positif
PERTEMUAN II
9. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat penjumlahan bentuk akar
10. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pengurangan bentuk akar
11. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat perkalian bentuk akar
12. siswa mampu menyederhanakan bentuk akar dengan menggunakan sifat pembagian bentuk akar
PERTEMUAN IV
13. siswa mampu merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan sekawan dari penyebut
14. siswa mampu mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma
15. siswa mampu mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat
PERTEMUAN V
16. siswa mampu menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari perkalian
17. siswa mampu menyederhana bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma dari pembagian
18. siswa mampu menyederhanakan bentuk logaritma dengan menggunakan sifat logaritma perpangkatan
PERTEMUAN VI
19. siswa mampu menentukan nilai logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1
20. siswa mampu menentukan antilogaritma suatu bilangan
PERTEMUAN VII
21. siswa mampu menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table logaritma atau kaluklator
22. siswa mampu menentukan antilogaritma suatu bilangan denggan menggunakan table antilogaritma atau kaluklator
E. Materi Ajar :
Pertemuan I
1. Kegiatan awal (10’)
a) Apersepsi
- Siswa diingatkan kembali tentang materi perkalian berulang dan bentuk pangkat yang didapat atau dipelajari diSMP
Apakah kalian masih ingat materi perpangkatan di SMP? Coba kalian berikan contoh perpangkatan yang kalian dapat di SMP!
Apakah kalian masih ingat materi perkalian berulang di SMP? Coba kalian berikan contohnya!
b) Menyampaikan materi pokok yaitu perkalian berulang
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran
Pertemuan II
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
- Siswa diingatkan kembali tentang materi yang telah di bahas sebelumnya tentang pangkat bulat positif dan negative
Coba kalian sebutkan contoh pagkat bulat positif !
Coba kalian sebutkan contoh pangkat bulat negative !
- Mengaitkan materi dengan materi sebelumnya
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pangkat
pecahan dan bentuk akar
2 Kegiatan inti (70’)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang pangkat pecahan dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberi contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah diberikan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan sifat-sifat pangkat pecahan dan siswa menyimak penjelasan guru
- Guru memberikan contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Siswa didorong untuk bertanya tentang cotoh yang telah di berikan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan perbedaan dari bilangan rasional dan irasional
- Guru memberikan contoh terkait bilangan irasional dan rasional
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang diberikan
- Guru menjelaskan materi tentang bentuk akar dan siswa menyimaknya
- Guru memberikan contoh dan menjelaskannya kepada siswa
- Guru menjelaskan 2 jenis bentuk akar, serta memberikan contoh
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang di berikan
- Guru memberikan soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3 Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan III
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
Siswa diingatkan kembali mengenai bentuk akar yang dipelajari di pertemuan sebelumnya melalui pertanyaan :
Coba kalian sebutkan bentuk umum dari penulisan bentuk akar !
Bentuk akar terbagi atas berapa jenis !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal dengan menggunakan sifat-sifat bentuk
akar
2. Kegiatan inti (70’)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat bentuk akar
- Guru menjelaskan penggunaan sifat penjumlahan bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang penggunaan sifat pengurangan bentuk akar beserta contohnya dan siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan penggunaan sifat perkalian bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan penggunaan sifat pembagian bentuk akar beserta contohnya, siswa memperhatikan
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan IV
1. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang bentuk akar melalui pertanyaan :
Coba kalian sebutkan sifat-sifat bentuk akar yang sudah kita pelajari minggu lalu!
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang merasionalkan bentuk akar, beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang logaritma
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru memberikan contoh mengubah bentuk pangkat ke bentuk logaritma dan menjelaskannya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan contoh mengubah bentuk logaritma ke bentuk pangkat dan menjelaskannya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
b. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
c. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan v
2. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
Coba kalian ubahkan bentuk pangkat berikut ke bentuk logaritma 62 = 36 !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang sifat perkalian logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang sifat pembagian logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelaskan tentang sifat perpangkatan logaritma beserta contohnya, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang contoh yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
d. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
e. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan IV
3. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
Coba kalian sebutkan sifat-sifat logaritma !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi langkah-langkah menentukan logaritma bilangan lebih dari 10 atau antara 0 dan 1, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang menentukan antilogaritma suatu bilangan, siswa mencatat hal penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada,
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
f. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
g. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi pr
Pertemuan VII
4. Kegiatan awal (10’)
a. Kegiatan tambahan : membahas PR
b. Apersepsi
Siswa diingatkan kembali mengenai materi sebelumnya tentang logaritma melalui pertanyaan :
Coba kalian sebutkan sifat-sifat logaritma !
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Motivasi
Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka siswa diharapkan dapat memahami materi berikutnya
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang menentukan logaritma suatu bilangan dengan menggunakan table serta contohnya, siswa mencatat hal
penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada, jika tidak guru melanjutkan ke materi berikutnya
- Guru menjelasakan materi tentang menentukan antilogaritma suatu bilangan dengan menggunakan table serta contohnya, siswa mencatat hal
penting
- Siswa didorong untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru menjawab pertanyaan siswa jika ada,
- Guru memberika soal latihan kepada siswa
h. Elaborasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa menyelesaikan soal tersebut
- Guru mengamati dan memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soa tersebut
- Setelah semua siswa menyelesaikan soal tersebut, guru meminta beberapa orang siswa untuk menulis hasil kerjanya di papan tulis
- Siswa menulis hasil kerjanya di papan tulis, siswa lain mencocokkan dan menanggapi
- Guru dan siswa bersama-sama membahas soal tersebut
i. Konfirmasi
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami mengenai materi dalam kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
- Guru menjawab pertanyaan siswa (jika ada)
3. Kegiatan penutup (10’)
- Guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dijelaskan
- Guru melakukan penilaian
- Guru melakukan tindak lanjut hasil belajar : memberi PR
I. Sumber belajar :
Buku erlangga, buku lokakarya
J. Penilaian
Teknik : tugas individu
Bentuk instrument : uraian singkaat
Instrument :
1. Buatlah salah satu bentuk pangkat positif
3
b. x 2
b. √3
c. √7
6. Dari soal di bawah ini, manakah yang merupakan akar senama, sertakan alasannya
a. √7
3
b. √15
7. Nyatakan bilangan berikut dalam bentuk akar yang paliing sederhana
a. √27
b. √96
8. Nyatakan bilangan-bilangan berikut dalam bentuk akar paling sederhana
a. √75 - √48
b. √5 - 3√5
9. Rasionalkan penyebut pecahan berikut
8
a.
√2
2
b.
1−√2
√3−√6
c.
√3−√2
b. 3𝑙𝑜𝑔36− 9 1
𝑙𝑜𝑔
16
perpangkatan dalam
menyelesaikan soal
3. Memberikan contoh 2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk pangkat bulat
negative dan nol
4. Menyatakan bilangan 2 3 1 (6/9)x100=67
berpangkat positif
kepangkat negative
5. Menyatakan bilangan 2 3 1 (6/9)x100=67
berpangkat negative
kepangkat positif
6. Memberikan contoh 2 3 1 (6/9)x100=67
bentuk pangkat pecahan
7. Menyelesaikan soal 2
dengan menggunakan 3 1 (6/9)x100=67
sifat-sifat pangkat
pecahan
8. Memeriksa apakah 2 3 1 (6/9)x100=67
bilangan yang diberikan
merupakan bilangan
rasional atau bukan
9. Membedakan bentuk 2 3 1 (6/9)x100=67
akar
10. Menyederhanakan 2
3 1 (6/9)x100=67
bentuk akar dengan
menggunakan sifat
perkalian bentuk akar
11. Menyederhanakan 2 3 1 (6/9)x100=67
pangkat
17. Menyederhanakan 2
3
bentuk logaritma dengan 1 (6/9)x100=67
menggunakan sifat
logaritma dari perkalian
2
18. Menyederhana bentuk
3 1 (6/9)x100=67
logaritma dengan
menggunakan sifat
logaritma dari
pembagian
19. Menyederhanakan 2 3 1 (6/9)x100=67
logaritma
22. Menentukan logaritma 2 3 1 (6/9)x100=67
A. Bentuk Pangkat
Tahukah Anda, berapa jarak antara matahari dan bumi? Ternyata jarak antara matahari dan bumi adalah 150.000.000 km. Penulisan jarak antara matahari dan bumi dapat ditulis
dengan bilangan pangkat. Bagaimana caranya?
Pangkat bilangan bulat dapat berupa bilangan bulat positif, nol, atau negatif.
1) Definisi :
Jika a adalah bilangan riil dan n bilangan bulat positif maka 𝑎𝑛 (dibaca "a pangkat n") adalah
hasil kali n buah faktor yang masing-masing faktornya adalah a. Jadi, pangkat bulat positif
a n (dibaca a pangkat n)
a disebut bilangan pokok atau basis
n disebut eksponen atau pangkat.
Untuk n = 1, maka a1 = a
Contoh :
24 = 2 x 2 x 2 x 2
Bentuk Bentuk
pangkat pangkat
am x an = am+n
Bukti:
am x an = am+n = (a x a x a x …x a) x (a x a x a x …x a)
= am+n (terbukti)
Contoh :
34 2
2) 5) ( ) 3
32 3
3) (2 2 ) 3
Jawab:
1) 23 . 25 23 5 28
34
2) 2
34 2 32
3
3) (2 2 ) 3 2 2 3 26
4) (2a) 2 2 2 a 2
3
2 23
5) 3
3 3
2. Pangkat Bulat Negatif dan Nol
Bagaimana Arti Pangkat Nol dan Bulat negatif ?
Setelah mempelajari bentuk pangkat bulat posistif beserta sifat-sifatnya, sekarang kita akan mempelajari bentuk pangkat bulat lainnya yaitu bentuk pangkat Bulat negatif dan nol. Bentuk
pangkat bulat negatif dan nol dikembangkan dari pengertian bentuk pangkat bulat positif.
-n
`1
Jika n bilangan bulat dan a bilangan real bukan nol maka:a =
an
Contoh :
2 4 2 1 2 1 2 1 2 1
1 1 1 1
Perkalian
2 berulang
2 2 2
1
24
Latihan
Nyatakan bilangan-bilangan berikut ini dengan pangkat positif:
3
c. 2 4
3
d. x 2
3. Pangkat Pecahan
Selanjutnya kita akan analisis sifat perpangkatan bilangan real dengan pangkat pecahan. Bilangan berpangkat pecahan sering dikaitkan dengan bentuk akar.
Definisi 1:
Contoh:
1 1 3 3
a2, a 2, a4, a 4
adalah bentuk-bentuk bilangan berpangkat pecahan
Definisi 2:
Contoh:
3 1 3
( )
16 2 = (162 )
Definisi 3:
𝑝
Misalkan a bilangan real ,a ≠ 0, dengan a > 0, 𝑞 adalah bilangan pecahan,
𝑝 𝑝
( ) 𝑞 ( ) 𝑞
q ≠ 0, q ≥ 2. Maka 𝑎 𝑞 = c sehingga c = √𝑎𝑝 atau 𝑎 𝑞 = √𝑎𝑝
Contoh:
3
1. 5(2) = √53
4
2. 16(3) = √164
3
𝑝 𝑚
Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a >0,𝑛dan 𝑛 adalah bilangan
𝑚 𝑝 𝑚+𝑝
pecahan, n ≠ 0. Jika n, q ≥ 2, maka (𝑎 𝑛 ) (𝑎𝑛 ) = (𝑎) 𝑛
Contoh:
4 5 4+5 9
(23 ) (23 ) = (2) 3 = (23 ) = 23 = 8.
Sifat 2:
𝑝 𝑚
Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a >0,𝑞 dan 𝑛 adalah bilangan
𝑚 𝑝 𝑚 𝑝
+
pecahan, q, n ≠ 0. maka(𝑎 𝑛 ) (𝑎 𝑞 ) = (𝑎) 𝑛 𝑞
Contoh :
1 2 1 2 3 4 7
(22 ) (23 ) = (2)2 + 3 = (2)6 + 6 = (2)6
A. Bentuk Akar
a
Kita sudah mengenal bilangan rasional dan bilangan irasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk dengan a dan b bilangan bulat
b
serta b 0
Contoh bilangan rasional:
17
1) = 0, 171717…
99
2) √9 = 3
3) Bilangan bulat: ...,2,1,0,1,2,...
2 2 7
4) Bilangan pecahan: , , ,....
3 3 3
5) Bilangan decimal terbatas: 0,25 ; 1,5;3,75;
6) Bilangan decimal berulang-berpola dan tak terbatas : 0,1212…..;0,33333….
a
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan dengan a dan b bilangan bulat serta b 0
b
Contoh bilangan irasional :
1) Bentuk akar 3 1.7320508075689, 3
7 1.9129311827724
4 2.........(bilanganra sional )
9 3.........(rasional )
3
8 2.........(rasional )
3 1.7320508075689,
3
7 1.9129311827724.
𝑛 𝑛 𝑛
c. 𝑝 √𝑎 ± q √𝑎 = (p ± q) √𝑎 (sifat penjumlahan dan pengurangan bentuk akar)
Sifat-sifat bentuk akar di atas menjelaskan bahwa perkalian dua bentuk akar senama dengan indeks n, sama dengan perkalian radikan dari masingmasing bentuk akar
dengan indeks n. Hal demikian berlaku juga untuk operasi pembagian bentuk akar senama. Untuk penjumlahan dan pengurangan dengan bentuk akar sejenis maka yang
dijumlahkan atau dikurangkannya adalah koefisien dari masing-masing bentuk akar, lalu dikalikan dengan bentuk akar tersebut.
Contoh :
1) 27 9 3
9 3
3 3
2) 96
16 6
4 6
5 1
3) 5
4 4
1
5
4
1
5
2
4) 2 108 2 36 3
2 36 3
12 3
Catatan:
Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan apabila
bentuk akar tersebut merupakan bentuk akar sejenis.
Contoh:
Sederhanakan !
1) 5√2 + 3√2
2) 6√3 − 2√3
Jawab
1) 5√2 + 3√2 = (5 + 3)√2 = 8√2
2) 6√3 − 2√3 = (6 − 2)√3 = 4√3
Catatan:
Pembagian pada bentuk akar dapat dilakukan apabila bentuk akar tersebut
merupakan bentuk akar senama.
Contoh :
√24
a.
√3
b. √10 ÷ √2
Jawab
√24 24
a. = √3 = √8 = 2√2
√3
10
b. √10 ÷ √2 = √ 2 = √5
tersebut dapat disederhanakan dengan cara merasionalkan penyebut pecahan-pecahan tersebut. Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah bentuk akar pada penyebut menjadi
bentuk bilangan rasional, yang pada akhirnya bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana.
Suatu bentuk pecahan yang memuat bilangan bentuk akar dikatakan sederhana jika dipenuhi:
a. setiap bilangan bentuk akarnya sudah dalam bentuk sederhana, dan
b. tidak ada bentuk akar pada penyebut jika bilangan tersebut pecahan.
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai cara merasionalkan berbagai bentuk pecahan agar lebih sederhana.
𝒂
1) Pecahan bentuk .
√𝒃
Jika penyebut suatu pecahan berbentuk akar maka penyelesaiaannya dapat dilakukan dengan merasionalkan penyebut. Caranya mengalikan pembilang dan penyebut pecahan dengan
bilangan sekawan dari penyebut pecahan.
𝑎
Dengan kata lain, bentuk akar dengan b ≠ 0 dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan pecahan dengan √𝑏 sehingga:
√𝑏
𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎√𝑏
= x = 𝑏
√𝑏 √𝑏 √𝑏
Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut
2
a.
√3
√3
b. 2√5
2√3
c.
√2
Jawab
2 2 √3 2√3 2
a. = × = = √3
√3 √3 √3 3 3
√3 √3 √5 √15 1
b. 2√5
= 2√5 × = 2.5
= 10 √15
√5
2√3 2√3 √2 2√6
c. = × = = √6
√2 √2 √2 2
𝒂 𝒂
2) Pecahan berbentuk𝒃− 𝒄dan 𝒃+
√ √𝒄
𝑎 𝑎
Untuk merasionalkan penyebut yang berbentuk𝑏− atau𝑏+ dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan bentuk sekawannya.
√𝑐 √𝑐
𝑎 𝑎 𝑏+√𝑐 𝑎(𝑏+√𝑐
𝑏−√𝑐
= 𝑏− x 𝑏+ = 𝑏2 − 𝑐
√𝑐 √𝑐
Contoh:
Rasionalkan penyebut pecahan berikut
2
a. 3+√2
3
b.
√3−2
Penyelesaian:
2 2 3−√2
a. 3+√2
= 3+ × 3−
√2 √2
2(3−√2)
A = 2
32 −(√2)
6−2√2
=
9−2
6−2√2
= 7
3 3 √3+2
b. = ×
√3−2 √3−2 √3+2
3(√3 + 2)
=
(√3)2 − 22
3(√3 + 2)
=
3−4
3(√3 + 2)
=
−1
= −3√3 − 6
𝒂 𝒂
3) Pecahan berbentuk dan
√𝒂+√𝒃 √𝒂−√𝒃
𝑐 𝑐
Untuk merasionalkan penyebut yang berbentuk atau dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebut pecahan-pecahan tersebut dengan bentuk sekawannya.
√𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏
𝑎 𝑎 √𝑎−√𝑏 𝑎(√𝑎−√𝑏)
= x =
√𝑎+√𝑏 √𝑎+√𝑏 √𝑎−√𝑏 𝑎−𝑏
𝑎 𝑎 √𝑎+√𝑏 𝑎(√𝑎+√𝑏)
𝑎−√𝑏
= 𝑎−√𝑏
x =
√ √ √𝑎+√𝑏 𝑎−𝑏
Contoh
Rasionalkan penyebut pecahan berikut:
2
a.
√5−√3
√2
b. 2√5+√2
Jawab
2 2 √5+√3
a. = ×
√5−√3 √5−√3 √5+√3
2(√5 + √3)
= 2
(√5) − (√3)2
2(√5 + √3)
=
5−3
2(√5 + √3)
=
2
√2 √2 2√5−√2
b. = ×
2√5+√2=2√5+
√5 √+2 √32√5−√2
2√10 − 2
=
(2√5)2 − (√2)2
2√10 − 2
20 − 2
2√10 − 2
=
18
√10 − 1
=
9
B. LOGARITMA
1. Pengertian dan Bentuk Umum Logaritma
Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah mempelajari mengenai bilanganberpangkat, misalnya 24 = 16, 2 disebut sebagai basis, 4
sebagai pangkat(eksponen), dan 16 sebagai hasil pemangkatan 2 oleh 4. Jika pertanyaannya dibalik, 2 pangkat berapa menghasilkan
nilai 16, Anda akan menjawab 4. Operasi kebalikan dari menentukan nilai pemangkatan menjadi menentukan pangkatnya disebut
sebagai operasi logartima, yang dapat ditulis:
24 = 16 ⇔2log 16 = 4
Secara umum:
Jika x = 𝑎𝑛 maka 𝑎log 𝑥 = n, dan sebaliknya jika 𝑎log 𝑥 = n maka x = 𝑎𝑛 . Hubungan antara bilangan berpangkat dan logaritma dapat dinyatakan sebagai berikut:
𝑎log 𝑥 = n⇔x = 𝑎𝑛
n = hasil logaritma.
Bentuk logaritma dapat dinyatakan dalam bentuk pangkat dan sebaliknya, bentuk pangkat dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma.
Yang menjadi permasalahan bagaimana kalau pangkatnya tidak diketahui sedangkan bilangan pokok dan hasil pemangkatannya diketahui.
2x 8
2 x 23
x3
Namun demikian bagaimana kalau 2 x 7 , apakah nilai x dapat ditentukan dengan cara di atas?
Untuk menetukan nilai x dari kasus diatas dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep logaritma.
Definisi 1:
Misalkan a, b, c ∈ R, a> 0, a ≠ 1 dan b >0 ,maka alog b = c jika dan hanya jika ac = b
Keterangan:
a disebut basis (0 <a < 1 atau a > 1)
b disebut numerus (b > 0)
c disebut hasil logaritma
catatan : basis 10 dalam logaritma tidak perlu ditulis ( 10 log 10 cukup ditulis log 10 .
Contoh 1:
Nyatakan bentuk pangkat berikut ke dalam bentuk logaritma:
a. 52 = 25
1
b. 2 3
8
c. 40 = 1
Penyelesaian :
a. 52 25 5 log 25 2
1 1
b. 2 3 2 log 3
8 8
c. 40 = 1 4 log 1 0
Contoh 2:
Nyatakan bentuk logatima berikut ke dalam bentuk pangkat:
a. 5
log 625 4
1
b. 2
log 5
32
1
c. 5
log 125 3
Penyelesaian:
a. 5
log 625 4 54 625
1 1
b. 2
log 5 2 5
32 32
1 3
1
c. 5
log 125 3 125
5
2. Sifat-sifat Logaritma
Dari Definisi 1., logaritma merupakan inversi dari perpangkatan, oleh karena itu terdapat 3 sifat dasar logaritma, yaitu:
a. Sifat 1
Untuk a > 0, a ≠ 1, berlaku:
1) a
log a 1
2) a
log 1 0
3) log 10 = 1
Bukti:
Setiap bilangan apabila dipangkatkan dengan 1 hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Jadi, 𝑎1 = a ⇔ a log a 1
Setiap bilangan tidak sama dengan nol apabila dipangkatkan nol hasilnya selalu satu. Jadi,
𝑎1 = 1 ⇔ a log 1 0
Log 10 adalah suatu bentuk logaritma dengan basis 10 dan numerusnya 10.
Jadi, log 10 = 1
b. Sifat 2
Untuk a > 0, a ≠ 1, x > 0 dan y > 0 , serta a, x , dan y ∈ R, berlaku:
𝑎log 𝑥 + 𝑎log 𝑦 = 𝑎log 𝑥𝑦
Bukti:
𝑎log 𝑥 = n 𝑎𝑛 = x
𝑎log 𝑦 = m 𝑎𝑚 = y
𝑎log 𝑥𝑦 = p 𝑎𝑝 = xy
Dari bentuk pangkat tersebut diperoleh:
xy = 𝑎𝑛 𝑎𝑚 xy = 𝑎𝑛+𝑚
𝑎𝑝 = 𝑎𝑛+𝑚 p = n + m
xy = 𝑎𝑛 𝑎𝑚 xy = 𝑎𝑛+𝑚
𝑎𝑝 = 𝑎𝑛+𝑚 p = n + m
Maka:
sehingga:
c. Sifat 3:
Untuk a > 0, a ≠ 1, x > 0 dan y > 0 , serta a, x , dan y ∈ R, berlaku:
Bukti:
𝑎log 𝑥 = n 𝑎𝑛 = x
𝑎log 𝑦 = m 𝑎𝑚 = y
𝑥
𝑎log 𝑥 = p 𝑎𝑝 = 𝑦
𝑦
𝑥 𝑎𝑛 𝑥
𝑦
= 𝑎𝑚 𝑦 = 𝑎𝑛−𝑚
𝑎𝑝 = 𝑎𝑛−𝑚
p=n–m
Jadi: 𝑎log 𝑥 - 𝑎log 𝑦 = 𝑎log𝑥
𝑦
d. Sifat 4
Untuka > 0, a ≠ 1, a, n, dan x ∈ R berlaku:
𝑎log 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑎 log 𝑥
n faktor
= 𝑛𝑎 log 𝑥
Jadi: 𝑎log 𝑥 𝑛 = 𝑛𝑎 log 𝑥
e. Sifat 5:
Untuk a, m > 0, serta a, m, n, x ∈ R, berlaku:
𝑛
𝑎𝑚 log 𝑥 𝑛 = 𝑚 𝑎log 𝑥
Bukti:
𝑎log 𝑥 = p 𝑎𝑝 = x
𝑎𝑚 log 𝑥 𝑛 = q 𝑎𝑚𝑞 = 𝑥 𝑛
Dari bentuk pangkat di atas diperoleh:
𝑥 𝑛 = 𝑎𝑚.𝑞 (a ) = a p n mq
𝑎𝑛.𝑝 = 𝑎𝑚.𝑞 np = mq
q = p𝑚
𝑛
𝑚 𝑛
Jadi: 𝑎 log 𝑥 𝑛 = 𝑚 𝑎log 𝑥
Contoh:
Sederhanakan bentuk logaritma berikut.
1. 2log 6 + 2log 18 - 2log 27
2. 3log 9 + 3log √3 - 23 log 27
= 2log 4
= 2log 22
= 2. 2log 2 = 2 . 1 = 2
2. 3log 9 + 3log √3 - 23 log 27 = 3log 32 + 3 1 – 2. 3log 33
log 32
1
= 2. 3log 3 + 2 . 3log 3 - 2. 3. 3log 3
1
=2+2–6
1
= –4
2
−7
=
2
3. 8log 32 + 8log 16 - 8log 128 = 8log32 .16
128
= 8log 4
= 23 log 22
2
= 3 . 2log 2
2 2
=3.1=3
f. Sifat 6:
Untuk a, p > 0, dan a, p ≠ 1, serta a, p, dan x ∈ R, berlaku:
𝑝log 𝑥 1
𝑎log 𝑥 = 𝑝 =𝑥
log 𝑎 log 𝑎
Bukti:
a
og x = n ⇔x = a
l n
⇔log x = n log a
𝑝
⇔ n = 𝑝log 𝑥
log 𝑎
𝑝
⇔ log x = 𝑝log 𝑥
a
log 𝑎
Jika p = x maka,
alog 𝑥log 𝑥 1
x =𝑥 =𝑥
log 𝑎 log 𝑎
g. Sifat 7 :
Untuk a > 0, x > 0, y > 0, a, x, dan y ∈R berlaku:
a
og x . xlog y = log y
l a
Bukti:
a
log x = p ⇔a = x p
x
log y = q ⇔x = y q
⇔y = a pq
⇔ log y = log a
a a pq
⇔ log y = pq log a
a a
⇔ log y = pq
a
h. Sifat 8:
Untuk a > 0, serta a dan x ∈R, berlaku:
𝑎𝑎log 𝑥 = x
Bukti:
a
log x = n ⇔𝑎𝑛 = x
x = 𝑎𝑛 ⇔ x = 𝑎𝑎log 𝑥
Jadi: 𝑎𝑎log 𝑥 = x
i. Sifat 9:
Untuk a > 0, serta a dan x ∈R berlaku:
𝑛 . 𝑎log 𝑥
𝑎 = 𝑥𝑛
Bukti:
n a log x = p ⇔a log xn = p
xn = ap
𝑛 . 𝑎log 𝑥
xn = 𝑎
𝑛 . 𝑎log 𝑥
𝑎 = xn
Contoh :
1. Jika 2log 3 = a dan 3log 5 = b, nyatakan 12log 30 dalam a dan b.
Penyelesaian:
3
12log log 30
30 = 3 (sifat f)
log 12
3
log 5 .6
= 3log 4 .3
3
log 5+ 3log 6
= 3log 4 + 3log 3 (sifat b)
3
log 5+ 3log 2 .3
= 3log 22
+1
1
𝑏+ + 1
𝑎
= 1
2. + 1
𝑎
𝑎𝑏+1+𝑎
𝑎
= 2+𝑎
𝑎
𝑎𝑏+1+𝑎
= 2 +𝑎
𝑎𝑏+𝑎+1
= 𝑎+2
Penyelesaian:
3 52
log 22
b) 22log 7 - 93log 2 + 525log 4 = 7 – (32 ) log 2
+5
2 5
log 2
= 7 - 22 + 52
=7–4+2
=5