Anda di halaman 1dari 12

Reza Triansah Sipayung

111.150.057
Kelas B
MANFAAT POLA PENGALIRAN
Pola pengaliran adalah rangkaian bentuk aliran-aliran sungai pada daerah lemah tempat erosi
mengambil bagian secara aktif serta daerah rendah tempat air permukaan mengalir dan berkumpul
(A.D. Howard, 1967).
Menurut A.D. Howard (1967), analisa pola pengaliran adalah alat yang sangat penting sebagai
dasar penafsiran geologi foto terutama didaerah berelief rendah. Pada foto udara berskala besar
memungkinkan untuk mengamati cabangcabang sungai kecil dan permukaan erosi yang halus, karena
sangat mudah teramati oleh foto udara. Pada foto udara skala kecil akan memberikan gambaran umum
pola pengaliran.
Menafsirkan pola pengaliran dengan menggunakan citra berperan dan membantu
mengungkapkan adanya:
1. Perbedaan dan sebaran jenis batuan, struktur geologi.
2. Variasi kelerengan, bentuk lahan dan proses geomorfologi yang mengendalikan daerah
tersebut.

Berikut contoh-contoh manfaat dari pola pengaliran,


A. INTERPRETASI LITOLOGI, BENTUK LAHAN, DAN PENGONTROLNYA

1
3

Dari pola pengaliran diatas dapat kita interpretasi jenis litologi, bentuk lahan, dan faktor
pengontrolnya, yaitu:
1. Pola Pengaliran Parallel (warna merah)
 Dibentuk dari aliran cabang-cabang sungai yang sejajar atau paralel pada bentang alam yang
memanjang.
 Mencerminkan kemiringan lereng yang cukup besar dan hampir seragam
 Dipengaruhi oleh struktur
Dari ciri tersebut dan ditambah jarak antar cabang yang berdekatan dapat diartikan bahwa
litologi yang ada di daerah tersebut merupakan batuan berbutir halus sepert batupasir halus. Dan
juga dapat diinterpretasikan adanya struktur pengontrol (sesar) dengan arah Barat daya – Timur
Laut. Pola pengaliran ini berkembang pada bentuk asal struktural

2. Pola Pengaliran Radial (warna orange)


 Bentuk aliran seolah memancar dari satu titik pusat, berasosiasi dengan tubuh gunungapi
atau kuba bertahap muda
 Pola radial ini adalah menyebar dari satu titik pusat (sentrifugal)
Dari ciri tersebut dapat diartikankan bahwa daerah tersebut merupakan bekas wilayah gunung
api atau intrusi. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa daerah tersebut memiliki litologi berupa
batuan beku atau material vulkanik. Pola pengaliran ini berkembang pada bentuk asal vulkanik.

3. Pola Pengaliran Multibasinal (warna ungu)


 Berkembang pada daerah antar bukit
 Ditandai adanya cekungan-cekungan yang kering atau terisi air yang saling terpisah, aliran
yang terputus dan arah aliran yang berbeda-beda
Dari ciri tersebut dan ditambah kenampakan bentuk lahan yang berbentuk bulat-bulat. Dapat
diartikan bahwa daerah tersebut merupakan daerah karst. Litologi yang berkembang di daerah
tersebut ialah batugamping. Wilayah tersebut dikontrol oleh proses pelarutan.pola pengaliran ini
berkembang pada bentuk asal karst.
B. EKSPLORASI MINYAK BUMI

Kedua gambar tersebut diambil dari daerah Bojonegoro. Dari kedua gambar diatas dapat
dilihat bahwa daerah tersebut dikontrol oleh struktur yaitu lipatan antiklin. Hal tersebut dapat
diperkuat oleh pola pengalirannya yang membentuk pola trellis (linkaran berwarna orange).
Seperti yang kita tahu bahwa pola pengaliran trellis umumnya terbentuk pada daerah lipatan.
Dari data tersebut, dapat kita kembangkan untuk keperluan eksplorasi, khususnya
eksplorasi minyak bumi. Lipatan antiklin merupakan jebakan minyak bumi sehingga pada daerah
tersebut ada kemungkinan ditemukan hidrokarbon.
Kedua gambar tersebut juga diambil dari daerah Bojonegoro. Dari kedua gambar diatas
dapat dilihat bahwa daerah tersebut juga dikontrol oleh struktur. Hal tersebut dapat diperkuat oleh
pola pengalirannya yang membentuk pola concorted (linkaran berwarna merah). Seperti yang kita
tahu bahwa pola pengaliran concorted umumnya terbentuk pada daerah yang dikontrol struktur
seperti lipatan.
Sehingga dapat kita kembangkan untuk keperluan eksplorasi, khususnya eksplorasi minyak
bumi. Daerah tersebut dapat diinterpretasikan sebagai cebakan minyak bumi.
C. EKSPLORASI PANAS BUMI

Kedua gambar diatas diambail dari daerah Bojonegoro. Dari gambar tersebut dapat dilihat
bahwa daerah tersebut memiliki pola pengaliran radial (lingkaran warna merah) yang berarti
merupakan daerah vulkanik. Dari gambar tersebut juga dapat dilihat adanya kelurusan yang dapat
diinterpretasikan sebagai kelurusan sesar (garis putus-putus warna orange). Dari data tersebut
dapat kita kembangkan bahwa daerah tersebut merupakan manifestasi panas bumi.
Gunungapi yang dicirikan dengan pola pengaliran radial dapat dijadikan sebagai sumber
panas. Sedangkan kelurusan sesar dapat dijadikan sebagai jalur air masuk dan juga jalur uap keluar.
Sehingga daerah tersebut berpotensi sebagai sumber panas bumi yang baik.

D. MITIGASI BENCANA BANJIR


Kedua gambar diatas diambil dari daerah Bojonegoro, dari gambar tersebut dapat dilihat
adanya sungai yang bermeander (daerah warna merah). Wilayah dengan sungai bermeander
umumnya merupakan daerah dataran rendah. Terbentuk karena litologi pada daerah tersebut
relative homogen dan kurang resisten terhadap erosi.
Pada daerah tersebut terdapat wilayah yang rawan banjir, karena ketika musim hujan
datang air akan meluap keluar sungai. Daerah tersebut ialah daerah yang berada diantara
lengkungan sungai (linkaran warna orange). Sehingga daerah tersebut tidak diperbolehkan menjadi
pemukiman warga.
E. EKSPLORASI ENDAPAN PLACER

Gambar diatas diambil di daerah DIY. Dari gambar pertama dapat dilihat bahwa sumber
atau hulu sungai tersebut merupakan gunung api merapi dan gunung api tua yang ada di
kulonprogo. Seperti yang kita ketahui material yang ada di gunung api daerah jawa memiliki
material yang bersifat andesitik sehingga mengandung banyak mineral logam.
Mineral logam tersebut akan mengalami transportasi melalui sungai hingga sampai ke hilir
sungai kemudian akan terbuang ke laut seperti pada gambar kedua. Unsur yang ada pada mineral
logam tersebut (hematite, magnetite) akan terurai oleh air laut yang mengandung sulfida.
Dari gambar kedua dapat terlihat bahwa arus alut berhembus ke arah Barat laut, sehingga
unsur-unsur tersebut akan terbawa arus dan mengendap di pantai sebelah Barat daya dari hilir
sungai. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pantai tersebut kaya akan pasir besi dan sangat
berpotensi untuk ditambang.
DAFTAR PUSTAKA

Howard. A. D., 1967. Drainage Analysis in Geologic Interpretation: A Summation, Bull. Am.
Assoc. Petroleum Geol., 51, pp. 2246-2259.
Thornburry, William D. 1969. Principles of Geomorphology. New York: John Willy dan Sons,
Inc.

Anda mungkin juga menyukai