Nama Kelompok :
1. Deva Tiara A. ( 1503025 )
2. Erviana Safitri ( 1503033 )
3. Nur Wahyuningtyas ( 1503069 )
S1 KEPERAWATAN KELAS A
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
[1]
Daftar Isi
Daftar Gambar..........................................................................................................3
Daftar Tabel..............................................................................................................4
Isi Artikel..................................................................................................................6
Daftar Pustaka..........................................................................................................9
[2]
Daftar Gambar
Gambar 2. Perawat
[3]
Daftar Tabel
1. Diagnosa keperawatan I
2. Diagnosa keperawatan II
[4]
3. Diagnosa keperawatan III
[5]
Isi Artikel
DEFINISI
ETOLOGI
1. Teori Psikodinamika
Teori psikoanalitik berfokus pada hubungan anak dan orang tua, yang tidak
memuaskan sejak dini, dengan proses berduka yang tak terselesaikan. Ini
mengakibatka individual terfiksasi pada tahap marah, dari proses berduka,
dan mengarahkannya ke diri sendiri. Ego tetap lemah sementara superego
menjadi luas dan sifat menghukum.
2. Teori Biologi
Karena adanya beberapa kekuatan/pengaruh dari beberapa penyakit keluarga
mempunyai gejala yang sama.
3. Teori Dinamika Keluarga
Karena orang tua yang terlalu pemarah, menutut dan kaku tidak percay a
pada diri sendiri, mudah tersnggung
[6]
Tujuan Panjang :
Tidak melukai orang lain/ diri sendiri serta mampu mengungkapkan marah
secara konstruktif
Intervensi :
Membina hubungan saling percaya dengan klien
Memelihara ketenangan lingkungan, suasana hangat dan bersahabat
Mempertahankan sikap perawat secara konsisten
Mendorong klien untuk mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien
marah
Mendiskusikan dengan klien tentang tanda-tanda yang biasa terjadi pada
orang yang sedang marah
Mendorong klien untuk mengatakan cara-cara yang dilakukan bila k lien
marah
Mendiskusikan dengan klien cara mengungkapkan marah secara konsruktif
Mendiskusikan dengan keluarga (pada saat kunjungan rumah) tentang marah
pada klien, apa yan g sudah dilakukan bila klien marah dirumah bila klien
cuti.
Evaluasi :
Klien mau menerima petugas (mahasiswa), dan membalas salam
Berespon secara verbal
Membalas jabat tangan, mau diajak berbicara
Klien mampu mengungkapkan penyebab marahnya
Klien dapat mengenal tanda-tanda marah
Klien mengatakan kalau amuk itu tidak baik
Klien dapat memperagakan tehnik relaksasi
Tindak lanjut :
Melanjutkan untuk latihan marah yang konstruktif dengan tehnik relaksasi,
tehnik asertif
2. Diagnosa keperawatan II : Gangguan hubungan sosial, menarik diri
sehubungan dengan curiga.
Intervensi :
Membina hubungan saling percaya
Bersikap empati pada klien
Mengeksplorasi penyebab kecurigaan pada klien
Mengadakan kontak sering dan singkat
Meningkat respon klien terhadap realita
[7]
Membeikan obat sesuai dengan program terapi dnan mengawasi respon
klien
Mengikut sertakan klien dalam TAK sosialisasi untuk berinteraksi
Evaluasi :
Klien mampu mengeksplorasi yang menyebabkan curiga
Klien disiplin dalam meminum obat sesuai program terapi
Tidak lanjut :
Teruskan untuk program sosialisas/ interaksi klien untuk mengurangi
kecurigaan.
3. Diagnosa keperawatan III : Penampilan diri kuang sampa dengan kurang miat
dalam kebersihan diri.
Tujuan panjang :
Penampilan klien rapi dan bersih serta klien mampu merawat kebersihan diri
Intervensi :
Memperhatikan tentang kebersihan klien
Mendiskusikan dengan klien tentang gunanya kebersihan
Memberikan reinforsemen positif apa yang sudah dilakukan klien
Mendorong klien untuk mengurus kebersihan diri
Tindak lanjut :
Perlu dilajutkan dengan TAK tentang kegiatan sehari-hari
Berikan motivasi agar klien mau merawat diri
[8]
Daftar Pustaka
Putri, A. R. (2012, Oktober 07). Asuhan Keperawatan pada Pasien Curiga. Retrieved
Oktober 06, 2015, from Google: www.artikelkeperawatan.info
[9]